- Pengukuran berat dan tinggi badan
- Mengecek tekanan darah
- Menjalani tes darah untuk menentukan golongan darah (A, B, AB atau O) dan faktor Rh.
- Tes USG hamil di usia 6 minggu untuk mengetahui kondisi kehamilan.
Menyaksikan tahap tumbuh kembang janin selalu menarik, misalnya ketika usia kehamilan telah memasuki 6 minggu. Seperti apa ya perkembangan janin 6 minggu?
Di usia ini, jantung janin berdenyut 150 kali per menit, tangannya masih menyerupai dayung, dan telinganya masih berupa cekungan di sisi-sisi kepalanya.
Sedangkan untuk sang ibu, Bunda mungkin merasa lesu. Namun jangan khawatir, ini adalah tanda bahwa bayi Bunda sedang berkembang pesat seperti seharusnya.
Yuk, simak perkembangan lainnya ketika kehamilan sudah 6 minggu!
Artikel terkait: Penyebab Hasil USG Janin 6 Minggu Belum Terlihat, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?
Daftar isi
Perkembangan Janin 6 Minggu: Sudah Sebesar Apa Bayi Bunda?
Dalam masa perkembangan janin 6 minggu, Bunda akan mengetahui bahwa:
- Jantung bayi Bunda sedang berdenyut dengan irama sekitar 150 kali per menit. Kecepatan ini setara dua kali lipat irama denyut jantung orang dewasa dan akan berlanjut sampai ia lahir nanti. Bayangkan yang sedang bayi lakukan di dalam perut Bunda! Selain itu, denyut jantung bayi di minggu 6 ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG intravagina.
- Bukan hanya jantung bayi Bunda yang memompa darah dengan cepat, sistem peredaran darahnya juga sedang bertumbuh semakin kompleks.
- Bentuk wajah bayi juga sedang bertumbuh, dengan terbentuknya titik gelap tempat mata dan hidungnya akan terbentuk. Telinganya masih berupa cekungan kecil pada sisi-sisi kepalanya.
- Meskipun tangan dan kakinya masih menyerupai dayung, tetapi ia sudah bisa melakukan gerakan-gerakan kecil.
- Ukuran janin usia 6 minggu bisa mencapai 2 -5 milimeter atau sebesar kacang polong atau butiran beras.
Artikel terkait: 7 Ciri-ciri Kehamilan yang Jarang Diketahui, Kram Hingga Perubahan Payudara
Apa Saja Gejala Kehamilan 6 Minggu?
- Di minggu ke-6 ini, Bunda mungkin baru menyadari bahwa Anda sedang hamil. Mungkin ada momen emosional yang tak terkira sebelumnya. Wajar bila Bunda tiba-tiba merasa kewalahan.
- Bunda juga akan mulai mengalami naik-turunnya mood yang drastis, yang disebabkan karena perubahan hormon.
- Bunda akan sering merasa lesu dan lelah. Kondisi ini cukup wajar. Penyebab Bunda merasa lelah karena memang tubuh sedang bekerja keras untuk memastikan janin berkembang dengan baik.
- Kejutan lain pada kehamilan di minggu ke-6 adalah Bunda akan merasakan gejala mual dan muntah yang tak hanya terjadi pada pagi hari. Bahkan Bunda mungkin adalah salah satu yang mengalaminya sepanjang hari.
- Payudara Bunda akan siap untuk menyusui (ya, sudah mulai!) dan peningkatan aliran darah ke payudara akan menyebabkan rasa nyeri.
- Di usia 6 minggu ini, Bunda juga mungkin akan mulai mengidam, yaitu keinginan mengonsumsi makanan tertentu.
Bagaimana Menjaga Kehamilan 6 Minggu agar Janin Sehat?
Agar kehamilan trimester awal ini tetap lancar, ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan.
- Bunda perlu berhati-hati bila terdapat flek. Meskipun ini biasa terjadi pada tahap awal kehamilan, flek juga bisa menjadi tanda awal keguguran atau kehamilan ektopik, yaitu kehamilan yang berkembang di luar rahim.
- Bunda perlu latihan mengontrol otot dengan melakukan senam kegel beberapa kali sehari.
- Meskipun sekarang bukan waktu yang tepat untuk khawatir soal berat badan yang bertambah, tetapi sedikit mengubah pola makan bisa membantu. Dalam sehari, makanlah dalam porsi kecil dan waktu makan yang lebih sering.
Jika Bunda terbiasa berolahraga secara rutin, pikirkan kembali dan sesuaikan rutinitas olahraga dengan kehamilan Anda.
Diskusikan dengan dokter kandungan, terutama untuk memastikan bahwa Bunda tidak melakukan kegiatan yang membahayakan kehamilan.
Ingatlah untuk mencatat semua pertanyaan yang timbul. Konsultasi pertama dengan ginekolog adalah waktu yang tepat untuk menanyakan semua hal yang perlu Bunda tahu.
Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Tips dan Cara Menjaga Kehamilan 6 Minggu
1. Jadwalkan Konsultasi dengan Dokter
Perawatan prenatal sangat penting bagi ibu dan bayi untuk memastikan setiap masalah dapat ditangani dengan cepat.
Jika Bunda belum melakukannya, sekaranglah waktu yang tepat untuk menjadwalkan kunjungan pranatal.
Dokter akan meninjau riwayat kesehatan Bunda, termasuk kondisi medis dan operasi yang pernah dialami, serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi saat ini.
Berat badan, detak jantung, dan tekanan darah Bunda akan diperiksa. Bunda juga akan diberikan informasi tentang apa yang diharapkan selama kehamilan dan instruksi untuk kehamilan dan bayi yang aman dan sehat.
2. Tes yang Bisa Dilakukan
Beberapa tes kehamilan yang perlu ibu hamil lakukan selama kehamilan 6 minggu, yaitu:
3. Minum Vitamin Kehamilan
Idealnya, multivitamin sebaiknya dikonsumsi sejak awal merencanakan kehamilan, paling tidak beberapa bulan sebelumnya.
Jika Bunda belum mulai mengonsumsi vitamin prenatal, Bunda harus mulai mengonsumsinya di minggu ini.
Pada kunjungan pertama Bunda, dokter akan meresepkan suplemen yang mengandung vitamin dan mineral tambahan yang diperlukan untuk ibu dan bayi selama kehamilan.
4. Tinggalkan Rokok dan Alkohol
Merokok meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi kehamilan lainnya. Selain itu, rokok juga meningkatkan risiko bayi mengembangkan berbagai masalah kesehatan dan berat badan lahir rendah.
Minum alkohol dapat menyebabkan gangguan spektrum alkohol janin (FASD).
Meskipun gejalanya bervariasi, dalam bentuknya yang paling ekstrem FASD dapat menyebabkan fitur wajah yang tidak normal, ketidakmampuan belajar, dan masalah kesehatan lainnya.
Tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk diminum saat hamil. Oleh karena itu, sebaiknya benar-benar hindari alkohol ketika hamil.
5. Perhatikan Pola Makan
Penting untuk makan makanan bergizi selama kehamilan. Konsumsilah makanan padat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi harian Bunda.
Menjaga asupan cairan juga tidak kalah penting. Minumlah air putih minimal 8 sampai 12 gelas sehari. Dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius.
Jika Bunda sulit untuk makan dan minum karena mengalami mual-mual, coba tambahkan perasan lemon ke dalam air putih. Dalam sebuah penelitian, aromaterapi pada lemon diketahui dapat membantu mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil.
6. Jangan Mengonsumsi Sembarangan Obat
Hati-hati dalam mengonsumsi obat saat usia kehamilan 6 minggu ini ya, Bun. Beberapa obat dapat membawa dampak buruk bagi janin di usia ini.
Konsultasikan selalu dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat apa pun.
Artikel terkait: 5 Mitos dan Fakta Ngidam saat Hamil, Bunda Sudah Tahu?
Hal yang Harus Bunda Perhatikan
1. Kelelahan
Dimulai sejak pembuahan dan implantasi, hormon kehamilan akan memengaruhi tubuh, suasana hati, metabolisme, otak, penampilan fisik, hingga pola tidur Bunda.
Selain perubahan hormonal, perubahan fisik dan emosional juga akan menurunkan tingkat energi dan membuat Bunda merasa lelah.
Bunda dapat mencoba tidur siang di tengah hari jika tidak bisa tidur nyenyak di malam hari.
Tidur siang dapat menggantikan tidur yang hilang di malam hari karena sering ke kamar mandi, atau rasa tidak nyaman yang dirasakan selama hamil. Hindari tidur siang di sore dan malam hari.
Kehamilan juga dapat menurunkan tekanan darah dan gula darah, yang dapat membuat Bunda merasa lelah.
Jaga gula darah dan tingkat energi tetap seimbang dengan sering makan dalam porsi kecil, seperti enam kali makan kecil sehari.
Konsumsi makanan yang tinggi nutrisi dan protein untuk membantu mengurangi rasa lelah.
Bunda juga bisa melakukan olahraga ringan seperti jogging atau yoga.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, berolahraga saat hamil dapat mengurangi nyeri punggung, meredakan sembelit, menurunkan risiko diabetes gestasional, preeklampsia, dan persalinan sesar, juga memperkuat jantung dan pembuluh darah.
2. Morning Sickness
Sekitar 70% ibu hamil mengalami morning sickness atau mual-mual di pagi hari. Meski ada pula yang merasa mual sepanjang hari, tidak hanya di pagi hari.
Biasanya morning sickness dimulai sekitar 6 minggu kehamilan dan berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Gejala ini biasanya membaik atau menjadi lebih ringan selama trimester kedua. Namun, pada beberapa perempuan, morning sickness terjadi sepanjang kehamilan mereka.
Penyebab mual di pagi hari tidak sepenuhnya diketahui. Hal ini mungkin disebabkan oleh gula darah rendah atau kenaikan hormon kehamilan, seperti human chorionic gonadotropin (HCG) atau estrogen.
Morning sickness dapat diperburuk oleh stres, kelelahan, makan makanan tertentu, atau memiliki kepekaan terhadap gerakan (mabuk perjalanan).
Pada sekitar 3% ibu hamil, mual dan muntah bisa terjadi sangat parah. Morning sickness parah disebut dengan hiperemesis gravidarum, dan gejala yang harus diwaspadai adalah:
- Muntah lebih dari 3 kali sehari
- Dehidrasi parah (produksi urine sedikit atau tidak sama sekali, urine berwarna gelap, pusing saat berdiri)
- Kehilangan 2 kilogram berat badan atau lebih
Berikut adalah hal yang bisa Bunda lakukan jika mengalami morning sickness:
- Makan makanan dalam porsi kecil beberapa kali sehari
- Hindari makanan pedas atau berminyak
- Jangan langsung berbaring setelah makan
- Cobalah untuk menghindari bau yang memicu mual
- Minum banyak air, terutama jika Bunda muntah-muntah
- Tanyakan kepada dokter apakah Bunda dapat mengonsumsi kapsul ekstrak jahe atau teh jahe, yang dapat meredakan mual dan muntah
Kongres Obstetri dan Ginekologi Amerika merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B6 guna mengatasi mual di pagi hari, tetapi hanya jika disetujui oleh dokter Anda.
Artikel Terkait: 5 Susu Ibu Hamil Anti Mual Terbaik, Ada Favorit Bunda?
3. Sembelit
Sembelit wajar terjadi selama kehamilan. Hampir tiga dari empat ibu hamil akan mengalami sembelit dan masalah pencernaan lainnya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica.
Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan menyebabkan relaksasi otot-otot tubuh, termasuk usus. Usus yang bergerak lebih lambat berarti pencernaan yang lebih lambat, sehingga menyebabkan sembelit.
Diet tinggi serat dapat membantu mencegah sembelit. Ibu hamil harus mengonsumsi 25 hingga 30 gram serat makanan setiap hari agar bisa buang air besar secara teratur dan tetap sehat.
4. Risiko Keguguran
Keguguran jauh lebih umum daripada yang disadari kebanyakan orang. Diperkirakan sekitar 1 dari 8 kehamilan akan berakhir dengan keguguran.
Ada banyak kemungkinan alasan mengapa keguguran bisa terjadi, meskipun penyebabnya biasanya tidak bisa diidentifikasi. Sebagian besar keguguran tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi risiko keguguran.
Hindari merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan saat hamil. Pertahankan berat badan yang sehat sebelum hamil, serta makan makanan yang sehat dan mengurangi risiko infeksi juga dapat membantu mencegah keguguran
Setelah kehamilan mencapai 6 minggu dan detak jantung janin sudah bisa diidentifikasi, risiko keguguran akan turun menjadi 10 persen. Menurut sebuah studi tahun 2008, risiko keguguran turun dengan cepat seiring bertambahnya usia kehamilan.
Sekitar 80 persen keguguran terjadi pada trimester pertama. Minggu-minggu awal (0 sampai 6 minggu) memiliki risiko keguguran tertinggi.
Seorang perempuan bahkan dapat mengalami keguguran dalam satu atau dua minggu pertama kehamilan tanpa menyadari bahwa dia hamil. Bahkan keguguran mungkin tampak seperti menstruasi yang terlambat datangnya.
Usia berperan dalam faktor risiko keguguran. Satu studi menunjukkan bahwa dibandingkan dengan perempuan yang lebih muda dari 35 tahun, perempuan berusia 35 hingga 39 tahun memiliki peningkatan risiko keguguran sebesar 75 persen.
Sedangkan ibu hamil berusia 40 tahun ke atas memiliki risiko keguguran 5 kali lipat.
Artikel terkait: Jangan Ragu, Ini 7 Pertimbangan Ibu Hamil Dirasa Perlu Ganti Dokter Kandungan
Pertanyaan Populer Terkait Perkembangan Janin 6 Minggu
USG 6 minggu apa yang terlihat?
Bentuk janin 6 minggu akan terlihat di layar USG seperti memiliki ekor kecil yang menandakan perkembangan tulang belakang.
Makanan apa yang bagus untuk ibu hamil 6 minggu?
Di usia kehamilan 6 minggu, makanan atau asupan yang dikonsumsi harus diperhatikan ibu hamil. Beberapa nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral sangat dibutuhkan selama kehamilan, terutama di trimester pertama ini.
Sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan seperti jeruk, pepaya, mangga, alpukat, stroberi, pisang, hingga kiwi, serta makanan kaya protein seperti ikan, telur, dan ayam.
Pastikan Anda tidak memiliki alergi dan hindari makanan mentah ya, Bunda.
***
Itulah beberapa hal penting yang perlu Bunda ketahui perihal perkembangan janin usia 6 minggu kehamilan dan cara-cara untuk menjaga kandungan agar tetap sehat dan kuat.
Semoga bermanfaat!
****
6 Weeks Pregnant: Symptoms, Tips, and More
www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-symptoms-week-6
Morning Sickness (Nausea and Vomiting of Pregnancy)
my.clevelandclinic.org/health/diseases/16566-morning-sickness-nausea-and-vomiting-of-pregnancy
Welcome to Pregnancy Fatigue: The Most Tired You Have Ever Felt
www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-fatigue#
5 Safe Remedies for Constipation in Pregnancy
www.healthline.com/health/pregnancy/constipation-remedies#1
Baca Juga:
Perkembangan Janin 8 Minggu dan Perubahan Tubuh pada Ibu Hamil
Saat Perkembangan Janin 5 Minggu, Apa yang Dirasakan Ibu Hamil?
Ketahui Perkembangan Janin 7 Minggu dan Perubahan Tubuh pada Ibu Hamil
11 Skincare untuk Ibu Hamil dan Menyusui Pilihan di 2024, Aman!
7 Sabun Cuci Muka untuk Ibu Hamil Terbaik di 2024, Aman dan Membersihkan