Saat bayi mengalami diare, pasti sebagian besar Parents akan merasa panik dan khawatir akan kondisi sang buah hati. Namun berita baiknya, ada pilihan obat diare alami untuk bayi lho, Parents.
Obat diare alami untuk bayi dapat digunakan sebagai pertolongan pertama bila bayi diare.
Perlu diketahui oleh para Bunda, diare pada bayi sangat berbahaya. Diare yang terjadi selama 1-2 hari saja bisa menyebabkan dehidrasi yang parah pada bayi, dan bisa berakibat fatal.
Apabila bayi menunjukkan tanda-tanda ia mengalami diare, obat diare alami berikut ini dapat membantu mencegah diare berlanjut.
Namun, jika diare berlanjut dan menunjukkan gejala dehidrasi, segera periksakan si kecil ke dokter terdekat
Artikel terkait : Saat bayi diare, ini asupan penting yang perlu diperhatikan!
Penyebab Diare pada Bayi
Penyebab bayi mengalami diare bisa terjadi karena berbagai faktor. Umumnya, bayi diare karena terjangkit bakteri, parasit, ataupun virus lain dari benda-benda kotor di sekitarnya.
Diare pada bayi juga dapat disebabkan oleh alergi, susu formula yang tidak diolah dengan tepat, intoleransi laktosa, keracunan makanan, flu, konsumsi antibiotik, atau pun kondisi kekurangan enzim.
Terlepas dari jenis makanannya, diare dapat berkembang pada bayi mana pun karena sejumlah alasan. Melansir laman Verywell Family, berikut penyebab paling umum, yaitu:
Penyakit
Virus, bakteri, organisme jamur, dan parasit dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan diare pada bayi.
Anak-anak di tempat penitipan anak dan mereka yang menghabiskan waktu di sekitar anak-anak lain dapat tertular kuman yang menyebar dengan mudah melalui kontak satu sama lain atau mainan.
Makanan padat
Perubahan pola makan bayi dapat menyebabkan perubahan gerakan usus bayi.
Produk susu, telur, gluten, kacang tanah, dan kerang dapat menyebabkan alergi dan sensitivitas makanan yang menyebabkan diare.
Obat-Obatan
Jika bayi Anda harus minum obat seperti antibiotik, itu bisa mengganggu perutnya dan menyebabkan tinjanya encer.
Perjalanan
Sama seperti orang dewasa yang bisa terkena diare saat bepergian, anak-anak juga bisa.
Bayi dan anak kecil mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi. Berhati-hatilah saat bepergian dengan bayi kecil.
Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis, seperti radang usus dapat menyebabkan diare.
Tumbuh Gigi
Tumbuh gigi itu sendiri tidak mungkin menjadi penyebab diare. Namun, bayi yang sedang tumbuh gigi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya.
Kuman pada mainan, teether, dan tangan kecil dapat dengan mudah masuk ke tubuh bayi yang menyebabkan penyakit dan diare.
Tanda-Tanda Diare pada Bayi
Tanda-tanda diare pada bayi dapat dilihat dari kondisi feses atau tinja yang dikeluarkan. Kotoran pertama bayi baru lahir disebut mekonium dan bahkan tidak berbau.
Kotoran tersebut bukan benar-benar feses, tetapi hanya cara bayi membersihkan usus mereka sejak di dalam rahim.
Kotoran mekonium berwarna hitam hingga hijau dan terlihat berminyak atau lembek. Anda mungkin melihat sedikit kotoran bercampur dengan kotoran lain selama satu atau dua hari kehidupannya.
Setelah beberapa hari, kotoran bayi akan berubah menjadi warna kuning sawi. Mungkin encer dan kendur, tapi tetap bukan diare kecuali bayi buang air besar lebih banyak dari biasanya.
Tinja normal pada bayi yang mengonsumsi ASI umumnya berwarna kekuningan, bertekstur lembut, dan cair.
Terkadang para Bunda agak sulit membedakan apakah bayi mengalami diare atau hanya buang air besar yang lebih lunak dari biasanya.
Sementara, pada bayi yang minum susu formula, buang air besar cenderung berwarna kecokelatan. Tinja sering lebih tebal atau lebih kencang dari tinja bayi yang minum ASI.
Biasanya lebih mudah untuk melihat perubahan buang air besar dan mengidentifikasi diare pada bayi yang diberi susu formula.
Diare pada bayi terjadi ketika ia buang air besar lebih sering dari biasanya, dan dalam jumlah yang banyak.
Ketika diare, tinja bayi jauh lebih cair daripada biasanya. Semua kondisi diare pada bayi disertai dengan kondisi tinja berair.
- Diare ringan: buang air besar (BAB) sebanyak 3-5 kali per hari.
- Diare sedang: BAB sebanyak 6-9 kali per hari.
- Diare parah: Bayi BAB lebih dari 10 kali per hari.
Artikel terkait : Mudah ditemukan! 3 buah ini bantu mengatasi diare pada anak
Adakah Obat Diare yang Aman untuk Bayi?
Saat diare, bayi akan mengalami penurunan jumlah air dalam tubuh. Akibatnya, bayi bisa lemas dan lesu.
Untuk itu, perlu mengetahui obat diare bayi yang dinilai aman untuk diberikan, seperti:
1. Berikan ASI yang Cukup
Untuk menjaga cairan tubuhnya, pastikan bayi berusia di bawah 6 bulan mendapatkan ASI yang cukup. Berikan ASI seperti biasa, setiap kali ia diare atau muntah.
Utamakan memberi ASI dibandingkan susu formula.
Kandungan tertentu dalam ASI dapat menghambat perkembangan bakteri penyebab diare dan memperkuat kekebalan tubuh bayi. Cara ini merupakan salah satu obat diare alami pada bayi 0-6 bulan.
2. Larutan Oralit
Untuk anak dan bayi berusia lebih dari 6 bulan, berikan larutan oralit setiap kali ia diare. Gunakan air matang dan bersih untuk membuat oralit.
Dosis pemberian cairan oralit adalah setengah cangkir untuk anak berusia di bawah 2 tahun, dan satu cangkir untuk anak berusia di atas 2 tahun, berikan setiap kali mencret atau muntah.
Jangan coba-coba memberikan obat antidiare untuk bayi, karena dapat menyebabkan efek samping serius.
3. Pisang
Jika bayi usia 6 bulan ke atas dan sudah mengonsumsi makanan padat, berikan ia pisang yang sudah dihaluskan.
Namun jika bayi diare disertai muntah, jangan berikan makanan padat karena dapat memperburuk muntahnya.
Tidak apa-apa bila bayi tidak ingin makan saat mengalami diare, namun jangan sampai asupan cairannya berkurang, supaya bayi tidak dehidrasi.
4. Kentang Tumbuk
Makanan yang mengandung pati baik untuk mengatasi diare pada bayi.
Makanan seperti bubur dari nasi, kentang rebus yang dihaluskan. Jenis makanan yang kaya akan pati ini mudah dicerna oleh bayi yang sudah bisa makan makanan padat.
5. Probiotik Adalah Obat Diare Bayi
Pemberian produk yang mengandung probiotik dapat mengatasi diare pada bayi.
Probiotik adalah bakteri baik yang sengaja dikembangbiakkan. Jenis bakteri baik seperti Lactobacillus rhamnosus dan Saccharomyces boulardii dapat mengatasi diare pada bayi.
Kandungan bakteri baik ini dapat ditemukan pada produk-produk mengandung probiotik. Pilih produk yang terjamin aman dikonsumsi untuk bayi.
6. Air Kelapa
Obat diare alami untuk bayi lainnya adalah air kelapa. Air kelapa mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Bayi usia di atas 6 bulan dapat diberikan air kelapa.
Air kelapa mengandung vitamin, mineral dan garam. Yang jauh lebih baik daripada air elektrolit kemasan yang biasanya mengandung pemanis buatan.
Manfaat air kelapa untuk anak dapat mengatasi kekurangan cairan pada tubuhnya.
Intinya, obat diare bayi yang paling aman diberikan adalah memberikan cairan agar tubuh bayi tidak mengalami dehidrasi. Pasalnya, dehidrasi pada bayi baru lahir dan anak kecil bisa terjadi dengan sangat cepat.
Tanda-tanda dehidrasi pada bayi berkisar:
- Memproduksi kurang dari enam popok basah sehari (24 jam) atau kurang buang air kecil
- Mulut dan bibir kering
- Kurang air mata saat bayi menangis
- Makan dengan buruk
- Memiliki titik lemah yang cekung atau melengkung ke bawah
- Menjadi mudah tersinggung.
Artikel terkait : Kenali Tanda Dehidrasi pada Bayi dan Cara Menanganinya ini Sebelum Terlambat
Selain itu, hindari memberikan makanan yang dapat memperburuk diare, seperti:
- susu sapi (selain susu formula),
- jus apel dan jus buah lainnya (Parents harus menghindari ini sampai anak berusia 2 tahun),
- gorengan,
- makanan pedas.
Selain itu, Parents juga dilarang memberikan obat antidiare, kecuali jika dokter anak merekomendasikan untuk memberikannya.
Hal hal yang Harus Diperhatikan saat Bayi Mengalami Diare
- Pastikan bayi telah diberikan vaksin secara rutin sesuai anjuran dokter untuk menghindari virus rotavirus penyebab diare.
- Pemberian antibiotik tidak selalu diperlukan dalam mengobati bayi diare. Dokter hanya akan memberikan antibiotik jika diare disebabkan oleh bakteri.
- Jangan sembarangan memberikan obat diare untuk bayi tanpa resep dokter.
- Utamakan kebersihan. Pastikan tangan bebas kuman saat menyiapkan makanan bayi, memberi makan, atau ketika berinteraksi dengannya.
- Ganti popok bayi secara berkala, cuci tangan dengan sabun anti kuman setelah membersihkan popok bayi.
- Ibu menyusui harus menghindari makanan-makanan yang dapat memicu diare pada bayi semakin parah, misalnya makanan yang pedas dan berminyak.
Kapan Harus ke Dokter?
Melansir Seattle Children’s Hospital, Parents harus segera membawa bayi diare jika mengalami:
- Tidak ada urine dalam lebih dari 8 jam, urine gelap, mulut sangat kering dan tidak ada air mata
- Darah dalam tinja
- Sakit perut terus menerus berlangsung lebih dari 2 jam
- Muntah 3 kali atau lebih
- Bayi usia kurang dari 1 bulan dengan 3 atau lebih buang air besar dan cair dalam 24 jam terakhir
- Diare parah, yakni 10 kali atau lebih tinja encer dalam 24 jam terakhir
- Demam di atas 40 °Celcius
- Demam pada bayi berusia kurang dari 12 minggu. Perhatian: JANGAN beri bayi Anda obat demam sebelum dilihat.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah. Contohnya adalah penyakit sel sabit, HIV, kanker, transplantasi organ, mengonsumsi steroid oral
- Anak terlihat atau bertingkah sangat sakit.
Demikian informasi tentang obat diare alami untuk bayi.
Jika sakit berlanjut segera hubungi dokter. Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Parents!
***
Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz
Baca juga :
id.theasianparent.com/anak-diare
id.theasianparent.com/diare-sebabkan-stunting
id.theasianparent.com/diare-rotavirus
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.