Ketika menggunakan obat herbal atau jamu selama kehamilan, Bunda perlu berhati-hati karena tidak semuanya aman. Ada beberapa jenis jamu yang dilarang untuk ibu hamil.
Tanaman herbal memang alami dan natural, tetapi tidak seperti obat-obatan modern, jamu dan sediaan herbal tidak melalui tes ekstensif. Artinya, tidak ada penelitian ilmiah untuk membuktikan keamanan obat-obatan herbal ini sehingga penggunaannya berisiko selama kehamilan.
Beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan herbal saat hamil termasuk keguguran, persalinan prematur, dan bahaya bagi janin.
Tanaman herbal atau jamu tertentu bisa saja mengakibatkan komplikasi pada kehamilan atau beracun dan membahayakan bagi bayi di dalam kandungan. Jangan pernah mengonsumsi obat herbal apa pun bahkan dalam bentuk teh atau bubuk tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Apa saja tanaman herbal atau jamu yang berbahaya bagi bumil? Simak ulasannya berikut ini.
12 Jamu yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Sumber: Freepik
Jamu terbuat dari tumbuhan herbal dan dapat dibuat dalam beberapa bentuk, misalnya bubuk, teh, kapsul dan gel. Herbal tertentu dianggap dapat membantu mengatasi berbagai gejala dan aspek lain dari kehamilan dan persalinan.
Ada beberapa jamu yang aman untuk ibu hamil, misalnya jamu atau teh jahe yang bermanfaat untuk mengurangi gejala mual dan muntah alias morning sickness dan meningkatkan nafsu makan.
Jamu kapsul yang terbuat dari daun raspberi juga telah terbukti dapat meningkatkan aliran darah ke rahim dan melancarkan proses persalinan.
Akan tetapi, beberapa jamu justru berbahaya untuk ibu hamil, seperti berikut ini.
Artikel Terkait: 7 Jamu Bersalin Pilihan di 2022, Paket Lengkap Supaya Bunda Bugar
1. Goldenseal
Goldenseal (Hydrastis canadensis) adalah tanaman yang kerap digunakan sebagai suplemen obat-obatan atau jamu. Tanaman goldenseal mengandung berberin, yang memiliki efek antibakteri dan jamur. Berberin juga memiliki khasiat yang dapat menurunkan tekanan darah dan membantu detak jantung tidak teratur.
Orang-orang menggunakan jamu goldenseal untuk mengobati pilek dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya, demam, diare, sembelit, dan lainnya. Namun, Anda tidak boleh mengonsumsi goldenseal selama kehamilan karena dapat menyebabkan kontraksi rahim.
2. Jintan Saru (Juniper)
Juniper atau jintan saru adalah pohon yang tumbuh liar di beberapa bagian Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Beberapa orang mengonsumsi buah jintan saru atau biji buah pinus betina ini melalui mulut untuk mengatasi masalah pencernaan, infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, dan banyak kondisi lainnya.
Jamu ini mengandung zat-zatyang dapat mengurangi pembengkakan dan efektif dalam melawan bakteri dan virus.
Perlu dicatat bahwa tidak aman mengonsumsi jintan saru jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan. Efeknya pada rahim dapat mengganggu kesuburan atau menyebabkan keguguran. Sebaiknya hindari juga konsumsi jintan saru jika Anda sedang menyusui.
3. Cohosh Hitam
Cohosh hitam (Actaea racemose) adalah tumbuhan herbal yang berasal dari Amerika Utara. Akarnya digunakan sebagai obat dan sering digunakan untuk kondisi yang berhubungan dengan estrogen. Biasanya jamu ini digunakan untuk mengatasi gejala menopause, sindrom pramenstruasi (PMS), dan nyeri haid.
Sebuah studi pada tahun 2006 menyatakan bahwa Cohosh Hitam sebaiknya dihindari selama kehamilan, terutama pada trimester pertama karena memiliki efek merangsang kontraksi rahim yang dapat menyebabkan keguguran.
Sumber: Freepik
Artikel Terkait: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Jamu? Simak Penjelasan Lengkapnya Berikut Ini!
4. Cohosh Biru
Caulophyllum thalictroides atau cohosh biru adalah sejenis tanaman berbunga di keluarga Berberidaceae yang kerap dijadikan sebagai obat herbal.
Akarnya digunakan untuk membuat obat untuk merangsang rahim dan memulai persalinan atau memulai menstruasi. Salah satu dari efek samping obat ini adalah mempersempit pembuluh darah yang membawa darah ke jantung yang dapat menurunkan oksigen di jantung.
Cohosh biru dianggap kemungkinan tidak aman untuk dikonsumsi selama kehamilan. Menurut penelitian, beberapa senyawa yang terkandung dalam cohosh biru dapat menyebabkan cacat lahir.
5. Chamomile
Chamomile adalah jenis bunga liar yang kerap digunakan dalam pengobatan herbal dan teh untuk mengobati pilek, eksim, dan sariawan.
Lantaran telah dikaitkan dengan keguguran dan persalinan prematur, chamomile disarankan untuk tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah besar selama kehamilan tanpa terlebih dahulu berkonsultasi kepada dokter.
6. Pennyroyal
Pennyroyal atau Mentha pulegium adalah obat herbal yang sering digunakan untuk mengobati pilek, radang paru-paru, kelelahan, dan sebagai pengusir serangga.
Sayangnya pennyroyal sendiri kurang aman untuk dikonsumsi atau digunakan secara topikal saat sedang hamil. Ada beberapa bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kandungan minyak pennyroyal dapat menyebabkan aborsi dengan memicu kontraksi rahim.
7. Mistletoe
Mistletoe adalah tanaman parasit yang berasal dari Eropa dan telah digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai kondisi termasuk kejang, sakit kepala, dan gejala menopause. Saat ini, mistletoe di Eropa dipromosikan sebagai pengobatan untuk kanker.
Mistletoe tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak atau perempuan yang sedang hamil atau menyusui karena memiliki efek toksik bagi bayi yang belum lahir.
8. Akar Manis
Licorice atau akar manis adalah herbal yang tumbuh di beberapa bagian negara Eropa dan Asia. Akar licorice mengandung glycyrrhizin yang bisa mengurangi pembengkakan, mengurangi batuk, dan menyembuhkan bisul.
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2019, Glycyrrhizin dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan kelahiran prematur selama kehamilan. Jadi sebaiknya hindari ramuan ini saat Anda sedang hamil.
9. Daun Sage
Salvia officinalis atau sage adalah herbal aromatik dari keluarga mint yang sering digunakan untuk memasak masakan Mediterania. Daun ini populer sebagai obat masalah pencernaan, gastritis, diare, heartburn, hingga digunakan sebagai obat diet.
Penggunaan daun sage sebagai bumbu untuk memasak dianggap aman ketika hamil, tetapi ibu hamil harus menghindari daun sage dalam bentuk terkonsentrasi selama kehamilan seperti dalam teh karena dipercaya dapat menyebabkan keguguran dan tekanan darah tinggi.
Sumber: Freepik
Artikel Terkait: Minum Jamu Bisa Atasi Nyeri Haid? Ini Fakta dari Dokter Kandungan
10. Thyme
Seperti daun sage, thyme yang merupakan rempah daun asal Mesir ini juga merupakan tanaman herbal dari keluarga mint dan digunakan untuk memasak. Thyme biasanya diminum untuk obat bronkitis, batuk rejan, dan sakit tenggorokan.
Mengonsumsi thyme dalam jumlah kecil aman saat hamil. Namun, jika Anda makan thyme dalam jumlah besar atau terkonsentrasi tinggi, itu mungkin berbahaya. Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang signifikan, thyme dapat menyebabkan persalinan prematur, kontraksi rahim, dan pendarahan.
11. Kulit Pohon Willow (Willow Bark)
Kulit pohon willow telah digunakan selama berabad-abad sebagai pereda nyeri dan disebut juga sebagai aspirin alami.
Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedikit dan terbatas, kulit pohon willow tidak memiliki efek samping negatif. Perlu diketahui bahwa kulit pohon willow mengandung salisin yang apabila terlalu banyak dikonsumsi dapat menyebabkan kram perut dan pendarahan. Oleh karena itu, kulit pohon willow adalah jamu yang dilarang untuk ibu hamil.
12. Fenugreek
Fenugreek (Trigonella foenum-graecum) adalah ramuan herbal yang digunakan dalam pengobatan alternatif. Tanaman ini dikenal luas untuk meningkatkan produksi ASI dan membantu menambah berat badan bayi.
Akan tetapi, fenugreek tidak boleh dikonsumsi jika Anda sedang hamil. Herbal ini diketahui dapat menginduksi persalinan dan dapat menyebabkan kontraksi, persalinan prematur, hingga keguguran.
***
Gejala kehamilan bisa jadi memang mengakibatkan berbagai ketidaknyamanan seperti mual, nyeri punggung, dan mudah lelah. Jamu memang terbuat dari bahan alami, tetapi bukan berarti benar-benar aman sepenuhnya.
Kenali jamu yang dilarang untuk ibu hamil agar mengonsumsinya pun bisa memberikan efek yang maksimal dan aman. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
5 Resep jamu setelah melahirkan agar badan balik singset, mana favorit Bunda?
Jamu pasca melahirkan untuk memulihkan tubuh ibu sehabis bersalin
Bolehkah Memberikan Jamu Cekok untuk Menambah Nafsu Makan Anak?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.