12 Manfaat Makan Pepaya Saat Hamil, Beserta Hal yang Harus Bunda Perhatikan
Makan pepaya saat hamil boleh saja. Namun, tetap ada hal yang wajib Bumil perhatikan!
Bolehkah makan pepaya saat hamil?
Pepaya menjadi salah satu buah yang kaya manfaat dan lezat rasanya. Buah pepaya matang sebenarnya dapat dikonsumsi oleh siapa saja.
Hanya saja, ada isu yang beredar jika tidak boleh makan pepaya saat hamil. Lantas, benarkah demikian?
Ibu hamil aman untuk makan pepaya matang, ya, Bun.
Buah pepaya matang memiliki sejumlah manfaat untuk ibu hamil, selain dapat melancarkan buang air besar hingga mendukung kesehatan mata, layaknya manfaat pepaya secara umum.
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Hamil Makan Tumis Pepaya Muda? Ini Risiko yang Perlu Diwaspadai
Daftar isi
12 Manfaat Makan Buah Pepaya untuk Ibu Hamil
Buah tropis yang diperkirakan berasal dari Meksiko Selatan ini memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh dan tumbuh banyak sekali di belahan dunia.
Melansir dari situs Healthline, buah bernama ilmiah Carica papaya L. ini kaya akan antioksidan yang dapat mengurangi peradangan, melawan penyakit, dan membantu Anda tetap terlihat muda.
Umumnya buah pepaya bentuknya mirip dengan buah pir, di mana panjangnya bisa mencapai 51 cm.
Kulitnya berwarna hijau saat mentah dan oranye saat matang, sedangkan dagingnya berwarna kuning, oranye atau merah.
Buahnya juga memiliki banyak biji hitam yang dapat dimakan, tetapi rasanya sangat pahit.
1. Kaya Nutrisi
Pepaya matang kaya akan vitamin A, B, C, potasium, dan beta-karoten, yang semuanya memiliki kandungan antioksidan tinggi dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Seperti Anda ketahui, pasokan vitamin dari pepaya mampu meningkatkan kekebalan, yang mencegah berbagai infeksi.
Juga ada vitamin dan mineral lainnya seperti kalsium, magnesium, dan vitamin B1, B3, B5, E dan K.
2. Antioksidan
Radikal bebas adalah molekul reaktif yang dibuat selama tubuh bermetabolisme di mana ini dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan berbagai penyakit di dalam tubuh, salah satunya yang terparah penyakit Alzheimer.
Nah, antioksidan, termasuk karotenoid (salah satu jenisnya yang disebut likopen), dapat menetralkan radikal bebas ini.
Antioksidan ini banyak ditemukan dalam pepaya dan disebut-sebut lebih baik dari daripada yang ada pada sayuran dan buah lainnya.
Studi juga mencatat, pepaya yang difermentasi dapat mengurangi stres oksidatif pada orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan pradiabetes, hipotiroidisme ringan, dan penyakit lever.
Intinya, pepaya memiliki efek antioksidan yang kuat yang dapat mengurangi stres oksidatif dan menurunkan risiko beberapa penyakit.
3. Bersifat Antikanker
Penelitian menunjukkan bahwa likopen dalam pepaya dapat mengurangi risiko kanker, memperlambat perkembangan kanker, dan bermanfaat bagi orang yang sedang dirawat karena kanker.
Selain itu, pepaya juga memiliki beberapa efek unik yang tidak dimiliki oleh buah lain.
Yakni, dari antara 14 buah dan sayuran dengan sifat antioksidan yang diketahui, hanya pepaya yang menunjukkan aktivitas antikanker pada sel kanker payudara.
4. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Studi menunjukkan bahwa buah-buahan tinggi likopen dan vitamin C dapat membantu mencegah penyakit jantung.
Antioksidan dalam pepaya dapat melindungi jantung dan meningkatkan efek perlindungan dari kolesterol ‘baik’, si HDL (High-density lipoprotein).
Kandungan serat, kalium, dan vitamin dalam pepaya juga mampu membantu menangkal penyakit jantung.
Artikel terkait: Konsumsi Pepaya Muda untuk Ibu Hamil Dilarang, Ini Alasannya!
5. Melawan Peradangan
Pola makan dan pilihan gaya hidup yang tidak baik dapat mendorong proses peradangan atau inflamasi, di mana peradangan kronis bisa menjadi pemicu atau akar dari banyak penyakit.
Sayuran dan buah –salah satunya pepaya yang kaya akan antioksidan karatenoid– bisa membantu mengurangi penanda inflamasi.
6. Meningkatkan Sistem Kerja Pencernaan
Enzim papain dalam pepaya dapat membuat protein lebih mudah dicerna.
Orang-orang di daerah tropis menganggap pepaya sebagai obat untuk sembelit dan mengatasi gejala lain dari sindrom iritasi usus besar (IBS).
Dalam sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi formula berbasis pepaya selama 40 hari mengalami peningkatan yang signifikan dalam mengatasi sembelit dan kembung.
Biji, daun serta akar pohon pepaya juga telah terbukti mengobati bisul pada hewan dan manusia.
Serat yang terkandung dalam pepaya juga memperlancar pencernaan seperti sembelit, masalah umum pada ibu hamil.
7. Menjaga Kesehatan Tulang
Vitamin K di dalam pepaya membantu penyerapan kalsum lebih maksimal, sehingga tulang menjadi lebih sehat.
8. Makan Pepaya Saat Hamil Dapat Mengatasi Morning Sickness
Pepaya dapat membantu mengatasi morning sickness.
9. Meningkatkan Produksi ASI
Mengonsumsi jumlah pepaya matang yang tepat membantu meningkatkan produksi ASI Bunda.
10. Makan Pepaya Saat Hamil Dapat Mendukung Perkembangan Janin
Pepaya mengandung asam folat yang sangat penting bagi janin selama kehamilan, salah satunya untuk mendukung perkembangan saraf bayi.
11. Melindungi Kulit dari Kerusakan
Selain menjaga kesehatan tubuh, pepaya juga dapat membantu kulit terlihat lebih kencang dan awet muda.
Aktivitas radikal bebas yang berlebihan diyakini bertanggung jawab atas banyak kerutan, kendur, dan kerusakan kulit lainnya yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Vitamin C dan likopen dalam pepaya mampu mengatasi masalah ini dan melindungi kulit dengan membantu mengurangi tanda-tanda penuaan dini.
Dalam satu penelitian, suplementasi dengan likopen selama 10-12 minggu mengurangi kemerahan pada kulit setelah terpapar sinar matahari, yang merupakan tanda cedera kulit.
Ketika digunakan secara topikal, pepaya tumbuk bermanfaat untuk meningkatkan penyembuhan luka dan mencegah infeksi pada area yang terbakar.
12. Mengatasi Masalah Pernapasan
Kandungan beta karoten di dalam pepaya bisa membuat risiko asma lebih rendah.
Artikel terkait: 5 Manfaat Pepaya Hijau untuk Ibu Menyusui
Kandungan Gizi Buah Pepaya
Satu buah pepaya kecil dengan berat sekitar 152 gram mengandung:
Jenis Nutrisi | Jumlah |
Kalori | 59 |
Karbohidrat | 15 gram |
Serat | 3 gram |
Protein | 1 gram |
Vitamin C | 157% dari RDI* |
Vitamin A | 33% dari RDI |
Folat (Vitamin B9) | 14% dari RDI |
Kalium | 11% dari RDI |
*(Recommended Dietary Intake/asupan referensi diet)
1. Vitamin C
Situs Verywell Family menjelaskan, pepaya merupakan sumber vitamin C yang baik, nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan.
Sebuah pepaya berukuran kecil, rata-rata mengandung sekitar 95 mg vitamin C, ini melebihi jumlah harian yang direkomendasikan untuk ibu hamil, yaitu 85 mg.
Pepaya juga mengandung serat yang bermanfaat menghindari atau meredakan sembelit selama kehamilan.
2. Tinggi Kalori
Melansir dari Medical News Today, pepaya mampu memenuhi 224% dari asupan harian tubuh yang direkomendasikan.
Satu pepaya sedang memiliki kira-kira 120 kalori, 30 gram karbohidrat (termasuk 5 gram serat dan 18 gram gula), dan 2 gram protein.
3. Kaya Vitamin dan Mineral
Pepaya juga merupakan sumber yang baik untuk folat, vitamin A, magnesium, tembaga, asam pantotenat dan serat.
Tak hanya itu, pepaya juga memiliki vitamin B, alfa dan beta-karoten, lutein dan zeaxanthin, vitamin E, kalsium, kalium, vitamin K, dan lycopene.
Artikel terkait: Punya Segudang Manfaat, Inilah 10 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil
Ibu Hamil Hanya Boleh Makan Pepaya Matang!
Nutrisi yang telah dijelaskan tadi hanya berlaku untuk buah pepaya yang matang.
Sementara untuk buah pepaya yang mentah, ceritanya berbeda. Ada mitos yang mengatakan, pepaya mentah bisa menyebabkan keguguran. Apa iya?
Para ahli yakin, pepaya mentah mengandung lateks, yang bisa berbahaya bagi janin.
Hal tersebut sudah diteliti oleh para ahli melalui hewan tikus di mana hasilnya menunjukkan tikus yang mengonsumsi pepaya mentah mengalami kontraksi dini.
“Bahan kimia yang menyebabkan keguguran disebut abortifacients,” kata Yen Hope Tran, DO, OB/GYN di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, CA, Amerika Serikat.
Meski lateks pada pepaya dikaitkan dengan kontraksi, bukan keguguran (seperti penelitiannya pada tikus), tetapi Yen Hope menunjuk bahan kimia sebagai kemungkinan sumber masalah.
Penelitian mengenai hal ini memang sangat sedikt, tetapi tidak ada salahnya bila Bunda menghindari pepaya mentah.
Pastikan pula berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mengenai kondisi kesehatan Bunda jika mengalami masalah yang disebabkan pepaya.
“Kematangan pepaya dapat diperiksa dari baunya, terutama di dekat batangnya,” kata Yen Hope.
“Jika tidak berbau, berarti belum matang. Jika berbau manis, berarti sudah matang, dan jika berbau tidak sedap berarti terlalu matang. Pepaya yang matang juga biasanya tidak berwarna hijau, dan terasa lembut jika ditekan.”
Jika Bunda tidak memercayai kemampuan Anda untuk memilih pepaya matang daripada pepaya mentah, mungkin lebih baik untuk menghindari pepaya sama sekali saat hamil.
Yakinlah bahwa Anda bisa mendapatkan vitamin dan nutrisi dari makanan lain.
Tenang, bayi Anda akan baik-baik saja tanpa pepaya selama kehamilan.
Kate White, MD, MPH, Associate Professor OB/GYN di Boston University School of Medicine, mengatakan, Anda dapat memasukan pepaya kembali ke dalam menu bila sudah berada di akhir trimester kehamilan dan mendapat lampu hijau dari dokter kandungan.
“Karena kontraksi adalah risiko terbesar. Begitu Anda sudah cukup bulan dan dokter mengatakan tidak ada masalah jelang persalinan, maka Anda bisa makan pepaya dalam bentuk apa pun yang Anda inginkan,” kata Kate.
Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Apakah Buah Organik Lebih Baik?
Melansir laman What to expect, The U.S. Department of Agriculture (USDA) memiliki standar yang harus dipenuhi oleh makanan berlabel organik.
Beragam standar ini menetapkan cara makanan tersebut ditanam, ditangani, dan diproses. Menurut standarnya, makanan organik harus:
- Hanya menggunakan pestisida organik yang disetujui
- Tidak menggunakan pupuk beracun atau sintetis
- Tidak menggunakan pembunuh gulma beracun atau sintetis
- Lalu, tidak dapat dimodifikasi secara genetik
- Tidak menerima hormon atau antibiotik (untuk ayam, sapi, dan babi)
Dari standar tersebut, tentunya ibu hamil aman-aman saja mengonsumsi makanan organik, termasuk buah organik.
Para ahli pun menekankan jika tingkat pestisida dalam makanan organik tetap jauh di bawah batas keamanan yang ditetapkan.
Artikel terkait: 26 Jenis Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu!
Buah Alternatif Pengganti Pepaya
Berikut ini beberapa alternatif buah pengganti pepaya yang aman bagi Bunda dan janin selama kehamilan dengan nilai gizi, rasa, dan tekstur yang sama-sama memuaskannya dengan pepaya favorit Anda.
1. Melon
Obgin Kim Langdon, MD, merekomendasikan melon sebagai pengganti pepaya karena memiliki tekstur yang serupa dan memberikan rasa segar di mulut.
Khususnya cantaloupe merupakan sumber vitamin C serta potasium dan serat –secangkir cantaloupe atau sekitar 250 mg mengandung potasium dan 1 gram serat.
2. Jeruk
Jika tujuan utama Bunda adalah mengganti vitamin C yang tidak Anda dapatkan dari pepaya, jeruk bisa jadi pertimbangan.
Satu buah jeruk mengandung sekitar 82 mg vitamin C.
Dengan mengonsumsi satu buah jeruk per hari, Bunda sudah memenuhi kebutuhan harian vitamin C bagi tubuh Anda dan janin atau bayi yang masih ASI eksklusif.
Vitamin C sangat baik bagi perkembangan gigi dan tulang bayi.
3. Apel
Tahukah Bunda bahwa rasa manis pada apel lebih manis dari gula murni atau makanan yang mengandung gula, seperti permen atau kue kering?
Satu buah apel dapat menggantikan pepaya yang biasa Bunda konsumsi sebagai pencuci mulut atau jika Bunda sedang ngindam makan permen kapan saja.
4. Delima
Delima (pomegranate) kaya akan nutrisi seperti vitamin K, kalsium, zat besi, serat, dan protein, yang semuanya penting untuk kesehatan janin dan ibu.
Jus delima juga dikenal bagus untuk memperkuat plasenta terhadap cedera.
5. Jambu Biji
Jambu biji mengandung vitamin C, vitamin E, karotenoid, dan folat, yang membantu membantu pencernaan, mengendurkan otot dan persendian, serta menghilangkan sembelit.
6. Anggur
Anggur tinggi akan folat, vitamin, serat, dan antioksidan yang memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Buah ini juga membantu mencegah infeksi dan membantu tubuh mengatasi perubahan biologis yang terjadi selama kehamilan.
Cara Seru Makan Pepaya Saat Hamil
Pepaya memiliki rasa unik yang disukai banyak orang. Namun untuk bisa menikmatinya, kematangan adalah kuncinya.
Pepaya yang matang sempurna berwarna kuning hingga oranye-merah dan teksturnya lembut.
Buah ini paling enak dinikmati saat dingin. Jadi sebelum Bunda mengonsumsinya, coba simpan di lemari es terlebih dahulu.
Saat ingin menikmatinya, potong pepaya memanjang menjadi dua bagian, lalu buang bijinya.
Bunda bisa menikmatinya langsung menggunakan sendok, atau memotongnya kotak-kotak seperti dadu, atau mengombinasikannya dengan makanan lain. Misalnya:
- Potongan kecil pepaya dicampur dengan yoghurt Yunani, taburan blueberry dan kacang cincang. Sajikan sebagai makanan pembuka (appetizer).
- Dijadikan smoothie. Campurkan pepaya yang dipotong dadu dengan santan dan es batu, lalu blender hingga halus.
- Jadikan makanan penutup (dessert): Campurkan pepaya cincang dengan 2 sendok makan (28 gram) biji chia, 1 cangkir (240 ml) susu almond, dan 1/4 sendok teh vanila. Aduk rata dan dinginkan sebelum dimakan.
Demikianlah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui mengenai makan pepaya saat hamil. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!
Can I Eat Papaya While Pregnant?
www.verywellfamily.com/can-pregnant-women-eat-papaya-5216111
Should You Eat an Organic Diet During Pregnancy?
www.whattoexpect.com/pregnancy/organic-diet/
Papaya (Papita) During Pregnancy: How Safe is It?
parenting.firstcry.com/articles/papaya-papita-during-pregnancy-how-good-it-is-for-you/
8 Evidence-Based Health Benefits of Papaya
www.healthline.com/nutrition/8-proven-papaya-benefits
Baca juga:
7 Manfaat pepaya untuk kesehatan, bisa cegah kanker dan penyakit jantung!
20 Manfaat Buah Apel untuk Ibu Hamil dan Kandungan Gizinya, Cek!
15 Manfaat Jambu Biji untuk Ibu Hamil dan Tips Menyajikannya
7 Merk Yoghurt yang Aman untuk Ibu Hamil di 2024, Segar dan Sehat!