Di balik baunya yang menyengat dan anggapan bahwa makanan ini untuk masyarakat kelas bawah, nyatanya ada berbagai manfaat jengkol untuk ibu hamil.
Siapa di antara Parents yang menyukai jenis sayuran berpolong ini? Atau justru merasa enggan untuk menicipinya lantaran bau yang dihasilkan setelah mengonsumsinya?
Perlu diketahui, petai dan jengkol memiliki kandungan yang gizi yang baik. Terutama proteinnya.
Di Indonesia sendiri jengkol ini memang cukup familiar, sedangkan di luar negeri tumbuhan satu ini lebih cukup umum disebut dogfruit atau ngapi nut. Dalam istilah latin, tanaman ini bernama Archidendron pauciflorum.
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Hamil Makan Nangka? Apa Saja Manfaat dan Risikonya?
Amankah Jengkol untuk Ibu Hamil?
dr. Shanty Iswara, MS SpGk menjelaskan jengkol itu baik untuk dikonsumsi, namun ia memang tetap ada batasannya. “Pada dasarnya, makanan apapun kalau dikonsumsi secara berlebihan akan tidak bagus,” ujarnya saat berbincang dengan theAsianparent Indonesia.
Lebih lanjut, dr. Shanty menjelaskan bahwa dari hasil analisa komposisi, kandungan protein yang terdapat dalam jengkol justru melebihi kandungan protein tahu dan tempe.
Per 100 gram terdapat 23.3 gram protein, sedangkan kalau tempe dan tahu 100 gramnya terdapat kandungan protein sebanyak 18.3 gram.
“Sedangkan kebutuhan protein kita dalam sehari dianjurkan 10-15 % dari total kalori yang kita makan,” tambahnya.
Tidak hanya protein saja, dalam petai dan jengkol ternyata juga terdapat karbohidrat, protein, vitamin, mineral, fosfor, kalsium, alkaloid, steroid glikosida, tannin dan saponin, yang sangat baik untuk tubuh.
Nah Parents apa saja ya, kandungan zat gizi dan manfaat jengkol untuk ibu hamil?
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Rendang? Ini Jawabannya, Bun!
Apa Saja Kandungan Zat Gizi Jengkol?
Dalam 100 gram jengkol, ada berbagai zat gizi yang terkandung di antaranya:
- Kalori: 151% kebutuhan gizi harian.
- Total lemak: 0.5 g atau 1% kebutuhan gizi harian.
- Sodium: 19 mg atau 1% kebutuhan gizi harian.
- Kolesterol: 0 mg.
- Serat makanan: 4.2 g atau 17% kebutuhan gizi harian.
- Kalsium: 47 mg atau 5% kebutuhan gizi harian.
- Total karbohidrat: 23.54 g atau 8% kebutuhan gizi harian.
- Potassium: 437 mg atau 12% kebutuhan gizi harian.
- Protein: 14.26 g.
- Zat besi: 3.32 mg atau 18% kebutuhan gizi harian.
- Gula: 2.71 g.
- Vitamin A: 20 IU.
- Vitamin C: 0.5 mg tau 1% kebutuhan gizi harian.
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Hamil Makan Tumis Pepaya Muda? Ini Risiko yang Perlu Diwaspadai
Apa Saja Manfaat Jengkol untuk Ibu Hamil?
Ada banyak manfaat jengkol untuk ibu hamil jika dikonsumsi dalam batas yang wajar. Berikut kebaikan jengkol untuk ibu yang sedang mengandung.
1. Menguatkan Tulang dan Gigi
Siapa sangka, salah satu manfaat mengonsumsi jengkol ialah bisa menguatkan tulang dan gigi kita. Jengkol memiliki kandungan protein, zat besi, kalsium, maupun fosfor.
Semua kandungan ini merupakan zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tulang. Mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup bisa mencegah terjadinya osteoporosis atau tulang keropos.
2. Baik bagi Penderita Diabetes
Selain bermanfaat untuk kesehatan tulang maupun gigi, jengkol pun rupanya menjadi salah satu makanan yang ramah untuk penderita diabetes.
Tanaman satu ini diketahui memiliki kandungan gula yang sedikit dan mudah terurai dalam tubuh.
Kandungan karbohidrat dalam jengkol pun mudah terurai dan terubah menjadi energi di dalam tubuh. Proses ini lah yang membuat jengkol ramah bagi penderita diabetes karena gula tidak akan mengendap.
Artikel terkait: Doyan Pedas, Bolehkah Ibu Hamil Makan Sambal Mentah?
3. Mencegah Anemia
Salah satu kandungan zat gizi yang cukup menonjol dalam jengkol ialah zat besi. Kandungan satu ini penting bagi tubuh kita karena bisa membantu produksi sel darah merah.
Kekurangan zat besi diketahui memang erat kaitannya dengan penyakit anemia yang memiliki banyak risiko kesehatan lainnya.
Tak jarang kondisi anemia ini pun bisa memengaruhi kecerdasan karena kurangnya pasokan oksigen maupun zat gizi ke area otak.
Anemia pun bisa mengakibatkan menurunnya fungsi tubuh secara keseluruhan. Nah, Bunda yang sedang menstruasi pun disarankan untuk mengonsumsi jengkol agar tidak kekurangan zat besi.
4. Baik untuk Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung bisa terbantu dengan mengonsumsi jengkol lho Parents, kok bisa ya? Jengkol ternyata mengandung zat antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh.
Kandungannya ini bisa membantu menyehatkan pembuluh darah dengan membuang racun. Prosesnya ini bisa membantu agar jantung bisa berfungsi dengan baik dan optimal.
Mengonsumsinya pun bisa membantu kinerja jantung menjadi lebih sehat dengan mencegah radikal bebas masuk ke dalam tubuh.
5. Baik untuk Kesehatan dan Perkembangan Organ
Tak hanya baik untuk jantung, mengonsumsi jengkol pun memiliki manfaat besar untuk menstabilkan kesehatan organ-organ vital lain.
Jengkol mengandung asam folat dan vitamin B6 yang baik untuk fungsi tubuh yang lebih baik.
Nah Parents, bahkan ibu hamil pun disarankan mengonsumsinya dengan jumlah yang tidak berlebihan.
Tentunya kandungan asam folat ini bisa membantu meningkatkan kesehatan dan perkembangan janin dalam kandungan.
6. Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil
Tak hanya baik untuk perkembangan janin, jengkol pun sangat baik untuk ibu hamil itu sendiri. Kehamilan tak jarang bisa menyebabkan masalah sembelit yang sulit diatasi.
Namun mengonsumsinya bisa membantu melancarkan konstipasi yang dirasakan, lho.
Jengkol memiliki serat yang bisa membantu untuk melancarkan buang air besar bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Hamil Makan Terong? Ini Risiko Jika Mengonsumsinya Secara Berlebihan, Bumil
Apa yang Risiko Jika Terlalu Banyak Konsumsi Jengkol saat Hamil?
Dr. Shanty melanjutkan, meskipun jengkol memiliki banyak khasiat karena gizi yang terdapat di dalamnya, namun saat mengonsumsinya tentu saja tidak boleh berlebihan.
Selain masalah bau yang kerap ditimbulkan, kandungan asam jengkolat yang terdapat pada jengkol juga harus diwaspadai.
“Jadi kalau dampak negatifnya kalau jengkol itu di samping ada kandungan protein, di proteinnya itu ada kandungan sulfur, yang kalau berlebihan akan beraksi menjadi Hidrogen Sulfida (H2S). Hal inilah yang menyebabkan saat mengkonsumsinya akan menimbulkan bau. Ada juga kandungan asam jengkolat, yang biasa kita kenal kalau makan jengkol berlebihan akan menyebabkan kejengkolan.”
Dijelaskan dr. Shanty, bau tidak sedap yang yang kerap dialami setiap mengonsumsi pete dan jengkol dikarenakan asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol.
Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur Sulfur (S).
Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut.
Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.
“Untuk menghilangkan bau tidak sedap itu, sebenarnya bukan perkara yang sulit. Selain sikat gigi, setelah makan juga bisa mengonsumsi ketimun. Dengan begitu, baunya akan berkurang,” sarannya.
***
Nah Parents, cukup banyak ya, manfaat yang bisa dirasakan saat kita mengonsumsi jengkol. Tapi mengonsumsinya jangan terlalu berlebihan, ya.
Jengkol memiliki asam jengkolat yang bila dikonsumsi berlebihan bisa membahayakan kesehatan ginjal kita.
Steemit.
14 Jengkol (Archidendron pauciflorum) For Body Health Benefits
Drhealthbenefits.
Health Benefits of Dogfruit
Baca Juga:
Bolehkah Ibu Hamil Makan Nasi Padang? Boleh Kok Bun, Tapi Ada Syaratnya