Mengejan saat melahirkan, berapa lama dan bagaimana panduannya?

Sebenarnya berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengejan hingga bayi lahir, dan bagaimana panduannya agar proses melahirkan lancar?
HPL semakin dekat dan berencana melahirkan normal? Mungkin mengejan atau proses mendorong bayi menuju jalan lahir menjadi hal yang menakutkan bagi Bunda. Tapi bila dilakukan dengan benar, proses melahirkan bisa berjalan lancar, Bun.
Melahirkan secara normal akan melewati proses dalam 3 tahap. Pertama, rahim mengalami kontraksi dan terjadi pembukaan lahir. Kedua, perjuangan untuk melahirkan bayi, dan ketiga tahapan keluarnya plasenta setelah bayi lahir.
Seperti dikutip dari tulisan dokter spesialis kandungan, dr. Yudhistya SpOG, proses mengejan dilakukan saat pembukaan lengkap. Atau disebut “second stage” alias tahap kedua.
Baca juga: Tahap pembukaan 1-10 dalam proses melahirkan, ini yang terjadi pada tubuh ibu
Jadi sebenarnya berapa lama mengejan hingga bayi lahir?
dr. Yudhistira memaparkan, ada yang cukup mengejan 15 menit bayinya sudah lahir. Ada juga yang lama, 1-2 jam baru lahir.
Apa penyebab lama lahir?
- Ukuran bayi terlalu besar, sehingga sulit melewati jalan lahir
- Posisi bayi miring atau tidak pas, posisi normalnya kepala bayi menghadap ke bawah dan menunduk
- Jalan lahirnya yang kecil
- Kontraksinya lemah
Menurut dr. Yudhistira, untuk penyebab a, b dan c tidak bisa dicegah maupun ditangani. Untuk penyebab yang d bisa diberi tambahan oxytocin alias pemacu.
Dokter biasanya memberi waktu satu jam atau maksimal dua jam untuk mengejan. Karena jika terlau lama dan belum lahir, kemungkinan bisa terjadi komplikasi, antara lain:
- Oksigen bayi turun
- Denyut jantung bayi mulai lemah
- Ketuban mulai berubah keruh
- Infeksi rahim
- Rahim lemah dan perdarahan
- Luka lebih luas dan perdarahan
- Fistula/lubang menembus vagina dan kandung kencing
Kesimpulannya: kalau sudah mengejan 1-2 jam belum lahir pertimbangkan untuk:
Vakum atau operasi sesar.
Panduan mengejan yang benar agar proses melahirkan lancar
Jangan langsung takut Bunda, berikut panduannya:
- Ketika merasakan kontraksi, Bunda mungkin diminta untuk mengejan agar mempercepat proses melahirkan. Bagi kebanyakan bumil, proses ini bisa membuat tubuh terasa lebih baik.
- Sebelum dan sesudah kontraksi, Bunda juga akan disarankan mengambil napas dalam-dalam lalu diembuskan.
- Saat melakukan proses ini, usahakan tidak menegangkan wajah.
- Coba cari beberapa posisi yang paling nyaman. Contohnya bisa dengan posisi jongkok atau berbaring ke arah samping dengan kaki diangkat.
- Saat melakukannya, posisikan dagu di atas dada dan tarik kaki Bunda ke arah dada. Posisi ini akan membantu semua otot-otot bekerja dengan baik.
- Bunda juga bisa memakai otot-otot yang digunakan saat buang air besar saat mengejan. Otot-otot tersebut sangat kuat dan efektif membantu bayi lahir. Takut mengeluarkan tinja? Tak perlu malu Bun, karena hal ini biasa terjadi saat proses melahirkan.
- Gunakan seluruh tenaga saat melakukan proses ini. Namun, pada waktu tertentu, Bunda mungkin diminta untuk mengejan dengan perlahan. Pengurangan tekanan bisa menghindari risiko robeknya dinding vagina.
- Jangan lupa untuk beristirahat di antara waktu kontraksi untuk menambah energi.
Semoga bermanfaat dan persalinannya lancar ya, Bun.
Referensi: Alodokter
Baca juga:
Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"
Penelitian: Stop Mengejan Saat Melahirkan, Mengurangi Risiko Robekan di Area Vagina
Kebiasaan Sehat yang Harus dilakukan Ibu dan Bayi Paska Melahirkan
Tahap pembukaan 1-10 dalam proses melahirkan, ini yang terjadi pada tubuh ibu
Hamil lagi setelah dua bulan melahirkan, ibu ini menyambut kehadiran buah hati dengan suka cita