Berhubungan seksual saat hamil bisa menjadi dilema. Hal ini sering kali menjadi masalah bagi ibu hamil dan juga pasangannya karena disebabkan berbagai faktor. Mulai dari faktor hormon, libido istri yang cenderung menurun, kekhawatiran terhadap kondisi kehamilan istri dan bayi Anda, hingga keluhan-keluhan kehamilan yang kerap dirasakan sang istri.
Perasaan-perasaan ini tentu normal. Karena itu, para calon ayah mungkin juga memiliki ‘segudang’ pertanyaan tentang keamanan berhubungan seksual saat hamil.
Kami punya beberapa poin penting yang perlu diketahui calon ayah! Yuk, disimak!
Apakah aman bagi istri saya untuk berhubungan seks?

Ya, berhubungan seksual saat hamil memang sebagian besar dinilai aman. Namun karena alasan tertentu atau di usia kehamilan tertentu, istri Anda seringkali memiliki keraguan tentang kondisi kesehatannya.
Karena itu, penting agar selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai hal ini. Memang ada beberapa kondisi lain saat suami tidak bisa berhubungan seksual saat istri hamil, seperti:
- Jika istri memiliki riwayat keguguran atau kelahiran prematur sebelumnya, pikirkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
- Plasenta menutupi serviks (plasenta previa)
- Pecah air ketuban
- Istri mengalami masalah perdarahan atau selaput ketuban pecah.
- Entah suami atau istri, memiliki penyakit menular seksual.
Jika dokter telah mengizinkan tetapi istri tetap menolak, coba bicarakan hal ini dengannya baik-baik.
Apakah istri menginginkan berhubungan seksual saat hamil?
Untuk poin ini, tergantung pada kepribadian istri dan bagaimana ia menjalani kehamilan. Secara umum, nafsu seksual memang berkurang pada trimester pertama karena mual dan kelelahan yang dirasakan istri. Tetapi, beberapa wanita masih ingin merasakan sensasi seks luar biasa walaupun singkat.
Kabar baiknya, hasrat seksual wanita hamil umumnya bisa kembali meningkat pada trimester kedua, terutama antara usia kehamilan 4 – 6 bulan.
Pada trimester ketiga, kehidupan seks Anda pasti akan kembali menurun. Hal ini sebagian besar disebabkan ketidaknyamanan fisik yang dirasakan istri Anda dan perubahan tubuhnya. Kondisi ini mungkin membuat posisi seks yang biasa dilakukan cukup tidak nyaman.
Beberapa calon ayah juga merasa takut bahwa orgasme dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Bagaimana jika istri tidak ingin berhubungan seks sama sekali?
Pahami ketidaknyamanan yang dihadapi pasangan Anda dan semua perubahan tubuh yang ia hadapi. Ingatkan dia betapa cantiknya ia dan cobalah menjaga keintiman dengannya dengan cara lain, seperti berpelukan, berciuman atau saling memijat.
Pertimbangkan juga untuk membantu istri Anda keluar dari pemicu stres hariannya, seperti pekerjaan rumah tangga, atau anggaran rumah tangga bulanan. Dengan begitu, istri Anda memiliki lebih banyak energi untuk ‘merespon’ ajakan Anda.
Apakah Anda masih ingin berhubungan seks?

Pertanyaan sulit untuk dijawab. Beberapa suami mengalami peningkatan nafsu seksual dan ingin lebih dekat dengan istri. Namun, calon ayah lainnya mungkin merasa ‘kecewa’ karena perubahan yang dialami istri , atau malah takut melukai bayinya.
Apa pun yang Anda rasakan, cobalah membicarakannya dengan pasangan Anda.
Bagaimana perasaan para calon ayah ketika berhubungan seksual saat hamil?
Pada awalnya, seks selama kehamilan istri bisa terasa canggung, atau bahkan lucu. Mungkin Anda akan sedikit lebih berhati-hati dan merasa aneh karena perubahan fisik yang dialami istri Anda.
Entah karena tubuhnya yang sedikit lebih besar, atau kalian berdua akan sama-sama takut melukai si kecil di dalam kandungan, sehingga berhubungan seksual saat hamil membuat sedikit merasa ‘kerepotan’.
Hal pertama yang juga perlu diketahui adalah posisi misionaris yang perlu Anda berdua hindari. Hal ini karena takut ‘meniban’ bayi. Selain itu, dalam kehamilan juga tidak aman bagi istri Anda untuk berbaring telentang.
Jadi lebih kreatiflah! Bereksperimen dan cobalah posisi baru yang sukses membuat Anda berdua mencapai puncak kenikmatan.

Bagaimana dengan posisi seks yang nyaman?
Berikut beberapa posisi yang bisa dicoba:
- Istri berada di atas (woman on top): Posisi ini paling baik selama kehamilan karena istri Anda dapat mengontrol seberapa dalam penis Anda menembus ke dalam. Dia juga bisa mengendalikan seberapa cepat atau lambat sesi ini.
- Doggy-style: Pada tahap awal kehamilan, posisi ini sebenarnya bisa menjadi salah satu posisi yang paling disukai. Istri tidak perlu mengerahkan banyak usaha dan tidak ada tekanan langsung pada perut. Namun ketika perut istri sudah lebih besar, posisi ini akan menjadi lebih berat.
Selama istri bisa mengangkat perutnya, posisi ini hanya akan menjadi salah satu posisi untuk waktu yang lebih singkat, sebelum beralih ke posisi lain.
- Spooning: Salah satu posisi paling erotis dan sensual yang bisa dicoba. Tidak ada tekanan pada perut, dan Anda bisa meraih payudara istri untuk menambah stimulasi pada zona sensitif seksualnya.
Jika karena alasan tertentu, Anda tidak dapat melakukan hal-hal di atas, rangsangan bersama yang sederhana namun sangat intim dari organ seks pasangan akan membantu. Namun perlu dicatat, cairan vagina mungkin aromanya terasa lebih tajam selama kehamilan.
Apa pun masalahnya, ingatlah untuk melakukannya perlahan, lebih kreatif, nikmati, dan habiskan waktu untuk saling menghargai, baik secara fisik maupun emosional.
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/manfaat-bercinta-saat-hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.