Ketahui Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Ideal dan Tips Atur BB Sehat selama Kehamilan
Hitunglah kenaikan berat badan ibu hamil yang ideal dengan cara berikut ini, sehingga ibu dan bayi lebih sehat.
Saat hamil, merupakan hal yang wajar jika Bunda mengalami kenaikan berat badan ibu hamil.
Pasalnya, kenaikan berat badan pada ibu hamil juga dinilai penting, karena dapat menunjang perkembangan dan kesehatan janin di dalam kandungan.
Namun tentunya, kenaikan berat ini tidak boleh berlebihan.
Berat badan yang naik berlebihan bisa menyebabkan beberapa risiko kehamilan seperti preeklampsia, diabetes gestasional, dan kelainan prematur.
Sebaliknya, bila kenaikan berat badan kurang, bayi kemungkinan mengalami berat lahir rendah yang dapat berbahaya bagi kesehatannya.
Artikel terkait: Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil 7-9 bulan, Ini Panduannya!
Oleh karena itu, kenaikan berat badan saat hamil perlu dijaga agar tetap ideal.
Namun, perlu diingat juga, kenaikan berat badan pada masing-masing ibu hamil pun cenderung berbeda.
Pasalnya, kenaikan berat badan yang normal saat hamil bergantung pada Indeks Massa Tubuh (IMT)/Body Mass Indeks (BMI), serta berat badan sebelum kehamilan.
Jika dihitung sendiri menggunakan rumus, maka jumlah BMI ini bisa Bunda peroleh dari membagi berat badan (satuan kilogram/kg) dengan kuadrat tinggi tubuh Anda (meter/m).
Untuk mempermudah, saat ini juga banyak kalkulator online yang dapat digunakan untuk menghitung BMI.
Atau, Bunda juga bisa melihat jumlah BMI berdasarkan tabel berikut ini:
Daftar isi
Perhitungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Ideal Sesuai BMI
Nah, setelah mendapat jumlah BMI, maka Bunda bisa mengetahui kenaikan berat badan yang ideal pada masa kehamilan.
Berikut merupakan perhitungan kenaikan berat badan selama kehamilan yang ideal menurut Institute of Medicine (IOM) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
- Jika BMI di bawah 18.5 (Underweight)
Ketika sebelum masa kehamilan BMI di bawah 18,5, maka kenaikan berat badan ideal Bunda selama hamil adalah 12 – 18 kg.
- Jika BMI antara 18.5 – 24.9 (Normal)
Ini merupakan jumlah BMI yang ideal. Maka secara keseluruhan, selama kehamilan, kenaikan berat badan yang baik adalah 11 – 16 kg.
Pada trimester pertama, kenaikan berat badan ibu hamil sebaiknya 0,5 hingga 2,5 kg, setelah itu diikuti dengan kenaikan berat 0,5 kg per minggu.
- Jika BMI antara 25 sampai 29.9 (overweight)
Angka BMI ini menunjukkan bahwa Bunda overweight.
Oleh karena itu, kenaikan berat selama kehamilan pun disarankan tidak terlalu tinggi, idealnya yakni 7 – 11 kg.
- Jika BMI di atas 30 (obesitas)
Angka ini menunjukan obesitas atau sangat overweight. Maka, Bunda disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan hanya berkisar 5 – 9 kg.
Kenaikan berat badan yang tepat selama kehamilan tergantung pada berbagai faktor, termasuk berat badan sebelum hamil dan indeks massa tubuh (BMI).
Kesehatan Anda dan kesehatan bayi Anda juga berperan dalam memengaruhi berat badan bumil.
Terkait hal ini laman kesehatan Mayo Clinic menulis pedoman umum perbandingan BMI sebelum hamil dengan kenaikan berat badan saat hamil yang direkomendasikan, berikut selengkapnya:
Berat badan sebelum hamil | Peningkatan berat badan yang disarankan |
Underweight (BMI di bawah 18.5) | 13 to 18 kg |
Healthy weight (BMI 18.5 – 24.9) | 11 to 16 kg |
Overweight (BMI 25-29.9) | 7 to 11 kg |
Obese (BMI 30 lebih) | 5-9 kg |
Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Rekomendasi untuk Ibu Hamil Kembar
Sementara itu, kenaikan berat badan yang ideal untuk ibu hamil kembar cenderung berbeda.
Hal ini pun dijelaskan oleh Dokter Spesialis Kandungan Dinda Derdameisya, Sp.OG dari Rumah Sakit Brawijaya Antasari.
“Kenaikan berat badan ideal bagi ibu hamil kembar berbeda, karena masing-masing bayi harus mencapai berat badan tertentu. Jadi, perhitungannya tidak sama,” ungkapnya kepada theAsianparent ID.
Bagi Bunda yang tengah hamil kembar, berikut daftar rekomendasi kenaikan berat badan yang ideal menurut CDC:
- BMI di bawah 18,5 (underweight): Kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 17 – 25 kg.
- Jika BMI 25 – 29,9 (overweight): Kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 14 – 23 kg.
- BMI di atas 30 (obesitas): Kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 11 – 19 kg.
Sementara itu, bagi Bunda yang memiliki riwayat penyakit, kenaikan berat badan yang ideal selama kehamilan biasanya perlu dikonsultasikan dulu dengan dokter spesialis gizi.
“Nah, untuk ibu hamil dengan penyakit penyerta seperti hiperkolesterol, diabetes mellitus atau pun gestational, memiliki pola diet yang berbeda. Biasanya, perlu dikonsultasikan juga dengan dokter spesialis gizi,” jelas dokter Dinda.
Artikel terkait: 7 Risiko jika ibu hamil makan secara berlebihan, hati-hati!
Ke Mana Saja Hasil Kenaikan Berat Badan Ini Dialihkan?
Kenaikan berat badan selama kehamilan dibutuhkan untuk menunjang kesehatan janin maupun ibu.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, hasil kenaikan berat badan tersebut dialihkan pada:
- Berat badan bayi: 3 – 3,6 kg
- Air ketuban: 1 kg
- Plasenta: 0,5 – 1 kg
- Pembesaran payudara: 1 kg
- Rahim: 1 kg
- Pertambahan vollume darah: 1,5 – 2 kg
- Pertambahan volume cairan: 1,5 – 2 kg
- Cadangan lemak: 3 – 4 kg
Langkah Menaikkan Berat Badan yang Sehat selama Kehamilan
Untuk menaikkan berat badan selama hamil, bukan berarti Bunda harus makan dengan porsi dua orang sekaligus, lho.
Justru, Anda perlu menjaga pola makan agar kenaikan berat badan tetap normal dengan komposisi makronutrien yang seimbang antara karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Dokter Dinda kembali menjelaskan, “Jika ingin menambah berat badan selama hamil, tambahan makanan tetap harus seimbang antara makronutrien dan mineral.
“Jadi, bukan berarti jika ingin naik berat badan, maka harus makan yang manis-manis atau karbohidrat saja. Tetap harus dengan komposisi seimbang,” ungkap dokter yang kerap aktif di akun Instagramnya (@tanyadokdin) tersebut.
Supaya lebih lengkap, berikut merupakan tips menaikkan berat badan yang ideal selama hamil menurut CDC:
- Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda. Pantau kenaikan berat badan secara teratur selama kehamilan.
- Konsumsi makanan bergizi dan jaga pola makan. Makanlah dalam jumlah sedikit tetapi sering, sekitar 5-6 kali sehari. Bila terasa lapar di antara jam-jam makan utama, makanlah camilan yang bergizi misalnya yoghurt, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
- Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak tambahan, terutama ketika Anda memiliki berat badan berlebih. Jangan terlalu banyak mengonsumsi minuman manis, gorengan, daging berlemak, dan makanan yang mengandung garam tinggi.
- Ketahui jumlah kalori yang dibutuhkan. Secara umum, di trimester pertama biasanya Bunda tidak memerlukan kalori ekstra. Namun, ibu hamil butuh sekitar 340 kalori tambahan setiap harinya saat memasuki trimester kedua. Serta butuh 450 kalori tambahan setiap harinya saat trimester ketiga.
- Tetap rajin olahraga. Tidak perlu yang berat, cukup lakukan olahraga ringan seperti yoga hamil atau pun sekadar jalan-jalan di sekitar rumah selama 15 menit setiap harinya.
Artikel terkait: Aturan kenaikan berat badan ibu hamil yang disarankan, Bumil harus tahu!
Pentingnya Memiliki Berat Badan Ideal saat Hamil
Penting memiliki berat badan ideal saat hamil, yang artinya bumil sebaiknya tidak terlalu kelebihan atau kekurangan BB.
Terkait hal ini dokter kandungan Agena Davenport-Nicholson, MD, seorang OB/GYN di Emory University Hospital di Atlanta menjelaskan kepada WebMD.
“Berat badan dan gaya hidup yang sehat akan memudahkan untuk hamil dan membantu memastikan kehamilan dan periode postpartum yang lebih sehat,” kata Agena Davenport.
Pada kenyataannya, lebih dari setengah wanita kelebihan berat badan atau obesitas ketika mereka hamil, menurut data baru dari CDC.
Mengapa penting untuk menaikkan jumlah berat badan yang direkomendasikan selama kehamilan?
Risiko Kenaikan Berat Badan Terlalu Sedikit
Penambahan berat badan kurang dari jumlah yang disarankan dalam kehamilan akan memengaruhi kondisi bayi yang Bunda lahirkan.
CDC mencatat jika penambahan BB kurang akan dikaitkan dengan risiko melahirkan bayi yang terlalu kecil.
Beberapa bayi yang lahir terlalu kecil mungkin mengalami kesulitan untuk mulai menyusui, mungkin berisiko lebih tinggi untuk sakit, dan mungkin mengalami keterlambatan perkembangan (tidak memenuhi tonggak perkembangan sesuai untuk usianya).
Risiko Kenaikan Berat Badan Terlalu Tinggi
Sementara itu, penambahan berat badan lebih berat dari jumlah yang disarankan dalam kehamilan dikaitkan dengan memiliki bayi yang lahir terlalu besar. Ini dapat menyebabkan komplikasi persalinan, persalinan caesar, dan obesitas selama masa kanak-kanak.
WebMD juga menjelaskan, kehamilan yang kelebihan berat badan berisiko bagi ibu dan bayi.
Ibu berisiko terkena diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan preeklamsia — komplikasi tekanan darah tinggi yang berpotensi berbahaya selama kehamilan.
Risiko untuk operasi caesar juga lebih tinggi, karena perempuan yang kelebihan berat badan selama kehamilan cenderung memiliki bayi yang lebih besar.
Sedangkan untuk bayi yang lahir dari ibu yang kelebihan berat badan, gula darah mereka bisa turun sangat rendah saat lahir.
Itu karena terputus dari sumber gula mereka (yakni tali pusar), sementara tubuh mereka masih memproduksi cukup insulin untuk memecah semua gula itu.
Dalam jangka panjang, bayi yang lahir dengan berat badan lahir lebih tinggi memiliki risiko obesitas dan diabetes yang lebih besar sepanjang hidupnya.
Amankah Menurunkan Berat Badan saat hamil?
Lantas, apakah ibu hamil boleh diet atau menurunkan berat badan ketika hamil?
Apakah diet memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin atau bayi Bunda?
Laman WebMD menjelaskan, dalam kebanyakan kasus, ibu hamil tidak boleh mencoba menurunkan berat badan atau diet selama kehamilan.
Mereka yang merasa terlalu banyak mengalami kenaikan berat badan selama hamil seharusnya hanya menurunkan berat badan di bawah perawatan dokter mereka.
Jika Anda hamil dan kelebihan berat badan, fokus Anda harus pada kehamilan yang sehat, bukan penurunan berat badan.
Dokter kandungan Davenport-Nicholson kepada WebMD menawarkan tips berikut untuk mengatur berat badan:
- Anda tidak makan untuk dua orang. Ibu hamil dengan berat badan normal hanya membutuhkan 300 kalori lebih dalam sehari. Tanyakan kepada dokter Anda berapa banyak kalori yang Anda butuhkan.
- Makan dan minum kalori sehat. Bayi Anda membutuhkan nutrisi. Jadi, pilih makanan berprotein tinggi yang kaya akan lemak tak jenuh ganda tetapi rendah gula, karbohidrat sederhana (seperti yang ada dalam roti putih), serta lemak jenuh dan lemak trans.
- Tetap terhidrasi. “Selama kehamilan, volume darah Anda meningkat, dan mudah mengalami dehidrasi, merasa pusing, pusing, dan bahkan pingsan,” kata Davenport-Nicholson.
- Berolahraga (hampir) setiap hari. Anda membutuhkan setidaknya 30 menit aktivitas fisik sedang hampir setiap hari – berjalan, menari, berenang. “Berenang sangat bagus dalam kehamilan,” katanya. “Itu membuatmu merasa lebih ringan.”
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
Bagaimana Jika Berat Badan Naik Terlalu Cepat?
Jika mengalami kenaikan berat badan lebih dari yang direkomendasikan oleh dokter, bicarakan dengan dokter Anda tentang hal itu.
Dalam kebanyakan kasus, Anda harus menunggu sampai setelah melahirkan untuk menurunkan berat badan.
Berikut adalah beberapa tips untuk memperlambat kenaikan berat badan Anda sebagaimana disarankan oleh laman kesehatan WebMD.
- Pilih makanan rendah lemak. Saat makan makanan cepat saji, pilih makanan rendah lemak seperti sandwich dada ayam panggang dengan tomat dan selada (tanpa saus atau mayones), salad dengan saus rendah lemak, roti bagel polos, atau kentang panggang biasa. Hindari makanan seperti kentang goreng, stik mozzarella, atau roti ayam yang dilapisi tepung roti.
- Hindari produk susu murni. Anda membutuhkan setidaknya empat porsi produk susu setiap hari. Namun, menggunakan susu skim, 1%, atau 2% akan sangat mengurangi jumlah kalori dan lemak yang Anda makan. Juga, pilih keju atau yogurt rendah lemak atau bebas lemak.
- Batasi minuman manis. Minuman manis seperti soft drink, fruit punch, minuman buah, es teh, limun, atau campuran minuman bubuk memiliki banyak kalori yang tak diperlukan. Pilih air mineral saja.
- Batasi menambahkan garam ke makanan saat memasak.
- Batasi makanan manis dan camilan berkalori tinggi. Cookies, permen, donat, kue, sirup, madu, dan keripik kentang memiliki banyak kalori dan sedikit nutrisi. Usahakan untuk tidak memakan makanan ini setiap hari. Sebagai gantinya, cobalah buah segar, yoghurt rendah lemak, kue dengan stroberi, atau pretzel sebagai pilihan camilan dan makanan penutup rendah kalori.
- Gunakan lemak secukupnya. Lemak termasuk minyak goreng, margarin, mentega, saus, mayones, saus salad biasa, krim asam, dan krim keju. Cobalah alternatif rendah lemak.
- Masak makanan dengan cara yang sehat. Menggoreng makanan dengan minyak atau mentega akan menambah kalori dan lemak. Memanggang dan merebus adalah metode memasak yang lebih sehat.
- Olahraga ringan dapat membantu membakar kelebihan kalori. Berjalan atau berenang biasanya aman untuk ibu hamil. Tanyakan kepada ahli kesehatan Anda, olahraga apa yang tepat sebelum memulai.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda:
- Ingin tahu target kenaikan berat badan yang baik untuk Anda
- Jika Bunda merasa terlalu banyak mengalami penambahan berat badan
- Berniat menurunkan berat badan selama trimester kedua atau ketiga
- Memiliki gangguan makan yang membuat Anda tidak bisa makan dalam jumlah yang sehat
- Butuh bantuan untuk mengatur rencana menu yang baik untuk mendapatkan jumlah berat badan yang sehat
- Terjadi penambahan berat badan dengan cepat. Ini bisa menjadi tanda preeklamsia, tekanan darah tinggi terkait kehamilan, masalah kesehatan yang serius.
Pastikan untuk rutin menjalani kontrol kehamilan bulanan Anda.
Untuk menjaga kenaikan berat badan kehamilan sesuai target, dokter kandungan atau bidan Anda mungkin menawarkan saran untuk meningkatkan kalori atau mengurangi sesuai kebutuhan.
***
Itulah beberapa rekomendasi kenaikan berat badan ibu hamil menurut BMI.
Konsumsi makananan bergizi dalam porsi yang cukup agar kenaikan berat badan tetap ideal dan tidak berlebihan, ya, Bunda.
Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter kandungan terkait berat badan selama kehamilan.
Apabila Bunda kesulitan dalam mengatur pola makan selama hamil, tidak ada salahnya juga untuk berkonsultasi ke dokter spesialis gizi agar kesehatan tetap terjaga.
Semoga bermanfaat!
****
Weight gain in pregnancy
www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/weight-gain/
Gain Weight Safely During Your Pregnancy
www.webmd.com/baby/guide/healthy-weight-gain
Weight Gain During Pregnancy
www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pregnancy-weight-gain.htm
The Importance of a Healthy Pregnancy Weight
www.webmd.com/baby/features/healthy-pregnancy-weight-importance
Baca juga:
Terlalu Banyak Naik Berat Badan Saat Hamil Berbahaya Bagi Bayi
Stres Saat Hamil Bisa Akibatkan Berat Badan Bayi Rendah saat Lahir
Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik dan Tips Mengatasinya