Ingin tahu seperti apa warna darah haid yang normal? Ingin tahu juga kalau warna darah haid bisa mengindikasi masalah kesehatan Anda? Amati warna darah haid Anda sekarang dan simak penjelasan para ahli.
Mengenal warna darah dan variasi darah haid
Umumnya, darah yang pertama kali keluar dari tubuh kita –coba lihat ketika kulit Anda terluka– berwarna merah segar. Lalu Anda menyeka luka dengan perban.
Ada perubahan bukan? Lama kelamaan darah pada perban berubah menjadi merah gelap. Karena darah sudah bereaksi dengan lingkungan sekitarnya, salah satunya Oksigen.
Darah yang keluar pada saat haid bukan berasal dari kolam darah yang ada di dalam rahim Anda. Melainkan berasal dari sel telur yang tidak berhasil dibuahi.
Hal tersebut membuat menurunnya kadar progesteron dan estrogen, sehingga dinding rahim pun luruh menjadi darah haid. Proses luruh dan situasi di dalam rahimlah yang memengaruhi warna haid.
Berikut penjelasan warna darah haid yang perlu Bunda pahami
1. Warna cokelat atau merah tua
Pada saat awal dan akhir haid, darah yang keluar akan berwarna cokelat atau merah tua. Warna darah haid ini artinya normal.
Darah Anda tidak keluar deras ketika awal dan akhir haid. Itu karena darah butuh waktu keluar lebih lama dari uterus. Warna cokelat atau merah tua disebabkan oleh hal tersebut.
2. Warna merah terang
Bedakan warna merah pada darah haid Anda, ya, Bun. Ada yang gelap dan ada yang terang.
Darah haid berwarna merah terang dbiasanya terjadi pada hari kedua atau ketiga. Saat itu dinding rahim melepaskan sel telur Anda yang tidak terbuahi dengan saat cepat.
Saking cepatnya luruh, tidak ada waktu bagi molekul lain untuk menggelapkan warnanya.
3. Warna merah muda/pink
Darah warna merah muda atau pink biasanya keluar dalam bentuk bercak pendarahan. Beberapa orang kerap mengalami mid cycle spotting.
Menurut pakar ilmu keperawatan di NY, AS, Margaret Romero, warna pink pada darah haid terjadi karena kurangnya kadar hormon estrogen.
Terlebih jika diiringi dengan volume darah yang sangat sedikit dan haid tidak teratur.
Hati-hati, kekurangan estrogen bisa menyebabkan vagina kering, tubuh lemas, dan sstt… kehilangan gairah seks. Tak mau ini terjadi kan, segera hubungi dokter Anda.
4. Warna merah keabuan
Jika warna darah haid Anda abu-abu, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Sebab ini bisa jadi terjadi gejala infeksi atau bisa jadi tanda keguguran. Anda mungkin tidak sadar kalau sedang hamil.
Kapan harus waspada?
Selain perubahan warna, menurut dr. Irvandi dari alodokter.com, ada beberapa faktor lain yang perlu Anda waspadai:
- Volume darah yang keluar saat haid. Normalnya 40 cc atau sekitar 3 sendok makan setiap harinya.
- Periode haid memanjang lebih dari 7-8 hari. Normalnya 3-5 hari.
- Siklus haid terganggu (lebih cepat 21 hari atau lebih lama 35 hari) dari hari pertama haid terakhir. Siklus normal 21-35 hari. Rata-rata perempuan memiliki siklus haid 28 hari.
Penyebab Munculnya Rasa Nyeri Saat Menstruasi
Nyeri menstruasi terjadi karena kontraksi di dalam rahim. Jika kontraksi terlalu kuat selama siklus menstruasi, itu dapat menekan pembuluh darah terdekat. Ini secara singkat memotong pasokan oksigen ke rahim. Kekurangan oksigen inilah yang menyebabkan rasa sakit dan nyeri, demikian dilansir Web MD.
Yang Dapat Dilakukan Saat Nyeri Haid
Jika kamu mengalami nyeri menstruasi ringan, minum aspirin atau pereda nyeri lainnya, seperti acetaminophen, ibuprofen, atau naproxen.
Suhu panas juga bisa membantu meredakannya. Letakkan bantal pemanas atau botol air panas di punggung bawah atau perut Anda. Mandi air hangat juga bisa membantu mengurangi rasa nyeri.
Perempuan yang berolahraga secara teratur seringkali memiliki nyeri haid yang lebih sedikit. Untuk membantu mencegah nyeri, jadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas mingguan Anda.
Yang Sebaiknya Dilakukan & Dihindari Selama Menstruasi:
-Istirahatlah dengan cukup
-Hindari makanan yang mengandung kafein dan garam.
-Tidak merokok atau minum alkohol
– Pijat punggung bagian bawah dan perut Anda.
Kapan Kita Harus Menghubungi Dokter?
Jika kamu mengalami nyeri menstruasi yang parah atau tidak biasa, atau kram yang berlangsung lebih dari 2 atau 3 hari, lekas hubungi dokter. Kram menstruasi, dapat diobati, jadi penting untuk memeriksanya ke medis.
Dokter akan bertanya tentang gejala dan siklus menstruasi Anda. Anda akan mendapatkan pemeriksaan panggul, di mana dokter Anda akan menggunakan alat yang disebut spekulum untuk melihat ke dalam vagina dan leher rahim Anda. Dia mungkin mengambil sampel kecil cairan vagina untuk pengujian.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bun!
Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda.
Referensi: medium.com
Baca juga:
Inilah Tips Memilih Susu Formula Pertumbuhan yang Tepat
Agar manfaat vitamin C maksimal untuk kulit, perhatikan 8 hal ini
5 Langkah ini bikin kulit wajah kembali sehat dan cantik pasca melahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.