Perlu Parents tahu, ternyata ada banyak warna pup atau BAB pada bayi dan ini bisa jadi tanda apakah dia sehat atau sedang sakit, lho.
Apakah warna pup bayi Anda sekarang ini normal atau tidak?
Untuk mengetahuinya, Anda dapat menjadikan ulasan ini sebagai panduan. Yuk, simak lengkapnya di sini.
Apakah Warna Pup Bayi Bisa Jadi Indikator Kesehatannya?

Ya, warna pup bayi dapat menjadi indikator kesehatan si Kecil, Parents. Hal inilah yang kerap menjadi konsentrasi utama orang tua baru.
Beberapa hari setelah melahirkan, bayi Anda akan mengeluarkan kotoran bayi yang sangat lengket dan berwarna kehitaman yang disebut mekonium.
Jenis kotoran ini cukup sulit dibersihkan sehingga kerap menjadi kekhawatiran orang tua.
Namun jangan khawatir, mekonium justru menandakan sistem pembuangan kotoran bayi bekerja optimal.
Seperti Apa Warna Pup pada Bayi Baru Lahir yang Normal?

Warna pup atau kotoran bayi baru lahir yang normal di hari pertama akan memiliki warna hijau tua atau bahkan cenderung hitam. Tidak perlu heran, warna gelap ini dipengaruhi bilirubin dan sel darah merah.
Pada hari kedua, warna kotoran si Kecil sama dengan hari pertama dan jumlah popok menjadi dua buah. Warna kotoran pada hari ketiga adalah kuning, hijau, atau cokelat dan jumlah diapers menjadi tiga buah.
Warna feses bayi yang berusia 4 hari berwarna hijau tua atau cokelat. Popok yang digunakan empat buah.
Pada hari kelima warna feses yang dikeluarkan si Kecil berwarna kuning dan jumlah popoknya menjadi 6 buah.
Ukuran kotoran pada bayi lebih besar daripada sebelumnya. Selain itu, tekstur feses yang dikeluarkan pun lembut.
Seperti Apa Tekstur Pup Bayi yang Diberikan ASI Eksklusif?

ASI merupakan kebutuhan bayi yang mengandung banyak nutrisi, sehingga mudah dicerna. Oleh karena itu, tekstur pup bayi yang mendapatkan ASI eksklusif adalah lembek bahkan berair seperti diare. Warna kotoran yang dikeluarkan adalah kuning yang sedikit kehijauan.
Kadang, Bunda akan menemukan kotoran bayi yang agak padat. Namun, jangan khawatir karena kotoran bayi yang disusui eksklusif tidak menyengat.
Seperti Apa Tekstur Pup Bayi yang Diberi Susu Formula?

Tekstur pup bayi yang diberikan susu formula biasanya sedikit lebih keras dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Warna kotorannya juga bervariasi. Mulai kekuningan, hijau, hingga kecokelatan.
Dalam dua bulan pertama kehidupan, bayi yang diberi susu formula sering mengalami buang air besar dalam jumlah sedikit, biasanya bayi buang air besar 4 sampai 5 kali sehari.
Hal ini disebabkan jenis campuran lemak dalam susu formula memengaruhi konsistensi tinja. Tekstur feses yang dikeluarkan si Kecil lebih padat daripada yang menyusu ASI.
Warnanya bervariasi mulai dari kuning, hijau, hingga cokelat. Selain itu, si Kecil akan sedikit buang air besar.
Hal ini dipercaya karena kandungan lemak dalam susu formula yang Anda pilih memengaruhi konsistensi feses yang dikeluarkan oleh si Kecil.
Seperti Apa Warna Pup Bayi yang Sudah MPASI?

Memasuki usia tertentu si Kecil sudah mengonsumsi makanan padat, sehingga warna BAB-nya pun berubah. Jika warna cokelat disertai tekstur yang encer waspadai diare pada bayi, tetapi jika teksturnya keras dapat diindikasikan konstipasi.
Oleh karena itu, ia butuh cairan lebih banyak.
Jika wana merah punya dua indikasi, yaitu dari warna makanan yang dikonsumsi atau darah karena konstipasi.
Warna Pup pada Bayi Seperti Apa yang Harus Diwaspadai?

1. Warna Hitam
Jika feses si Kecil berwarna hitam, tetapi bukan mekonium dapat diindikasikan darah pada usus atau saluran pencernaan lainnya.
Segera konsultasikan dengan dokter agar segera ditangani. Warna pup pada bayi yang telah mengonsumsi makanan padat selanjutnya adalah putih.
Hal ini harus segera diperiksakan karena dapat berarti gangguan hati atau empedu.
2. Tekstur Encer atau Diare
Diare ditengarai ketika kotoran bayi berbentuk sangat cair. Jangan abaikan jika diare berlanjut selama lebih dari beberapa hari.
Apalagi jika disertai demam dan muntah, maka segeralah hubungi dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Ada banyak alasan mengapa bayi mengalami diare, Anda juga harus ingat bahwa kebersihan botol susu memegang peran penting.
Botol susu harus disterilisasi baik dengan cara merebus atau dengan menggunakan alat sterilisasi sebelum digunakan oleh si Kecil.
3. Pup Padat Bisa Tanda Sembelit

Bayi antara 0 sampai tiga bulan jarang mengalami sembelit, bahkan jika bayi diberi susu formula.
Beberapa bayi mungkin akan sedikit rewel saat akan buang air meskipun tidak mengalami sembelit.
Namun, jika bayi menangis atau terlihat tidak nyaman tanyakan kepada dokter Anda.
Jika bayi mengeluarkan kotoran padat kurang dari sekali sehari, umumnya dianggap sembelit.
Jangan terlalu khawatir tentang warna atau frekuensi kotoran bayi selama bayi Anda terlihat ceria dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Pertanyaan Seputar Warna Pup Bayi
Kotoran Bayi yang Sehat Berwarna Apa?
Kotoran bayi yang sehat dapat berwarna kuning mustard, hijau, atau cokelat.
Bayi yang diberi ASI biasanya memiliki pup berwarna kuning seperti mustard dengan tekstur berbiji, sementara bayi yang minum susu formula cenderung memiliki pup berwarna cokelat muda atau tan dengan konsistensi yang sedikit lebih padat.
Pup yang sehat memiliki tekstur yang tidak terlalu keras atau terlalu encer, dan dapat bervariasi dari hari ke hari.
Pup Bayi Warna Hijau Apakah Aman?
Pup berwarna hijau pada bayi umumnya aman dan normal. Pup hijau sering muncul saat transisi dari mekonium ke pup normal, atau karena bayi mengonsumsi susu formula yang diperkaya zat besi.
Kotoran bayi bewarna hijau biasanya tidak perlu dikhawatirkan jika bayi tumbuh dengan baik dan terlihat puas.
Namun, jika pup hijau disertai diare, demam, atau rewel berlebihan, sebaiknya konsultasi dengan dokter.
Bayi Diare Berwarna Apa?
Diare pada bayi biasanya berwarna hijau, kuning, atau cokelat dengan konsistensi yang sangat encer dan berair.
Pup diare lebih sering keluar dari biasanya dan dapat menandakan infeksi atau alergi.
Diare yang berkelanjutan dapat berbahaya karena berisiko menyebabkan dehidrasi, terutama pada bayi di bawah 6 bulan.
Segera konsultasi dengan dokter jika diare berlangsung lebih dari 24 jam atau disertai demam.
Seperti Apa Pup Bayi yang Tidak Cocok Susu Formula?
Bayi yang tidak cocok susu formula dapat menunjukkan pup berdarah, berlendir, atau sangat encer seperti diare.
Pup juga bisa menjadi lebih sering dan berbusa. Pup yang keras seperti kerikil juga bisa menandakan intoleransi laktosa atau masalah dengan formula.
Gejala lain yang menyertai termasuk kembung, rewel setelah minum susu, dan gangguan pencernaan.
Jika dicurigai ada intoleransi formula, segera konsultasi dengan dokter untuk penggantian jenis susu yang tepat.
Itulah ulasan mengenai tekstur dan warna pup pada bayi mulai dari hari pertama kelahiran hingga beberapa bulan setelahnya. Tekstur BAB si Kecil dapat dipengaruhi dari susu yang dikonsumsinya.
Selain itu, makanan padat yang menjadi pendamping susu juga berpengaruh. Oleh karena itu, penting untuk memilih asupan yang tepat untuk bayi Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.
***
Baca Juga:
Mengapa Bayi Susah BAB dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Warna BAB bayi abu-abu pucat, normal atau bahaya? Ini penjelasannya!
Feses Bayi Berwarna Hitam, Waspadai Gangguan Kesehatan Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.