Mual dan muntah saat hamil dapat terjadi kapan saja. Tak seperti istilah yang sering dipakai untuk menggambarkannya, morning sickness, mual-mual dapat terjadi di pagi hari, siang hari, dan malam hari. Terutama di malam hari, mungkin sulit untuk mencari posisi tidur untuk mengurangi mual saat hamil muda.
Penyebab Mual dan Muntah Saat Hamil Muda
Sumber: Freepik
Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan dan bagaimana tubuh Bunda meresponsnya kemungkinan besar berperan dalam gejala-gejala yang dirasakan saat hamil, termasuk mual dan muntah.
Faktor lain seperti kepekaan terhadap bau dan pencernaan yang lebih lambat juga dapat berkontribusi.
Mual pada kehamilan umumnya dimulai pada usia kehamilan sembilan minggu. Pada beberapa ibu hamil, kondisi ini bisa muncul lebih dini, bahkan mungkin dimulai dari dua minggu setelah terjadinya pembuahan.
Mual atau muntah saat hamil bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Namun, umumnya mereda menjelang akhir trimester pertama.
Artikel Terkait: Morning Sickness Pertanda Baik untuk Bayi Anda
Tingkat keparahannya juga bisa bervariasi antar ibu. Ada ibu yang merasa mual kecuali jika perut mereka kenyang, dan ada pula yang merasa mual dan muntah meski hanya minum air putih.
Beberapa ibu mungkin mengalami mual dan muntah sepanjang kehamilan mereka. Bentuk morning sickness yang lebih parah ini disebut dengan istilah hiperemesis gravidarum. Hanya sekitar tiga persen ibu hamil yang mengalami kondisi ini.
Hiperemesis gravidarum didiagnosis setelah seorang ibu kehilangan lima persen dari berat badannya sebelum hamil, dan sering kali membutuhkan perawatan medis untuk mengelola dehidrasi yang mungkin terjadi.
Mual dan muntah saat hamil bisa terjadi pada pagi, siang, atau malam hari. Rasa mual yang khususnya terjadi di malam hari , sangat tidak menyenangkan. Bunda bisa sulit untuk tidur atau terbangun karena rasa mual yang dirasakan.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui posisi tidur yang tepat untuk mengurangi mual saat hamil muda
Artikel terkait: Morning Sickness Adalah Gejala yang Umum Dialami Ibu Hamil, Bagaimana Cara Mengatasinya?
5 Posisi Tidur untuk Mengurangi Mual Saat Hamil Muda
Sumber: Freepik
Survei dari National Sleep Foundation menemukan bahwa 78% perempuan merasa lebih sulit tidur saat hamil.
Selama trimester pertama, pada dasarnya aman bagi ibu hamil untuk tidur dalam posisi apa pun yang dia rasa nyaman, baik itu telentang, menyamping, atau tengkurap. Setiap kombinasi dari posisi tidur juga akan baik-baik saja untuk kandungan.
Rahim belum tumbuh cukup besar untuk mengganggu tidur di trimester pertama.
Namun, perubahan hormonal, rasa lapar di malam hari, mual, dan gejala kehamilan lainnya dapat membuat tidur menjadi lebih sulit.
Bunda bisa mencoba beberapa posisi untuk ibu hamil trimester 1 berikut ini untuk meredakan mual saat hamil:
1. Menyangga Tubuh Bagian Atas dengan Bantal
Perubahan hormonal yang terjadi saat hamil akan mengendurkan otot antara kerongkongan dan lambung, yang dapat membuat asam lambung naik dan memperburuk rasa mual yang dirasakan.
Menjaga tubuh bagian atas tetap tinggi dapat membantu untuk menjaga asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan sehingga mengurangi mual dan muntah di malam hari.
2. Tidur Miring ke Kiri
Menurut American Pregnancy Association, tidur menyamping dianjurkan untuk semua ibu hamil, terutama di sisi kiri karena dapat menjaga berat rahim dari liver sehingga dapat berfungsi secara normal.
Posisi tidur miring ke kiri juga dapat mengurangi tekanan pada vena cava, vena besar yang membawa darah dari bagian bawah tubuh kembali ke jantung. Posisi ini diketahui dapat membuat ibu hamil lebih nyaman dan mengurangi rasa mual.
3. Tidur Miring dengan Bantal di Antara Dua Kaki
Meletakkan bantal di antara kedua kaki dapat membuat tidur miring menjadi lebih nyaman dan mengurangi sakit punggung dengan menjaga tulang belakang tetap dalam posisi netral.
Posisi ini juga dapat membantu Bunda tidur lebih pulas jika menderita mual di malam hari. Posisi yang nyaman dan tidur yang berkualitas dapat mengurangi berapa kali Bunda bangun untuk muntah.
4. Tidur Menyamping Disangga Bantal
Tidur menyamping yang ditopang oleh bantal memungkinkan sirkulasi darah yang lebih baik, yang dapat mengurangi pembengkakan, terutama di pergelangan kaki yang sering terjadi saat hamil.
Bantal dapat membantu mengurangi sakit punggung dengan menjaga pinggul menjadi lebih sejajar. Ini juga secara tidak langsung berpengaruh pada mual dan muntah yang dirasakan di malam hari.
5. Tidur di Kursi
Jika tidur di tempat tidur terasa tidak nyaman dan membuat Bunda mual, cobalah untuk tidur di kursi empuk yang bagian belakangnya dapat dimundurkan.
Tidur dengan bersandar di kursi dapat mengurangi sakit punggung.
Membuat tubuh tetap dalam posisi setengah tegak juga dapat membantu mencegah terjadi refluks asam lambung atau mual, dan lebih mudah untuk berdiri jika Bunda harus sering pergi ke kamar mandi karena harus muntah.
Artikel Terkait: Kenali Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 1, Mual Muntah Parah Salah Satunya
Tips untuk Mengatasi Mual di Jam Tidur
Sumber: Freepik
Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk dapat membantu Bunda mengurangi rasa mual dan mendapatkan tidur malam yang lebih baik:
1. Beristirahatlah Sebanyak Mungkin
Mual bisa membuat Bunda sulit tidur, tetapi terlalu lelah atau kurang tidur bisa memperburuk rasa mual tersebut. Cobalah untuk beristirahat sebanyak mungkin yang Bunda bisa di siang hari, dan tidur siang jika dibutuhkan.
Selain itu, hindari langsung berbaring setelah makan karena hal ini dapat memperburuk gejala mual. Berguling-guling saat tidur juga bisa membuat Bunda merasa lebih mual.
Jadi jika Bunda tidak bisa tidur, lebih baik bangun dan lakukan sesuatu yang membuat tubuh rileks sampai merasa mengantuk lagi.
2. Hindari Lemak dan Gula Berlebih
Makanan yang digoreng dan makanan yang tinggi gula dan lemak lebih sulit dicerna, sehingga dapat menyebabkan kembung, mual, dan refluks asam lambung.
Jadi, saat Bunda mengonsumsi karbohidrat atau makanan manis, seperti apel, seimbangkan dengan protein, seperti keju.
3. Makan Camilan Sebelum Tidur
Mual sering terjadi jika perut kosong. Jika Bunda kerap merasa lapar di malam hari, cobalah makan camilan ringan yang mengandung karbohidrat dan protein.
Sereal dengan susu, setengah porsi sandwich dengan susu, atau smoothies buah-buahan untuk diminum adalah pilihan yang baik. Konsumsilah makanan yang tidak memicu mual dan mudah untuk dimakan.
Sedikit asupan protein di malam hari sangat bagus untuk menjaga indeks glikemik menjadi sedikit lebih seimbang, yang akan berpengaruh pada rasa mual yang dirasakan.
Ada beberapa ibu hamil yang kesulitan untuk mengonsumsi vitamin kehamilan karena merasa mual. Untuk mengatasinya, cobalah meminumnya di malam hari bersama dengan camilan sebelum tidur.
Selain itu, beberapa orang menemukan bahwa mengisap permen peppermint atau minum teh peppermint setelah makan juga dapat membantu mengatasi mual.
4. Simpan Camilan di Dekat Tempat Tidur
Apabila Bunda terbangun di malam hari dan merasa mual, mengonsumsi biskuit hamil atau crackers asin bisa membantu meredakannya. Oleh karena itu, simpan camilan di dekat tempat tidur yang mudah untuk diraih.
Jahe juga dapat membantu mengatasi mual, dan para ahli menyarankan untuk mengonsumsi biskuit jahe di pagi hari atau teh jahe untuk meredakan mual-mual.
5. Hindari Pemicu
Bunda harus menghindari pemicu mual, seperti bau yang kuat, yang membuat Bunda merasa ingin muntah.
Jika bau-bau tertentu membuat Bunda ingin muntah, bukalah jendela kamar dan nyalakan kipas angin. Dapatkan udara segar sebanyak-banyaknya.
Bunda juga bisa makan malam saat makanannya dingin. Meskipun kedengarannya tidak menggugah selera, makanan dingin tidak berbau tajam seperti makanan yang panas sehingga tidak memicu mual dan muntah.
6. Minta Obat kepada Dokter
Morning sickness yang ringan hingga sedang biasanya tidak memengaruhi kesehatan bayi.
Namun, jika sudah melakukan tips-tips di atas tetapi tidak ada perubahan, Bunda bisa mengonsumsi obat-obatan pereda mual seperti seperti vitamin B6, Doxylamine, dan obat antiemetik.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum minum obat atau suplemen apa pun selama kehamilan.
Artikel Terkait: Bukan Hanya Mual, Inilah 7 Tanda Kehamilan Lainnya yang Kerap Terjadi
Kapan Harus ke Dokter?
Sumber: Freepik
Tidak dapat mengonsumsi makanan atau cairan apa pun dapat berbahaya bagi kesehatan ibu dan bayinya. Risiko komplikasi seperti dehidrasi harus diwaspadai.
Perhatikan gejala-gejala seperti:
- Mual atau muntah parah
- Kehilangan berat badan yang drastis
- Jarang buang air kecil
- Urine berwarna gelap
- Merasa pusing saat berdiri
- Jantung berdebat kencang
- Muntah disertai darah
- Pingsan
Jika Bunda menunjukkan gejala-gejala tersebut, Bunda harus menghubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat sesegera mungkin.
Mual saat hamil bisa jadi sangat menyiksa dan jangan ragu untuk meminta bantuan serta dukungan dari suami atau keluarga.
Cobalah berbagai posisi tidur yang disarankan untuk mengurangi mual saat hamil muda dan ikuti tips-tips untuk mengurangi mual seperti disebutkan di atas.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat!
***
Baca Juga:
Bolehkah ibu hamil tidur siang? Ini penjelasannya!
Hindari Hal Berikut Ini Agar Anda Bisa Tidur Nyenyak Saat Hamil
Begini Posisi Tidur yang Baik dan Nyaman untuk Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.