Penebalan dinding rahim (endometrium) merupakan salah satu ciri seseorang mengalami gangguan Hiperplasia Endometrium.
Apa sih yang dimaksud dengan hiperplasia endometrium?
Kondisi ini umumnya disebabkan karena kelebihan pertumbuhan sel.
Meskipun ini bukanlah kanker, tetapi kondisi ini dapat memicu timbulnya kanker pada rahim.
Artikel Terkait: 4 Cara ini dapat menurunkan risiko kanker ovarium
Bagaimana Terjadinya Penebalan Dinding Rahim Sepanjang Siklus Menstruasi?
Aktivitas hormon di dalam tubuh menjadi penyebab terjadinya penebalan dinding rahim. Berikut beberapa hormon yang berpengaruh:
Hormon FSH
Salah satu hormon yang memengaruhi penebalan dinding rahim adalah hormon yang dinamakan dengan follicle-stimulating hormone (FSH).
FSH merupakan hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim.
Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis dan sekaligus merupakan hormon yang punya andil penting dalam sistem reproduksi.
Keberadaan hormon FSH berguna untuk mengatur proses perkembangan sel telur, memengaruhi sel-sel folikel yang memberikan makanan (nutrisi) bagi sel telur, serta memproduksi hormon estrogen.
Rendahnya kadar hormon FSH menandakan bahwa seorang perempuan tidak berovulasi, mengalami gangguan kelenjar hipofisis, dan mengalami kehamilan.
Sebaliknya, tingginya hormon FSH menjadi tanda bahwa seorang perempuan mulai mengalami menopause, menandakan keberadaan tumor hipofisis, maupun gejala Sindrom Turner.
Hormon Estrogen
Endometrium berubah sepanjang siklus menstruasi sebagai respons terhadap hormon.
Selama periode pertama dari siklus menstruasi, hormon estrogen dibuat oleh ovarium.
Estrogen ini menyebabkan selaput tumbuh dan menebal untuk mempersiapkan rahim untuk kehamilan.
Di tengah siklus, sel telur dilepaskan dari salah satu ovarium (ovulasi). Setelah ovulasi, kadar hormon lain yang disebut progesteron mulai meningkat.
Progesteron menyiapkan endometrium untuk menerima dan memelihara telur yang telah dibuahi.
Jika kehamilan tidak terjadi, kadar estrogen dan progesteron menurun.
Penurunan progesteron memicu menstruasi, atau meluruhnya lapisan dinding rahim yang tadinya menebal.
Jenis Penebalan Dinding Rahim
Berdasarkan Web MD, terdapat dua jenis hiperplasia endometrium berdasarkan jenis perubahan sel di endometrium. Kedua jenis tersebut yakni:
- Hiperplasia Endometrium Sederhana (tanpa atypia). Jenis ini terdiri dari sel-sel normal yang tidak mungkin menjadi kanker. Kondisi ini dapat membaik tanpa pengobatan.
- Hiperplasia endometrium atipikal sederhana atau kompleks. Jenis ini adalah prakanker dan hasil dari pertumbuhan berlebih dari sel-sel abnormal. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa berubah menjadi kanker rahim atau endometrium.
Selain itu, dokter juga dapat menggambarkan hiperplasia endometrium berdasarkan jenis perubahan sel pada lapisan rahim. Ada tiga kategori meliputi:
- Hiperplasia endometrium jinak—perubahan sel pada lapisan yang bukan kanker
- Neoplasia intraepitel endometrium (EIN)—perubahan prakanker pada lapisan
- Adenokarsinoma endometrium, tipe endometrioid, berdiferensiasi baik—perubahan kanker pada lapisannya.
Apa Penyebab Penebalan Dinding Rahim?
Penyebab penebalan dinding rahim adalah adanya lonjakan kadar estrogen, tapi sedikit progesteron, pemicunya di antaranya:
- Penggunaan obat-obatan yang bertindak seperti estrogen
- Penggunaan jangka panjang estrogen dosis tinggi setelah menopause (pada perempuan yang belum menjalani histerektomi)
- Periode menstruasi yang tidak teratur, terutama yang berhubungan dengan sindrom ovarium polikistik atau infertilitas
- Kegemukan
Saat ovulasi tidak terjadi, progesteron tidak dibuat, dan lapisannya tidak terlepas. Endometrium dapat terus tumbuh sebagai respons terhadap estrogen.
Sel-sel yang membentuk lapisan mungkin berkumpul bersama dan mungkin menjadi tidak normal. Kondisi ini, yang disebut hiperplasia, dapat menyebabkan kanker pada beberapa perempuan.
Artikel Terkait: Rahim kering bikin susah hamil, catat 7 penyebabnya berikut ini!
Faktor Risiko Hiperplasia Endometrium
Bila Anda memiliki satu atau lebih dari hal ini, ini berarti Anda memiliki faktor risiko mengembangkan hiperplasia endometrium. Beberapa faktor risiko umum meliputi:
- Berusia di atas 35 tahun
- Berkulit putih
- Menstruasi dini
- Perubahan hormon menjelang menopause (pramenopause) atau saat menopause
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Kegemukan
- Kebiasaan merokok
- Memiliki riwayat keluarga dengan kanker rahim, kanker usus besar, atau kanker ovarium
- Punya riwayat diabetes, sindrom ovarium polikistik (PCOS), penyakit kandung empedu, atau penyakit tiroid
- Belum pernah hamil
- Menopause di usia lanjut
- Penanganan kanker payudara tertentu.
Apa Tanda Penebalan Dinding Rahim?
Tanda penebalan dinding rahim yang paling umum adalah perdarahan uterus abnormal. Jika Anda memiliki salah satu dari yang berikut ini, Anda harus mengunjungi penyedia layanan kesehatan:
- Pendarahan selama periode menstruasi yang lebih berat atau berlangsung lebih lama dari biasanya
- Siklus menstruasi yang lebih pendek dari 21 hari (dihitung dari hari pertama periode menstruasi hingga hari pertama periode menstruasi berikutnya)
- Perdarahan setelah menopause
Ada kemungkinan gejala tidak disebutkan disebutkan di atas. Namun, bila Anda memiliki kecurigaan atau kekhawatiran tentang gejala yang dirasakan, periksakanlah ke dokter.
Artikel Terkait: Bahaya Kanker Rahim mengintai wanita, Bunda perlu waspada!
Diagnosis Penebalan Dinding Rahim
Ada banyak penyebab perdarahan uterus yang abnormal. Namun, jika Anda mengalami perdarahan abnormal dan berusia 35 tahun atau lebih, atau Anda lebih muda dari 35 tahun dan belum mencoba obat-obatan untuk menangani pendarahan abnormal yang dialami, sebaiknya Anda waspada.
Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik dan mempertimbangkan riwayat kesehatan Anda untuk menentukan diagnosis yang tepat. Mereka mungkin bertanya tentang gejala dan riwayat menstruasi Anda, seperti usia Anda mulai menstruasi dan menopause.
Banyak kondisi yang berbeda dapat menyebabkan perdarahan yang tidak biasa, sehingga dokter Anda mungkin melakukan beberapa tes diagnostik ini:
USG
Dokter Anda mungkin melakukan USG transvaginal untuk melihat apakah lapisan Anda tebal.
Penyedia layanan kesehatan Anda akan memasukkan perangkat kecil ke dalam vagina Anda.
Perangkat tersebut menggunakan gelombang suara, yang diubah menjadi gambar rahim Anda.
Jika endometrium Anda tebal, itu mungkin berarti Anda menderita hiperplasia endometrium.
Biopsi
Tes selanjutnya yang mungkin direkomendasikan adalah biopsi.
Untuk melakukan tindakan ini, dokter akan mengambil sampel jaringan dari lapisan rahim Anda.
Ini akan diuji di laboratorium untuk melihat apakah itu kanker.
Histeroskopi
Histeroskopi adalah tabung tipis, terang, dan fleksibel.
Dokter Anda akan menggunakannya untuk melihat ke dalam rahim Anda untuk memastikan apakah ada kelainan.
Dokter Anda juga dapat melakukan biopsi atau pelebaran dan kuretase (D&C).
Selama pelebaran dan kuretase, dokter akan membuka (melebarkan) serviks Anda, yang merupakan pembukaan rahim.
Mereka kemudian akan menggunakan alat tipis yang disebut kuret untuk mengangkat jaringan dari rahim Anda.
Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Dalam banyak kasus, hiperplasia endometrium dapat diobati dengan progestin.
Progestin diberikan secara oral, suntikan, dalam alat kontrasepsi, atau sebagai krim vagina.
Berapa banyak dan berapa lama Anda menggunakannya tergantung pada usia dan jenis hiperplasia.
Pengobatan dengan progestin dapat menyebabkan perdarahan vagina seperti periode menstruasi.
Jika Anda memiliki hiperplasia atipikal, terutama hiperplasia atipikal kompleks, risiko kanker meningkat.
Histerektomi biasanya merupakan pilihan perawatan terbaik jika Anda tidak ingin memiliki anak lagi.
Kemungkinan Komplikasi
Segera hubungi dokter jika Anda merasakan gejala dari adanya penebalan dinding rahim.
Karena jika tidak diobati, hiperplasia endometrium atipikal dapat berkembang menjadi kanker.
Menurut studi, sekitar 8% perempuan yang mengalami penebalan dinding rahim dan tidak mendapatkan pengobatan kemudian berkembang menjadi kanker.
Hampir 30% dari perempuan yang memiliki hiperplasia endometrium atipikal kompleks yang tidak segera diobati juga berkembang menjadi kanker.
Cara Perawatan
Sebagian besar kasus hiperplasia endometrium dapat diobati.
Perawatan yang umum adalah progestin yakni pemberian progesteron buatan manusia.
Dokter Anda mungkin meresepkan progestin dalam beberapa cara berbeda di antaranya:
- Diminum atau oral
- Melalui suntikan
- Dalam krim vagina
- Dalam alat kontrasepsi (IUD)
Jika Anda mengalami obesitas atau berobat dengan progestin oral, Anda berada pada risiko kambuh yang lebih tinggi.
Selain itu, Anda juga mungkin perlu bertemu dokter untuk tindak lanjut setiap tahun.
Perawatan yang paling ekstrem adalah pengangkatan rahim (histerektomi). Tindakan ini akan diambil jika:
- Selama perawatan Anda, hiperplasia endometrium atipikal berkembang
- Setelah 12 bulan pengobatan tidak ada perbaikan
- Anda mengalami kekambuhan atau kondisi yang semakin memberuk
- Pendarahan tidak kunjung berhenti
Setelah histerektomi dilakukan, Anda tidak akan bisa program hamil lagi. Bicaralah dengan dokter untuk mencari tahu apa jenis perawatan yang terbaik untuk Anda.
Cara Pencegahan
Sebenarnya tidak ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya penebalan dinding rahim.
Namun, Anda dapat memperkecil risikonya dengan melakukan cara-cara berikut:
- Berhenti merokok.
- Pertahankan berat badan yang sehat.
- Jika Anda menggunakan terapi hormon, gunakan progestin bersama dengan estrogen.
- Gunakan alat kontrasepsi untuk mengatur siklus menstruasi dan hormon Anda.
- Jika menstruasi Anda tidak teratur, pil KB mungkin direkomendasikan. Ini mengandung estrogen bersama dengan progestin. Bentuk lain dari progestin juga dapat Anda ambil.
Itulah beberapa catatan penting yang perlu Anda ketahui seputar penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium.
Jangan ragu untuk segera menemui dokter jika Anda merasakan gejala-gejala di atas.
Semoga artikel ini bermanfaat.
***
Artikel telah diupdate oleh: Anna Nurjanah
Baca Juga:
Tak kunjung hamil bisa disebabkan karena rahim dingin, ketahui gejalanya!
7 Fakta Ajaib Tentang Tendangan Bayi Dalam Rahim
Rentan Dialami Perempuan dan Berisiko Sebabkan Sulit Hamil, Ini Gejala Polip Rahim
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.