Setelah menunggu selama sembilan bulan penuh, Bunda pasti gembira saat bayinya tiba di dunia. Namun, kebanyakan orang tua kegelian ketika pertama kali melihat si kecil. Pasalnya kepala bayi saat lahir ini bentuknya luar biasa memanjang.
Hal ini membuat Bunda bertanya-tanya apa yang terjadi pada kepala bayi saat lahir?
Fungsi tubuh manusia, baik ibu yang sedang bersalin atau bayinya memang sungguh menakjubkan. Kepala bayi saat lahir memang dirancang sedemikian rupa agar bisa melewati jalan lahir dengan lancar.
Apa yang terjadi pada kepala bayi saat lahir?
Agar kepala bayi saat lahir dapat melewati jalannya dengan mudah, kepalanya harus mempunyai ukuran yang tepat. Selain itu, kepala harus cukup fleksibel untuk melewati saluran tersebut. Itulah sebabnya tengkorak bayi itu lunak dengan ruang yang sesuai di antara lempeng tulang.
Bunda mungkin pernah merasakan menyentuh kepala bayi saat lahir. Titik-titik lunak di kepala bayi ini tidak perlu ditakuti. Tulang tengkorak ini terus terpisah selama 12-18 bulan.
Tetapi, kemudian akan tumbuh secara bertahap sebagai bagian dari perkembangan normal bayi. Faktanya, jahitan dan fontanel yang ada di kepala bayi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak.
Tubuh ibu dan bayi mulai bersiap berminggu-minggu sebelum persalinan. Pada minggu ke-36 kehamilan, sebagian besar bayi mengambil posisi head-down. Pada saat ini, bagian belakang kepalanya akan mengarah ke bagian depan perut ibunya.
Posisi ini dianggap paling nyaman untuk melahirkan, karena bayi akan nyaman masuk ke dalam kurva panggul ibunya. Setelah minggu ke 37 kehamilan, bayi mulai turun ke panggul dan bersiap untuk kelahiran.
Ketika bayi dalam posisi kepala turun, dia dapat menekan leher rahim. Tulang tengkoraknya akan menyesuaikan dengan lingkungannya. Proses membantu pun dipersiapkan untuk transit melalui jalan lahir.
Kontraksi dialami seorang ibu selama persalinan awalnya menyebabkan penipisan dan pelebaran serviks. Bagian atas rahim berkontraksi untuk mendorong bagian bawah bayi ke bawah menuju serviks yang membesar. Dalam proses ini, bayi secara bertahap pindah ke jalan lahir.
Pada tahap kedua persalinan, kontraksi mendorong bayi untuk bergerak melalui jalan lahir. Fontanel yang ada di kepala memungkinkannya masuk ke dalam kanal sempit itu. Kepala mahkota sebagai bagian terluas mencapai dekat lubang vagina. Vagina juga akan meregangkan sedikit untuk mengakomodasi kepala bayi saat akan keluar.
Karena kepala si kecil mengakomodasi untuk melewati jalan lahir, memungkinkan untuk berbentuk seperti kerucut. Kepala bayi sebagian besar akan mendapatkan kembali bentuk normalnya dalam enam hingga delapan minggu setelah kelahiran.
Bunda mungkin takut apakah hal itu akan menyakiti bayi, tapi jangan khawatir karena tengkorak bayi dirancang sesuai dengan jalan lahir, hal ini agar bayi bisa berjalan dengan mudah. Kecil kemungkinan proses tersebut menyebabkannya sakit. Meskipun kita tidak bisa benar-benar yakin apa yang dirasakan bayi selama persalinan.
Beberapa bayi mungkin mudah marah dan rewel jika mereka mengalami persalinan yang lama, karena tekanan di kepala mungkin menyebabkan sakit kepala.
Nah, sambil menunggu bentuk kepalanya teratasi, Bunda harus menyiapkan lingkungan tenang dan memberikan pijatan yang lembut, hal tersebut dapat membantu untuk menenangkan bayi,
Baca juga:
8 Cara Aman Menggendong Bayi Baru Lahir yang Wajib Orangtua Ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.