Apakah lingkar kepala bayi Anda sudah normal? Pertanyaan ini mungkin menjadi salah satu yang paling sering ditanyakan, terutama orang tua baru.
Meskipun terkesan sepele, mengukur lingkar kepala sama pentingnya dengan pengukuran lain, yaitu berat dan tinggi badan. Sebab dari sini, Parents bisa mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan si Kecil sudah optimal atau belum.
Dari lingkar kepala, banyak informasi tentang kesehatannya. Pengukuran lingkar kepala ini pun bisa menjadi indikator apakah ada masalah kesehatan pada si Kecil.
Bagaimana mengukur lingkar kepala bayi dengan benar? Dan kapan harus ke dokter? Ini jawabannya, Parents.
Apa itu Lingkar Kepala Bayi?
Cara mengukur lingkar kepala bayi. Sumber: orphannutrition.org
Dokter anak memastikan otak bayi tumbuh dan berkembang secara normal dengan mengukur lingkar kepalanya.
Biasanya, kerangka kepala mulai tumbuh melambat setelah ubun-ubun menutup atau sekitar usia 18 bulan. Meskipun begitu, dokter biasanya masih mengukur lingkar kepalanya sampai usia 2 atau 3 tahun.
Dokter atau perawat akan mengukur lingkar kepala dari jarak antara bagian tengah dahi hingga pita pengukur melingkari belakang kepala. Ketika mengukur lingkar kepala, pita pengukur ditempatkan tepat di atas telinga.
Ukuran yang tertera nantinya akan diplot ke dalam grafik pertumbuhan. Ini akan membantu dokter menilai si Kecil masuk ke dalam kelompok mana. Misalnya, jika ukuran bayi berada di persentil ke-30, artinya dari 100 bayi, 30 memiliki lingkar yang lebih kecil.
Jika kepala bayi secara signifikan lebih besar atau lebih kecil dari pemeriksaan terakhir, dokter akan mencari tanda-tanda keterlambatan perkembangan atau penyakit selama pemeriksaan fisik (sama seperti pemeriksaan lainnya).
Jika semuanya tampak normal, dokter mungkin tidak mengambil langkah apa pun dan hanya menunggu sampai pemeriksaan berikutnya untuk memantau perkembangan bayi.
Namun, jika dokter khawatir dengan ukuran lingkar kepala bayi, pada kunjungan berikutnya mungkin sudah waktunya untuk menyelidiki lebih lanjut.
Mengapa Penting Mengukur Lingkar Kepala Anak secara Rutin?
Secara umum, ukuran lingkar kepala bayi adalah genetis. Artinya, jika Parents memiliki kepala yang kecil, si Kecil kemungkinan akan berkepala mungil pula, begitu sebaliknya.
Namun, ada baiknya Parents memonitor perkembangan lingkar kepala mulai dari lahir sampai usia dua tahun. Mengapa? Karena ukuran ini selama masa pertumbuhannya merupakan indikator perkembangan otak.
“Jika kepala bayi tidak tumbuh cukup cepat, mungkin saja ada beberapa jenis cedera otak selama kelahiran, atau lahir dengan beberapa kelainan,” kata Joanne Cox, MD, kepala asosiasi dokter anak di Rumah Sakit Anak Boston, kepada WebMD.
Kepala yang kecil juga bisa menjadi tanda bahwa tulang tengkorak telah tertutup terlalu dini, sehingga hanya menyisakan sedikit ruang untuk otak tumbuh.
Jika pertumbuhan kepalanya terlalu lambat, bisa menjadi tanda mikrosefali atau kepala lebih kecil dari biasanya.
Mikrosefali terjadi ketika otak tidak berkembang dengan baik selama kehamilan atau berhenti tumbuh setelah lahir.
Kondisi ini memungkinkan si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan, gangguan pendengaran, kehilangan penglihatan, atau kejang.
Sedangkan bila lingkar kepala tumbuh lebih cepat dan lebih besar dari rata-rata, bisa saja disebabkan oleh hidrosefalus, atau adanya cairan pada otak. Kondisi ini pun bisa diketahui lebih dini bila Parents rutin mengukur lingkar kepala si kecil.
Namun, yang terpenting dari lingkar kepala bayi adalah seberapa cepat dia tumbuh. Jika terlalu cepat atau terlalu lambat, dokter akan melakukan USG untuk mengetahui apa penyebabnya.
Seperti Apa Lingkar Kepala Anak yang Normal?
Bayi yang lahir cukup bulan kemungkinan memiliki lingkar kepala berukuran sekitar 34,9 cm saat lahir.
Namun, pengukuran ini dilakukan hanya beberapa hari setelah lahir. Sekitar usia satu bulan, lingkar kepala akan naik menjadi 38,1 cm.
Akan ada perbedaan dalam pengukuran pada anak laki-laki dan perempuan di usia yang sama.
Biasanya besar kepala anak laki-laki lebih besar. Namun faktor-faktor seperti keturunan dan genetik juga bisa berdampak pada ukuran kepala bayi.
Berikut adalah grafik perkembangan ukuran kepala anak dari WHO:
Grafik lingkar kepala bayi perempuan- Klik untuk memperbesar.
Pada grafik di atas, usia anak berdasarkan bulan ada di bagian bawah, atau sepanjang sumbu x, dan lingkar kepala anak dalam cm ada di sisi kiri, atau sumbu y.
Untuk menarik garis perkembangan ukuran kepala anak Bunda, letakkan titik berdasarkan ukuran kepala anak di setiap bulannya.
Jika pola yang terbentuk sama atau kurang lebih sejajar dengan median pada grafik, maka perkembangan otak anak termasuk normal.
Anak-anak dengan lingkar kepala di bawah garis -2 z-score, dianggap memiliki kondisi mikrosefali. Sebaliknya, kondisi makrosefali terjadi ketika lingkar kepala lebih tinggi dari garis 2 z-score.
Sangat penting untuk menindaklanjuti secara medis jika anak Bunda memiliki salah satu dari dua kondisi di atas.
Lingkar Kepala Bayi Laki-laki Berdasarkan Tabel
|
Usia (berdasarkan bulan)
|
Lingkar kepala persentil ke-3 (dalam cm)
|
Lingkar kepala persentil ke-50 (dalam cm)
|
Lingkar kepala persentil ke-75 (dalam cm)
|
Lingkar kepala persentil ke-97 (dalam cm)
|
0
|
31.48762
|
35.81367
|
37.00426
|
38.85417
|
12.5
|
44.136
|
46.49853
|
47.37091
|
48.96494
|
24.5
|
46.00872
|
48.72065
|
49.67762
|
51.36998
|
36
|
46.43344
|
49.68394
|
50.75597
|
52.57205
|
Lingkar Kepala Bayi Perempuan Berdasarkan Tabel
|
Usia (berdasarkan bulan)
|
Lingkar kepala persentil ke-3 (dalam cm)
|
Lingkar kepala persentil ke-50 (dalam cm)
|
Lingkar kepala persentil ke-75 (dalam cm)
|
Lingkar kepala persentil ke-97 (dalam cm)
|
0
|
31.9302
|
34.71156
|
35.85124
|
38.1211
|
12.5
|
42.8426
|
45.19508
|
46.06532
|
47.65766
|
24.5
|
44.84678
|
47.53688
|
48.47548
|
50.12271
|
36
|
45.58284
|
48.63342
|
49.66656
|
51.44519
|
Bagaimana Jika Lingkar Kepala Anak Kecil (Mikrosefali)?
Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mikrosefalus atau mikrosefali adalah kondisi di mana kepala bayi lebih kecil dari ukuran kepala normal.
Selama kehamilan, kepala bayi tumbuh karena otak bayi juga tumbuh. Mikrosefali bisa terjadi karena otak tidak tumbuh dengan baik selama kehamilan, atau karena berhenti tumbuh setelah lahir.
Penyebab mikrosefali pada kebanyakan bayi memang tidak diketahui. Beberapa bayi mengalami mikrosefali karena perubahan gen mereka.
Penyebab lain dari mikrosefali, termasuk mikrosefali parah, bisa dikarenakan paparan zat tertentu selama kehamilan, seperti:
- Infeksi tertentu selama kehamilan, seperti rubella, toksoplasmosis, atau cytomegalovirus
- Malnutrisi berat, artinya kurang gizi atau tidak mendapat cukup makanan
- Paparan zat berbahaya, seperti alkohol, obat-obatan tertentu, atau bahan kimia beracun
- Gangguan suplai darah ke otak bayi selama perkembangan
Beberapa penyebab mikrosefali pada bayi juga dilaporkan karena sang ibu terinfeksi virus Zika saat hamil.
Ilmuwan CDC mengumumkan, cukup banyak bukti yang terkumpul untuk menyimpulkan bahwa infeksi virus Zika selama kehamilan menjadi penyebab mikrosefali dan cacat otak janin parah lainnya.
Bagaimana Jika Lingkar Kepala Anak Besar (Makrosefali)?
Pengertian sederhana dari makrosefali adalah kondisi kepala bayi lebih besar daripada ukuran normal. Kepala bayi dikatakan lebih besar apabila melebihi ukuran 98 persentil.
Ini artinya kepala bayi lebih besar 98 persen dari ukuran kepala bayi lainnya di usia yang sama.
Makrosefali biasanya merupakan gejala dari kondisi kesehatan lain. Misalnya pada makrosefali familial jinak, yang diturunkan dari anggota keluarga yang pernah mengalaminya.
Terkadang makrosefali berkaitan dengan masalah otak, seperti hidrosefalus atau kelebihan cairan. Meskipun tidak selalu, kondisi yang mendasari makrosefali membutuhkan perawatan khusus.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan makrosefali adalah:
- Tumor otak
- Perdarahan intrakranial
- Hematoma kronis dan lesi lainnya
- Sindrom genetik dan kondisi metabolisme tertentu
- Beberapa jenis infeksi
Gejala utama pada makrosefali adalah ukuran kepala yang lebih besar daripada ukuran normal kepala bayi. Dalam kasus makrosefali familial yang jinak, ini bisa menjadi satu-satunya gejala.
Pada beberapa bayi, gejala lain yang mungkin terlihat adalah:
- Perkembangan terhambat
- Kepala yang tumbuh dengan cepat
- Komorbiditas dengan kondisi lain, seperti autisme
- Cacat mental
Seorang dokter biasanya akan terus memantau bayi setelah diagnosis. Dokter juga akan meminta orang tua atau pengasuh untuk memerhatikan tanda-tanda berikut:
- Sering mengantuk berlebihan
- Gerakan mata yang tidak biasa
- Napsu makan yang buruk
- Muntah
- Titik lunak (ubun-ubun) yang menonjol
- Iritabilitas yang berlebihan
Artikel terkait: Tes MRI buktikan kepala bayi berubah bentuk selama proses persalinan
Bagaimana Cara Mengukur Lingkar Kepala Anak yang Benar?
Untuk mengukur lingkar kepala bayi, dokter atau anggota staf medis akan menempatkan pita pengukur di mana kepala bayi memiliki lingkar terbesar. Biasanya tepat di atas alis dan telinga, dan di sekitar bagian belakang kepala di mana kemiringannya menonjol dari leher.
Lakukan pengukuran tiga kali dan pilih pengukuran terbesar hingga 0,1 cm terdekat.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan tentang Lingkar Kepala Bayi
Berapa ukuran lingkar kepala bayi normal?
Ukuran rata-rata kepala bayi yang normal adalah sekitar 34,2 cm. Pada usia 1 bulan, kepalanya akan berukuran sekitar 36,9 cm.
Kepala bayi laki-laki (dan tubuhnya) cenderung lebih besar dibandingkan bayi perempuan, tapi perbedaannya kurang dari 1 cm.
Lingkar kepala 50 cm umur berapa?
Pada bayi perempuan, lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika usia 12 bulan memiliki lingkar kepala di bawah 44,5 cm atau lebih dari 46 cm.
Sementara pada bayi laki-laki, lingkar kepala yang tidak normal saat bayi berusia 12 bulan adalah kurang dari 45 cm atau lebih dari 49,5 cm.
Kapan bayi dikatakan mikrosefali?
Mikrosefali adalah ukuran kepala yang jauh di bawah rata-rata untuk usia dan jenis kelamin bayi. Jauh di bawah umumnya dianggap lebih kecil dari tiga standar deviasi di bawah rata-rata, atau kurang dari 42 cm lingkar kepala saat tumbuh penuh.
Kenapa harus mengukur lingkar kepala bayi?
Pengukuran kepala bayi penting karena ukuran tengkorak kepalanya seiring berjalannya waktu merupakan petunjuk apakah pertumbuhan otaknya bagus.
Jika kepala bayi tidak bertumbuh sesuai dengan ukuran ideal usianya, ini bisa berarti otaknya tidak berkembang sebagaimana mestinya. Ini akan membuat dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengecek apakah bayi memiliki masalah kesehatan tertentu.
Kesimpulan
Selain menjadi indikasi pertumbuhan dan perkembangan bayi, mengukur lingkar kepala bayi memiliki manfaat dari segi kecerdasannya, lho.
Banyak penelitian mengungkapkan bahwa lingkar kepala bayi yang lebih besar berkaitan dengan IQ yang lebih tinggi.
Ditemukan bahwa anak-anak yang memiliki ukuran kepala besar pada satu tahun menunjukkan IQ lebih tinggi ketika berusia antara empat dan delapan tahun.
Sebenarnya Parents tidak perlu terlalu khawatir bila lingkar kepala bayi terlihat kecil. Ini karena tidak semua ukuran kepala bayi yang kecil mengindikasikan suatu masalah, atau memiliki IQ yang rendah.
Ada berbagai faktor lain seperti usia anak yang disusui, kualifikasi pendidikan orang tua, dan lingkungan tempat mereka dibesarkan juga berpengaruh terhadap tingkat IQ anak.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
***
Baca Juga:
Kepala Peyang pada Bayi, Kenali Penyebab serta Cara Mengatasinya
Mengapa Bentuk Kepala Bayi Baru Lahir Sering Terlihat Tidak Normal?
Mengejutkan, ini yang terjadi pada kepala bayi saat dilahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.