Asupan vitamin A untuk ibu hamil sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Seperti untuk perkembangan jantung, paru-paru, ginjal, mata, dan tulang serta sistem peredaran darah, pernapasan, dan saraf pusat.
Apabila ibu hamil kekurangan asupan vitamin A, maka bisa memicu risiko bayi lahir cacat. Selain itu, manfaat lain dari asupan vitamin A untuk ibu hamil yaitu untuk menjaga kesehatan penglihatan, melawan infeksi, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang disimpan di hati. Terdapat dua jenis vitamin A yang harus Anda ketahui, yaitu preform vitamin A (retinol) dan provitamin A (karoten).
Artikel terkait : Bumil, ini 5 vitamin yang wajib dikonsumsi selama masa kehamilan
Vitamin A untuk Ibu Hamil Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan
Jenis vitamin A preform (retinol) bersumber dari produk makanan hewani, seperti telur, susu, hati, daging, dan ikan. Sedangkan provitamin A (karoten), dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran.
Asupan vitamin A untuk ibu hamil memang penting, tapi dalam mengonsumsi vitamin A tetap harus mengikuti aturan. Pasalnya, jika ibu hamil mengonsumsi vitamin A terlalu banyak, hal itu pun dapat memicu risiko buruk untuk kesehatan janin.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui batas konsumsi vitamin A yang disarankan. Standar pengukuran vitamin A adalah RAE (retinol activity equivalents), yang mana 1 mikrogram (mcg) retinol sama dengan 1 mcg RAE, sedangkan 12 mcg beta-karoten atau 24 mcg alpha-karoten sama dengan 1 mcg RAE.
Artikel Terkait: 8 Merek Vitamin yang Bagus untuk Ibu Hamil Rekomendasi, Ini Cara Memilihnya
Manfaat Vitamin A untuk Ibu Hamil dan Janin
Bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat dan sesuai saran dokter, vitamin A memiliki manfaat penting untuk bumil dan janin. Berikut ini beberapa manfaatnya:
1. Membantu Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Vitamin A selama kehamilan sangat penting untuk perkembangan organ, mata, dan tulang bayi, serta sistem peredaran darah, pernapasan, dan saraf pusat. Selain itu, vitamin A juga memiliki berperan membantu perkembangan jantung, paru-paru, dan ginjal.
2. Membantu Pemulihan Pasca Persalinan
Vitamin A sangat penting bagi perempuan yang akan melahirkan karena membantu perbaikan jaringan pasca persalinan. Ini juga membantu melawan infeksi, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan membantu metabolisme lemak.
3. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh selama Hamil
Vitamin A memainkan peran penting dalam menjaga pertahanan alami tubuh. Ini termasuk penghalang lendir di mata, paru-paru, usus dan alat kelamin, yang membantu menjebak bakteri dan agen infeksi lainnya.
Tak hanya itu, vitamin A juga terlibat dalam produksi dan fungsi sel darah putih, yang membantu menangkap dan membersihkan bakteri dan patogen lain dari aliran darah Anda. Bisa diartikan kekurangan vitamin A dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan menunda pemulihan tubuh ketika sakit.
4. Menjaga Kesehatan Kulit dan Mengurangi Jerawat
Beberapa perempuan mengalami keluhan jerawat akibat perubahan hormon selama hamil. Orang dengan kondisi jerawat yang parah bisa mengembangkan bintik-bintik yang menyakitkan dan komedo, paling sering di wajah, punggung dan dada.
Bintik-bintik ini terjadi ketika kelenjar sebaceous tersumbat oleh kulit mati dan minyak. Kelenjar ini ditemukan di folikel rambut di kulit Anda dan menghasilkan sebum, zat berminyak dan berlilin yang membuat kulit Anda tetap terlumasi dan tahan air.
Meskipun bintik-bintik tersebut secara fisik tidak berbahaya, jerawat mungkin memiliki efek serius pada kesehatan mental orang dan menyebabkan rendahnya harga diri, kecemasan, dan depresi. Apalagi saat hamil banyak perubahan tubuh yang tidak biasa dialami.
Meskipun peranan vitamin A dalam pengembangan dan pengobatan jerawat masih belum jelas, para peneliti menyarankan asupan mengandung vitamin A untuk membantu menyeimbangkan produksi keratin.
Ini akan meningkatkan risiko jerawat dengan mempersulit sel-sel kulit mati untuk dikeluarkan dari folikel rambut, yang menyebabkan penyumbatan.
Beberapa obat berbasis vitamin A untuk jerawat sekarang tersedia dengan resep dokter. Isotretinoin adalah salah satu contoh retinoid oral yang efektif dalam mengobati jerawat parah. Namun, obat ini dapat memiliki efek samping yang serius dan hanya boleh dikonsumsi di bawah pengawasan medis.
5. Menjaga Kesehatan Tulang Selama Hamil
Nutrisi utama yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang selama menjalani kehamilan adalah protein, kalsium, dan vitamin D.
Namun, makan cukup vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang yang tepat, dan kekurangan vitamin ini telah dikaitkan dengan kesehatan tulang yang buruk.
Faktanya, orang dengan kadar vitamin A dalam darah yang lebih rendah memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi daripada orang dengan kadar vitamin A yang sehat.
Selain itu, meta-analisis studi observasional baru-baru ini menemukan bahwa orang dengan jumlah vitamin A total tertinggi dalam makanan mereka memiliki 6% penurunan risiko patah tulang.
Namun, kadar vitamin A yang rendah mungkin bukan satu-satunya masalah dalam hal kesehatan tulang. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang dengan asupan vitamin A yang tinggi juga memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi.
Meski begitu, temuan ini semua didasarkan pada studi observasional, yang tidak dapat menentukan sebab dan akibat.
Ini berarti bahwa saat ini, hubungan antara vitamin A dan kesehatan tulang tidak sepenuhnya dipahami, dan uji coba yang lebih terkontrol diperlukan untuk mengkonfirmasi apa yang telah terlihat dalam studi observasional.
Ingatlah bahwa status vitamin A saja tidak menentukan risiko patah tulang, dan dampak ketersediaan nutrisi penting lainnya, seperti vitamin D, juga berperan.
Artikel Terkait: 7 Obat Penambah Darah untuk Ibu Hamil, Bantu Cegah dan Atasi Anemia!
Akibat Kekurangan Vitamin A pada Ibu Hamil
Kekurangan vitamin A pada ibu hamil dapat menyebabkan masalah seperti anemia, kekebalan lemah, dan masalah penglihatan, terutama yang berkaitan dengan penglihatan malam.
Tak hanya itu, kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan kondisi yang disebut xerophthalmia, di mana kornea menebal, dan ini menyebabkan kegagalan memproduksi air mata. Kekurangan vitamin A yang parah juga bisa berakibat fatal dalam beberapa kasus bagi ibu dan anak.
Makanan Kaya Vitamin A untuk Ibu Hamil
1. Hati Sapi
Hati hewan adalah salah satu sumber vitamin A terkaya. Seperti manusia, hewan menyimpan vitamin A di hati.
Satu porsi 3 ons hati sapi goreng pan mengandung 6.582 mikrogram (mcg) Vitamin A, yang setara dengan 731% dari nilai harian (DV).
Nilai harian ini memungkinkan orang untuk dengan mudah membandingkan kandungan nutrisi dari makanan yang berbeda. Ini adalah persentase berdasarkan asupan nutrisi utama yang direkomendasikan setiap hari dari Food and Drug Administration (FDA).
Sebagai organ daging, hati memiliki kandungan protein yang tinggi. Ini juga mengandung banyak nutrisi lainnya, termasuk:
-
tembaga
-
vitamin B2
-
vitamin B12
-
besi
-
folat
-
kolin
2.Minyak Hati Ikan Kod
Hati ikan juga merupakan sumber vitamin A yang sangat baik, dengan 1 sendok makan minyak ikan cod menyediakan 4.080 mcg.
Minyak ikan lainnya adalah salah satu sumber terkaya asam lemak omega-3, yang membantu melawan peradangan dan melindungi jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa mereka dapat mengobati atau mencegah depresi.
Selain itu, minyak hati ikan cod juga merupakan sumber vitamin D yang sangat baik, dengan 1 sendok makan mengandung 170% DV.
Menurut National Institutes of Health’s Office of Dietary Supplements (ODS), vitamin D meningkatkan kekebalan dan berperan dalam kesehatan tulang. Ini juga dapat melindungi dari depresi.
3. Ubi Jalar
Satu ubi jalar utuh, dipanggang di kulitnya, menyediakan 1.403 mcg Vitamin A, yang merupakan 156% dari nilai harian.
Vitamin A yang ada dalam sayuran akar ini adalah dalam bentuk beta karoten. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membantu melindungi terhadap degenerasi makula terkait usia (AMD).
Beberapa penelitian juga menyarankan bahwa beta karoten dapat membantu melindungi dari kanker, seperti kanker prostat, tetapi hasilnya beragam.
Ubi jalar juga mengandung:
-
rendah kalori
-
sumber vitamin B6, vitamin C, dan potasium
-
tinggi serat
-
memiliki indeks glikemik rendah, membantu mengontrol kadar gula darah
Untuk makanan sehat, cobalah makan ubi jalar panggang dengan salad dan sumber protein, seperti salmon atau tahu.
4. Wortel
Wortel kaya akan beta karoten. Setengah cangkir wortel mentah mengandung 459 mcg Vitamin A dan 51% nilai harian.
Wortel besar mengandung sekitar 29 kalori. Ini membuat camilan ringan dan sehat, terutama bila dimakan dengan hummus atau guacamole.
Wortel juga kaya serat makanan, yang dapat membantu mencegah sembelit dan meningkatkan kesehatan usus.
5. Kacang Polong Hitam
Kacang adalah sumber protein nabati yang sangat baik, dan juga kaya serat. Setiap cangkir kacang polong rebus mengandung 66 mcg Vitamin A dan 7% nilai harian.
Kacang polong hitam juga merupakan sumber zat besi yang baik. Studi mendukung peran berbagai jenis kacang dalam meningkatkan kesehatan jantung. Misalnya, penelitian telah mengaitkan makan kacang dengan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi yang lebih rendah.
Penelitian lain telah menunjukkan bahwa makan kacang dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
6. Bayam
Seperti sayuran berdaun hijau lainnya, bayam mengandung banyak nutrisi. Setiap setengah cangkir bayam rebus menyediakan 573 mcg vitamin A, yang merupakan 64% dari nilai harian Anda.
Selain vitamin A, bayam juga menyediakan 17% dari nilai harian untuk zat besi dan 19% untuk magnesium. Magnesium berperan dalam lebih dari 300 proses dalam tubuh manusia.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayam dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Bayam tumis bisa menjadi lauk yang lezat, dan bayam juga cocok untuk hidangan pasta dan sup.
Artikel Terkait: 7 Snack Ibu Hamil Pilihan, Enak dan Sehat!
Standar Asupan Vitamin A untuk Ibu Hamil
Agar tidak sembarangan mengonsumsi vitamin, ada baiknya ibu hamil mengetahui batasan aman dalam menerima asupan vitamin A. Dilansir dari situs Babycenter, berikut inilah jumlah yang disarankan sesuai dengan kondisi tertentu.
- Ibu hamil berusia 18 tahun ke bawah : 750 mcg RAE per hari.
- Lalu, ibu hamil dengan usia 19 tahun ke atas : 770 mcg RAE per hari.
- Ibu menyusui berusia 18 tahun ke bawah : 1.200 mcg RAE per hari.
- Kemudian, ibu menyusui yang berusia 19 tahun ke atas : 1.300 mcg RAE per hari.
- Perempuan tidak hamil : 700 mcg RAE per hari.
Efek Samping Kelebihan Vitamin A pada Ibu Hamil
Meskipun penting, tapi mendapat asupan vitamin A yang terlalu banyak saat hamil dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan janin. Seperti dapat menyebabkan bayi lahir cacat dan toksisitas hati dalam dosis tinggi.
Walau demikian, tidak semua vitamin A dapat membuat bayi lahir cacat. Biasanya, yang menyebabkan bayi lahir cacat adalah jenis preform vitamin A, sedangkan jenis vitamin A karoten tidak.
Bayi lahir cacat dikenal dengan sindrom asam retinoat, yang mencakup sistem saraf pusat, kraniofasial, kardiovaskular, dan malformasi timus. Cacar lahir merupakan perubahan struktural yang terjadi saat lahir yang memengaruhi hampir seluruh bagian tubuh, seperti jantung, otak, dan kaki.
Artikel terkait: 5 Cacat lahir pada bayi yang sering terjadi di Indonesia
Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Suplemen Vitamin A?
Selain dari bahan makan alami, vitamin A juga dapat diperoleh dari suplemen. Namun, apabila ibu hamil ingin mengonsumsi suplemen vitamin A, alangkah lebih baik jika konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Suplemen vitamin A atau vitamin prenatal dalam dosis tinggi dapat membahayakan janin. Sebab, sebagian besar vitamin prenatal mengandung vitamin A dalam bentuk beta karoten maupun bentuk vitamin preform A dalam dosis tinggi.
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Baca juga:
10 Manfaat Vitamin E untuk Ibu Hamil Beserta Dosis yang Tepat
Vitamin B6 untuk Ibu Hamil: Manfaat, Dosis, dan Sumber Makanan
Vitamin Untuk Ibu Hamil Kapan Bisa Mulai Dikonsumsi? Ini Kata Dokter
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.