Siapa yang suka makan tahu tempe? Ataukah Anda suka makan kerupuk dengan kecap? Semua itu adalah produk olahan kedelai yang populer di Indonesia.
Masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengkonsumsi kedelai sejak dulu. Mereka mengolah kedelai menjadi tauco, tempe, tahu dan kecap. Seiring perkembangan zaman, kedelai diolah menjadi berbagai produk makanan yang lezat dan bergizi.
Beragam Produk Olahan Kedelai
Seperti yang diketahui, kedelai merupakan tumbuhan jenis kacang-kacangan yang mengandung protein nabati yang tinggi. Pengolahan kedelai menghasilkan berbagai bentuk produk olahan, baik dalam bentuk makanan pokok, camilan, hingga minuman seperti susu.
Kedelai mengandung protein sebesar 40%, lemak 22%, karbohidrat 25%, serat 8% dan mineral. Berdasarkan skor Protein Digestibility Corrected Amino Acid (PDCAA), kedelai memiliki skor 0.90 – 1.00, nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan beras, jagung dan terigu. Kedelai juga kaya akan asam amino esensial, sehingga bermanfaat bagi kesehatan seperti menurunkan kolesterol, pencegah penyakit jantung, dan kanker.
Artikel Terkait: Cegah kanker hingga penyakit jantung, ini sederet manfaat kedelai hitam!
Berikut 12 produk olahan kedelai yang harus diketahui,
1. Tahu, Produk Olahan Kedelai yang Populer di Seluruh Dunia
Makanan yang satu ini berbahan dasar kedelai. Teksturnya lembut dan umumnya berwarna putih ditemukan pertama kali di Tiongkok. Tahu merupakan isolat protein dari kedelai yang dipisahkan menggunakan asam, ion kalsium, atau bahan-bahan penggumpal lainnya. Pada prinsipnya, tahu dibuat dengan cara mengekstrak kedelai.
Tahu mengandung isoflavon tinggi yang dapat menekan risiko terkena penyakit yang berkaitan dengan usia dan gaya hidup. Proses pembuatan tahu dapat dikatakan relatif mudah, dimulai dengan pembuatan sari kedelai kemudian digumpalkan dan dicetak dengan alat pencetak tahu. Agar tahu tidak masam, alat yang digunakan harus bersih dan higienis pula.
3. Tempe
Tempe merupakan produk kedelai khas Indonesia yang kaya nutrisi. Olahan fermentasi kedelai ini menjadikan tempe sebagai sumber protein yang tak kalah lezat dari daging. Tempe kini makin populer di kalangan vegetarian dan vegan di seluruh dunia.
Karena merupakan makanan fermentasi, tempe sangat tinggi prebiotik. Prebiotik merupakan jenis serat yang mempromosikan pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaan.
Selain itu, melalui fermentasi, asam fitat yang ditemukan dalam kedelai dipecah. Ini membantu meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrisi lainnya.
3. Kecap, Produk Olahan Kedelai yang Sering Dipakai dalam Masakan Khas Indonesia
Bumbu masak yang sekaligus menjadi condiment ini dibuat dari kedelai kuning atau kedelai hitam. Kedelai yang sudah direbus ditiriskan, diberi ragi dan didiamkan selama beberapa hari. Setelah itu, kedelai difermentasi lagi dalam air selama beberapa bulan. Setelahnya, kedelai dimasak dengan tambahan rempah.
Kecap asin dan kecap manis dibedakan pada proses memasaknya. Untuk kecap manis, ditambahkan gula jawa dan rempah seperti daun salam, jahe, serai, dan lainnya.
4. Susu Kedelai
Minuman ini dibuat dengan merendam dan menggiling kedelai utuh, merebusnya dalam air, dan menyaringnya untuk mendapatkan cairan putih seperti susu. Susu kedelai bebas laktosa, menjadikannya pilihan alternatif bagi orang yang alergi atau intoleran terhadap laktosa pada susu hewani.
Setiap cangkir susu kedelai tanpa pemanis bisa mengandung 7 gram protein. Ini hampir setara dengan segelas susu sapi yang mengandung 8 gram protein.
Susu kedelai juga tinggi kalsium dan zat besi. Tubuh mengandalkan kalsium dari makanan untuk mempertahankan jaringan tulang yang padat dan kuat. Sementara itu, zat besi dalam susu kedelai membantu pembuluh darah merah berfungsi dengan baik.
5. Oncom, Produk Olahan Kedelai yang Disukai Masyarakat Indonesia
Sumber: Islampos
Oncom merupakan olahan fermentasi kedelai khas Indonesia. Makanan ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat. Proses pembuatan oncom hampir sama seperti tempe. Ada dua jenis utama oncom yang biasa ditemukan, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Perbedaan kedua jenis oncom ini adalah jenis jamur yang digunakan untuk memfermentasi kedelai.
Oncom merah umumnya dibuat dari bungkil tahu, yaitu kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu, sedangkan oncom hitam umumnya dibuat dari bungkil kacang tanah yang kadang kala dicampur ampas singkong atau tepung singkong.
Meski terbuat dari limbah tahu, oncom masih memiliki kandungan nutrisi tinggi bermanfaat. Oncom biasa diolah menjadi masakan mulai dari digoreng, dijadikan sambal, atau sebagai pengisi combro dan lontong.
6. Tauco
Sumber: Fimela
Tauco merupakan produk kedelai yang sudah tidak asing lagi bagi warga Melayu. Makanan ini merupakan olahan kedelai yang telah direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu kemudian dibiarkan hingga terfermentasi.
Proses fermentasi tauco dilakukan dengan direndam dengan air garam, kemudian dijemur pada terik matahari selama beberapa minggu sampai keluar aroma yang khas dan berubah menjadi warna coklat kemerahan. Tauco biasa menjadi campuran masakan seperti sambal, tumisan, dan kuliner lainnya.
7. Miso
Sumber: Tribunnews
Di Jepang, kedelai juga diolah menjadi miso. Pasta dibuat dari kedelai yang difermentasi dengan jamur Aspergillus oryzae. Selain kedelai, beberapa bahan lain kerap digunakan sebagai bahan pembuatan miso, seperti beras, barley, atau gandum. Miso digunakan dalam campuran makanan, seperti pembuatan sup, salad, saus untuk yakitori, dan masih banyak lagi.
Artikel Terkait: Perbedaan nutrisi susu kedelai vs susu sapi, mana yang terbaik untuk anak?
8. Natto
Sumber: Detik Food
Natto adalah makanan tradisional khas Jepang yang berasal dari kedelai. Natto adalah butiran kedelai yang lengket serta memiliki aroma cukup kuat. Makanan ini adalah sumber protein nabati yang tinggi dan biasa dikonsumsi dengan nasi.
9. Tausi
Sumber: Cookpad
Sama seperti tauco dan miso, tausi adalah bumbu yang terbuat dari fermentesi kacang kedelai. Tausi menggunakan kacang kedelai hitam, sehingga membuat warna dari bumbu ini hitam pekat.
10. Kembang Tahu
Sumber: Kompas.com
Kembang tahu hampir sama seperti tahu biasa. Perbedaanya, kembang tahu memiliki tekstur yang lebih lembut. Selain itu dalam pembuatannya, jika tahu melalui proses penyaringan dan pemerasan, kembang tahu tidak melewati proses tersebut.
Artikel Terkait: Amankah susu kedelai untuk balita? Ini yang Parents harus ketahui
11. Gochujang
Sumber: Bobo.id
Gochujang merupakan campuran dari kedelai, cabai merah bubuk, dan tepung ketan yang difermentasi. Merupakan bumbu masak khas Korea. Secara tradisional, pembuatannya sangat unik, disimpan dalam kendi yang diletakkan di luar ruangan. Digunakan sebagai bahan campuran masakan, seperti bibimbap, sup, dan banyak masakan Korea lainnya.
12. Edamame
Edamame merupakan kacang kedelai utuh yang masih muda ketika dipanen. Kacang ini biasanya masih berwarna hijau dengan rasa yang sangat gurih. Edamame biasa diolah dengan cara direbus atau dikukus. Kacang edamame merupakan camilan populer yang kerap dikonsumsi untuk diet.
Kacang edamame secara alami bebas gluten, rendah kalori, tidak mengandung kolesterol, dan merupakan sumber protein, zat besi, dan kalsium yang sangat baik.
Seperti kacang lainnya, edamame tidak meningkatkan kadar gula darah secara berlebihan. Edamame memiliki kandungan karbohidrat rendah yang terdiri dari protein dan lemak. Indeks glikemik yang dimiliki kacang ini juga aman untuk penderita diabetes.
***
Itulah 12 produk olahan kedelai yang harus kamu ketahui. Semuanya memiliki nilai gizi yang baik karena diolah dari bahan protein nabati.
Baca Juga:
Cegah kanker hingga penyakit jantung, ini sederet manfaat kedelai hitam!
Harga Kedelai Mahal, Siap-Siap Harga Tahu Tempe Bakal Naik!
10 Fakta Manfaat Kacang Kedelai bagi Kesehatan Cegah Diabetes hingga Kurangi Insomnia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.