Radang tenggorokan sangat umum terjadi pada anak. Sebagian besar kasus membaik dengan sendirinya tanpa komplikasi apa pun. Namun, ada pula yang membutuhkan penanganan khusus seperti pemberian antibiotik.
Radang Tenggorokan pada Anak – Gejala, Penyebab, Cara Pengobatan

Penyebab radang tenggorokan pada anak bisa berbeda, tergantung pada kelompok usia anak, musim, dan lokasi geografi. Pada banyak kondisi, penyebab tersering adalah infeksi virus. Mulai dari virus penyebab common cold atau pilek seperti rhinovirus, influenza, enterovirus, adenovirus, hingga virus Epstein-Barr.
Selain virus, bakteri juga dapat menyebabkan radang tenggorokan pada anak. Jenis bakteri tersering berasal dari Streptococcus grup A. Faktanya, sepertiga kasus radang tenggorokan disebabkan oleh kelompok bakteri ini. Penyebab lain adalah radang tenggorokan yang tidak berhubungan dengan infeksi, seperti iritasi saluran pernapasan akibat udara kering atau akibat alergi, seperti pada rinitis alergi.
Gejala yang Timbul

Radang tenggorokan akibat infeksi virus umumnya menimbulkan beberapa gejala seperti:
- Hidung berair dan tersumbat
- Mata merah dan iritasi
- Batuk
- Suara serak
- Nyeri di langit-langit mulut
- Ruam kemerahan di kulit
- Demam
Pada radang tenggorokan akibat enterovirus, demam dan nyeri tenggorokan dapat muncul di awal, diikuti dengan nyeri di langit-langit, ruam kemerahan, disertai lenting di rongga mulut dan tenggorokan yang membuat anak merasa nyeri saat menelan. Kondisi ini dikenal dengan nama hand, foot, and mouth disease (HFMD).

Sementara itu, radang tenggorokan akibat bakteri Streptococcus grup A biasanya terjadi pada anak usia lebih dari tiga tahun dan menimbulkan gejala seperti:
- Demam, dengan suhu lebih dari 38 derajat celcius
- Sakit kepala
- Nyeri perut
- Mual dan muntah
- Kemerahan di sekitar tenggorokan
Radang tenggorokan yang seperti ini jarang terjadi pada anak usia kurang dari 3 tahun. Bila sampai terjadi, gejala utamanya yakni hidung berair dan tersumbat yang berlangsung lama, serta demam dan benjolan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Untuk mendiagnosis radang tenggorokan pada anak, dokter akan melakukan wawancara mendalam dan pemeriksaan fisik seperti pengukuran suhu tubuh, pemeriksaan tenggorokan, dan bagian tubuh lain. Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti usap tenggorok untuk melihat apakah radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri.
Pertolongan Pertama Radang Tenggorokan pada Anak di Rumah

Radang tenggorokan akibat virus biasanya berlangsung selama empat hingga lima hari. Selama periode ini, Parents dapat memberikan obat antinyeri agar anak merasa lebih nyaman dan mengurangi peradangan. Pada kondisi ini, antibiotik tidak disarankan karena penyebabnya bukan bakteri melainkan virus.
Kala memberikan pertolongan pertama pada anak yang mengalami radang tenggorokan, perhatikan hal-hal berikut.
-
Pemberian Obat Antinyeri dan Penurun Panas
Jenis obat yang aman diberikan adalah paracetamol. Obat ini dapat diberikan 4-6 jam sekali tetapi tidak boleh diberikan lebih dari 5 kali dalam sehari. Untuk bayi berusia kurang dari 3 bulan, pemberiannya harus atas anjuran dokter.
Selain paracetamol, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen juga dapat diberikan untuk mengurangi nyeri dan mengatasi demam. Obat ini dapat diberikan 6 jam sekali namun tidak boleh digunakan pada bayi berusia di bawah 6 bulan.
-
Pastikan Anak Cukup Minum
Anak dengan radang tenggorokan rentan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan karena dua hal, demam dan nyeri saat menelan. Untuk itu, berikan air putih sesering mungkin untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Cara lain, berikan minuman hangat seperti kuah sup atau air madu hangat. Namun, perlu diingat bahwa madu hanya boleh diberikan pada anak di atas usia 1 tahun untuk menghindari risiko terjadinya botulisme.
-
Pastikan Anak Cukup Istirahat
Anak dengan radang tenggorokan, khususnya ketika mengalami demam, sebaiknya beristirahat di rumah dan tidak bersekolah terlebih dulu. Anak boleh kembali bersekolah setelah bebas demam selama 24 jam.
Bila radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri, khususnya Streptococcus grup A, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut. Jenis, dosis, serta durasi pemberian antibiotik akan ditentukan oleh dokter dan disesuaikan dengan kondisi anak.
Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai
Meski jarang, orangtua perlu waspada bila anak mengalami nyeri tenggorokan yang disertai dengan beberapa gejala berikut:
- Kesulitan untuk menelan atau bernapas
- Anak tampak sangat lemas
- Ada tanda dehidrasi, seperti mulut kering, frekuensi buang air kecil berkurang, tidak mau minum sama sekali
- Suhu tubuh lebih dari 38,3 derajat celcius, meski sudah diberi obat penurun panas
- Bengkak dan kaku di bagian leher
- Sulit membuka mulut
- Suara terdengar ’mendem’ (hot potato voice)
Anak dengan salah satu atau lebih gejala di atas, harus segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang lebih optimal.
Upaya Pencegahan

Pada prinsipnya, radang tenggorokan pada anak dapat dicegah melalui kebiasaan-kebiasaan yang sederhana seperti:
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 15-30 detik atau dengan menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Ajari anak untuk mencuci tangan sebelum makan, setelah makan, saat tangan terlihat kotor, setelah bermain, setelah menyentuh hewan peliharaan, dan setelah buang air kecil atau buang air besar.
- Hindari menyentuh area wajah, mata, hidung, dan mulut ketika tangan kotor.
- Membiasakan anak untuk menutup bagian hidung dan mulut saat batuk dan bersin menggunakan tisu. Setelah itu, segera buang tisu tersebut. Bila tisu tidak tersedia, ajari anak untuk menggunakan bagian dalam siku atau lengan atas untuk menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin.
Itulah penyebab, gejala, dan upaya pencegahan radang tenggorokan pada anak yang perlu Parents ketahui. Apabila si Kecil mengalami kondisi ini, berikan ia pertolongan pertama di rumah. Konsultasikan juga ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat, terlebih bila radang tenggorokan disertai gejala lainnya.
***
Baca juga:
Atasi Infeksi Saluran Kemih, Kenali Dulu Dosis dan Efek Samping Antibiotik Ciprofloxacin
Khawatir Alami Kolesterol Tinggi? Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya
Berakibat Fatal dan Mengancam Jiwa, Apa Itu Kondisi Hipertensi Emergensi?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.