Menghitung tendangan janin di dalam kandungan memberikan sensasi tersendiri bagi Bunda. Setiap bumil pasti menunggu momen-momen tersebut untuk memastikan keadaan si kecil baik-baik saja. Apakah Bunda juga sedang merasakan hal yang sama?
Kebanyakan bumil yang baru pertama kali mengandung akan merasakan gerakan janin di antara minggu ke-18 hingga 20. Sedangkan, bagi para Bunda yang sebelumnya sudah pernah mengandung bisa saja merasakannya lebih cepat, yaitu usia ke 13-16 minggu.
Sama pentingnya dengan perasaan gembira yang Bunda rasakan, Bunda juga harus mengamati gerakan-gerakan janin untuk memahami aktivitas mereka di dalam perut Bunda. Salah satu cara yang dapat Bunda lakukan adalah dengan membuat “Fetal Kick Charts” (Bagan Tendangan Janin).
Mengapa Penting Mengamati Gerakan Janin?
Bunda pasti sudah mengetahui fakta bahwa janin yang aktif di dalam perut menandakan ia dalam keadaan sehat. Inilah alasan yang paling utama mengapa penting bagi Bunda untuk mengamati gerakan janin. Hal ini dapat membuat Bunda lebih aware jika Bunda merasakan aktivitas yang tidak biasanya dari sang calon buah hati.
Mengamati gerakan janin penting dilakukan pada trimester ketiga, di mana tendangan-tendangannya sudah mulai terasa kuat dan teratur. Jika ada perubahan pola pergerakan yang tidak lazim, maka itu dapat memungkinkan adanya tanda-tanda komplikasi berisiko pada kehamilan Bunda.
Fakta tersebut telah dibuktikan oleh berbagai penelitian, termasuk salah satu penelitian dari BMA Pregnancy and Childbirth yang menyebutkan bahwa perubahan aktivitas janin di dalam kandungan bisa berkaitan dengan risiko meninggalnya janin di dalam rahim (stillbirth). Tentu saja Bunda tidak menginginkannya terjadi, bukan?
Dengan menghitung tendangan janin, Bunda akan mengetahui seperti apa aktivitas normal si kecil di dalam kandungan.
Bunda, pernahkah mendengar tentang kick counting? Kick counting adalah penghitungan gerakan-gerakan janin di dalam kandungan. Kick counting masih menjadi salah satu cara yang paling baik untuk mengamati pola aktivitas janin di dalam kandungan.
Dengan melakukan kick counting, Bunda akan mengetahui seperti apa aktivitas normal dari calon buah hati, kapan saja ia melakukannya, serta seberapa aktifnya janin di dalam perut Bunda.
Kick counting sangat baik dilakukan untuk mengamati tendangan janin sehari-hari, khususnya di mingggu ke-28 dari masa kehamilan. Di sini, tendangan janin sudah mulai terasa lebih kuat. Jika Bunda menemukan pola-pola aktivitas yang tidak lazim dari sang janin, maka Bunda dianjurkan untuk langsung berkonsultasi dengan dokter.
Seperti Apa Bentuk “Tendangan” Janin?
Berbagai putaran, perubahan arah, desiran dan pukulan dari janin dihitung sebagai satu gerakan. Namun, jika janin mengalami cegukan, itu tidak dihitung sebagai tendangan ya, Bun.
Apabila Bunda tidak yakin apakah sang calon buah hati mengalami cegukan atau tendangan, salah satu cara untuk mengenalinya adalah Bunda bisa melakukan gerakan. Ketika bumil bergerak, janin juga akan ikut bergerak karena mereka seperti mendapat rangsangan dari gerakan Bunda.
Untuk menandai janin mengalami cegukan, Bunda juga bisa memakan camilan sebagai rangsangan bagi janin. Jika setelahnya Bunda merasakan getaran-getaran yang berulang, maka itu bisa menjadi pertanda bahwa janin mengalami cegukan.
Bagaimana Cara Mengamati Tendangan Janin?
Kongres Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan America (ACOG) merekomendasikan para bumil mencatat berapa lama waktu yang diperlukan untuk dapat merasakan 10 gerakan dalam 2 jam setidaknya sekali sehari.
Dengan cara ini, Bunda akan mampu mengenali pola pergerakan janin dan memerhatikan jika terjadi perubahan gerakan dari janin secara mendadak selama periode aktifnya.
Ada banyak media yang dapat Bunda gunakan untuk mengamati tendangan-tendangan janin. Beberapa Bunda lebih memilih cara yang modern, seperti menggunakan bagan hasil komputer, menempelkannya di dalam buku catatan atau dengan menggunakan penghitung gerakan janin digital (seperti aplikasi theAsianparent Kick Counter).
Ketika menghitung tendangan, ada tiga hal yang paling penting untuk dicatat, yaitu tanggal, waktu dan tentu saja jumlah tendangan.
Bagi Bunda yang ingin menghitung jumlah tendangan janin secara manual, berikut adalah contoh format bagan tendangan janin yang dapat diikuti dengan mudah:
Contoh tabel tendangan janin. | Sumber gambar:
Mencatat gerakan janin di setiap kolom seperti tabel di atas sangatlah penting karena dapat memudahkan Bunda dalam mengamati pola aktivitas janin, sekaligus mengamati berapa lama biasanya waktu yang dibutuhkan janin untuk bergerak atau menyelesaikan 10 gerakan.
Tips-tips Menghitung Tendangan Janin
Ada tips-tips tertentu nih yang dapat Bunda ikuti untuk menghitung tendangan-tendangan janin. Yuk, Bun simak tips-tips terbaik berikut ini:
- Selalu menyisihkan waktu: Pilihlah waktu ketika janin Bunda cukup aktif melakukan tendangannya. Penting sekali untuk menyisihkan waktu tersendiri bagi para Bunda, misalkan sambil duduk atau berbaring, agar Bunda dapat dengan leluasa merasakan gerakan janin dan menghitung tendangannnya.
- Carilah posisi yang paling nyaman: Penting bagi Bunda untuk memilih posisi yang nyaman agar dapat berkonsentrasi penuh dalam menghitung gerakan-gerakan janin. Bunda bisa menghitung tendangan janin ketika sedang duduk. Bunda juga bisa berbaring ke sisi kiri karena posisi ini memungkinkan terjadinya kelancaran sirkulasi di dalam rahim sehingga janin akan lebih aktif.
- Berkonsultasi dengan dokter: Jangan langsung panik jika janin Bunda hanya merasakan tendangan yang kurang dari 10 dalam rentang waktu dua jam. Tunggulah sampai beberapa jam dan mulailah kembali menghitung. Jika jumlah tendangan masih kurang dari 10, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin.
Jika Bunda mengalami perubahan aktivitas gerakan janin, segera temui dokter ya, Bun. | Sumber gambar: Shutterstock
Selain itu, jika ada perubahan dalam pola aktivitas janin yang berlangsung lama antara tiga hingga empat hari, Bunda juga perlu menemui dokter. Dokter akan melakukan Non-stress Test (NST) untuk memeriksa detak jantung dan gerakan janin menggunakan alat monitor perkembangan janin.
Tidak dipungkiri bahwa menghitung tendangan janin dapat membuat para bunda menjadi cemas sehingga banyak yang langsung menghentikannya. Jangan menyerah ya, Bun! Tetap ingat bahwa menghitung tendangan janin dan mengamati gerakannya dapat memudahkan Bunda dalam memantau perilaku janin di dalam kandungan, khususnya saat trimester ketiga untuk mencegah terjadinya stillbirth (kelahiran mati).
Satu hal lagi yang paling penting bagi Bunda ketika menghitung tendangan janin, yaitu selalu berpikiran positif. Jangan panik jika ada perubahan! Tetap tenang ya, Bun, sembari berkonsultasi dengan dokter terpercaya.
Baca juga:
7 Fakta Ajaib Tentang Tendangan Bayi Dalam Rahim
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.