X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Ramadan MomTAP
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Mengenal Gejala dan Penyebab Mikrosefalus pada Bayi, Ini Penanganannya

Bacaan 4 menit
Mengenal Gejala dan Penyebab Mikrosefalus pada Bayi, Ini PenanganannyaMengenal Gejala dan Penyebab Mikrosefalus pada Bayi, Ini Penanganannya

Kenali pengertian hingga penanganan Mikrosefalus pada bayi yang bisa bersifat ringan hingga berat.

Parents, pernah mendengar tentang mikrosefalus atau mikrosefali? Mikrosefali merupakan kondisi dimana kepala bayi berukuran kecil dari ukuran normalnya.

Selama kehamilan, kepala bayi ikut tumbuh karena pertumbuhan otak. Mikrosefali dapat terjadi karena otak bayi belum berkembang dengan baik selama kehamilan atau berhenti tumbuh setelah lahir. Hal ini yang mengakibatkan ukuran kepala lebih kecil. 

Parents, ayo kenali tanda-tanda mikrosefali, penyebab dan berbagai hal lain mengenai kondisi ini. 

Mikrosefalus: Definisi, Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Mikrosefalus

Definisi Mikrosefalus atau Mikrosefali

Nama mikrosefali berasal dari kata “Mikro” yang berarti “kecil”, sedangkan bahasa Yunani, “cephaly” yang berarti “kepala”.  Ketika seorang anak menderita mikrosefali, otaknya berkembang secara tidak normal, menyebabkan kepala menjadi jauh lebih kecil dari yang diharapkan untuk usia anak tersebut. 

Beberapa anak dengan microsefalus memiliki masalah perkembangan atau ketidakmampuan belajar karena ukuran otak yang lebih kecil. Mikrosefali relatif jarang terjadi, walau diperkirakan ada sekitar 25.000 anak di AS lahir dengan mikrosefali setiap tahunnya.

Kondisi ini biasanya bersifat bawaan dari lahir. Namun, hal ini juga dapat terjadi kemudian selama masa bayi. Mikrosefali dapat disebabkan berbagai faktor, mulai dari masalah genetik hingga paparan virus sebelum melahirkan seperti Zika. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, infeksi virus Zika ini bisa dibawa oleh vektor nyamuk.

Artikel terkait:: Mengenal Mikrosefali yang Disebabkan Virus Zika 

Tanda dan Gejala Mikrosefalus

mikrosefalus

Mengutip dari Boston Children Hospital, tanda utama mikrosefali adalah ukuran kepala yang jauh lebih kecil dari ukuran normal untuk usia dan jenis kelamin anak.

Tanda dan gejala lain dapat sangat bervariasi dari anak ke anak. Mereka dapat mencakup:

  • Pertambahan dan pertumbuhan berat badan yang buruk
  • Nafsu makan yang buruk
  • Tonus otot abnormal (terlalu kendor, terlalu kencang)
  • Kesulitan dengan gerakan dan keseimbangan
  • Keterlambatan bicara
  • Ketidakmampuan belajar ringan hingga berat

Beberapa anak dengan mikrosefali juga memiliki masalah medis lain seperti:

  • Perawakan sangat pendek atau dwarfisme
  • Kelainan bentuk wajah
  • Kejang-kejang 
  • Masalah penglihatan dan pendengaran
  • Kelainan bentuk sendi (misalnya, pada anak-anak dengan infeksi Zika)

Penyebab

Mengenal Gejala dan Penyebab Mikrosefalus pada Bayi, Ini Penanganannya

Ada banyak kemungkinan penyebab mikrosefali, tetapi penyebabnya sering tidak diketahui. Penyebab paling umum yaitu:

  • Infeksi selama kehamilan: toksoplasmosis (disebabkan oleh parasit yang ditemukan pada daging setengah matang), Campylobacter pylori, rubella, herpes, sifilis, cytomegalovirus, HIV dan Zika;
  • Paparan bahan kimia beracun pada ibu, misal terhadap logam berat seperti arsenik dan merkuri, alkohol, radiasi, dan merokok;
  • Cedera pra dan perinatal pada otak yang sedang berkembang (hipoksia-iskemia, trauma);
  • Kelainan genetik seperti sindrom Down; 
  • Malnutrisi janin dalam kandungan. 

Artikel terkait: Selain Virus Zika, air minum di Brasil Diduga Sebabkan Mikrosefali 

Diagnosis Mikrosefali

Mikrosefali dapat didiagnosis selama kehamilan atau setelah bayi lahir. Selama masa kehamilan, mikrosefali terkadang dapat didiagnosis dengan tes ultrasound. Untuk melihat mikrosefali selama kehamilan, tes USG harus dilakukan pada akhir trimester 2 atau awal trimester ketiga.

Di sisi lain, diagnosis mikrosefali setelah bayi lahir butuh pemeriksaan fisik berupa pengukuran lingkar kepala bayi yang baru lahir. Dokter maupun petugas kesehatan akan membandingkan pengukuran ini dengan standar populasi berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Penanganan Mikrosefalus

Mengenal Gejala dan Penyebab Mikrosefalus pada Bayi, Ini Penanganannya

Meskipun tidak ada pengobatan khusus untuk mikrosefali, pencegahan dini seperti terapi fisik, bicara, dan okupasi dapat membantu pertumbuhan otak anak yang menderita. 

Nyatanya, mikrosefali dapat terjadi mulai dari kondisi yang ringan hingga parah. Bayi dengan mikrosefali ringan seringkali tidak mengalami masalah lain selain ukuran kepala yang kecil. Bayi-bayi ini akan membutuhkan pemeriksaan rutin untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.

Untuk mikrosefali yang lebih parah, bayi memerlukan perawatan dan pengobatan yang berfokus pada penanganan masalah kesehatan mereka yang lain. Layanan perkembangan sejak dini seringkali akan membantu bayi dengan mikrosefali untuk meningkatkan dan memaksimalkan kemampuan fisik dan intelektualnya.

Artikel terkait: Alami Mikrosefali dan Seieng Dibully, Anak Ini Memilih Hidup di Hutan 

Itulah pengertian, gejala, penyebab, dan info lengkap mikrosefalus atau mikrosefali.  Semoga informasi ini dapat membantu Parents memerhatikan keadaan fisik dan mental si kecil sejak dini. 

****

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Baca juga:

Cerita mitra kami
Jangan Tunggu Gigi Si Kecil Berlubang, Ini Cara Menyenangkan Merawat Gigi
Jangan Tunggu Gigi Si Kecil Berlubang, Ini Cara Menyenangkan Merawat Gigi
Tidak Sebabkan Batuk Pilek, Ini 4 Manfaat Makan Es Krim untuk Keluarga
Tidak Sebabkan Batuk Pilek, Ini 4 Manfaat Makan Es Krim untuk Keluarga
Bahaya Karang Gigi yang Tidak Dibersihkan, Ini 5 Cara Mencegahnya
Bahaya Karang Gigi yang Tidak Dibersihkan, Ini 5 Cara Mencegahnya
Jangan sampai Salah, Ini Cara Meredakan Batuk dan Flu pada Anak yang Efektif
Jangan sampai Salah, Ini Cara Meredakan Batuk dan Flu pada Anak yang Efektif

https://id.theasianparent.com/hirschsprung-penyakit-langka-yang-menyerang-pencernaan-bayi 

https://id.theasianparent.com/herpangina-penyebab-dan-cara-mengobati 

https://id.theasianparent.com/impetigo-bulosa-penyakit-kulit-yang-banyak-menyerang-bayi-dan-anak-anak 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

theAsianparent

Diedit oleh:

Anisyah Kusumawati

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Mengenal Gejala dan Penyebab Mikrosefalus pada Bayi, Ini Penanganannya
Bagikan:
  • Wabah PMK Merebak, Bolehkah Makan Daging yang Terkena PMK?

    Wabah PMK Merebak, Bolehkah Makan Daging yang Terkena PMK?

  • Mengalami Depresi Kognitif? Ini Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

    Mengalami Depresi Kognitif? Ini Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

  • 7 Olahraga untuk Mengecilkan Perut, Bisa Dilakukan di Rumah

    7 Olahraga untuk Mengecilkan Perut, Bisa Dilakukan di Rumah

app info
get app banner
  • Wabah PMK Merebak, Bolehkah Makan Daging yang Terkena PMK?

    Wabah PMK Merebak, Bolehkah Makan Daging yang Terkena PMK?

  • Mengalami Depresi Kognitif? Ini Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

    Mengalami Depresi Kognitif? Ini Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

  • 7 Olahraga untuk Mengecilkan Perut, Bisa Dilakukan di Rumah

    7 Olahraga untuk Mengecilkan Perut, Bisa Dilakukan di Rumah

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.