Tempat penitipan anak jadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan ibu bekerja. Sayangnya, tidak semua daycare aman-aman saja.
Sebelum memilih tempat penitipan anak, ada baiknya Anda baca dulu artikel ini. Anda perlu berhati-hati agar keselamatan dan kebaikan buah hati tetap terjaga sementara Anda sibuk bekerja.
Ciri-ciri tempat penitipan anak yang buruk
1. Kurang bersih dan higenis
Coba perhatikan, apakah ada banyak makanan berceceran di lantai? Apakah mainan-mainan di sana terasa lengket di tangan?
Bagaimana dengan halamannya, apakah rumputnya terpotong rapi? Cek juga kondisi kamar mandinya.
2. Reputasinya meragukan
Selidiki reputasi tempat penitipan anak dengan bertanya pada ibu-ibu pelanggan, atau orang-orang yang tinggal di sekitar tempat itu. Bisa juga dengan bertanya di forum online atau grup parenting di medsos.
Jika ada dua atau lebih suara yang bilang daycare itu kurang beres, sebaiknya Anda cari tempat lain.
3. Kurikulum tidak jelas
Kurikulum perlu jadi pertimbangan jika Anda memilih tempat penitipan anak yang juga berfungsi sebagai PAUD. Apa benar kurikulum yang ditawarkan benar-benar dilaksanakan, atau sekedar pemanis iklan untuk menarik pelanggan?
4. Peraturan kurang tegas
Tempat penitipan anak plus PAUD memang seharusnya menyenangkan dan tidak seserius sekolah sungguhan. Meski demikian, anak tetap perlu diajarkan cara mengikuti jadwal.
Mereka juga perlu tahu perbedaaan tindakan benar dan salah, tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jangan memilih daycare plus PAUD yang tidak menerapkan aturan yang jelas pada anak-anak pelanggannya.
5. Anak-anak di situ sering sakit atau cedera
Jatuh dan memar-memar biasa dialami balita di tahun-tahun pertamanya. Mungkin ia terjatuh atau terbentur saat sedang bermain di playground.
Anda perlu curiga ketika memar atau luka gores terlalu sering dialami anak Anda, atau anak lain di tempat itu. Begitu juga jika anak sebentar-sebentar sakit sejak ia dititipkan di daycare. Jangan-jangan ada masalah kebersihan di daycare tersebut.
6. Kurang staf
Berapa perbandingan jumlah anak dan jumlah pengasuh yang tersedia? Daycare yang baik memiliki jumlah pengasuh yang cukup untuk memonitor semua anak-anak di sana.
7. Masalah keamanan
Perhatikan apakah colokan/stop kontak listrik ada di tempat aman dan tak terjangkau balita? Alat-alat kebersihan juga tidak boleh tergeletak di sembarang tempat.
Mainan yang disediakan harus sesuai dengan usia anak dan tidak ada ujung yang runcing. Selain itu, daycare harus punya pintu darurat, kotak P3K, dan daftar nomor darurat yang ditempelkan di tempat yang mudah dilihat.
8. Tidak komunikatif
Pengasuh atau guru anak jarang berbicara tentang apa yang anak lakukan seharian, atau apakah ia nakal hari ini atau tidak. Tempat penitipan anak yang baik punya staf yang bukan hanya mahir menghadapi anak, tetapi juga luwes pada orangtuanya.
9. Sikap staf kurang menyenangkan
Apakah staf daycare tampak acuh tak acuh saat Anda datang? Pernahkah Anda mendengar guru atau pengasuh membentak anak-anak?
Ini perlu Anda perhatikan karena daycare juga berperan dalam pertumbuhan anak. Sekelompok orang yang membuka usaha atau bekerja di tempat penitipan anak tentu sudah paham bahwa itu adalah konsekuensi yang harus mereka hadapi.
10. Anak Anda tidak suka tempat itu
Anak menangis saat ditinggal Bunda bekerja adalah hal yang biasa terjadi, terutama pada bulan-bulan pertama Anda kembali bekerja setelah cuti sekian lama. Curigalah jika hal ini terjadi terus menerus.
Mungkin ada hal yang tidak dia sukai di tempat penitipan anak. Ada juga kemungkinan anak pernah mengalami kejadian yang membuatnya trauma di situ.
Parents, selamat memilih daycare0 terbaik untuk anak Anda.
Baca juga:
Perlu daycare? Inilah 12 pilihan tempat penitipan anak di Jakarta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.