Janin Jarang Bergerak Tanda Bahaya? Ini Penyebabnya!
Janin jarang bergerak bisa saja menunjukkan tanda bahaya. Simak penjelasan lengkapnya di sini, Bun!
Bunda, pernah bertanya-tanya kenapa janin jarang bergerak?
Perasaan khawatir dan cemas mungkin akan Bunda rasakan ketika menyadari pergerakan janin berkurang dari biasanya. Wajar apabila Bunda khawatir, mengingat pergerakan janin juga mengindikasikan kesehatannya.
Meski begitu, tidak semua pergerakan janin yang jarang terjadi menjadi tanda dia dalam bahaya, kok.
Misalnya saat trimester ketiga, janin dalam kandungan sudah semakin membesar sehingga ia pun cenderung akan sulit bergerak.
Berikut beberapa penyebab lain mengapa janin jarang bergerak yang perlu Bunda tahu.
Artikel Terkait: Ketahui 12 Cara Ampuh Agar Janin Bergerak yang Bisa Bumil Coba untuk Si Kecil
Daftar isi
Apa Penyebab Janin Jarang Bergerak?
1. Bunda Aktif Berkegiatan
Apakah aktivitas Bunda sedang padat belakangan ini? Gerakan tubuh Bunda cenderung membuat bayi tenang, bahkan bisa membuat dia tidur, lho.
Saat beraktivitas, Bunda mungkin juga tidak menyadari tendangan atau pergerakan janin sehingga merasa dia jarang bergerak.
2. Baru Saja Berhubungan Seks
Ada beberapa janin yang menjadi cukup aktif bergerak dalam kandungan setelah Bunda berhubungan seks. Tapi, ada pula yang tidur akibat kontraksi rahim berirama yang menyertai orgasme.
Kedua reaksi ini normal, kok. Selama dokter atau bidan tidak melarang, seks selama kehamilan aman dilakukan.
3. Bayi Masih Terlalu Kecil untuk Bergerak
Karena janin masih sangat kecil, Bunda bisa saja tidak menyadari gerakannya.
Faktanya, karena bayi paling sering aktif di malam hari, Anda mungkin sedang tertidur saat si kecil sedang aktif bergerak.
4. Sedikit Ruang di Rahim untuk Bergerak
Ketika pertama kali merasakan bayi bergerak, ia memiliki banyak ruang untuk menendang sepuasnya.
Namun, pada trimester ketiga, bayi tumbuh jauh lebih besar. Alih-alih merasakan tendangan janin, Bunda mungkin akan merasakan lebih banyak posisi janin yang berubah seperti berputar atau bergoyang-goyang di dalam rahim.
5. Bayi Sedang Tidur
Pada saat trimester ketiga, Anda tidak hanya merasakan gerakan yang melemah, tetapi intensitasnya juga mulai berkurang.
Seperti bayi baru lahir, janin di dalam kandungan memiliki jeda tidur nyenyak. Sayangnya, jeda ini tidak selalu terjadi berbarengan dengan jam tidur Bunda.
Faktanya, bayi cenderung bangun ketika Bunda mulai mengantuk, dan janin mengantuk saat Bunda beraktivitas.
Artinya, akan ada saat-saat di siang hari ketika Anda merasa gerakannya mulai jarang bahkan tidak ada sama sekali.
Artikel Terkait: Penyebab Janin Bergerak Terasa Sampai Vagina dan Tips Mengatasinya
6. Kepala Bayi Sudah Masuk Jalan Lahir
Dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, Bunda mungkin melihat sedikit penurunan gerakan janin.
Begitu kepala bayi sudah memasuki jalan lahir, ia akan semakin tidak bergerak.
7. Pertumbuhan Janin Melambat
Janin jarang bergerak mungkin disebabkan karena pertumbuhannya yang melambat.
Pertumbuhan yang melambat ini bisa disebabkan masalah yang mungkin berbahaya, misalnya masalah dengan plasenta bayi atau rahim. Mungkin juga tali pusar bayi terlilit di lehernya, suatu kondisi yang oleh dokter disebut tali nuchal.
Dokter mungkin ingin melakukan evaluasi lebih lanjut jika jumlah tendangan bayi menunjukkan penurunan gerakan. Tes non-stres dapat memberikan beberapa informasi tentang detak jantung dan gerakan bayi selama trimester ketiga.
Pilihan lain adalah USG 3D, yang dapat memberi dokter pandangan yang baik pada bayi untuk memeriksa gerakan mereka, serta pertumbuhan dan perkembangannya.
Selama masa ini, Anda juga perlu melakukan pemantauan yang lebih spesifik di rumah. Bisa dengan menggunakan berbagai aplikasi pencatat gerakan kehamilan yang dapat membantu Anda melacak gerakan bayi.
Bagaimana Gerakan Janin yang Normal?
Gerakan janin pertama yang dirasakan Bunda mungkin hanya beberapa gerakan bergetar yang disebut quickening.
Kemudian gerakannya mulai terasa seperti kepakan lembut, atau mungkin terasa seperti gelembung. Beberapa orang bahkan salah mengira gerakan ini adalah gas.
Secara umum, Bunda mulai merasakannya selama trimester kedua, biasanya antara 16 dan 22 minggu kehamilan.
Namun, jika ini adalah kehamilan pertama, kemungkinan besar Bunda akan mulai merasakannya sekitar 20 dan 22 minggu kehamilan.
Tidak ada waktu yang “tepat” untuk merasakan gerakan janin, karena setiap kehamilan berbeda-beda.
Seperti Apa Pergerakan Janin di Trimester Kedua?
Gerakan bayi selama trimester kedua bisa sedikit tidak terduga.
Anda akan merasakan gerakan bergetar pertama, yang dapat dimulai pada awal trimester kedua tetapi mungkin muncul pada pertengahan trimester kedua.
Di trimester ini, Bunda mungkin mulai merasakan beberapa peregangan dan bahkan beberapa pukulan dan tendangan bayi.
Bunda bahkan mungkin dapat meletakkan tangan di perut dan merasakan bayi bergerak di bawahnya.
Seperti Apa Pergerakan di Trimester Ketiga?
Pada titik tertentu di trimester terakhir ini, Anda mungkin mulai memerhatikan beberapa pola gerakan bayi. Janin juga biasanya aktif pada waktu-waktu tertentu, di siang atau malam hari.
Gerakannya mungkin tampak lebih besar dan lebih kuat, sehingga membuat Bunda kaget setelah tendangan atau pukulan yang diberikan bayi.
Namun, pada usia ini juga Anda akan merasakan bayi mulai kehabisan ruang untuk bergerak di dalam rahim. Ini pertanda bagus, karena berat badan bayi bertambah, ia menjadi lebih kuat, dan memiliki tambahan lemak.
Artinya juga, di trimester ini bayi tidak dapat meregang dan bergerak dengan bebas lagi. Semakin posisi bayi turun ke bawah, semakin ia masuk ke dalam ruang yang semakin kecil untuk bersiap dilahirkan.
Inilah mengapa wajar bila bayi mulai jarang bergerak. Tetapi, Anda masih harus memantau dan merasakan gerakannya secara rutin. Cara terbaik adalah dengan menghitung tendangan dan gerakan janin.
Artikel terkait: Janin Merasa Sakit di Dalam Kandungan, Memangnya Bisa?
Bagaimana Cara Memantau Gerakan Janin?
Pada saat hamil sekitar 28 minggu, Bunda seharusnya sudah bisa mengenali berbagai pola gerakan bayi. Misalnya, mungkin bayi sangat aktif selama waktu ini:
- Selama waktu-waktu tertentu dalam sehari
- Saat Anda berolahraga
- Ketika makan sesuatu yang manis atau minum sesuatu yang dingin
- Saat sedang berbaring
Ada baiknya untuk memerhatikan rutinitas bayi sehingga Bunda dapat merasakan adanya penurunan gerakan janin. Beberapa dokter menyarankan untuk memantau jumlah tendangan bayi untuk mendeteksi perubahan dalam rutinitasnya.
Kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi Amerika (ACOG) menyarankan agar Bunda menghitung berapa lama untuk merasakan 10 gerakan janin.
ACOG juga merekomendasikan untuk melakukan pemantauan ini di waktu yang sama setiap hari (kapan pun bayi Anda paling aktif), mulai dari minggu ke-28 atau pada minggu ke-26 jika Anda memiliki kehamilan berisiko tinggi.
Cobalah duduk dengan kaki terangkat atau berbaring miring ke sisi kiri saat menghitung tendangan dan gerakannya. Kemudian atur timer dan catat setiap kali Anda merasakan gerakan.
Anda bisa mengunduh aplikasi pemantau janin di ponsel Anda untuk membantu melacak pergerakannya. Ini bisa menjadi cara yang tepat untuk mulai memerhatikan dan melacak pola pergerakan janin.
Artikel terkait: Pakar: Menghitung Tendangan Bayi Dapat Mengurangi Stres Bumil
Bagaimana Cara Meningkatkan Gerakan Janin?
Jika khawatir dan ingin meningkatkan gerakan bayi untuk menenangkan pikiran, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti:
- Makan snack atau minum jus yang manis
- Usap perlahan atau tekan perut untuk melihat apakah bayi menendang kembali
- Bangun dan berjalan-jalan sebentar atau lakukan olahraga ringan
- Bicaralah dengan bayi Anda atau dengarkan musik
Setelah melakukan beberapa hal ini, duduk atau berbaring lagi untuk melihat apakah bayi mulai bergerak. Mungkin perlu beberapa saat untuk mulai merasakan tendangan seperti biasa.
Kapan Harus ke Dokter?
Pada sebagian besar kasus, perubahan dan penurunan gerakan janin memang normal dialami sepanjang perjalanan kehamilan.
Namun, jika Bunda sudah mencoba beberapa cara untuk membangunkan bayi dan dia tetap diam, itu bisa menandakan masalah yang mungkin berbahaya.
Meskipun jarang terjadi, penurunan aktivitas janin yang tiba-tiba dapat disebabkan oleh:
1. Cairan Ketuban Rendah
Sekitar 4 persen ibu hamil mengalami oligohidramnion, atau cairan ketuban sedikit, yang biasanya terjadi di akhir trimester ketiga.
Kebanyakan orang dengan kondisi ini tidak memiliki gejala yang signifikan dan kehamilan tetap sehat, meskipun beberapa mungkin merasa gerakan janin menurun secara tiba-tiba dan signifikan.
Dokter mungkin ingin memantau Anda dan bisa memutuskan untuk melahirkan lebih awal.
2. Terlalu Banyak Cairan Ketuban
Sekitar 1 persen kehamilan didiagnosis dengan hidramnion, atau terlalu banyak cairan ketuban. Ini lebih sering terjadi pada ibu yang mengandung anak kembar atau yang memiliki diabetes yang tidak terkontrol.
Terkadang, air ketuban yang ekstra dapat membuat Bunda lebih sulit merasakan gerakan janin. Ini juga dapat membuat ketidaknyamanan di perut atau dada karena rahim yang sangat besar.
Meskipun sebagian besar kasus tidak menimbulkan gejala, jika hidramnion lebih parah, dokter perlu memantau Bunda secara intens.
Artikel Terkait: 12 Doa untuk Janin Dalam Kandungan agar Aktif Bergerak, Sehat dan Pintar!
3. Gangguan Janin
Pasokan oksigen bayi dapat terganggu sebelum atau selama persalinan, sehingga menyebabkan perlambatan gerakan yang signifikan. Air ketuban Bunda juga bisa pecah dan bercampur dengan mekonium, atau kotoran pertama bayi.
Kekurangan oksigen yang berkelanjutan membutuhkan persalinan segera, biasanya melalui operasi caesar.
Segera hubungi dokter karena kondisi ini memerlukan pemantauan dan perawatan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan bayi.
Dokter mungkin akan memeriksa apa yang terjadi di dalam rahim dengan tes non-stres janin atau profil biofisik, juga memeriksa gerakan dan detak jantung bayi untuk memastikan si kecil baik-baik saja.
Artikel Terkait: Janin Laki Laki Lebih Aktif Bergerak, Benarkah? Ternyata Ini Jawabannya
Itulah informasi kenapa janin jarang bergerak. Semoga informasi bermanfaat!
***
Artikel ditinjau oleh:
dr. Thomas, Chayadi, Sp. OG
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
RSIA Bina Medika
When You Should Worry About Decreased Fetal Movement
www.verywellfamily.com/what-to-do-if-your-baby-is-not-kicking-2371400
Changes in Fetal Movement
www.whattoexpect.com/pregnancy/fetal-development/changes-in-fetal-movement/
Is it true that baby movements slow down in late pregnancy?
www.babycentre.co.uk/x25015787/is-it-true-that-baby-movements-slow-down-in-late-pregnancy
What to Do When Baby Is Not Moving As Much As Usual
www.verywellfamily.com/should-i-worry-if-babys-not-moving-as-much-as-usual-2371760
Have Your Baby’s Movements Changed? Here’s When to Worry
www.healthline.com/health/pregnancy/when-to-worry-about-fetal-movement
Baca juga
Gerakan Janin Berkurang Bisa Jadi Tanda Bahaya, Ketahui Penyebabnya!
Catat! Ini Pentingnya Menghitung Tendangan Janin dan Cara Melakukannya
Penting untuk Bumil Ketahui, Inilah Tips Menghitung Gerakan Janin Dalam Kandungan