Meski zaman yang semakin modern tidak berarti mitos hilang begitu saja di tengah masyarakat. Misalnya mitos tanda-tanda melahirkan bayi laki-laki berikut ini!
Ya, masih banyak orang yang percaya adanya tanda tertentu erat kaitannya dengan jenis kelamin jabang bayi yang ada di kandungan Bunda. Bagaimana dengan Anda, Parents? Dari sekian banyak mitos tanda-tanda melahirkan bayi laki-laki di bawah ini, mana yang Anda masih percayai?
8 Tanda-tanda Melahirkan Bayi Laki-laki yang Ternyata Mitos
“Wah, perutnya besar banget. Pasti anaknya nanti laki-laki, nih.”
“Biasanya kalau saat hamil muka ibunya glowing, anaknya laki-laki.”
Hmm, sering mendengar kalimat-kalimat di atas?
Sangat menyenangkan ketika orang di sekitar antusias dengan kehamilan Anda. Dan ini mungkin bukan hal besar selama Anda menganggap terkaan itu sebagai ucapan ringan saja. Namun, jangan sampai terlalu yakin, karena nantinya Anda malah kecewa lho, Bunda.
Cara mengetahui jenis kelamin bayi yang akurat adalah dengan melakukan pemeriksaan USG. Itu pun terkadang ada kesalahan. Berikut 8 tanda-tanda melahirkan bayi laki-laki dan faktanya.
1. Perut Terlihat Sangat Turun
Bentuk perut setiap Bumil tidaklah sama, ada yang terlihat sangat turun di akhir trimester ketiga. Namun banyak yang percaya bahwa ini salah satu tanda mau melahirkan bayi laki-laki.
Fakta:
Menurut Kameelah Phillips, M.D., IBCLC, OB-GYN di Calla Women’s Health di New York, penampilan perut dan rahim yang turun di akhir trimester ketiga itu tergantung pada posisi bayi, jumlah bayi yang dimiliki, bentuk rahim, tipe tubuh, dan otot perut si ibu.
Namun ada sisi positifnya jika posisi perut agak turun saat hamil lho, Parents. Yakni, menghindari si ibu hamil dari beberapa gangguan pencernaan saat hamil.
2. Bobot Perutnya Saja yang Bertambah, Badannya Tidak
Umumnya ibu hamil akan mengalami penambahan berat badan dan perubahan bentuk di bagian pinggang, pinggul, atau lainnya. Namun, bila saat orang melihat Anda dari belakang dan mereka mengatakan Anda sedang tidak hamil, itu pertanda bayi yang Anda kandung adalah laki-laki.
Artinya, hanya perut Anda saja yang semakin besar, tapi berat badan Anda tidak.
Fakta:
Ini juga tidak benar, kata dr. Kameelah. “Ini sebagian besar terkait dengan ukuran dan bentuk tubuh si ibu, bukan menentukan jenis kelamin tertentu pada kandungannya,” kata dr Kameelah melansir Parents.com.
3. Berat Badan Pasangan Tidak Bertambah
Tidak hanya berat badan ibu yang bertambah. Katanya, bila berat badan pasangan tidak bertambah, ini pun bisa menjadi tanda-tanda mau melahirkan bayi laki-laki. Hmm, kaitannya di mana, ya?
Fakta:
Hal ini pun tidak benar kata dr. Kameelah. “Meskipun berat badan ayah jelas merupakan suatu hal, tapi itu tidak menunjuk pada jenis kelamin tertentu pada bayi yang dikandung istrinya.”
Artikel terkait: 7 Ciri-Ciri Hamil Anak Laki-Laki yang Akurat 100 Persen, Benarkah atau Sekadar Mitos?
4. Kulit Ibu Menjadi Lebih Bersih dan Glowing
Apakah kulit Anda bercahaya atau sebaliknya kulit menghitam dan penuh dengan jerawat selama kehamilan?
Ada mitos lama yang mengatakan, “bayi perempuan mencuri kecantikan ibunya selama di kandungan.” Dan itulah yang ‘membenarkan’ bila ibu terlihat sangat cantik saat hamil anaknya pasti laki-laki.
Selain wajah, ibu dengan bayi laki-laki juga memiliki rambut yang lebih berkilau.
Fakta:
Memang ada momen di mana kulit ibu hamil lebih bercahaya dari biasanya. Fenomena itu disebut dengan istilah pregnancy glow.
Healthline menjelaskan, ini terjadi berkat meningkatnya jumlah hormon yang dilepaskan selama kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (HCG). Meningkatnya kadar hormon-hormon ini mengakibatkan kulit ibu terlihat memerah dan membuatnya lebih bercahaya.
Selain itu kata dr. Kameelah, “ada kaitannya juga dengan peningkatan aliran dan volume darah selama hamil.”
5. Detak Jantung Janin Lebih Rendah
Mayoritas ibu melakukan pemeriksaan prenatal pertama kali di usia kehamilan 8 – 10 minggu, dan saat itu juga mereka pertama kali mendengar suara jantung janinnya melalui alat ultrasonografi (USG).
Ada mitos yang mengatakan, anda bisa mengetahui jenis kelamin bayi melalui detak jantungnya. Katanya, jika janin laki-laki detak jantungnya 140 detak per menit atau lebih lambat, sementara jantung janin perempuan berdetak sedikit lebih cepat antara 140 detak per menit atau lebih tinggi.
Fakta:
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa ini tidak benar. Melansir Healthline, Fetal Diagnosis and Therapy mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara detak jantung anak laki-laki dan perempuan di awal kehamilan.
6. Urine Berwarna Kuning Kusam
Banyak ibu yang memprediksi gender bayinya dengan melihat warna urine mereka. Katanya, jika urine berwarna kuning cerah, bayi yang dikandungnya perempuan. Sementara bila warnanya kuning kusam atau pekat, diprediksinya anaknya adalah laki-laki.
Fakta:
“Warna, bau, dan volume urine bervariasi sepanjang hari menyesuaikan hidrasi dan pola makan seseorang. Dengan demikian, tidak ada hubungan antara urine dan jenis kelamin bayi. Ini lebih terkait dengan faktor-faktor seperti asupan cairan, adanya infeksi, dan penggunaan vitamin,” jelas dr. Kameelah.
Artikel terkait: 9 Ciri-Ciri Hamil Setelah Keguguran & Waktu Ideal untuk Hamil Lagi
7. Kaki Selalu Terasa Dingin
Bila selama hamil kaki Anda lebih sering terasa dingin, katanya itu tanda-tanda mau melahirkan bayi laki-laki!
Fakta:
Perubahan suhu kemungkinan besar disebabkan oleh fluktuasi hormon, dan itu normal. “Banyak ibu yang mengeluh karena terlalu panas dan dingin selama kehamilannya, jadi ini bukan penentuan jenis kelamin bayi yang dapat diandalkan,” kata dr. Kameelah.
8. Morning Sickness Tidak Terlalu Buruk
Salah satu tanda kehamilan adalah ibu mengalami mual dan muntah di pagi hari (morning sickness). Dan bila morning sickness yang dialami tidak terlalu buruk dan si ibu dapat mengatasinya dengan mudah, ini tanda-tanda mau melahirkan bayi laki-laki.
Fakta:
Sekitar 80 persen ibu hamil mengalami mual dan muntah selama kehamilannya, dan itu bervariasi dari tiap ibu terlepas dari jenis kelamin bayinya.
Bahkan sebuah penelitian yang diterbitkan The Lancet mengungkapkan, perempuan yang mengalami morning sickness parah saat hamil lebih mungkin memiliki anak perempuan. Kendati begitu, tidak banyak bukti ilmiah lain yang mendukung penelitian ini.
Tes untuk Mengetahui Bayi Anda Laki-laki
Sebelum menentukan balon apa yang akan anda pilih –pink atau blue– di acara baby shower, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Apa saja?
1. USG
USG paling umum digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. USG biasanya sudah bisa dilakukan di awal trimester untuk memeriksa kebenaran akan kehamilan ibu.
Untuk mengecek jenis kelamin bayi, dokter akan menyarankan USG di pertengahan kehamilan, sekitar minggu ke 18-22. Saat ini Anda juga sudah bisa melihat sosok bayi Anda di dalam kandungan.
2. Skrining NIPT
Selanjutnya ada tes prenatal noninvasif opsional (noninvasive prenatal test/NIPT). Tes skrining genetik ini sudah bisa dilakukan di usia kehamilan 10 minggu.
3. Pemindaian NT
Selain skrining genetik, Anda bisa mengetahui jenis kelamin bayi dengan pemindaian nuchal translucency (NT) di usia kehamilan 12 minggu. Tes ini merupakan USG menyeluruh (sering dilakukan dalam kombinasi dengan tes darah NIPT) yang menyaring berbagai penanda sindrom down, trisomi 13, trisomi 18, dan kelainan kromosom lainnya.
4. Free Cell DNA Blood Test
Bunda juga bisa melakukan tes darah di usia kandungan yang sangat dini (di minggu ke-9 kehamilan) untuk mengungkap jenis kelamin bayi Anda. Caranya dengan free cell DNA blood test.
Ini sebenarnya adalah tes untuk menemukan sindrom down dan kondisi genetik lainnya. Keuntungan dari tes ini, Anda bisa mengetahui jenis kelamin bayi lebih cepat, yakni di minggu ke-9 kehamilan.
Artikel terkait: 27 Ciri-Ciri Hamil Muda yang Sering Tidak Disadari
5. Amniosentesis dan CVS
Tes lain yang bisa Anda lakukan adalah amniosentesis dan chorionic villi sampling (CVS). Tes ini mirip dengan free cell DNA blood test, tetapi lebih invasif.
CVS biasanya dilakukan antara minggu ke-10 dan 12 kehamilan, sementara amniosentesis dilakukan antara minggu ke-15 dan 18.
Jika Anda sekadar ingin mengetahui jenis kelamin bayi, Anda mungkin akan melewatkan tes ini karena risiko yang mungkin ditimbulkan, yaitu risiko keguguran.
Tes ini biasanya hanya direkomendasikan untuk ibu hamil yang berusia tua (di atas 35 tahun), atau pasangan dengan riwayat keluarga dengan kondisi genetik tertentu.
***
Apakah Bunda masih memercayai mitos-mitos di atas? Semoga penjelasan seputar mitos tanda-tanda mau melahirkan bayi laki-laki di atas membuat Bunda semakin tercerahkan, ya.
Sumber:
Signs You’re Having a Male Baby: Old Wives’ Tales vs. Science
https://www.parents.com/pregnancy/signs/symptoms/boy-pregnancy-symptoms-old-wives-tales-gender/
Myths vs. Facts: Signs You’re Having a Baby Boy
https://www.healthline.com/health/pregnancy/signs-of-having-a-boy#finding-out-earlier
Baca juga:
Jenis Cek Lab Ibu Hamil di Puskesmas dan Biaya yang Harus Dikeluarkan
Ketahui Apa Itu NIPT Test: Tujuan, Cara Skrining, hingga Kapan Sebaiknya Dilakukan