Menghadapi morning sickness bisa membuat ibu hamil stres bahkan sulit mengonsumsi makanan apapun. Karena itu, tak ada salanya mencari cara untuk menghilangkan gejala tersebut. Termasuk dengan mengonsumsi teh jahe. Tapi sebelum mengonsumsinya, yuk cari tahu amankah teh jahe untuk ibu hamil dan bagaimana efek sampingnya?
Amankah teh jahe untuk ibu hamil?
Saat hamil. wajar saja jika lebih memerhatikan dan mempertanyakan apa saja efeknya asupan makanan yang dikonsumsi. Biar bagaimana pun, nutrisi dan gizi yang diperoleh ibu akan disalurkan pada janin.
Hal ini pun berlaku saat bumil mengonsumi rempah-rempahan seperti jahe. Sebab, ada beberapa kekhawatiran jahe yang dibuat sebagai minuman seperti teh jahe bisa meningkatkan risiko keguguran, apalagi kalau dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Menurut American Pregnancy, teh jahe yang termasuk ke dalam minuman herbal menyediakan sumber nutrisi tambahan seperti kalsium, magnesium, dan zat besi.
Namun, karena kurangnya penelitian pada sebagian besar minuman herbal, Food and Drug Administration (FDA) menyarankan untuk berhati-hati saat mengonsumsi jenis teh herbal ini.
Sebenarnya, selama trimester pertama kehamilan, teh jahe bisa membantu mengatasi morning sickness atau mual dan muntah di pagi hari. Namun tetap dikonsumsi dalam jumlah yang wajar ya, Bun.
Meskipun teh jahe diasumsikan memiliki manfaat kesehatan yang besar karena kandungan antioksidannya, jangan lupa kalau teh ini juga mengandung kafein. Artinya, memang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil dan menyusui.
Secangkir teh rata-rata mengandung sekitar 40-50 miligram kafein. Minuman herbal asli (jahe saja tanpa teh) masih mengandung sedikit kafein, jumlahnya biasanya hanya sekitar 0,4 miligram.
Bila kandungan kafein memasuki plasenta dan mencapai janin yang sedang berkembang. Janin tidak dapat memetabolisme kafein seperti orang dewasa. Juga, mengkonsumsi kafein saat menyusui dapat berkontribusi pada gangguan tidur bayi.
Untuk alasan ini, ada banyak kontroversi tentang seberapa banyak kafein yang aman, atau jika harus dihindari sama sekali. Tapi, semakin sedikit kafein yang dikonsumsi, semakin baik untuk bayi saat hamil atau menyusui.
Bicaralah dengan bidan atau dokter tentang jumlah yang aman. Ini akan membantu Bunda membuat keputusan apakah boleh mengonsumsi teh jahe atau tidak.
Manfaat teh jahe untuk ibu hamil
1. Mengatasi morning sickness
Jahe dianggap sebagai penguat alami saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Selain itu, ia memiliki efek menenangkan pada tenggorokan dan telah diketahui dapat membantu mencegah mual dan muntah. Minum teh di malam hari dan tepat setelah bangun tidur dapat membantu Anda mengendalikan rasa mual di pagi hari.
2. Membantu mengatasi masalah pencernaan
Seperti halnya mual di pagi hari, sebagian besar dokter merekomendasikan jahe selama kehamilan karena dampak positifnya pada pencernaan. Sistem kekebalan tubuh akan membuat pencernaan jauh lebih sulit, mengonsumsi segelas teh jahe dapat membantu meningkatkan dan memperkuat fungsi pencernaan tubuh Anda.
3. Meningkatkan imunitas tubuh
Jahe dikemas dengan khasiat yang dikenal untuk memperkuat kekebalan tubuh. Ini dianggap sebagai bahan yang bagus untuk ditambahkan ke makanan atau teh saat Anda hamil karena terus memerangi berbagai penyakit dan mencegah penyakit.
4.. Membantu mengatasi kecemasan
Jahe memiliki sifat yang merilekskan otak dan dikenal dapat membantu mengelola kecemasan. Dalam dosis terbatas, teh jahe dapat membantu tubuh dan pikiran lebih rileks.
5. Mengelola gula darah
Jahe adalah sayuran akar yang kaya akan mineral yang dapat membantu mengelola gula darah saat dikonsumsi dalam jumlah sedang.
6. Membantu pemulihan otot
Sifat jahe yang menenangkan juga membantu tubuh pulih dari kelelahan otot, minum secangkir teh jahe selama kehamilan dapat membantu persendian, tulang dan tubuh Anda rileks dan pulih dari kelelahan.
Efek samping teh jahe
Jika dikonsumsi berlebihan secara teratur, teh jahe dapat memiliki beberapa efek samping utama, yaitu:
1. Penurunan berat badan
Ketika dikonsumsi berlebihan, jahe dapat menurunkan berat badan selama kehamilan yang dapat membuat ketidakseimbangan gizi untuk janin dan Anda.
2. Kehilangan darah berlebihan saat melahirkan
Jahe memiliki sifat pengencer darah yang dapat memengaruhi pembekuan darah dan menyebabkan kehilangan darah yang berlebihan. Selain itu, jahe jika dikonsumsi secara berlebihan dapat berdampak buruk dengan anestesi sehingga berbahaya untuk dikonsumsi sebelum operasi.
3. Risiko cacat lahir
Seperti disebutkan di atas, jahe membantu penyerapan nutrisi, tetapi bila dikonsumsi secara berlebihan, bisa menimbulkan hal yang buruk. Jika tubuh mengonsumsi terlalu banyak nutrisi yang ada dalam makanan, bisa membuat janin kekurangan nutrisi.
4. Keguguran
Dalam kasus yang sangat jarang, konsumsi jahe yang berlebihan dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran mati.
5. Lahir prematur
Karena sifat pengencer darah dan relaksasi otot pada jahe, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan persalinan prematur.
6. Berat lahir rendah
Jahe dapat menyebabkan tubuh menyerap nutrisi pada tingkat yang lebih tinggi ketika dikonsumsi secara berlebihan. Sehingga jahe dapat membuat bayi kurang gizidan menyebabkan berat lahir bayi lebih rendah dari yang diharapkan.
Untuk mengonsumsinya dengan aman dan tetap mendapatkan manfaatnya, minumlah dalam jumlah yang tidak berlebihan. Bila mengonsumsi teh jahe kemasan, periksa terlebih dahulu label nutrisi. Perhatikan kandungan gula atau kafeinnya jika ada.
***
Referensi: American Pregnancy
Baca juga
7 Manfaat mengonsumsi jahe untuk ibu menyusui, tak hanya meningkatkan produksi ASI
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.