Olahraga merupakan salah satu kebiasaan yang wajib dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh. Parents bisa memilih jenis olahraga yang disukai agar terasa menyenangkan. Namun, berolahraga tetap harus memperhatikan waktunya. Banyak orang yang bertanya-tanya apakah boleh olahraga sebelum tidur?
Seiring dengan kesibukan pekerjaan, sebagian orang merasa kesulitan meluangkan waktu untuk berolahraga di siang hari. Mereka pun memilih untuk berolahraga di malam hari setelah bekerja.
Ada yang memilih bersama-sama dengan teman di sarana olahraga outdoor, ada juga yang melakukannya di rumah. Semua memiliki tujuan yang sama yaitu ingin tubuh yang lebih sehat dan bugar.
Bolehkah Olahraga Sebelum Tidur?
Sumber: Pexels
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga intensitas tinggi kurang dari dua jam sebelum tidur dapat berdampak negatif pada waktu tidur. Sementara berolahraga lebih awal di malam hari dapat membuat kualitas tidur lebih baik.
Akan tetapi, olahraga intensitas tinggi juga memicu perubahan fisiologis yang dapat menunda rasa kantuk. Latihan intensitas sedang sering direkomendasikan sebagai cara untuk membantu Parents tidur lebih nyenyak.
Banyak yang tidak kita ketahui tentang hubungan antara olahraga dan kualitas tidur. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang hubungan tersebut para peneliti di Universitas Concordia melakukan analisis data dari penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan efek olahraga intensitas tinggi terhadap kualitas tidur.
Para peneliti menemukan bahwa olahraga yang dilakukan dua jam atau lebih sebelum tidur dapat membantu kualitas tidur. Responden tertidur lebih cepat dengan durasi tidur yang lebih lama.
Akan tetapi, olahraga yang dilakukan menjelang waktu tidur memiliki dampak negatif. Misalnya menyebabkan orang membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur dan tidur dalam waktu yang lebih singkat.
Artikel terkait: Benarkah Pagi adalah Waktu Terbaik untuk Olahraga? Begini Penjelasannya!
Olahraga Sebelum Tidur Memengaruhi Kualitas Tidur
Sumber: Pexels
Untuk melakukan penelitian, para peneliti melakukan tinjauan literatur yang berhubungan dengan topik ini di enam basis data ilmiah utama. Mereka mampu mengidentifikasi 15 percobaan yang melibatkan 194 orang. Peserta adalah orang yang tidur nyenyak atau sehat secara fisik antara usia 18 dan 50 tahun.
Setiap studi menggunakan ukuran objektif, seperti polisomnografi atau actigrapghy, atau penilaian subjektif peserta untuk menilai bagaimana olahraga intensitas tinggi memengaruhi tidur mereka.
Tim kemudian melakukan analisis terhadap data yang telah mereka kumpulkan. Salah satu temuan luar biasa dari analisis mereka adalah bagaimana waktu olahraga memengaruhi tidur.
Ketika olahraga berakhir setidaknya dua jam sebelum tidur, orang tertidur lebih cepat dan tidur lebih lama. Ini terutama berlaku pada individu yang lebih banyak duduk.
Sedangkan jika olahraga baru berakhir kurang dari 2 jam sebelum tidur, orang membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur dan tidur dengan durasi yang lebih singkat. Olahraga sepeda merupakan olahraga yang paling bermanfaat untuk membantu seseorang tidur lebih nyenyak.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa olahraga intensitas tinggi, kapan pun waktunya, sedikit menurunkan waktu rapid eye movement (REM) saat tidur. REM diasosiasikan sebagai waktu di mana seseorang bisa bermimpi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menurunnya waktu REM dapat menyebabkan efek negatif pada kemampuan kognitif.
Artikel terkait: Bagi Atlet atau Pencinta Olahraga, 3 Hal Ini Harus Diperhatikan
Mengapa Waktu Berolahraga Berperan Penting?
Sumber: Pexels
Di sisi lain, melansir Healthline, menurut Tamara Hew-Butler, DPM, PhD, FACSM, seorang profesor di bidang olahraga dan ilmu olahraga di Wayne State University’s College of Education, olahraga intensitas tinggi menyebabkan respons sistem saraf simpatik yang kuat.
Respons tersebut adalah respon bertahan hidup yang dimiliki tubuh kita dalam menghadapi ancaman. Hal tersebut mempersiapkan kita dalam melawan ancaman itu atau melarikan diri ke tempat yang aman dengan cara meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan. Respons fisiologis yang sama ini dipicu oleh olahraga yang intens, sehingga membuat Anda bersiap untuk merespons, bukan tidur.
Hew-Butler juga mengatakan bahwa olahraga intensitas tinggi tiga jam sebelum waktu tidur dapat mengganggu tidur karena meningkatkan gairah, suhu tubuh, stres, dan aktivitas saraf simpatik.
Ini juga menyebabkan fase penundaan dalam ritme sirkadian. Dampaknya membuat seseorang begadang dan bangun lebih lambat karena pelepasan melatonin (hormon yang memicu rasa kantuk) yang tertunda.
Artikel terkait: 10 Manfaat Olahraga, Cegah Stres dan Menyehatkan Tubuh
Kapan Waktu Terbaik untuk Berolahraga?
Sumber: Pexels
Yasi Ansari, ahli gizi spesialis nutrisi olahraga di Academy of Nutrition and Dietetics, mengatakan bahwa kesimpulan dari ulasan di atas adalah olahraga intensitas tinggi sebaiknya dilakukan jauh sebelum waktu tidur. Namun terlepas dari itu, ia menyarankan agar Parents menyesuaikan kebiasaan olahraga dengan tubuh Anda sendiri.
“Saya menyarankan orang untuk memahami apa yang paling cocok untuk mereka, termasuk jenis dan waktu berolahraga yang dapat membantu kualitas tidur mereka,” kata Yasi.
Demikian informasi terkait dampak olahraga sebelum tidur bagi kualitas tidur Anda. Kapan pun waktunya, tetaplah menyempatkan diri untuk berolahraga setiap hari.
Baca juga:
9 Manfaat Lari Pagi dan Cara Tepat Melakukannya
8 Cara Tidur Cepat 30 Detik Saat Mengalami Insomnia
Ingin lebih sehat? Coba praktekkan 7 posisi tidur berikut ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.