Air kelapa telah lama dikenal memiliki segudang manfaat untuk tubuh. Namun apakah manfaat itu juga dapat dirasakan oleh bayi? Apakah air kelapa untuk bayi termasuk aman bila diberikan?
Simak jawaban dalam artikel berikut ini.
Air kelapa untuk bayi, amankah diberikan?
Air kelapa mengandung karbohidrat dan elektrolit seperti kalium, natrium, dan magnesium. Karena sejumlah komposisi elektrolit ini, banyak orang yang memanfaatkan air kelapa untuk mengobati dan mencegah dehidrasi.
Tidak hanya itu, air kelapa juga mengandug asam laurat yang sangat penting untuk tubuh.
Tubuh manusia mengubah asam laurat dalam air kelapa menjadi sebuah senyawa yang disebut monolaurin. Senyawa ini memungkinkan sistem kekebalan bayi menjadi lebih kuat untuk melawan penyakit seperti flu, pilek, dan bahkan infeksi.
Ada beberapa manfaat penting air kelapa untuk bayi, yaitu:
- Mencegah bayi dehidrasi
- Obat alami untuk demam, flu, dan pilek
- Mengobati masalah pencernaan
- Mencegah muntah, gangguan pencernaan, dan diare
- Menyembuhkan sembelit, perut kembung, dan sakit maag
- Mencegah kehilangan cairan akibat gangguan pencernaan dan diare
- Sumber nutrisi yang sehat, selain ASI dan cairan rehidrasi lainnya
- Mengandung asam laurat yang melawan infeksi dan penyakit
- Merupakan sumber yang kaya akan elektrolit dan serat makanan
- Membunuh virus berlapis lipid seperti HIV, Herpes, Cytomegalovirus, dan berbagai bakteri patogen
- Sifat pembersihan dan penyembuhannya mengobati infeksi saluran kemih dan melarutkan batu ginjal
- Meringankan kelelahan melalui pengisian garam alami dalam tubuh
- Mencegah risiko cacingan
- Mengatur metabolisme dan mendorong penurunan berat badan yang ideal
- Memiliki sitokin yang dikenal karena manfaat anti-penuaan pada sel dan jaringan manusia
- Mengandung sifat antimikroba dan antibakteri dan tidak diragukan lagi, bermanfaat bagi kesehatan
Kapan waktu yang tepat untuk memberikan air kelapa pada bayi?
Idealnya, bayi bisa mulai mendapatkan makanan pendamping ASI setelah dia berusia enam bulan. Di usia itu, dia bisa mencerna makanan lain seperti air kelapa.
Meski begitu, dr Jati Satriyo mengatakan bawa para ahli menyarankan orangtua untuk baru memberikan air kelapa pada bayi setelah dia berumur delapan bulan. Hal itu dilakukan untuk mencegah risiko gejala alergi yang mungkin saja terjadi.
“Oleh karena itu, sebelum bayi cukup umur untuk diberikan air kelapa. Kami sangat menyarankan Anda untuk hanya memberikannya ASI ekslusif saja,” tegasnya dikutip dari laman Alo Dokter.
Risiko memberikan air kelapa pada bayi
Ketika air kelapa diberikan pada bayi di bawah usia enam bulan. Bayi dikhawatirkan akan mengalami risiko gejala alergi.
Seperti yang kita ketahui, air kelapa dikenal memiliki kandungan gula dan natrium yang cukup tinggi.
Oleh karena itu direkomendasikan untuk memberikan air kelapa pada bayi setelah dia cukup umur. Juga mencampurnya dengan nasi dan membuatnya menjadi encer sebelum disajikan pada bayi.
Hindari memberikan air kelapa bila bayi memiliki alergi terhadap buah kelapa atau olahannya. Segera lakukan konsultasi pada dokter bila bayi menunjukkan gejala alergi seperti munculnya ruam pada kulit, mual dan muntah, pusing, bahkan sesak nafas setelah mengonsumsi air kelapa.
Lebih baik konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak Anda sebelum memberikan air kelapa padanya. Sebab beberapa bayi mungkin mengalami reaksi alergi terhadapnya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
****
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga
Usia berapa bayi boleh minum air kelapa, dan apa saja manfaatnya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.