Ada mitos yang beredar bahwa kulit menghitam saat kehamilan merupakan tanda hamil anak laki-laki.
Benarkah demikian?
Ini penjelasan lengkapnya ya, Bunda.
Artikel Terkait: 7 Jenis Alergi Kulit Saat Hamil dan Bisa Memengaruhi Janin, Bumil Wajib Tahu
Penyebab Kulit Menghitam saat Hamil
Di masa kehamilan, produksi pigmen melanin dalam tubuh cenderung meningkat yang selanjutnya akan membuat hormon Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) turut melonjak.
Nah, hal inilah yang memicu kulit menghitam saat hamil dibanding biasanya.
Area kulit cepat menggelap ini juga dikenal dengan istilah melasma (chloasma), yang kerap dijuluki sebagai topeng kehamilan.
Melasma timbul karena tubuh memproduksi terlalu banyak melanin. Kendati demikian, kondisi ini sebenarnya menguntungkan lho, karena dapat melindungi kulit dari bahaya radikal bebas.
Perubahan warna kulit yang menghitam ini bisa terjadi di bagian areola payudara, kulit bawah lengan, dan di area paha. Garis hitam dinamakan linea nigra juga bisa muncul di sekitar perut.
Tidak hanya kulit menghitam, Bunda juga mungkin akan mengalami perubahan warna kulit menjadi kemerahan pada bagian telapak tangan dan kaki.
Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan penggelapan kulit di masa kehamilan adalah:
1. Paparan Sinar Matahari
Faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari dapat menjadi penyebab kulit menghitam saat hamil.
Baik pada ibu hamil ataupun yang tidak, sinar UV dari matahari memang akan memengaruhi kulit.
Peningkatan hormon saat hamil dapat membuat kulit lebih sensitif dan rentan mengalami kerusakan atau terbakar akibat sinar UV.
Inilah mengapa sebaiknya Bunda menggunakan sunscreen yang kandungannya aman untuk ibu hamil.
2. Kondisi Hipertiroidisme
Bila ibu hamil memiliki kondisi kesehatan seperti hipertiroidisme (atau hormon tiroid yang terlalu aktif), kondisi ini juga menyebabkan kulit menghitam selama kehamilan.
Salah satu tanda adanya gangguan hipertiroid ini adalah kulit menghitam dan munculnya tekstur kering seperti sisik.
3. Faktor Keturunan
Jika ada keturunan yang mengalami melasma selama kehamilan, Bunda mungkin akan mengalaminya juga.
Penelitian menunjukkan bahwa penggelapan kulit umum terjadi pada orang dengan warna kulit lebih gelap, terutama pada orang-orang yang berasal dari Asia Timur, Asia Tenggara, dan Hispanik.
Artikel terkait: Hindari stretchmark saat hamil dengan 5 cara mudah ini! Bunda sudah coba?
Kulit Menghitam saat Hamil, Kapan Mulai Terjadi?
Perubahan warna kulit setidaknya memengaruhi sekitar 90% ibu hamil. Kondisi ini dapat terjadi kapan saja di masa kehamilan, Bun.
Bisa pada saat trimester pertama, kedua, atau ketiga. Gejalanya pun muncul secara bertahap.
Misalnya pada trimester pertama, Bunda mungkin melihat penggelapan pada areola dan daerah genital.
Setelah itu, linea nigra mungkin terlihat pada trimester kedua dan ketiga, ketika perut semakin membesar.
Kondisi tersebut biasanya menghilang dalam beberapa bulan setelah melahirkan.
Namun, beberapa di antaranya mungkin bertahan meskipun dengan kondisi yang lebih ringan.
Artikel terkait: Jerawatan saat hamil? Ini 7 bahan alami untuk obati jerawat buat bumil
Cara Mengatasi Kulit Menghitam saat Hamil
Meskipun tidak banyak yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah fluktuasi hormon, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan melasma selama kehamilan.
1. Lindungi Kulit dari Sengatan Matahari
Paparan sinar matahari adalah salah satu faktor paling signifikan yang memicu pigmentasi.
Gunakan tabir surya spektrum luas yang memiliki SPF 30 atau lebih tinggi sebagai perlindungan kulit, dan yang pastinya aman untuk ibu hamil.
Bila perlu, saat berada di luar ruangan, Bunda bisa memakai pakaian lengan panjang dan topi bertepi lebar.
2. Konsumsi Asam Folat
Perubahan kulit juga dapat terjadi karena kekurangan folat di dalam tubuh. Maka itu, pastikan Bunda mengonsumsi vitamin asam folat dan mengonsumsi makan makanan kaya asam folat.
3. Hindari Waxing
Meskipun waxing mungkin aman dilakukan selama kehamilan, ini dapat menyebabkan peradangan kulit yang dapat memperburuk melasma.
4. Gunakan Produk Perawatan Kulit Hypoallergenic
Pilih pembersih, pelembap, atau krim wajah yang tidak akan membakar atau mengiritasi kulit dan memperburuk melasma.
Produk dengan kandungan hypoallergenic juga dapat meredakan kondisi kulit menghitam selama hamil.
5. Pilih Losion Mengandung Vitamin E
Rutinlah memakai losion yang mengandung vitamin E dan alpha hydroxy acids (AHA), yang ampuh mencegah munculnya stretch marks.
Losion dengan kandungan ini juga bisa meringankan gejala malesma lho, Bunda.
Artikel terkait: 7 Moisturizer untuk Ibu Hamil Rekomendasi, Wajah Tetap Sehat dan Glowing
6. Rajin Membersihkan Wajah
Rajin membersihkan wajah juga membantu menjaga kesehatan kulit selama hamil.
Ini juga dapat mengusir dan meredakan jerawat yang meradang.
7. Mengonsumsi Makanan Bergizi
Mengonsumsi makanan bergizi juga mampu meredakan masalah kulit selama hamil.
Pastikan selalu mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan vitamin E dan A agar kulit Bunda tetap sehat.
8. Banyak Minum Air Mineral
Tubuh yang terhidrasi akan menjaga kulit tetap lembab dan sehat.
Banyak mengonsumsi air mineral juga membantu memberikan kesegaran pada kulit.
9. Hindari Mandi dengan Air Hangat
Hindari mandi air hangat, dan secara rutin usap wajah atau kulit yang mengalami melasma dengan waslap dingin dan lembap.
Lakukan ini juga bila kulit Bunda mulai memerah.
10. Cobalah Masker Alami
Bunda juga bisa meringankan melasma menggunakan bahan-bahan alami seperti:
- Jus lemon. Campurkan larutan jus lemon segar dan setengah jus mentimun. Asam dalam jus dapat membantu menghilangkan pigmentasi di lapisan atas kulit.
- Cuka sari apel (ACV). Campurkan setengah cuka sari apel dan setengah air untuk digunakan sebagai toner di area kulit yang gelap.
- Susu magnesium. Setelah mencuci muka, oleskan susu magnesium ke area gelap menggunakan bola kapas. Biarkan pada kulit semalaman dan bersihkan di pagi hari.
- Oatmeal dan madu. Siapkan masker yang terbuat dari oatmeal matang (biarkan dingin agar tidak panas) dan madu mentah. Biarkan pada kulit selama 10 menit sebelum dibilas.
Artikel Terkait: Bolehkah Ibu hamil Makan Kerupuk Kulit? Cek Manfaat, Aturan Makan dan Tipsnya!
11. Perawatan Dokter
Setelah kehamilan, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter kulit tentang perawatan lain jika melasma tidak memudar dengan sendirinya. Perawatan yang biasanya ditawarkan termasuk menggunakan obat topikal seperti:
- Hidrokuinon
- Tretinoin
- Kortikosteroid
Dokter mungkin juga merekomendasikan prosedur tertentu yang dapat membantu mencerahkan kulit seperti mikrodermabrasi (mengangkat lapisan atas kulit), perawatan laser, dan terapi cahaya.
Artikel Terkait: 11 Skincare untuk Ibu Hamil dan Menyusui Pilihan, Aman dan Berkualitas
Permasalahan Kulit Lain yang Bisa Terjadi Saat Hamil
Nah, selain kulit menghitam saat hamil, berikut ini beberapa permasalahan kulit lain yang juga umum terjadi semasa kehamilan:
Stretch Mark
Kondisi ini juga lumrah terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini umumnya ditandai dengan munculnya warna kemerahan pada perut, payudara, lengan atas, paha dan bokong.
Hal ini terjadi karena kulit meregang lebih cepat dan lebar dari biasanya.
Di samping itu, kadar protein yang tidak seimbang akan membuat kulit ibu hamil cenderung lebih tipis sehingga tak heran jika stretch mark akan lebih mudah muncul.
Jerawat
Permasalahan jerawat juga sering dialami para ibu hamil, nih.
Bahkan, permasalahan wajah seperti jerawat ini pun kerap dijadikan tolok ukur untuk menebak jenis kelamin bayi oleh masyarakat kita.
Konon, bayi perempuan dalam kandungan akan mencuri kecantikan ibunya, sehingga ibu hamil dikatakan mengandung bayi perempuan jika wajahnya tak terlihat menarik dan rentan dipenuhi jerawat.
Padahal, permasalahan kulit seperti jerawat disebabkan adanya lonjakan hormon dalam tubuh yang mendorong kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak minyak.
Akibatnya, jerawat dan permasalahan kulit lainnya perlahan akan muncul.
Artikel Terkait: 8 Krim Penghilang Stretch Mark Pilihan Para Bunda theAsianparent
Itulah penjelasan mengapa kulit menghitam saat hamil. Dengan demikian, perubahan kulit ketika hamil tak ada hubungannya dengan jenis kelamin anak, ya.
Berkonsultasilah dengan dokter kandungan dan lakukan USG berkala merupakan dua cara yang lebih akurat untuk mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan.
Semoga bacaan ini bermanfaat ya, Bunda.
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Baca juga :
Atasi Bau Mulut Saat Hamil, Cek!
4 Masalah Kulit yang Biasa Terjadi Selama Hamil, Manakah yang Bunda Alami?
Mengenal Pemphigoid Gestationis, Penyakit Kulit Langka yang Dapat Dialami Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.