Hampir semua wanita pasti pernah menggunakan produk perawatan untuk mengatasi jerawat. Umumnya, Anda pasti akan menemukan kandungan retinoid di dalamnya. Apa itu retinoid? Sejak tahun 1971, retinoid adalah kandungan yang dipercaya dapat mengatasi semua masalah kulit. Namun, apakah kandungan retinoid ini aman bila digunakan 0leh ibu hamil untuk mengatasi jerawat?
Yuk, simak penjelasannya lebih jauh berikut ini!
Apa itu retinoid?
Retinoid adalah senyawa kimia yang unsur kandungannya berhubungan dengan vitamin A. Retinoid biasanya digunakan untuk produk perawatan kulit, seperti mengatasi jerawat, kerutan, menjaga kekencangan kulit, hingga mengatasi flek pada wajah.
Setelah mengetahui apa itu retinoid, Anda pasti bertanya-tanya mengapa retinoid banyak terdapat dalam kandungan obat jerawat.
Ketika dioleskan pada kulit, retinoid memang dapat membuka pori-pori yang memungkinkan krim atau gel pada obat bekerja dengan baik. Retinoid adalah kandungan yang dapat mengurangi jerawat dengan mencegah sel-sel mati dari sumbatan pori-pori.
Dengan membersihkan dan mengurangi jerawat, kandungan ini juga dapat mengurangi pembentukan bekas jerawatnya. Selain itu, kandungan retinoid juga dapat mengatasi produksi minyak berlebih, bakteri yang menyebabkan jerawat, dan peradangan.
Efek samping retinoid yang perlu diwaspadai
Setelah mengetahui apa itu retinoid dan manfaatnya, Anda juga perlu mengetahui risiko dari penggunaan kandungan ini. Risiko tersebut meliputi:
- Kulit kering dan iritasi
- Perubahan warna kulit
- Sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
- Kemerahan, pembengkakan, pengerasan kulit, atau lepuhan.
Artikel Terkait: 7 Rekomendasi Obat Jerawat Totol yang Aman untuk Ibu Hamil
Cara meminimalkan risiko efek samping dari retinoid
Karena retinoid adalah kandungan yang juga memiliki risiko, berikut cara meminimalkan risiko yang mungkin terjadi:
- Jauhi sinar matahari yang terik. Hindari paparan sinar matahari langsung antara pukul 10 pagi hingga 2 siang. Anda juga bisa menggunakan tabir surya yang mengandung SPF 30 atau lebih tinggi, dan terlindungi pakaian, seperti kemeja lengan panjang, celana, dan topi bertepi besar.
- Jangan menggunakan produk berlebihan, melebihi ketentuan dari dokter Anda atau yang tertera pada label produk.
- Gunakan pelembab bersama dengan retinoid topikal. Hal itu akan mengurangi risiko pengeringan kulit tanpa mengganggu efektivitas produk.
Amankah penggunaan retinoid selama kehamilan?
Bunda kerap mengalami masalah kulit saat hamil, seperti jerawat. Kondisi ini disebabkan oleh lonjakan kadar hormon yang Anda alami. Namun, Anda yang berencana hamil atau sedang hamil sebaiknya perlu berhati-hati sebelum mengatasi masalah kulit ini.
Wanita hamil atau yang sedang promil disarankan untuk tidak menggunakan poduk dengan kandungan sebagai berikut:
- Accutane (umumnya disebut isotretinoin), yang dapat menyebabkan cacat lahir, serta meningkatkan risiko keguguran dan kematian bayi.
- Terapi hormonal (flutamide, spironolactone), yang dapat menyebabkan cacat lahir.
- Retinoid topikal (adapalene, tazarotene, dan tretinoin), yang bisa masuk ke aliran darah dan meneruskannya ke janin.
- Tetrasiklin oral (doksisiklin, minosiklin, tetrasiklin), yang memengaruhi pertumbuhan tulang dan warna gigi pada janin.
Jika Anda ingin menggunakan produk jerawat yang dijual bebas, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Produk yang mengandung benzoil peroksida tampaknya aman untuk wanita hamil. Tetapi, hati-hati dengan produk yang mengandung asam salisilat, karena dapat menyebabkan cacat lahir.
Dokter juga akan merekomendasikan untuk tidak menggunakan produk dengan asam alfa-hidroksi, karena bahan ini dapat diserap ke dalam aliran darah dan efeknya pada janin belum diketahui.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda!
Baca juga:
10 Resep Masker Wajah dari Oatmeal untuk Mengatasi Jerawat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.