Tahukah Bunda, protein untuk ibu hamil adalah salah satu hal yang harus diperhatikan, karena tubuh membutuhkannya dalam jumlah cukup untuk mendukung pertumbuhan janin secara optimal.
Makronutrien ini merupakan sumber energi penting yang memperbaiki bagian-bagian tubuh seperti otak, otot, dan darah ibu, yang semuanya mengalami perubahan alami selama kehamilan.
Mendapatkan jumlah protein yang tepat dalam makanan Anda berarti juga memberi si kecil bahan bakar yang dia butuhkan untuk tumbuh.
Protein dalam kehamilan menyediakan blok bangunan untuk sel-sel bayi dan membantu pertumbuhan kulit, rambut, kuku, dan otot janin.
Inilah hal-hal yang sebaiknya Bunda perlu pahami terkait protein untuk ibu hamil, mulai dari manfaat, jumlah yang dibutuhkan, hingga efeknya jika kelebihan atau kekurangan.
Artikel Terkait: 8 Risiko Ibu Hamil Kurang Vitamin A, Salah Satunya Bisa Memicu Keguguran
Apa itu Protein?
Protein adalah nutrisi penting selama kehamilan. Bahan penyusun protein, yang disebut asam amino, memainkan peran yang sangat besar dalam tubuh, mulai dari mempertahankan struktur otot, kulit, dan tulang kita hingga memproduksi hormon penting untuk pertumbuhan, demikian dilansir What to Expect.
Mengonsumsi cukup protein selama kehamilan juga mendukung perkembangan bayi Anda, karena asam amino diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi sel normal.
Memenuhi kebutuhan protein harian Anda juga dapat menurunkan risiko komplikasi seperti pembatasan pertumbuhan janin dan persalinan prematur.
Manfaat Protein untuk Ibu Hamil dan Janin
Protein ditemukan di setiap sel tubuh, menyusun kulit, otot, rambut, kuku, dan semua jaringan lainnya. Kandungan ini memberikan struktur pada sel dan membantu sel berfungsi dengan baik, serta membantu sel memperbaiki dirinya sendiri.
Protein memiliki peran penting selama kehamilan karena membantu janin Bunda tumbuh normal dan berkontribusi pada perkembangan mereka, yang meliputi:
- Pertumbuhan dan perbaikan jaringan baru dan rusak.
- Membuat antibodi untuk sistem kekebalan tubuh mereka.
- Membuat hormon dan enzim.
- Membantu otot berfungsi dengan baik.
- Mengangkut oksigen melalui darah mereka.
Selain itu, Apta Club menulis, dengan mendapatkan jumlah protein yang direkomendasikan selama kehamilan, juga dapat membantu meningkatkan berat badan lahir yang sehat.
Bayi dengan berat badan lahir yang sehat memiliki penurunan risiko terkena diabetes atau kelebihan berat badan di kemudian hari.
Peran protein selama kehamilan juga memungkinkan sel-sel bayi Bunda berfungsi dengan baik sejak awal.
Artikel terkait: Kaya Nutrisi, Ini 10 Manfaat Daun Ubi Jalar untuk Ibu Hamil dan Janin
Berapa Banyak Kebutuhan Protein untuk Ibu Hamil?
Laman kehamilan Baby Center merekomendasikan, kebutuhan protein untuk ibu hamil berkisar dari 60 gram hingga 100 gram per hari, tergantung pada berat badan, tingkat aktivitas fisik, dan usia kehamilan Bunda.
Senada dengan yang direkomendasikan What to Expect, jumlah protein yang harus Anda makan saat hamil tergantung pada beberapa faktor yang berbeda, seperti aktivitas fisik dan berat badan. Namun, secara umum, mengonsumsi sekitar 71 gram protein per hari adalah target yang baik.
Meskipun makan makanan yang seimbang dapat menyediakan protein yang cukup untuk banyak calon ibu, Anda juga harus mengonsumsi vitamin prenatal selama kehamilan sebagai pendukung.
Artikel Terkait: 8 Vitamin yang Bagus untuk Ibu Hamil Rekomendasi, Ini Cara Memilihnya
Daftar Makanan Mengandung Protein yang Baik untuk Bumil
Makanan yang kaya protein juga cenderung menjadi sumber nutrisi utama kehamilan seperti vitamin A dan D, serta zat besi. Berikut adalah beberapa makanan kaya protein yang baik untuk ibu hamil, dikutip What to Expect:
- Dada ayam (26 gram protein per 3 ons): Hanya dengan satu dada ayam seberat 3 ons, Bunda dapat memenuhi sekitar 1/2 dari kebutuhan protein Anda sepanjang hari.
- Telur (12 gram per 2 butir telur): Telur juga kaya dengan kandungan protein. Selain itu, telur juga mengandung nutrisi penting untuk kehamilan seperti vitamin D pembentuk tulang dan nutrisi kolin yang mendukung perkembangan otak janin.
- Yoghurt (17 gram protein per 6 ons): Satu cangkir yogurt mengandung 17 gram protein. Yogurt juga kaya dengan kalsium dan vitamin B12.
- Daging sapi giling tanpa lemak (22 gram protein per 3 ons): Daging sapi bukan hanya sumber protein yang sangat baik — daging juga kaya dengan zat besi, nutrisi yang membantu mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh untuk Ibu dan bayi.
- Salmon (22 gram protein per 3 ons): Salmon adalah sumber asam lemak omega-3 yang bagus untuk perkembangan otak, mata, dan sistem kekebalan bayi yang sehat. Ikan berlemak yang kaya protein seperti salmon adalah salah satu sumber terbaik dan bergizi untuk bumil.
- Kacang-kacangan (15 hingga 30 gram per cangkir): Kacang-kacangan mengandung sumber protein yang baik untuk bumil. Edamame atau juga makanan yang terbuat dari kedelai juga merupakan sumber protein yang sangat baik.
- Kacang (4 hingga 9 gram per 1 ons): Kacang tanah, kenari, kacang mete, dan almond adalah sumber protein yang baik, dengan jumlah mulai dari 4 hingga 7 gram per sajian (1 ons, atau sekitar segenggam).
Akibat Kekurangan Protein yang Perlu Ibu Hamil Cermati
Berikut beberapa hal yang Bunda perlu pahami ketika kebutuhan protein tidak tercukupi setiap harinya.
Berisiko Preeklamsia
Tubuh Bunda perlu lebih banyak darah dan berbagai jaringan untuk membantu mendukung tubuh ibu dan bayi yang sedang tumbuh selama kehamilan.
Makanan kaya protein akan memasok bahan pembangun untuk membantu tubuh memenuhi kebutuhan yang meningkat ini.
Tercukupinya asupan protein akan mengurangi beberapa faktor risiko untuk mengembangkan preeklamsia, seperti hipertensi dan gula darah tinggi.
Tekanan Darah Tidak Sehat
Ada satu asam amino yang terkandung dalam protein, yaitu Glycine. Glycine menghasilkan elastin, protein struktural yang membantu pembuluh darah mengembang dan berkontraksi. Ini akan membantu untuk mendukung tekanan darah yang sehat dan sangat penting selama kehamilan.
Jika protein harian bumil tidak tercukupi risikonya adalah tekanan darah Bunda yang kurang terkontrol.
Osmolaritas Rendah yang Sebabkan Edema
Penelitian menunjukkan protein yang mencukupi selama kehamilan dapat mengurangi gangguan seperti pembengkakan dan retensi cairan selama hamil.
Kadar protein atau albumin yang rendah dalam darah dapat menyebabkan osmolaritas (kekentalan) darah yang lebih rendah.
Osmolaritas yang lebih rendah ini menyebabkan cairan ‘bocor’ keluar dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya, yang dikenal sebagai edema dan menyebabkan pembengkakkan.
Gula Darah dan Berat Badan Tidak Terkontrol
Protein adalah makronutrien yang paling mengenyangkan, mencegah mengidam makanan manis, dan makan berlebihan.
Asupan protein akan mendukung respons glikemik yang sehat, yang merupakan kunci untuk mengelola gula darah dan penambahan berat badan selama kehamilan.
Jadi, ketika protein kurang, Bunda cenderung akan mengonsumsi sumber gula lain yang dapat berakibat pada penambahan berat badan yang kurang sehat.
Risiko Kelahiran Prematur
Asam amino diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi sel normal. Memenuhi kebutuhan protein harian Bunda dapat menurunkan risiko komplikasi seperti gangguan pertumbuhan janin dan persalinan prematur.
Akibat Kelebihan Protein
Lantas, apa yang terjadi jika kita mengonsumsi sumber protein terlalu berlebihan? Adakah efeknya?
Terkait pertanyaan ini, laman Medical News Today menerangkan, mengkonsumsi terlalu banyak protein secara teratur dapat menyebabkan ketidaknyamanan usus dan gangguan pencernaan.
Selain itu, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa makan lebih dari 2 g per kg berat badan setiap hari protein untuk waktu yang lama dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Gejala yang terkait dengan terlalu banyak protein meliputi:
- ketidaknyamanan usus dan gangguan pencernaan
- dehidrasi
- kelelahan yang tidak dapat dijelaskan
- mual
- sifat lekas marah
- sakit kepala
- diare
Ada risiko serius yang terkait dengan konsumsi protein berlebihan kronis, termasuk:
- penyakit kardiovaskular
- gangguan pembuluh darah
- cedera hati dan ginjal
- kejang
- kematian
Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Namun begitu, Medical News Today juga menegaskan bahwa terdapat orang-orang yang membutuhkan lebih banyak protein daripada yang lain, seperti atlet, ibu hamil dan menyusui, serta orang yang melakukan pekerjaan yang menuntut fisik.
Terkait kebutuhan protein untuk ibu hamil tiap harinya, Bunda bisa berdiskusi dengan dokter kandungan atau bidan. Agar Bunda tahu persis kebutuhan nutrisi harian yang Bunda sebaiknya penuhi untuk mendukung kehamilan Anda.
Demikian hal-hal terkait protein untuk ibu hamil, manfaat hingga sumber makanan kaya protein yang sebaiknya bumil pahami.
Semoga bermanfaat!
***
Baca Juga:
8 Penyebab Keguguran serta Dampak Keguguran, Berpengaruh pada Fisik & Psikiologis Ibu
6 Tanda Ibu Hamil Kurang Protein dan Dampaknya yang Perlu Bunda Waspadai
Penting! 8 Nutrisi Ibu Hamil yang Perlu Diperhatikan agar Janin Selalu Sehat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.