Seperti apa posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh?
Soalnya, ketika melihat bayi memuntahkan ASI, bisa jadi membuat Bunda panik, meskipun itu lumrah terjadi.
Sebagian besar bayi kadang-kadang muntah karena sistem pencernaan mereka belum matang, sehingga isi perut lebih mudah mengalir kembali ke kerongkongan.
Sementara itu, penyebab bayi sering gumoh setelah minum ASI atau refluks juga diakibatkan oleh si Kecil yang terlalu banyak menelan udara saat menyusu atau ketika terlalu banyak minum susu.
Kondisi ini biasanya terjadi setelah bayi menyusu, atau 1-2 jam setelah minum ASI.
Untuk mengatasi hal tersebut, ada banyak posisi menyusui yang dapat Bunda lakukan sejak bayi baru lahir. Inilah beberapa di antaranya!
Artikel Terkait: 10 Posisi Menyusui yang Baik dan Benar, Mana yang Paling Pas Bun?
Posisi Menyusui yang Benar Agar Bayi Tidak Gumoh
1. Posisi Cradle Hold
Sumber: milkology.org
Posisi menyusui ini cocok untuk ibu baru yang baru saja memulai belajar menyusui.
Bahkan, bagi bayi dengan ukuran kecil atau bayi baru lahir, posisi ini aman.
Posisikan kepala bayi pada payudara kiri, dengan tangan kanan menopang tubuh bayi dan leher bayi.
Tangan kiri memegang payudara, sambil sering memijatnya ke arah puting agar ASI lebih mengalir dengan baik.
Usahakan kepala bayi lebih tinggi daripada badan dan kakinya.
Jika ibu menggunakan bantal menyusui, pastikan bantal itu tidak mengangkat bayi terlalu tinggi.
Sementara, payudara harus tetap pada ketinggian istirahat alaminya untuk menghindari puting yang sakit dan perlekatan yang tegang.
2. Posisi Koala Hold
Sumber: milkology.org
Bagi bayi yang menderita refluks atau sering gumoh, posisi tegak atau menggendong koala (koala hold) sering kali merupakan posisi menyusui yang paling nyaman.
Selain bisa mencegah gumoh pada bayi, ini juga merupakan salah satu posisi menyusui yang benar agar bayi kenyang, Bun.
Jocelyn Bermudez, konsultan laktasi bersertifikat internasional (IBCLC) dan pembawa acara podcast menyusui The Snarky Boob Queens mengungkapkan bahwa ia merekomendasikan posisi di mana kepala bayi lebih tinggi dari perutnya bagi bayi yang berjuang dengan refluks.
“Tujuannya adalah bekerja dengan gravitasi untuk membantu pencernaan. Selain itu, ibu harus menjaga bayi tetap tegak setelah menyusui, dan bersendawa saat berganti sisi dan di akhir menyusui,” ujar Bermudez, dikutip dari laman Romper.
Dalam posisi mengangkang ini, ibu yang baru saja melahirkan melalui operasi sesar tidak disarankan untuk melakukannya.
3. Posisi Santai
Sumber: milkology.org
Sembari duduk di atas sofa, Bunda dapat menyusui si kecil dengan posisi tubuh sedikit tegak.
Posisi ini juga dapat memberikan kontak skin-to-skin ibu dan bayi yang mampu membantu merangsang naluri makannya.
Akan tetapi, posisi ini sebaiknya digunakan pada bayi yang sudah berusia 1 bulan atau sudah terbiasa untuk menyusu.
4. Posisi Berbaring Miring
Sumber: milkology.org
Posisi ini sangat memudahkan ibu karena dapat berbaring bersama bayi tercinta.
Berbaring miring dengan bantal di bawah kepala Bunda. Bayi harus menghadap Anda, kepala sejajar dengan puting susu.
Gunakan tangan Bunda di sisi tempat Anda tidak berbaring untuk menangkup payudara jika perlu.
Bunda mungkin dapat meletakkan bantal kecil di belakang punggung bayi untuk memeluknya erat-erat.
Dikutip dari laman KellyMom.com, beberapa peneliti mencatat bahwa mengangkat kepala bayi tidak membuat perbedaan yang signifikan dalam studi ini, meskipun banyak ibu menemukan bahwa bayi lebih nyaman ketika dalam posisi tegak.
Posisi yang terbukti mengurangi refluks secara signifikan termasuk berbaring miring ke kiri.
Artikel Terkait: Sukses ASI Eksklusif, Begini Teknik Menyusui Bayi yang Benar
5. Posisi Sepak Bola
Sumber: milkology.org
Posisi menyusui ini tampak seperti ibu sedang membawa bola sepak di dekat ketiak.
Ini adalah posisi menyusui posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh dan membantu ibu untuk menopang bayi dengan baik, sambil memberi banyak kontrol dan pandangan yang baik dari wajahnya.
Konsultan laktasi, Andrea Tran, RN dan IBCLC mengatakan, posisi menyusui seperti memegang bola dengan bayi dalam posisi duduk adalah salah satu posisi terbaik untuk refluks.
Ini menjaga bayi dalam posisi di mana gravitasi membantu menjaga ASI tetap di perut.
Bunda menggendong bayi seperti sedang memegang bola, ke samping, dengan pantat lebih rendah dari kepala, dengan bantuan bantal.
6. Posisi Menyusui dalam Gendongan
Posisi ini mungkin cukup sulit dilakukan untuk ibu baru.
Namun, seiring berjalannya waktu, Bunda mungkin akan terbiasa dengan gendongan dan bayi yang menyusu.
Beberapa ahli menyarankan untuk menggendong bayi dalam posisi M-shape, bahkan, dapat dilakukan untuk bayi baru lahir.
Catatan penting bagi ibu yang menggunakan posisi ini yaitu memastikan untuk selalu dapat melihat wajah bayi dan dagunya tidak menempel di dadanya.
Hal ini dilakukan agar bayi tetap bisa bernapas dengan baik selama menyusu.
Artikel Terkait: Stop main HP sambil menyusui! Ini risikonya bagi perkembangan bayi
Berapa Kali Normalnya Bayi Gumoh dalam Sehari?
Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, normalnya bayi mengalami gumoh 2-4 kali dalam sehari, serta intensitasnya akan berkurang seiring dengan pertambahan usia si kecil.
Bagaimana Mengatasi Gumoh pada Bayi?
Bunda, gumoh merupakan salah satu hal umum yang kerap terjadi pada bayi.
Apabila ia mengalami gumoh, beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasinya adalah:
- Perhatikan posisi menyusui yang benar, jaga agar bayi tetap tegak saat menyusu
- Batasi aktivitas yang telalu intens setelah makan
- Hindari memberikan susu berlebih, jangan paksa bayi menyusu apabila ia tidak mau
- Sendawakan bayi dengan agar perutnya tidak kembung. Salah satu cara menyendawakan bayi yang bisa Bunda lakukan adalah menggendong si kecil di dada atau membarikan ia di pangkuan setelah menyusu. Tepuk pelan punggungnya secara perlahan dan pastikan bagian mulut dan hidung bayi tidak terhalang agar ia bisa bernapas dengan nyaman.
Menjaga kepala bayi di atas tubuh kecil mereka tampaknya menjadi cara yang diterima secara universal untuk mencegah refluks, dan itu masuk akal.
Pastikan jaga agar tetap tegak, tetap bersendawa, dan tahan di posisi itu selama diperlukan.
Terlepas dari itu, hindari menekan perut bayi saat menyusui.
Hal ini dapat meningkatkan refluks dan ketidaknyamanan pada si Kecil.
Usahakan, pakaikan bayi dengan pakaian longgar dengan ikat pinggang popok yang longgar.
Selain itu, hindari posisi merosot atau membungkuk, misalnya gulingkan bayi ke samping daripada mengangkat kaki ke arah perut saat mengganti popok.
***
Nah, itu dia, Bun, beberapa posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh.
Kira-kira, mau coba yang mana?
***
Baca Juga:
4 Posisi Menyusui Setelah Operasi Caesar yang Perlu Bunda Ketahui
3 Posisi Tidur yang Baik dan Nyaman Setelah Melahirkan
15 Foto Keindahan Menyusui oleh Para Mempelai Wanita Pada Hari Pernikahan Mereka
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.