Demam merupakan gejala dari suatu penyakit yang tak jarang terjadi pada si Kecil. Jangan dulu panik Bunda, ada cara cepat menurunkan panas pada anak tanpa obat, yang bisa Bunda coba.
Namun sebaiknya, kita memang selalu peka akan gejala yang dirasakan si Kecil.
Ada beberapa kondisi demam pada anak yang harus diwaspadai serta membutuhkan pertolongan medis segera.
Kondisi ini tentunya perlu diperhatikan, khususnya pada bayi yang masih sangat muda, sekitar 0-2 tahun.
Penanganan demam ini pun sebaiknya dilakukan dengan cara yang tepat, sesuai usianya.
Cobalah beberapa cara cepat menurunkan panas pada anak tanpa obat berikut ini, Bunda!
18 Cara Cepat Menurunkan Panas pada Anak Tanpa Obat
1. Minumlah Cairan Lebih Banyak
Tetap terhidrasi adalah hal yang sangat penting setiap saat, khususnya saat si Kecil demam.
Bila si Kecil masih dalam fase ASI eksklusif, Bunda harus lebih sering menyusuinya.
2. Mandi Air Hangat
Cara cepat menurunkan panas anak yang lainnya ialah dengan memandikannya menggunakan air hangat.
Gunakan air yang dihangatkan sedikit atau suam-suam kuku agar si Kecil bisa lebih nyaman dan rileks.
Sebaiknya jangan gunakan air dingin ya Bun, karena bisa menyebabkan suhu tubuhnya bertambah tinggi dan membuatnya menggigil karena kedinginan.
3. Kompres Air Suam Kuku
Sebaiknya, Bunda juga mengompres si Kecil dengan air suam kuku atau air dengan suhu biasa. Letakkanlah kompres tak hanya di dahi anak.
Aplikasikan juga di lengan dan di sekitar selangkangannya.
Sebaiknya, tidak menggunakan air terlalu dingin, air hangat, atau alkohol dalam mengompres karena tidak disarankan.
4. Konsumsi Buah-Buahan
Bagi anak-anak yang sudah berumur lebih besar yakni sekitar 8 bulan ke atas, Bunda bisa memberikan beberapa buah yang bagus untuk menurunkan panas si Kecil.
Ini termasuk cara cepat menurunkan panas anak lainnya yang alami dan aman.
Artikel terkait : 5 Buah ini mampu turunkan demam anak, Parents sudah coba?
5. Hindari Memakaikan Baju Tebal
Saat si Kecil demam, pakaikanlah baju dengan bahan yang nyaman, tidak terlalu tebal, serta menyerap keringat.
Hal ini karena saat menggunakan pakaian yang tebal, tubuhnya sulit mengeluarkan panas tubuh, sehingga demamnya pun sulit mereda.
Jika ingin memberinya selimut, pilihlah selimut yang lebih tipis ya, Bun.
6. Jaga Suhu Ruangan
Saat si Kecil tertidur atau beristirahat, pastikan suhu ruangan kamarnya sejuk dan nyaman.
Bila memakai AC di rumah, Bunda bisa menyalakan pendingin ruangan. Namun, aturlah agar suhu tidak terlalu dingin.
Jika Anda menggunakan kipas angin, aturlah kecepatan kipas dengan suhu yang rendah, tetapi tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Selain itu, jangan arahkan kipas langsung ke tubuh si Kecil.
7. Cara Menurunkan Panas pada Anak Tanpa Obat: Menyeka (Sponging)
Menyeka adalah teknik yang sangat baik untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi pada anak dan bahkan orang dewasa.
Spons atau handuk direndam dalam air hangat, diperas sebagian, dan diletakkan di atas atau digunakan untuk membersihkan permukaan tubuh.
Ini diulang beberapa kali untuk menurunkan suhu tubuhnya. Menyeka biasanya dilakukan di dahi, dada, daerah selangkangan, dan pergelangan tangan.
Atau Bunda bisa melakukan cara lain, yaitu siapkan bak mandi biasa atau bak mandi bayi, kemudian masukkan 1 hingga 2 inci air hangat (29,4–32,2 derajat Celcius) ke dalam baskom.
Jika Anda tidak memiliki termometer mandi, uji air dengan punggung tangan atau pergelangan tangan.
Jangan menggunakan air dingin, karena akan membuat si Kecil tidak nyaman dan bisa menyebabkan menggigil yang akhirnya meningkatkan suhu tubuhnya.
Jika anak mulai menggigil, maka airnya terlalu dingin. Menggigil dapat memperburuk demam; jadi sebaiknya keluarkan mereka dari bak mandi jika dia menggigil.
Jangan pernah memasukkan alkohol gosok ke dalam air karena dapat diserap ke dalam kulit atau terhirup, yang dapat menyebabkan masalah serius, seperti koma.
Biasanya menyeka akan menurunkan demam satu sampai dua derajat dalam tiga puluh sampai empat puluh lima menit.
8. Berikan Vitamin C atau Makanan Mengandung Vitamin C
Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C dapat mengurangi stres oksidatif dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Bila si Kecil sudah makan makanan keluarga atau ia memiliki vitamin C, Bunda bisa memberikannya selama ia demam.
9. Berikan Makanan Bergizi
Makan makanan yang kaya vitamin, antioksidan, dan mineral sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang memerangi penyakit.
Dengan sistem kekebalan yang kuat, si Kecil akan segera kembali bugar.
10. Konsumsi Sup Ayam
Makan sup yang mengandung rempah-rempah (seperti kemangi) dan rempah-rempah (seperti capsaicin dan merica) akan meningkatkan sirkulasi darah dan mendinginkan tubuh dengan memproduksi keringat.
Sup berbasis kaldu ayam juga menyediakan energi dan nutrisi penting untuk melawan penyakit dan menurunkan suhu tubuh.
11. Mandi Jahe
Campurkan sekitar dua sendok makan bubuk jahe dalam air hangat yang mengisi bak mandi si Kecil.
Beri waktu si Kecil untuk berendam selama 5-10 menit di air ini. Jahe membantu menginduksi keringat, yang mengeluarkan kotoran.
Ini adalah salah satu pengobatan rumah yang paling efektif untuk demam virus pada anak.
Namun Bunda perlu memerhatikan, apakah si Kecil alergi terhadap jahe atau tidak.
Bila perlu, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter apakah cara ini aman atau tidak untuk kondisi si Kecil. Mengingat, setiap anak memiliki kondisi kesehatan yang berbeda.
12. Pijat Minyak Mustard dan Bawang Putih
Mirip dengan jahe, minyak mustard dan bawang putih bila digabungkan menjadi agen yang efektif untuk meningkatkan produksi keringat dan membantu membuang racun.
Untuk menyiapkan bahan pemijat ini, ambil 2 sendok makan minyak mustard dan panaskan dalam oven microwave selama tiga puluh detik.
Tambahkan satu sendok teh pasta bawang putih kedalamnya dan aduk rata.
Panas pada dasarnya membantu mencampur pasta ke dalam minyak. Biarkan campuran selama sekitar 2 menit saat kembali ke suhu ruangan.
Lalu, pijat si Kecil dengan campuran ini. Lakukan pada dada, punggung, leher, telapak tangan, dan kaki mereka.
Karena pijatan juga memiliki efek relaksasi, perawatan ini sangat ideal dilakukan sebelum waktu tidur si Kecil.
13. Kompres dengan Putih Telur
Putih telur adalah protein dalam telur yang melengkapi nutrisi dari kuning telur.
Sifat kentalnya yang unik membuatnya menjadi penyerap panas yang efektif, karena menyerap sejumlah besar energi panas dari sekitarnya saat mengering.
Cara melakukannya:
- Pisahkan kuning telur dari putih telur dan kocok putih telur secara menyeluruh, sampai mendapatkan tekstur yang halus.
- Celupkan dua waslap kecil ke dalam putih telur kocok selama sekitar satu menit agar basah.
- Bungkus waslap basah dengan lembut di sekitar kaki anak dan tutupi dengan sepasang kaus kaki longgar untuk menahannya di tempatnya.
- Biarkan ini selama sekitar satu jam.
14. Lemon dan Madu
Untuk anak di atas 1,5 tahun, kombinasi lemon dan madu bisa menjadi penguat imunitas tubuhnya.
Bunda bisa mencampurkan madu dengan lemon peras dan setengah sendok teh bubuk jahe.
Berikan pada si Kecil satu sendok teh campuran ini dua kali sehari.
15. Kompres Kaki dengan Bawang Bombay
Bawang adalah bahan umum dan serbaguna dari pengobatan rumahan di Indonesia untuk demam pada bayi dan balita.
Ini membantu menurunkan suhu tubuh dan meredakan sakit tubuh yang disebabkan oleh demam.
Cara melakukannya cukup potong bawang bombay menjadi irisan dan gosokkan 2 – 3 irisan pada kaki anak masing-masing selama 2 menit. Lakukan ini hingga 2 kali sehari.
Selain digosok, bawang bombay juga bisa dikonsumsi. Bunda bisa membuat olahan masakan dengan bawang bombay tumis untuk si Kecil.
Meskipun cukup sering dilakukan, belum banyak penelitian yang membuktikan bahwa ini dapat menurunkan demam anak.
16. Istirahat
Istirahat yang cukup dapat mengurangi kelelahan yang berhubungan dengan demam dan mengurangi stres pada tubuh.
Saat terserang flu atau demam, sistem kekebalan tubuh kita perlu istirahat agar dapat bekerja dengan baik.
Jika anak mengalami demam, biarkan ia beristirahat untuk memulihkan tubuhnya.
Tidak perlu terus menerus berbaring di tempat tidur, biarkan ia melakukan aktivitas ringan selama kegiatannya tidak membuatnya lelah seperti membaca buku atau menggambar.
Akan tetapi, akan lebih baik jika anak banyak tidur saat demam.
17. Pastikan Anak Tetap Nyaman
Banyak yang beranggapan saat demam sebaiknya buat agar badan berkeringat dan suhunya turun. Akan tetapi, anggapan ini sebenarnya salah.
Menurut dr. Neha Vyas dari Cleveland Clinic, suhu tubuh yang terlalu tinggi dan berkeringat saat demam dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Apabila anak yang demam terlihat menggigil, berikan ia selimut agar badannya tetap hangat. Tetapi jika ia mulai berkeringat atau merasa terlalu panas, lepas selimut.
Berhati-hatilah saat menyelimuti atau membedong bayi (di bawah usia 1 tahun) yang mengalami demam. Tubuh bayi masih belum dapat mengatur suhu dengan baik. Jagalah bayi agar tetap nyaman, bukan kepanasan.
18. Memberikannya Obat Pereda Demam
Jika demam si Kecil belum juga teratasi, langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah memberinya obat penurun panas.
Bunda perlu menyiapkan obat penurun panas (paracetamol) khusus untuk si Kecil di rumah, ya.
Namun, perhatikan juga dosis pemberiannya yang disesuaikan dengan usia si Kecil.
Ikuti petunjuk yang ada di kemasan obat.
Tentu saja, pemberian obat penurun panas ini juga harus dikonsultasikan dengan dokter anak Anda sebelumnya ya.
Artikel terkait: Nggak perlu panik jika anak demam, sudah coba cara berikut ini belum Parents?
Penyebab Demam Anak
Demam atau peningkatan suhu pada tubuh anak mungkin disebabkan oleh:
- Virus
- Infeksi bakteri
- Kelelahan karena panas
- Kondisi peradangan tertentu seperti rheumatoid arthritis
- Tumor ganas
- Efek beberapa obat, seperti antibiotik dan obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau kejang
- Beberapa imunisasi, seperti difteri, tetanus dan aselular pertusis (DTaP) atau vaksin pneumokokus.
Kondisi Demam Anak yang Mengkhawatirkan
Segera hubungi dokter atau tenaga medis terdekat bila anak mengalami beberapa gejala berikut, Bunda:
- Mengalami kejang
- Bibir dan kulit berubah biru
- Tiba-tiba pincang atau tidak responsif
- Mengalami kesulitan bernapas
- Memiliki ruam yang tampak seperti memar
- Muntah dan sakit kepala atau leher kaku
Kondisi Demam Sesuai Usia yang Mengkhawatirkan
0-3 bulan
Bila Bunda memiliki bayi dengan usia 0-3 bulan, waspadai bila panasnya di atas 100,4 F (38,1 derajat Celcius).
Di usia ini, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter walaupun tidak ada gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan.
3-6 bulan
Hati-hati bila demam si Kecil di usia ini berada pada suhu di atas 101 F (38,3 derajat Celcius).
Pada kondisi ini, jangan biarkan ia kekurangan cairan ya, Bun.
Istirahatkan si Kecil dan dorong untuk lebih banyak minum ASI.
Segeralah bawa ke dokter bila ia juga mengalami beberapa gejala lainnya seperti mudah tersinggung, lesu, dan terlihat tidak nyaman.
cara cepat menurunkan panas anak
6-24 bulan
Anda harus waspada bila bayi berusia 6 hingga 12 bulan memiliki suhu tubuh di atas 103 F (39,4 derajat Celcius).
Selain itu, waspada juga bila demamnya berada di atas suhu 103 F (39,4 derajat Celcius), bagi anak usia di atas 12 bulan.
Pada kondisi ini, cara cepat menurunkan panas anak Anda ialah dengan memberikan asetaminofen (Tylenol, lainnya).
Jika anak Anda berusia 6 bulan atau lebih, ibuprofen (Advil, Motrin, orang lain) juga bisa diberikan.
Namun, sebaiknya tetap dahulukan penggunaan paracetamol dibandingkan ibuprofen.
Selain itu, tetap baca label obat dengan hati-hati untuk dosis yang tepat. Jangan berikan aspirin kepada bayi atau balita.
Hubungi dokter jika demam tidak merespon obat atau bertahan lebih dari satu hari.
Artikel terkait: Anak Demam Setelah Imunisasi? Ini 8 Tips untuk Mengatasinya
Hal-hal yang Harus Dihindari saat Anak Demam
Ada beberapa hal yang tidak boleh Anda lakukan jika bayi Anda demam, yaitu:
- Jangan menunda pengobatan medis untuk bayi baru lahir dengan demam atau bayi dengan demam terus-menerus atau yang tampak sangat sakit.
- Jangan memberikan obat kepada bayi tanpa terlebih dahulu memeriksa suhunya dan berkonsultasi dengan dokter.
- Sangat disarankan untuk tidak menggunakan obat yang ditujukan untuk orang dewasa.
- Hindari memakaikan si kecil berpakaian berlebihan.
- Hindari menggunakan es atau alkohol untuk menurunkan suhu si Kecil.
Cara Memeriksa Suhu Bayi dan Balita yang Tepat
Selain memeriksa pada ketiak, salah satu cara akuran untuk mengukur suhu tubuh bayi adalah melalui rektal. Ingatlah bahwa suhu rektal akan lebih tinggi daripada suhu yang diambil dengan metode lain.
Berikut cara mengukur suhu bayi secara rektal:
- Baca instruksi pada kemasan dan atur pengukuran ke Celsius (untuk mendapatkan suhu yang benar).
- Bersihkan termometer dengan alkohol atau sabun.
- Lapisi ujung termometer dengan petroleum jelly atau pelumas aman lainnya.
- Lepaskan semua pakaian atau popok dari pantat bayi.
- Baringkan bayi dengan posisi tengkurap di permukaan yang aman dan nyaman, seperti meja ganti atau tempat tidur, atau di pangkuan Anda.
- Pegang bayi dengan lembut di tempatnya saat Anda mengukur suhu. Jangan biarkan mereka bergerak atau bergoyang selama proses untuk menghindari termometer bergerak lebih jauh ke dalam rektum bayi. Bantuan seseorang untuk menggendong bayi adalah yang terbaik untuk mencegah cedera.
- Nyalakan termometer dan masukkan hanya setengah inci hingga 1 inci ke dalam rektum bayi sampai termometer berbunyi. (Kebanyakan termometer memiliki takik visual atau panduan keselamatan yang menunjukkan batas aman untuk penyisipan dubur.)
- Tarik keluar termometer dengan hati-hati dan baca suhunya.
Perangkat lain dapat memberikan pembacaan suhu yang akurat untuk bayi jika Anda menggunakannya sesuai dengan instruksi mereka. Ada beberapa jenis termometer yang dapat digunakan, yaitu:
- Termometer arteri temporal mengukur suhu dari dahi dan mungkin tidak berfungsi untuk bayi di bawah 3 bulan. Suhu rektal direkomendasikan untuk bayi dari kelompok usia ini.
- Termometer timpani membaca suhu dari telinga bayi dan hanya boleh digunakan pada bayi berusia 6 bulan ke atas.
Pertanyaan Populer Terkait Cara Cepat Menurunkan Panas pada Anak Tanpa Obat
Para orang tua mungkin khawatir saat buah hatinya mengalami demam.
Saat anak demam, orang tua mungkin sibuk mencari cara cepat menurunkan panas anak atau obat penurun panas yang bagus.
Pada dasarnya, demam atau suhu tubuh yang tinggi adalah mekanisme alami tubuh untuk mempersulit bakteri dan virus penyebab infeksi untuk bertahan hidup.
Oleh karena itu, tidak perlu terlalu khawatir karena demam pada anak merupakan tanda pertahanan tubuhnya bekerja dengan baik.
Berikut adalah beberapa pertanyaan populer seputar demam pada anak yang menarik untuk disimak.
Bagaimana caranya agar panas anak cepat turun?
Untuk menurunkan panas anak saat sedang demam, ada beberapa cara mudah yang bisa dicoba seperti menggunakan kompres, menyeka tubuh anak (sponging), memijat menggunakan minyak, hingga memberikannya makanan bergizi dengan vitamin.
Apakah bawang merah dan minyak telon bisa menurunkan panas?
Campuran bawang merah dan minyak telon sudah dikenal sejak zaman dahulu sebagai obat-obatan tradisional untuk anak yang mengalami demam hingga perut kembung.
Bawang merah yang dicampur minyak telon diyakini memberikan sensasi hangat dan nyaman ketika dibalurkan ke seluruh badan sehingga membantu tubuh anak untuk lebih rileks sehingga lebih cepat pulih.
Apa obat tradisional penurun panas anak?
Ada beberapa obat tradisional yang diyakini dapat membantu menurunkan demam pada anak.
Contohnya campuran lemon dan madu, air jahe hangat, air kelapa, bawang merah dan minyak telon, teh peppermint, lidah buaya, hingga konsumsi buah dan sayur.
Apa yang harus dilakukan jika anak panas pada malam hari?
Saat anak demam pada malam hari, hal pertama yang paling penting untuk dilakukan orang tua adalah jangan panik.
Yakini bahwa demam adalah cara alami tubuh untuk bertahan dari serangan virus dan juga bakteri.
Buatlah anak nyaman dengan memberikannya cairan yang cukup agar tidak dehidrasi dan ganti pakaiannya menjadi baju yang lebih nyaman dan ringan.
Parents juga bisa memeluknya dan menemani tidurnya agar ia merasa nyaman.
Apakah minyak kayu putih bisa menurunkan panas anak?
Minyak kayu putih dipercaya dapat membantu menurunkan demam. Mengapa?
Menurut penelitian, minyak kayu putih adalah minyak yang memiliki kandungan antioksidan, anti inflamasi, antibakteri, sekaligus dapat bekerja sebagai penghilang rasa sakit.
Jika anak batuk pilek dan disertai demam, minyak kayu putih juga dapat membantu membersihkan lendir dan dahak yang ada di saluran pernapasan.
Caranya, cukup hirup aroma minyak kayu putih selama beberapa saat dan ulangi jika diperlukan.
Anak panas apakah boleh dipijat?
dr. Utami Roesli, SpA, CIMI, IBCLC, FABM selaku dokter spesialis anak Rumah Sakit St. Carolus Jakarta berpendapat bahwa sebaiknya anak yang sedang demam tidak boleh dipijat.
Menurutnya, pijat bayi atau anak sebetulnya dimaksudkan untuk dilakukan pada anak yang sehat dan bermanfaat untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Akan tetapi, pijat tidak disarankan untuk anak yang kondisinya sedang tidak normal atau suhu tubuhnya tinggi.
Memijat tubuh yang sedang demam bisa meningkatkan risiko pembuluh darah pecah dan memicu kejang-kejang.
Apabila Parents ingin memijat anak yang sedang demam dengan minyak untuk membantu menurunkan panasnya seperti minyak kayu putih, usahakan lakukan dengan lembut.
Bolehkah menggunakan kipas angin saat anak demam?
Salah satu cara menurunkan panas pada anak adalah dengan menjaga suhu ruangan tetap adem dan nyaman. Untuk melakukannya, orang tua bisa menggunakan AC atau kipas angin.
Kipas angin dapat membuat tubuh terasa lebih nyaman dan tidak kepanasan.
Oleh karena itu, tidak apa-apa menyalakan kipas angin saat anak demam.
Semoga cara sederhana dan cepat di atas bisa membantu menurunkan panas pada anak tanpa obat ya, Bun!
Namun jika demam si Kecil berlanjut, periksakan ke dokter segera, ya!
***
Baca Juga :
Beda kejang demam dan kejang karena infeksi saraf, Parents wajib tahu!
Beberapa penyebab demam pada Si Kecil dan cara efektif mengatasinya, Parents perlu tahu!
Salah Paham Seputar Demam pada Anak dan Penangannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.