Bunda tentu mendambakan kulit bayi yang selalu mulus dan menggemaskan. Namun sayangnya, sering kali muncul ruam yang terasa gatal akibat iritasi kulit pada bayi. Jangan panik, artikel ini akan menjelaskan cara melindungi kulit bayi dari ruam dan iritasi.
Baca sampai habis ya, Bunda!
Artikel terkait: Pentingnya Cermat Memilih Popok untuk Cegah Masalah Kulit pada Bayi
Ciri Iritasi Kulit Pada Bayi
Tanda-tanda iritasi pada kulit bayi tidak jauh berbeda dengan orang dewasa.
Biasanya warna kulit jadi kemerahan dan muncul bercak ruam atau bintik merah.
Tidak hanya itu, ruam juga membuat kulit terasa gatal sehingga bayi akan sering menggaruk area yang teriritasi. Tentu ini membuat bayi tidak nyaman dan jadi rewel.
Menurut Healthline, ruam atau iritasi bisa muncul di hampir semua bagian tubuh Si Kecil.
Mulai dari wajah, leher, lengan, kaki, area popok, hingga lipatan kulit. Ruam di setiap area bisa disebabkan oleh pemicu yang berbeda-beda, cara mengatasinya pun bervariasi.
Penyebab Iritasi Kulit pada Bayi
Kembali mengutip Healthline, kulit dan sistem kekebalan tubuh bayi masih dalam tahap pertumbuhan sehingga sangat sensitif dan rentan terkena iritasi.
Beberapa kondisi yang dapat memicu iritasi kulit pada bayi antara lain:
- Udara panas atau sinar matahari
- Alergi
- Gesekan
- Udara lembap
- Bahan kimia dari produk perawatan tubuh
- Parfum atau pewangi udara
- Pakaian atau selimut bayi
- Feses bayi
- Infeksi virus dan bakteri.
Bunda perlu memperhatikan apa yang kira-kira menjadi penyebab munculnya ruam pada kulit Si Kecil.
Apakah alergi makanan, atau udara panas, atau salah memilih popok? Ini penting karena beda penyebab, akan berbeda pula cara penangannya.
Tips Lindungi Kulit Bayi dari Ruam dan Iritasi
Merawat kesehatan kulit bayi memang membutuhkan perhatian ekstra. Semangat ya, Bunda!
Ini dia beberapa cara yang bisa Bunda lakukan di rumah untuk mencegah dan mengatasi ruam dan iritasi kulit pada bayi.
1. Jaga Kelembapan Kulit Bayi
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, bayi tidak perlu mandi terlalu sering atau terlalu lama untuk menghindari terkelupasnya pelembap natural yang ada di tubuhnya.
Terlalu sering mandi justru membuat kulit jadi kering dan sensitif sehingga mudah terkena iritasi.
Selain itu Bunda juga disarankan untuk mengoleskan lotion khusus bayi setiap kali selesai mandi untuk memperkuat skin barrier.
2. Pakai Produk Perawatan Kulit yang Bebas dari Alergen
Walaupun memiliki label “khusus bayi”, namun nyatanya tidak semua produk aman untuk Si Kecil.
Beberapa kandungan produk perawatan bayi berpotensi memicu iritasi, seperti parfum, paraben, pewarna sintetis, phthalates, formaldehyde, propylene glycol, sulfat, hingga chemical sunscreens.
Jadi, lebih teliti lagi sebelum membeli produk perawatan tubuh bayi ya, Bunda!
Tidak hanya sabun atau lotion, perhatikan juga kandungan deterjen yang Bunda pakai untuk mencuci baju Si Kecil.
3. Sering Ganti dan Gunakan Popok yang Tepat
Kebersihan area popok juga wajib menjadi perhatian, sebab area inilah yang paling rentan terkena iritasi atau ruam.
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, Bunda perlu mengganti popok sesering mungkin untuk mencegah ruam.
Menurut laman NHS, bayi baru lahir perlu mengganti popok sebanyak 10 atau 12 kali dalam sehari. Sementara bayi yang sudah lebih besar, perlu mengganti popok sebanyak 6 sampai 8 kali sehari.
Memilih popok juga jangan sembarangan. Popok sudah pasti harus dapat menyerap dengan cepat dan antibocor agar area pantat bayi tidak lembap.
Tapi tidak hanya itu, Bunda. Kulit bayi juga masih sensitif sehingga membutuhkan popok dengan tekstur yang lembut untuk mencegah ruam dan iritasi.
Popok bayi seperti Sweety Silver Cloud Soft bisa jadi pilihan ideal karena memiliki Bantalan Awan Lembut di seluruh permukaan popok, lingkar pinggang, dan paha untuk cegah kemerahan dan iritasi pada kulit bayi.*
Selain itu, permukaan popok bermotif timbul yang membantu menyerap cairan cepat hanya dalam 1 detik, tetap kering dan tidak bocor.*
Menyerap hingga 12 jam, popok ini membuat kulit si Kecil bebas bernapas untuk mencegah iritasi pada kulit bayi.
Desainnya juga pas menempel sehingga mengurangi risiko kebocoran, bayi bebas bergerak dalam posisi apa pun.
Ditambah lagi terdapat ekstrak lidah buaya untuk menjaga skin health agar kulit bayi tidak iritasi.
4. Jauhkan Bayi dari Pemicu Alergi
Pelajari kapan saja kulit bayi teriritasi supaya Bunda bisa mengetahui pemicunya.
Alergi bisa datang dari berbagai sumber, mulai dari makanan, produk perawatan kulit, hingga pakaian atau mainan Si Kecil.
Kalau sudah ketahuan, segera jauhkan supaya kulit bayi bebas dari ruam.
5. Pastikan Kualitas Udara Terbaik di Sekitar Bayi
Kualitas udara yang buruk, seperti polusi, debu, atau kamar yang lembap, berpotensi mengiritasi kulit bayi.
Suhu udara yang terlalu panas juga perlu dihindari karena membuat saluran keringat bayi tersumbat sehingga muncul bercak merah yang terasa gatal.
Karena itu, sebisa mungkin pastikan Si Kecil selalu berada di lingkungan yang sejuk. Baik itu ketika di dalam ataupun di luar rumah.
Bahkan jika memungkinkan, Bunda bisa memasang air purifier di kamar untuk menjamin kualitas udara terbaik.
Kenakan juga baju bayi yang longgar agar Si Kecil tidak merasa gerah.
***
Itulah informasi seputar cara melindungi kulit bayi dari ruam dan iritasi agar si Kecil nyaman.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents.
Baca Juga:
10 Rekomendasi Popok Bayi 0-6 Bulan yang Bagus untuk Si Kecil
Ingin Popok Terbaik untuk si Kecil? Ini Hal Penting yang Harus Diperhatikan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.