Bumil merasakan nyeri ulu hati? Kondisi nyeri ulu hati saat hamil memang sering dialami, dan terjadi sepanjang kehamilan, apalagi di trimester pertama dan trimester kedua.
Apa saja yang menyebabkannya? Dan bagaimana mengatasinya? Yuk, baca ini sampai habis, Parents.
Normalkah Nyeri Ulu Hati Saat Hamil?

Nyeri ulu hati merupakan sebuah gejala yang normal dirasakan saat hamil. Sebanyak 60% hingga 70% mengalami gejala ini saat sedang hamil.
Penyebab nyeri ulu hati saat hamil ada berbagai macam, seperti tekanan dari janin yang membesar, heartburn, dan masih banyak lagi.
Namun demikian, keluhan tersebut perlu diselidiki untuk menyingkirkan kemungkinan adanya proses patologis yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Pada kasus yang langka, nyeri ulu hati ini dapat disebabkan oleh masalah kardiovaskular atau komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia, serangan jantung, hingga emboli paru.
7 Penyebab Nyeri Ulu Hati saat Hamil
Meskipun begitu, nyeri dada yang paling umum biasanya memang disebabkan oleh beberapa faktor seperti di bawah ini.
1. Heartburn
Heartburn bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan, gas, atau makan makanan tertentu. Hormon progesteron bisa menjadi penyebab utamanya.
Hormon ini melemaskan sfingter di ujung kerongkongan, yang memungkinkan asam lambung naik.
Bila Bunda mengalaminya sebelum kehamilan, penting untuk membicarakan hal ini dengan dokter untuk mencegah timbulnya kondisi yang lebih buruk lagi.
Jika mengonsumsi suplemen zat besi, hindari mengonsumsi antasida secara bersamaan. Pasalnya, antasida dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi.
2. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan terjadi ketika gas terperangkap di dada.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah untuk jangka waktu yang lama, jadi penting untuk menghindari makanan yang membuat Bunda tidak nyaman.
Gejala-gejala gangguan pencernaan dan heartburn sering terasa semakin buruk setelah minggu ke-27 kehamilan.
3. Tekanan dari Bayi
Saat bayi tumbuh, tubuh Bunda juga ikut berubah.
Selama transformasi ini, tekanan pada tulang rusuk atau diafragma dapat memicu nyeri dada.
4. Stres dan Rasa Khawatir
Selain menyebabkan ketegangan otot, stres dan rasa khawatir juga dapat menyebabkan nyeri ulu hati pada ibu hamil.
Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu apa yang menyebabkan Bunda stres, dan upayakan untuk mencegah timbulnya rasa stres.
Ingat, jika bumil merasa stres, juga bisa dirasakan oleh janin, lho.
5. Perubahan Payudara
Saat kehamilan semakin besar, payudara pun akan ikut menjadi lebih besar. Ini bisa menyebabkan sesak napas atau nyeri dada.
6. Asma
Jika Bunda menderita asma sebelum kehamilan, kemungkinan saat hamil juga akan memicu gejala asma, sehingga sulit bernapas setelah aktivitas normal.
Bicarakan dengan dokter untuk memastikan obat asma sesuai untuk Bunda minum saat sedang hamil.
7. Pelebaran Rusuk
Saat kehamilan berlanjut, tulang rusuk semakin melebar. Ini bisa menyebabkan ketegangan di dada.
Ketika bayi bertambah besar dan mulai menekan otot, tulang rusuk, dan diafragma, napas pendek cenderung dirasakan.
Pada kasus yang langka dan serius, gejala nyeri ulu hati saat hamil bisa menandakan kondisi kesehatan yang lebih serius, yakni:
- Preeklamsia
- Penyakit jantung atau serangan jantung
- Emboli paru.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Ulu Hati Terasa Nyeri?
Jika ulu hati terasa nyeri, ada beberapa penanganan rumah yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
- Cobalah bermeditasi, mendengarkan musik yang menenangkan, dan membayangkan menggendong bayi Anda jika Anda merasa cemas.
- Jadwalkan kunjungan ke dokter membahas kecemasan, jika manajemen diri gagal.
- Makan beberapa kali, dalam porsi kecil untuk membantu meredakan mual dan muntah.
- Hindari makanan pedas.
- Hindari makanan lain yang dapat memperparah nyeri ulu hati. Makanan yang umum menjadi biang keladinya adalah tomat, susu, cokelat, daun mint, dan buah jeruk.
- Hindari mengonsumsi makanan yang membuat Anda kembung, seperti makanan olahan dan makanan manis.
- Minum teh jahe untuk membantu meredakan mual.
- Gunakan kompres dingin untuk membantu meredakan pembengkakan dan nyeri otot.
- Pakai kompres hangat atau botol berisi air panas untuk membantu meredakan nyeri otot dan tulang rusuk.
- Kenakan bra yang memberikan dukungan kuat tetapi tidak terlalu ketat dan tidak berkawat.
- Berbaringlah miring untuk membantu mengurangi tekanan pada dada dan paru-paru Anda.
- Tidur atau berbaringlah dengan bantal hamil untuk membantu menopang berat badan ekstra.
Kapan Nyeri Ulu Hati pada Ibu Hamil Perlu Ditindaklanjuti?
Jika nyeri ulu hati saat hamil semakin parah, atau disertai sesak napas, pusing, dan lemah, Bunda harus segera menghubungi dokter.
Segera ke dokter jika nyeri ulu hati disertai gejala-gejala berikut:
- sesak napas parah atau kesulitan bernapas
- sesak napas tiba-tiba
- nyeri dada yang memburuk saat batuk
- mual dan muntah berlebihan
- jantung berdebar-debar
- detak jantung cepat
- sakit kepala hebat
- penglihatan kabur
- pusing
- pingsan
- urine berwarna gelap atau buang air kecil lebih jarang dari biasanya
- pembengkakan kaki atau pergelangan kaki
- pembengkakan kaki atau pergelangan kaki hanya pada satu sisi
- pembengkakan wajah atau bagian tubuh mana pun
- nyeri otot betis atau nyeri kaki.
Perawatan mungkin termasuk memastikan Bunda mengonsumsi cukup vitamin dan nutrisi, terutama zat besi, kalsium, dan magnesium.
Cara lain yang bisa membantu untuk meredakan rasa tidak nyaman bisa dengan cara melakukan yoga.
Jangan lupa dipraktikan, ya, Bun.
Baca Juga:
Terasa Nyeri di Bawah Pusar Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ketahui Gejala Round Ligament Pain Saat Hamil, Kapan Harus Waspada?
Nyeri Panggul Saat Hamil, Kenali Penyebab, Jenis, hingga Cara Mengatasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.