Saat Bunda hendak melahirkan secara pervaginam atau normal, ada beberapa cara mengejan yang benar saat melahirkan normal yang perlu dipahami.
Sebab, saat cara mengejan Bunda salah ketika persalinan, ini dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Dampaknya tersebut bisa berupa robekan jalan lahir, cedera otot panggul, perdarahan parah, hingga terjadinya infeksi.
Selain itu, proses persalinan normal pun akan terhambat apabila Bunda tidak mengejan dengan benar.
Sehingga, bisa saja meningkatkan risiko penggunaan alat seperti forcep atau bahkan beralih menjalani prosedur operasi caesar.
Apa yang Dimaksud dengan Mengejan Saat Melahirkan?

Melansir Johns Hopkins Medicine, mengejan saat melahirkan adalah tahap kedua dari proses persalinan yang dimulai ketika serviks telah terbuka sepenuhnya (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi.
Pada tahap ini, ibu secara aktif berpartisipasi dengan mendorong bayi melalui jalan lahir menggunakan kombinasi kontraksi uterus dan dorongan sadar dari otot-otot perut dan diafragma.
Proses mengejan ini bertujuan untuk membantu bayi bergerak turun melalui panggul dan keluar dari vagina.
Bagaimana Cara Mengejan yang Benar Saat Melahirkan?

Agar aman dan proses persalinan lancar, berikut ini beberapa cara mengejan yang benar saat melahirkan normal:
1. Tunggu Hingga Serviks Terbuka Sepenuhnya
Melansir WebMD, mengejan hanya boleh dilakukan ketika serviks telah terbuka sepenuhnya hingga 10 sentimeter.
Mengejan sebelum serviks terbuka sepenuhnya dapat menyebabkan pembengkakan dan robekan pada serviks, serta memperlambat proses persalinan.
Dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan serviks telah terbuka sepenuhnya sebelum memberikan instruksi untuk mulai mengejan.
2. Sinkronkan Mengejan dengan Kontraksi
Kontraksi pada tahap mengejan terjadi setiap 2-5 menit dan berlangsung selama 60-90 detik.
Mengejan harus dilakukan hanya saat kontraksi terjadi dan berhenti saat kontraksi mereda.
Gunakan waktu antara kontraksi untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga untuk mengejan berikutnya.
Jangan mengejan saat tidak ada kontraksi karena dapat menyebabkan kelelahan.
3. Fokus pada Dorongan ke Bawah
Melansir sumber dari Colorado Physical Therapy, saat mengejan yang benar adalah dengan melakukan penurunan otot dasar panggul.
Fokuskan dorongan ke arah bawah. Bayangkan sedang mendorong bayi melalui jalan lahir dengan menggunakan otot perut bagian bawah.
4. Gunakan Teknik Pernapasan yang Tepat
Melansir WebMD, ambil napas yang dalam sebelum dan sesudah setiap kontraksi untuk membantu tubuh rileks.
Saat mengejan, jangan biarkan udara keluar karena dapat mengurangi efektivitas dorongan ke bawah menuju panggul.
Pertahankan napas tertahan selama mengejan untuk memaksimalkan tekanan intra-abdominal.
5. Istirahat di Antara Kontraksi
Melansir WebMD, usahakan untuk beristirahat sebanyak mungkin di antara interval mengejan.
Gunakan waktu antara kontraksi untuk bernapas normal, rileks, dan menghemat energi untuk mengejan berikutnya.
Jangan terus mengejan saat tidak ada kontraksi karena dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan mengurangi efektivitas mengejan saat kontraksi berikutnya datang.
6. Ikuti Instruksi Tenaga Medis
Melansir The Bump, perawat, bidan, dan dokter akan membantu menopang punggung dan kaki untuk membantu mengejan lebih efisien.
Dengarkan instruksi dari tenaga medis kapan harus mengejan dan kapan harus berhenti.
Terkadang Anda mungkin diminta untuk berhenti mengejan jika kepala bayi sudah terlihat (crowning) untuk mencegah robekan yang berlebihan pada perineum.
Apa Saja Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Mengejan?

Selain itu, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat mengejan, yaitu:
1. Mengangkat Panggul
Jangan mengangkat panggul saat proses persalinan normal.
Ini dapat membuat robekan jalan lahir lebih lebar dan membutuhkan
jahitan lebih banyak usai persalinan
2. Tidak Disarankan Memejamkan Mata saat Mengejan
Memejamkan mata saat proses persalinan dapat mengakibatkan tekanan disertai pecahnya pembuluh darah mata. Maka itu, memejamkan mata saat mengejan memang tidak disarankan.
Sebaiknya, tetap buka mata dan arahkan pandangan ke area perut.
3. Menahan Mengejan
Jangan menahan diri untuk mengejan karena takut feses keluar.
Jika dorongan mengejan sudah muncul dan aba-aba dokter menginstruksikan untuk mengejan, maka lakukan serileks mungkin.
4. Napas Tidak Beraturan
Bernapas tidak beraturan hanya akan menambah rasa sakit saat proses persalinan normal serta menghabiskan energi.
Mulailah berlatih pernapasan saat kandungan mulai memasuki pertengahan trimester kedua.
Misalnya, dengan mengikuti kelas senam hamil dan semacamnya.
Nah, itulah informasi seputar cara mengejan yang benar saat melahirkan normal. Semoga bermanfaat!
***
Baca Juga:
Hati-hati Preeklampsia Setelah Melahirkan, Kenali Gejalanya!
Cara Mengejan yang Benar Saat Melahirkan Normal agar Lancar
Ini 11 Tanda 24 Jam Sebelum Melahirkan, Tidak Hanya Kontraksi!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.