Flu singapura paling sering menyerang anak-anak, dan Anda tidak akan pernah tahu di mana buah hati akan mendapatkan virus tersebut.
Untuk mencegah dan mengenali tanda-tanda apakah anak terkontaminasi flu singapura, ini yang bisa Anda lakukan.
Artikel Terkait: Waspada! Kenali Kondisi Hand Foot Mouth Disease (HFMD) pada Anak
Apa Itu Flu Singapura?
Dinamakan flu singapura bukan karena penyakit flu ini berasal dari Singapura, melainkan penyakit ini pernah mewabah di Singapura sekitar tahun 2000-an.
Saat itu pemerintah Singapura sampai harus mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara kolam renang dan tempat bermain anak-anak guna mencegah penularan yang lebih luas lagi akan penyakit ini.
Flu singapura adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus yang sangat mudah menular.
Umumnya menulari anak-anak berusia 2 minggu hingga 5 tahun, baik pada anak laki-laki atau juga perempuan (dengan perbandingan 1 : 1) dan tidak mengenal ras.
Penyakit ini mudah menyerang usia dini karena daya tahan anak yang masih lemah, meski bisa juga menyerang orang dewasa walaupun dalam jumlah yang sedikit.
Penderita flu singapura biasanya akan mendapati kulitnya muncul lenting-lenting atau borok yang berisi air dan luka-luka di sekitar mulut (mukosa), telapak tangan dan telapak kaki.
Bintil bisa juga muncul di siku tangan, bokong, lutut, dan lipat paha. Itulah alasannya penyakit ini juga disebut dengan HFMD atau Hand, Foot and Mouth Disease –karena biasa menyerang kaki, tangan, dan mulut.
Akan tetapi, penyakit HFMD ini tidak sama dengan penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan, ya, Bunda.
Sejauh ini, kasus penyakit flu singapura pada anak banyak terjadi di negara-negara Asia Pasifik seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Cina, dan Thailand.
Penyakit ini biasanya datang dan menyebar di musim panas atau gugur dan juga musim hujan–atau bisa didapatkan kapan saja sepanjang tahun.
Proses Penularan dan Penyebaran
Virus penyebab HFMD mengintai di dalam cairan tubuh orang yang terinfeksi, antara lain:
- Sekresi air liur
- Lendir dari hidung dan tenggorokan
- Cairan dari lecet atau koreng
- Tinja atau feses
Cairan seseorang yang terinfeksi tadi bisa menyebar dan ditularkannya kepada orang lain melalui:
- Kontak dengan tetesan pernapasan yang mengandung partikel virus dari orang yang terinfeksi virus melalui batuk atau bersinnya.
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dekat lainnya, seperti berciuman, berpelukan, berbagi peralatan makan atau mandi.
- Menyentuh kotoran orang yang terinfeksi, seperti saat mengganti popok kemudian menyentuh mata, hidung atau mulutnya.
- Menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, seperti gagang pintu atau mainan, kemudian ia menyentuh mata, hidung dan mulutnya.
Perjalanan penyakit flu singapura sangatlah sederhana dan pendek.
Setelah anak melakukan kontak dengan virus, virus tersebut akan terinkubasi di tubuhnya selama 3-6 hari (disebut minggu pertama).
Setelah itu, ‘perjalanan’ virus selanjutnya di tubuh anak mulai masuk pada bagian faring dan usus anak, kemudian masuk pada jaringan limfoid, dan baru menyebar ke kelenjar limfe regional dan darah viremia).
Lalu, barulah muncul gejala lesi kulit di tangan, kaki dan mulut anak.
Jarang ada orang yang terinfeksi virus flu singapura setelah menelan air dari kolam renang.
Namun ini bisa terjadi jika air tidak diolah dengan baik dengan klorin dan terkontaminasi dengan kotoran dari orang yang memiliki penyakit flu singapura.
Orang dengan penyakit flu singapura biasanya akan sangat mudah menulari virusnya pada minggu pertama mereka sakit.
Dan bahkan, virus tersebut masih bisa ditularkan ke orang lain berhari-hari atau berminggu-minggu setelah gejalanya hilang atau jika si penderita tidak memiliki gejala sama sekali.
Artikel Terkait: Muncul Ruam Setelah Demam pada Bayi dan Anak, Bahayakah?
Penyebab Penyakit Flu Singapura
Seperti dijelaskan di atas, penyebab dari penyakit flu singapura ini adalah enterovirus.
Berikut ini beberapa jenis atau tipe virus famili Enterovirus yang bisa menyebabkan penyakit HFMD melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yaitu:
- Coxsackievirus A16, merupakan penyebab paling umum dari penyakit HFMD di Amerika Serikat. Coxsackievirus tipe lainnya juga dapat menyebabkan penyakit ini.
- Coxsackievirus A6 juga dapat menyebabkan HFMD dan gejalanya biasanya lebih parah.
- Enterovirus 71 (EV-A71), jenis virus penyebab HFMD yang dikaitkan dengan kasus dan wabah di Asia Timur dan Tenggara. Meskipun jarang, EV-A71 juga dikaitkan dengan penyakit yang lebih parah seperti ensefalitis (pembengkakan otak).
Diagnosis Penyakit Flu Singapura
Kepada Anda, dokter akan bertanya tentang gejala apa saja yang dialami anak serta melihat luka atau ruam yang terdapat pada kulitnya. Cara ini biasanya cukup untuk memutuskan apakah buah hati Anda terinfeksi HFMD atau tidak.
Dokter juga akan menyeka tenggorokan anak, atau mengambil sampel kotoran atau darah anak untuk pengujian laboratorium.
Faktor Risiko
Salah satu kondisi yang menjadi faktor risiko flu singapura adalah usia anak. Sebagian besar anak yang terjangkit penyakit ini berada pada rentang usia 5 hingga 7 tahun.
Flu ini juga mudah menyebar melalui kontak orang ke orang, sehingga anak yang berada pada tempat penitipan anak sangat rentan karena infeksi.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan seseorang yang lebih tua juga bisa terinfeksi.
Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa dianggap memiliki kekebalan terhadap penyakit flu singapura.
Ini karena tubuh orang yang lebih dewasa terbiasa membangun antibodi setelah terpapar virus penyebab penyakit. Namun beberapa remaja dan orang dewasa terkadang masih terkena penyakit ini.
Perbedaan Flu Singapura dan Cacar
Meskipun memiliki beberapa ciri yang sama, flu singapura dan cacar adalah dua hal yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan antara kedua penyakit tersebut:
- Masa inkubasi flu singapura adalah sekitar 3 sampai 6 hari, sedangkan cacar air sekitar 10 sampai 21 hari.
- Kedua penyakit tersebut ditandai dengan gejala dan tanda pembentukan ruam, malaise, dan demam. Namun, ruam cacar air dimulai dari tubuh kemudian menyebar selama 7 hingga 10 hari ke depan ke seluruh kepala, lengan, dan kaki. Sedangkan ruam karena flu singapura berkembang terutama di mulut, tangan dan kaki. Kedua penyakit ini memiliki ruam yang sering membentuk lepuhan (vesikel).
- Virus varicella-zoster (VZV) menyebabkan cacar air, sedangkan coxsackievirus A-16 menjadi penyebab sebagian besar penyakit flu singapura. VSV dapat menetap di saraf tulang belakang pasien dan, setelah bertahun-tahun kembali aktif dan menyebabkan herpes zoster (terutama pada orang dewasa yang lebih tua). VSV juga dapat menyebabkan masalah pada janin jika ibu terinfeksi, terutama pada 2 minggu terakhir kehamilan.
- Kedua penyakit ini berbagi komplikasi ensefalitis dan dehidrasi yang langka namun serius.
- Vaksin tersedia untuk cacar air tetapi tidak ada vaksin untuk melawan flu singapura.
- Perawatan medis untuk cacar air yang parah tersedia (acyclovir dan varicella zoster immunoglobulin), namun tidak ada pengobatan khusus untuk flu singapura kecuali perawatan suportif.
Gejala Flu Singapura
Gejala Awal
- Demam. Umumnya, penyakit flu Singapura diawali dengan munculnya demam tinggi.
- Merasa tidak enak badan (malaise).
- Ada ruam.
Hari Kedua dan Berikutnya
- Di hari berikutnya, ruam berubah menjadi lepuhan yang menyakitkan di mulut anak, biasanya di arah belakang atau juga di lidah mereka. Tukak juga bisa muncul di sekitar gusi dan pipi bagian dalam.
- Lepuhan atau lenting cairan juga akan muncul di sekitar telapak tangan dan kaki, serta jika parah terkadang pada bokong dan selangkangan.
- Sariawan dan sakit tenggorokan.
- Kehilangan selera makan. Kondisi di atas akan membuat anak kesakitan saat minum, makan, atau menelan.
- Sifat mudah tersinggung sehingga terkesan penderita rewel dan mudah marah.
- Kelelahan akut.
Akan tetapi, ada juga beberapa anak yang terinfeksi virus ini tanpa mengalami gejala.
inilah yang menyebabkan anak-anak tersebut tetap datang ke penitipan anak dan sekolah, dan kemudian tanpa sadar menulari virusnya kepada anak yang lain.
Artikel Terkait: Waspada penyebaran EV-71! Jenis Flu Singapura baru yang lebih mematikan
Pengobatan Flu Singapura
Tidak ada obat atau vaksin untuk penyakit tangan, kaki, dan mulut atau HFMD. Dan, karena penyakit ini disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak akan membantu mengatasinya.
Biasanya penyakit ini akan hilang dengan sendirinya setelah 7 hingga 10 hari anak terinfeksi.
Sementara itu, Anda dapat membantu anak merasa lebih baik dengan memberikan:
- Pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asetaminofen atau semprotan mulut yang dapat membantu mematikan rasa sakit. Jangan gunakan aspirin, karena dapat menyebabkan penyakit serius pada anak.
- Losion antigatal, seperti kalamin untuk mengatasi ruam.
- Camilan dingin seperti es loli, yoghurt, atau smoothie untuk meredakan sakit tenggorokan biasanya disarankan dokter. Hindari memberikan si kecil jus dan soda yang mengandung asam karena dapat mengiritasi luka.
Komplikasi yang Diakibatkan Flu Singapura
Komplikasi serius dari penyakit tangan, kaki, dan mulut jarang terjadi, tetapi Enterovirus 71 lebih mungkin menyebabkan masalah daripada virus HFMD lainnya.
Beberapa komplikasi yang bisa diakibatkan flu singapura adalah:
- Dehidrasi jika sariawan membuat sulit menelan cairan
- Pembengkakan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis virus)
- Pembengkakan otak (ensefalitis)
- Kelumpuhan
- Pembengkakan otot jantung (miokarditis)
Perawatan Anak yang Terinfeksi Flu Singapura
Umumnya flu singapura sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, meskipun obat mungkin diperlukan untuk menghilangkannya jika lepuh sangat menyakitkan dan membuat tidak nyaman.
Menurut spesialis anak dr.Effendi, SpA., yang paling penting untuk merawat anak dengan HFMD adalah sedia selalu penurun panas (bisa paracetamol atau ibuprofen).
Obat salep pereda nyeri yang disebabkan luka lenting mungkin juga akan diresepkan dokter, terutama jika lukanya sangat parah dan membuat anak sangat tidak nyaman.
Sariawan dapat menyebabkan anak kesakitan saat menelan. Mereka juga cenderung makan lebih sedikit dari biasanya.
Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan cukup cairan yang bernutrisi untuk mempertahankan fisiknya tetap kuat melawan virus dan menghindari dehidrasi.
Sebisa mungkin isolasi anak untuk sementara waktu guna mencegah penularan pada anggota keluarga dan juga teman-temannya yang lain.
Meski nafsu makan anak belum kembali dan ia masih kesulitan menelan, tetaplah memberikannya makanan bernutrisi tinggi.
Anda bisa mengakalinya dengan memberikan olahan makanan yang lebih lembut dengan rasa yang tidak terlalu kuat, seperti bubur dan sop ayam.
Pastikan buah hati Anda beristirahat dengan cukup.
Ajak anak untuk rutin mencuci tangan dan mandi dua kali sehari. Pastikan Anda membersihkan kamarnya dan memberikan disinfektan pada setiap benda atau peralatan yang kerap disentuhnya.
Setelah 8-10 hari dari awal anak terinfeksi, umumnya anak akan mulai sembuh dengan sendirinya.
Namun, jika selama masa tersebut Parents masih merasa belum ada tanda-tanda kondisi anak semakin membaik, segera bawa dan periksakan si kecil ke dokter anak.
Ciri Flu Singapura Sudah Sembuh
Biasanya anak dengan flu singapura akan sembuh dengan sendirinya pada kurun waktu 7 sampai 10 hari.
Tidak ada pengobatan khusus yang bisa dilakukan untuk menangani kondisi ini.
Namun Bunda dapat mengobati berbagai gejala yang dirasakan anak sekaligus mencegah anak dehidrasi saat dia sakit.
Kapan Bunda Harus Waspada?
Bila kondisi anak tak kunjung membaik, ada baiknya Anda segera memeriksakan si Kecil ke dokter, terutama bila ia mengalami ini:
- Anak dehidrasi. Bisa terlihat jarang pipis (tidak pipis lebih dari 6 jam) dan volume air pipisnya pun sangat sedikit.
- Tidak mau makan sama sekali.
- Demam berlangsung lebih dari 3 hari dan tak kunjung turun.
- Anak banyak tidur, sering mengantuk, dan mengalami penurunan kesadaran.
- Kejang.
- Anak memang memiliki sistem kekebalan yang lemah (kemampuan tubuh untuk melawan kuman dan penyakit).
- Gejala yang dialami anak semakin hari semakin parah dan tidak membaik setelah 10 hari.
- Anak masih sangat kecil –berusia di bawah 6 bulan.
Cara Mencegah Penularan Penyakit HFMD
Risiko penularan paling tinggi terjadi saat 7 hari pertama si penderita terinfeksi dan mengalami sakit.
Setelah itu, virusnya masih tetap tinggal di tubuh si penderita selama berhari-hari atau berminggu-minggu dan masih bisa ditularkan melalui ludah atau kotoran mereka.
Untuk mencegah infeksi dan menurunkan kemungkinan terkontaminasi, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Rutin mencuci tangan dengan hati-hati, terutama saat akan menyeka bagian wajah anak, setelah mengganti popok atau akan memberinya makan. Ajar anak juga untuk kerap mencuci tangannya.
- Hindari orang sakit. Bila saja kekebalan tubuh si kecil sedang menurun, ia akan lebih berisiko tertular penyakit.
- Ajari anak untuk menutup mulut dan hidungnya, terutama saat ia bersin atau batuk. Tisu adalah yang terbaik, tetapi lengan baju mereka juga berfungsi. Begitu juga sebaliknya, ajari si kecil untuk menghindari orang yang batuk atau bersin.
- Rutinlah membersihkan dan mendisinfektan permukaan dan barang-barang bersama yang ada di rumah, seperti mainan dan gagang pintu.
- Ajar anak untuk tidak sembarangan memeluk orang lain atau menyentuh benda di mana pun ia berada, seperti mal, tempat penitipan anak atau sekolah.
- Ajar anak tidak berbagi peralatan makan dengan temannya, seperti cangkir atau sendok.
- Jangan dulu mengirim anak Anda ke sekolah atau penitipan anak bila ada seorang temannya yang didiagnosis flu singapura.
Pertanyaan Populer Terkait Flu Singapura
Flu singapura termasuk penyakit yang cukup sering menyerang anak-anak. Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar penyakit ini:
Kenapa bisa kena flu singapura?
Anak bisa terjangkit penyakit ini akibat virus. Penularan virus ini dapat menyebar dari satu orang yang terinfeksi ke orang lainnya. Penyebaran virus dapat terjadi melalui:
- Sekresi hidung dan tenggorokan, seperti air liur, atau lendir hidung
- Cairan dari luka terbuka
- Kotoran
Bintik flu singapura seperti apa?
Bintik flu singapura bisa muncul pada telapak tangan dan telapak kaki. Selain itu, bagian tubuh lainnya yang menunjukkan gejala bintik-bintik yakni di bokong, kaki, dan lengan.
Munculnya ruam tersebut biasanya tidak disertai gatal dan terlihat seperti bintik merah datar atau sedikit menonjol, terkadang dengan lepuh yang memiliki area kemerahan di dasarnya.
Apakah flu singapura itu berbahaya?
Penyakit ini biasanya tidak berbahaya. Sebagian besar anak yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa mendapatkan perawatan medis khusus.
Berapa lama sembuh dari flu singapura?
Sebagian besar orang yang terpapar flu singapura dapat sembuh dengan sendirinya pada rentang waktu 7 sampai 10 hari.
Flu singapura tidak boleh makan apa?
Salah satu gejala yang mungkin dirasakan oleh penderita flu singapura adalah sariawan.
Jadi hindari makanan yang dapat memperparah kondisi tersebut, seperti makanan terlalu pedas atau asam, juga minuman panas yang bisa menyakitkan.
Bolehkah flu singapura dikasih bedak?
Sebenarnya, penggunaan bedak pada ruam yang muncul di kulit anak akibat penyakit ini diperbolehkan. Gunanya adalah untuk mengurangi rasa gatal yang dialaminya.
Namun jangan berlebihan dalam menggunakannya karena khawatir justru semakin membuat ruam menyebar.
Apakah flu singapura gatal gatal?
Ruam yang muncul di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang bokong ini biasanya tidak menimbulkan rasa gatal.
Namun dalam beberapa kasus, ruam tersebut dapat melepuh sehingga mengeluarkan cairan.
Apakah air kelapa bisa menyembuhkan flu singapura?
Tidak ada studi khusus yang menunjukkan bahwa air kelapa bisa menyembuhkan flu singapura pada anak.
Namun, air kelapa mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh sekaligus bisa mencegah dehidrasi. Sehingga konsumsi air kelapa tetap dapat memberikan dampak positif pada anak yang terkena.
Bolehkah mandi saat terkena flu singapura?
Tidak ada larangan khusus bagi anak yang terpapar flu singapura untuk mandi. Sebaliknya, anak justru harus menjaga kebersihan badan agar bisa terhindar dari infeksi virus lainnya.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda, ya, Parents.
***
Baca juga:
Anak Paula Verhoeven Terinfeksi Flu Singapura, Bikin Panik!
Seorang Bayi Meninggal Setelah Sepekan Dilahirkan Akibat Enterovirus, Ini Kronologinya
Anak Nina Zatulini mengalami flu singapura saat liburan, Parents jangan abaikan gejalanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.