Banyak anggapan bahwa mengonsumsi susu kedelai saat hamil akan berdampak pada perkembangan janin. Banyak juga yang mengatakan ada beberapa manfaat susu kedelai untuk ibu hamil.
Menurut sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Journal of Perinatal Education 2003, susu kedelai diperkaya oleh kalsium dan vitamin dari kedelainya.
Produk kedelai ini mengandung protein tinggi dan memiliki sembilan asam amino vital.
Menurut Elizabeth Somer, M.A., R.D., Salem, Ore, penulis “Eat Your Way to Happiness (Harlequin)” yang berbasis di Ore, kedelai mengandung nutrisi penting.
“Selain protein berkualitas tinggi, kedelai juga menyediakan folat, zat besi, kalsium, seng dan mineral. Kedelai juga tinggi serat, dan mereka sumber asam lemak omega-3,” kata Elizabeth dikutip dari Parents.
Meskipun banyak mengandung nutrisi penting, terutama untuk vegan dan vegetarian, pro dan kontra susu kedelai untuk ibu hamil tetap ada.
Oleh karena itu, bumil perlu mengetahui apa saja manfaat dan risiko susu kedelai untuk ibu dan janin.
Artikel Terkait : 5 Saran Tentang Makanan Ibu Hamil
Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Hamil
Meskipun mungkin ada beberapa perbedaan pendapat tentang konsumsi susu kedelai saat hamil, berikut adalah beberapa manfaat susu kedelai untuk ibu hamil yang tidak dapat diabaikan
Dilansir dari laman Momjunction, inilah beberapa manfaat susu kedelai untuk ibu hamil:
- Susu kedelai kaya akan asam folat. Asam folat memberikan nutrisi yang diperlukan selama kehamilan. Konsumsi asam folat secara teratur meningkatkan pertumbuhan sel-sel saraf dan mengoptimalkan perkembangan janin.
- Vitamin B1, A dan E adalah beberapa vitamin yang paling Anda butuhkan pada tahap ini. Vitamin E memberikan Anda energi yang cukup yang membantu Anda tetap sehat. Susu kedelai, yang merupakan sumber vitamin yang kaya, membantu Anda memenuhi kebutuhan vitamin.
- Dikenal kaya protein yang menjamin kesehatan berbagai organ tubuh. Protein memastikan organ-organ janin untuk berkembang dengan baik. Beberapa protein yang dapat Anda temukan dalam susu kedelai adalah treonin, arginin, isoleusin, glisin, dan lisin.
- Kaya akan lemak nabati yang baik untuk Anda dan janin saat hamil.
- Susu kedelai mengandung karbohidrat yang meningkatkan tingkat energi Anda selama kehamilan.
- Karena rendah lemak jenuh dan kolesterol, susu kedelai membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Kolesterol hadir dalam produk hewani-daging dan susu.
- Susu kedelai kaya akan zat besi, seng, dan vitamin B12. Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan darah dan sel darah merah yang sehat.
- Seng juga diperlukan untuk fungsi sistem kekebalan tubuh yang tepat, dan vitamin B12 sangat penting untuk fungsi saraf.
- Susu kedelai adalah sumber serat yang baik yang dikenal dapat membantu menurunkan kolesterol dan mencegah sembelit.
- Jika Anda punya masalah dengan tekanan darah, Anda mungkin ingin tahu bahwa susu kedelai telah terbukti menurunkan tekanan darah, terutama tekanan darah diastolik, demikian dilansir dari laman JN.
Artikel terkait: 3 Makanan Pengganti Susu Ibu Hamil, Pilihan Bagus untuk Bumil yang Tidak Bisa Minum Susu
Apa Risiko atau Efek Samping Susu Kedelai untuk Ibu Hamil?
Meskipun kandungan nutrisinya tinggi, efek samping dari susu kedelai jangan diabaikan sepenuhnya. Berikut ini beberapa contohnya:
- Susu kedelai mengandung isoflavon yang menyerupai estrogen.
Pada ibu hamil yang mengandung janin laki-laki, asupan isoflavon berlebihan dipercaya dapat meningkatkan risiko janin mengalami kelainan pada sistem reproduksi atau organ vital.
Sementara itu, pada janin perempuan, asupan isoflavon berlebih diperkirakan dapat meningkatkan risiko janin mengalami pubertas dini kelak.
- Eksperimen yang dilakukan pada hewan yang mengonsumsi susu kedelai dosis tinggi menemukan perkembangan tumor atau kelainan fisik lainnya pada bayi yang belum lahir.
- Beberapa ibu hamil diketahui mengalami gejala alergi.
Misalnya seperti ruam, bengkak, masalah pernapasan, muntah dan mual karena seringnya konsumsi susu kedelai secara teratur.
- Konsumsi susu kedelai dalam kasus yang jarang juga mengakibatkan anafilaksis.
- Belum ada laporan konklusif, yang sepenuhnya menolak asupan susu kedelai untuk ibu hamil.
Namun, lebih baik untuk menghindari konsumsi susu kedelai secara berlebihan untuk menghindari cacat lahir pada bayi.
- Isoflavon yang terkandung dalam kacang kedelai juga dikatakan memicu sakit kepala migrain.
Menurut sebuah studi 2010 di Frontiers in Neuroendocrinology, tikus yang diberi isoflavon fitoestrogen – yang diturunkan dari kedelai – menunjukkan kesulitan untuk hamil dan bahkan infertilitas permanen.
Peneliti studi juga mencatat bahwa konsumsi awal fitoestrogen kedelai, termasuk dalam kandungan, dapat mengakibatkan risiko seumur hidup, termasuk peningkatan risiko kanker payudara.
Penelitian lebih lanjut melaporkan bahwa ibu-ibu yang bervegetarian berisiko tinggi melahirkan anak laki-laki dengan kelainan genital, yang berpotensi, sebagian, sebagai akibat dari fitoestrogen.
Hasil penelitian kurang meyakinkan, tetapi ada kekhawatiran bahwa konsumsi phytoestrogen awal menghasilkan kesehatan reproduksi yang berubah.
Karena kemungkinan efek pada wanita pra-menopause, para peneliti merekomendasikan bahwa perempuan yang ingin hamil mengonsumsi produk kedelai dengan hati-hati dan memilih untuk tidak memberi susu formula kepada bayinya.
Artikel terkait: Manfaat Protein untuk Ibu Hamil, Apa Dampaknya Jika Kekurangan?
Berapa Banyak Dosis Susu Kedelai yang Aman untuk Ibu Hamil?
Karena susu kedelai dikemas dengan nutrisi penting yang Anda butuhkan, mengonsumsi dalam jumlah sedang tidak akan menyebabkan risiko pada janin.
- Anda dapat dengan aman mengonsumsi sekitar empat porsi susu kedelai setiap hari.
- Jika Anda tidak alergi terhadap susu kedelai, satu cangkir susu kedelai aman untuk dikonsumsi.
Kacang kedelai baik untuk kehamilan, asalkan Anda mengonsumsinya dalam jumlah sedang.
Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai manfaat susu kedelai untuk ibu hamil selama kehamilan, karena sistem kekebalan tubuh Anda melemah pada masa ini.
Konsumsi yang salah dapat menimbulkan risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan untuk Anda dan juga anak Anda yang belum lahir.
Tips Memilih Susu Kedelai yang Masih Baik
Susu kedelai dibuat dengan merendam, menghaluskan, dan menyaring kedelai dan air.
Susu kedelai bisa dibuat tanpa pemanis, dengan pemanis, atau ditambahkan rasa (cokelat, misalnya).
Anda mungkin juga melihat krim kedelai dan produk susu kedelai lainnya, seperti yogurt atau keju dari kedelai.
Dilansir dari laman web Everyday Health, beberapa tips memilih susu kedelai di antaranya adalah:
1. Tanpa Pemanis atau Minim Pemanis
Ada beberapa pertimbangan saat memilih susu kedelai. Salah satunya adalah mencari produk yang tanpa pemanis.
Versi manis dapat mengandung sekitar 5 g gula per porsi atau lebih misalnya.
Banyak merek susu kedelai mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi.
Dan hati-hati dengan susu kedelai rasa vanila karena sering kali mengandung lebih dari satu sendok makan gula tambahan per porsi.
2. Hindari Residu Glyphosate
Makanan sehat tidak memiliki residu glifosat.
Mayoritas kedelai dimodifikasi secara genetik agar toleran terhadap herbisida, dan kedelai rekayasa genetika sering mengandung residu glifosat.
Faktanya, ketika USDA menguji tanaman untuk residu glifosat pada tahun 2011, mereka menemukan 90% dari semua kacang kedelai mengandung residu glifosat.
Keamanan paparan kronis tingkat rendah terhadap glifosat tidak terbukti.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi kedelai organik atau non-transgenik untuk meminimalkan kemungkinan asupan residu glifosat.
3. Hindari Susu Kedelai yang Mengandung Pengental
Minuman nabati sering mengandung pengental untuk mencegah pemisahan dan memperbaiki tekstur minuman.
Namun, pengental ini terkadang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada sistem pencernaan.
Misalnya ada pengental dengan nama gellan gum.
Gellan gum adalah polisakarida (polimer gula) dan serat makanan larut.
Ini diproduksi oleh fermentasi bakteri glukosa atau sumber karbon lain seperti sirup jagung, laktosa, protein whey, atau ekstrak kedelai.
Yang terbaik adalah menghindari makanan yang mengandung pengental.
Namun, kadang-kadang makan sejumlah kecil zat pengental ini mungkin baik-baik saja, kecuali jika Anda mengalami ketidaknyamanan gastrointestinal atau mengikuti diet tertentu.
4. Pilih yang Sehat
Manfaat susu kedelai untuk ibu hamil baru akan terasa efeknya jika benar-benar tahu sumbernya.
Susu kedelai paling sehat hanya mengandung dua bahan sederhana: air dan kedelai organik.
Namun, banyak susu kedelai yang dibeli di toko bukanlah pilihan yang sehat.
Susu kedelai ini dikentalkan dengan bahan yang diproses dan sebagian besar dimaniskan dengan gula tambahan dalam jumlah berlebihan.
5. Mengandung Vitamin D
Terakhir, baca label untuk memastikan susu kedelai Anda diperkaya dengan vitamin dan mineral tambahan, termasuk kalsium dan vitamin D.
Susu kedelai tidak secara alami mengandung kalsium.
Anda dapat melihat label untuk mengetahui ada kandungan nutrisinya yang paling mirip dengan susu sapi.
Sebagian besar susu kedelai yang ditemukan di toko kelontong memiliki daftar bahan yang panjang.
Namun, ada beberapa susu kedelai yang dibeli di toko dengan bahan minimal dan tanpa tambahan gula.
Haruskah Bumil Minum Susu Sapi Juga, atau Cukup Susu Kedelai Saja?
Kedelai bisa menjadi bagian yang sehat dari menu kehamilan Anda.
Jika Anda khawatir tentang berapa banyak kedelai yang harus dimakan supaya mendapatkan manfaat susu kedelai untuk ibu hamil, bicarakan dengan dokter Anda.
Pastikan untuk menyeimbangkan menu makanan kehamilan Anda dengan makan buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak lainnya, serta dengan minum air yang cukup.
Apakah Bunda salah satu yang mengonsumsi susu kedelai saat hamil?
Artikel Terkait : Makanan Ibu Hamil Yang Mungkin Berbahaya
***
Baca Juga:
Perlukah Bumil Mengonsumsi Susu Khusus Ibu Hamil? Begini Penjelasannya!
12 Produk Olahan Kedelai yang Mempunyai Nilai Gizi Tinggi
6 Manfaat Susu Soya untuk Kesehatan Si Kecil, Luar Biasa, Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.