Sudah memasuki trimester ketiga, artinya waktu persalinan Bunda sudah semakin dekat! Selain mempersiapkan perlengkapan dan kebutuhan si kecil, Bunda juga harus mewaspadai tanda-tanda persalinan. Termasuk mengetahui tanda-tanda kepala janin sudah di bawah. Sebab, hal ini bisa menjadi indikator bahwa kelahiran si kecil sudah semakin dekat.
Pada trimester ketiga, janin semakin siap untuk terlahir ke dunia dengan memberikan tanda-tanda tertentu.
Bukan hanya perut Bunda yang semakin membesar, posisi janin akan turun ke jalan lahir saat mendekati waktu kelahiran.
Ketika posisi janin sudah turun ke jalan lahir, Bunda akan merasakan beberapa perubahan tubuh yang perlu diperhatikan.
Mungkin saja, perubahan tubuh ini akan membuat Bunda semakin tidak nyaman. Namun, ini adalah hal yang normal yang biasanya menjadi tanda kelahiran si kecil akan semakin dekat.
Artikel Terkait: HPL Sebentar Lagi? Kenali Dulu 19 Tanda Mau Melahirkan Ini, Bun!
Posisi Janin Ketika Sudah Mendekati Persalinan
Sepanjang kehamilan, bayi akan bergerak di dalam rahim dan normalnya bayi akan berada dalam berbagai posisi selama kehamilan.
Saat bayi berbentuk janin kecil, ia akan sering melakukan gerakan sehingga posisinya akan berubah-ubah. Namun semakin besar bayi, semakin terbatas pula gerakannya dan ia akan semakin mulai bergerak ke posisi untuk siap dilahirkan.
Idealnya, bayi diposisikan dengan kepala menghadap ke bawah, menghadap ke belakang, dengan dagu menempel ke dadanya dan bagian belakang kepala siap memasuki panggul. Posisi ini akan dialami pada minggu ke-32 sampai minggu ke-36 kehamilan.
Jalan lahir sendiri terdiri dari serviks (tepat di luar rahim), vagina, dan vulva. Selama persalinan, kontraksi bekerja untuk meregangkan jalan lahir ini sehingga bayi dapat melewatinya saat melahirkan.
Seperti Apa Rasanya Ketika Bayi Sudah Turun?
Beberapa ibu hamil mungkin akan merasa bayi bergerak turun sebagai gerakan yang tiba-tiba. Atau ada pula yang tidak menyadari perubahan posisi janin saat sudah turun ke jalan lahir.
Ketika bayi mulai turun, perut Bunda terasa lebih ringan. Mungkin karena bayi posisinya sudah lebih rendah di panggul, ruangan di tengah perut lebih kosong.
Artikel terkait: Mengapa Calon Ibu Harus Berinvestasi pada Tes Kehamilan alih-alih Perlengkapan Bayi di Awal Kehamilan
Apa Tanda Kepala Janin Sudah di Bawah?
1. Perut Lebih Besar di bawah
Perut Bunda akan lebih besar di bagian bawah ketika sudah semakin mendekati waktu persalinan. Ini adalah tanda yang paling jelas ketika bayi sudah mulai turun ke jalan lahir.
2. Nyeri di bagian Panggul
Saat bayi turun ke panggul, tekanan di area ini bisa meningkat. Ini karena kepala bayi mulai mendorong ligamen di panggul. Tak heran, kalau Bunda akan merasakan nyeri dan mungkin akan susah berjalan.
3. Bernapas Lebih Mudah
Tekanan pada diafragma setelah bayi turun akan berkurang. Ini bisa membuat pernapasan lebih mudah.
4. Wasir
Setelah bayi turun, kepalanya dapat menekan saraf di panggul dan rektum. Tekanan ini dapat menyebabkan wasir.
5. Lebih Banyak Keputihan
Tanda-tanda kepala janin sudah di bawah lainnya adalah meningkatnya tekanan pada leher rahim sehingga menyebabkannya lendir atau keputihan dari bagian atas serviks keluar.
Keputihan atau lendir ini juga berfungsi sebagai pelumas jalan lahir sekaligus menghentikan bakteri memasuki rahim.
6. Sering Buang Air Kecil
Saat kepala bayi sudah lebih rendah posisinya di panggul, kepalanya mungkin menekan kandung kemih. Hal ini mungkin membuat Bunda sering buang air kecil.
7. Sakit Punggung
Posisi bayi yang sudah di bawah bisa memberi tekanan tambahan pada otot-otot di punggung bawah. Hal ini dapat menyebabkan sakit punggung.
8. Lebih Sering Lapar
Saat bayi turun, itu bisa mengurangi tekanan pada perut. Ini dapat meredakan mulas dan meningkatkan rasa lapar.
Artikel terkait: 10 Manfaat Air Kelapa Hijau untuk Ibu Hamil, Benarkah Bisa Cegah Preeklamsia?
Mengapa Posisi Bayi Saat Lahir Penting?
Selama persalinan, dokter atau bidan akan memastikan agar Bunda dan si kecil sehat dan selamat. Jika bayi berada dalam posisi yang berbeda alias kepala tidak berada di bawah, proses persalinan bayi akan lebih sulit dan jauh lebih berisiko.
Jadi, dokter pasti akan memastikan posisi janin berada di posisi yang aman untuk dilahirkan.
Posisi bayi dengan kepala di bawah sebaiknya sudah berubah dalam beberapa minggu terakhir kehamilan (sekitar minggu 32 dan 36).
Bagaimana bila janin belum berada di posisi kepala di bawah?
Metode untuk Mengubah Posisi Bayi
Ada beberapa cara yang dapat dicoba oleh dokter dan mengubah posisi bayi sebelum Anda melahirkan. Cara-cara ini memang tidak selalu berhasil dan terkadang, bayi justru bisa kembali ke posisi yang salah lagi.
Bunda dapat mencoba beberapa teknik ini di rumah dan itu tidak akan membahayakan Anda atau bayi.
Meskipun tidak ada jaminan tingkat keberhasilan, metode ini tetap disarankan karena biasanya patut dicoba dan dapat membantu Bunda menghindari persalinan caesar.
Metode atau cara untuk mengubah posisi bayi:
1. Versi Cephalic Eksternal (ECV)
ECV adalah salah satu cara non-invasif untuk membalikkan bayi dan meningkatkan peluang Anda untuk melahirkan secara normal.
Prosedur ini membutuhkan dua profesional, di mana satu memegang pantat bayi dalam posisi ke atas dan penyedia kedua memberikan tekanan melalui dinding perut ke rahim tempat bayi berada untuk memutar kepala bayi ke depan atau ke belakang.
Waktu terbaik untuk melakukan prosedur ini adalah antara 36 hingga 38 minggu kehamilan. Setelah itu, detak jantung bayi akan dipantau untuk memastikan dalam tingkat normal. Anda harus bisa pulang setelah ECV.
Tentu saja prosedur ini harus dilakukan dengan dokter, dengan mempertimbangkan berbagai kondisi ibu dan janin. Sebelumnya dokter akan memeriksa tali pusar janin agar ketika posisi janin diputar tidak melilit janin.
2. Melakukan Posisi Yoga
Terkadang Bunda dapat mendorong bayi untuk mengubah posisinya. Ingatlah bahwa latihan ini mungkin tidak berhasil. Namun, para ahli sering menyarankan Bunda untuk mencoba cara ini karena ada kemungkinan bisa mengubah posisi janin.
Posisi ini biasanya melibatkan pose seperti yoga. Dua gerakan spesifik yang mungkin direkomendasikan adalah:
- Posisikan tangan dan lutut sejajar di lantai, seperti posisi ingin bersujud, kemudian goyang perlahan ke depan dan ke belakang.
- Dorong pinggul ke atas sambil berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan kaki rata di lantai (pose jembatan).
Artikel Terkait: 8 Gerakan Senam Ibu Hamil di Trimester 3 untuk Memudahkan Persalinan
3. Stimulasi Janin
Hal lain yang dapat Anda coba untuk membuat bayi mengubah posisi adalah stimulasi. Musik, berbicara, perubahan suhu dan cahaya bisa menarik minat bayi.
Saat di dalam kandungan, bayi Anda dapat mendengar musik, melihat perubahan cahaya melalui kulit Anda dan bahkan mendengar suara Anda saat berbicara.
Anda dapat mencoba menempatkan headphone di perut, ke arah bawah, untuk melihat apakah ini menarik bayi.
Atau Anda bisa mendekatkan suhu dingin ke bagian atas perut, di mana kepala bayi berada, sehingga dapat mendorong bayi untuk menjauh dan turun.
Sama halnya dengan mengubah posisi Anda, tidak ada jaminan bahwa stimulasi akan membuat bayi Anda bergerak, tetapi sering kali patut dicoba.
4. Teknik Chiropractic
Teknik ini disebut teknik Webster, juga dapat digunakan untuk menggerakkan pinggul Anda. Ini dimaksudkan agar rahim lebih rileks.
Beberapa bahkan merekomendasikan akupunktur untuk membantu tubuh rileks. Kedua teknik ini perlu dilakukan oleh seorang profesional yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan Anda.
Relaksasi dapat meningkatkan gerakan pada bayi dan membantu bayi ke posisi terbaik yang memungkinkan untuk lahir.
Artikel Terkait: Ketahui Posisi Bayi 9 Bulan Siap Lahir yang Memudahkan Persalinan
Itulah beberapa informasi tentang posisi dan tanda-tanda kepala bayi sudah di bawah. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga
Alami Flek Saat Hamil Tua, Perlukah Merasa Khawatir? Ini Penjelasannya, Bunda
8 Gerakan Senam Ibu Hamil di Trimester 3 untuk Memudahkan Persalinan
ILA Membantu Persalinan dengan Rasa Sakit yang Minimal
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.