Jauh sebelum teknologi medis berkembang dengan canggih seperti sekarang, masyarakat memiliki cara tersendiri untuk memprediksi jenis kelamin bayi. Perubahan kulit pada ibu hamil, seperti kulit menghitam saat hamil, menjadi salah satu parameter untuk menebak kelamin jabang bayi dalam kandungan.
Tapi, apakah perubahan warna kulit ini bisa meperkirakan jenis kelamin bayi? Dan apa yang menyebabkan kulit menghitam saat hamil? Simak informasi selengkapnya!
Kulit Menghitam saat Hamil, Benarkah Tentukan Jenis Kelamin?

Kendati belum tentu menampakkan hasil yang akurat, mitos seputar jenis kelamin bayi dengan memerhatikan bentuk tubuh ibu masih dipercaya hingga kini. Misalnya, kulit menghitam saat hamil menandakan ibu mengandung bayi laki-laki. Benarkah demikian?
Sayangnya itu hanyalah mitos, Bun. Di masa kehamilan, produksi pigmen melanin dalam tubuh cenderung meningkat yang selanjutnya akan membuat Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) turut melonjak. Hal inilah yang memicu kulit menghitam saat hamil dibanding biasanya.
Penyebab Kulit Menghitam saat Hamil
Area kulit yang cepat menggelap ini dikenal dengan chloasma, melasma atau kerap disebut topeng kehamilan. Chloasma disebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak melananin. Kendati demikian, kondisi ini sebenarnya menguntungkan karena dapat melindungi kulit dari bahaya radikal bebas.
Perubahan warna kulit sebenarnya sangat umum terjadi pada semua tahap kehamilan. Bahkan, memengaruhi sekitar 90 persen ibu hamil. Jadi, jangan berpikir Anda satu-satunya yang mengalaminya, dan ketahuilah bahwa kondisi ini terjadi hanya di salah satu trimester kehamilan saja. Biasanya tidak muncul dalam semalam, tetapi muncul secara bertahap saat kehamilan Anda berlanjut.
Perubahan warna kulit, terutama kemerahan pada tangan dan telapak kaki Anda, adalah bagian normal dari kehamilan. Anda mungkin juga melihat penggelapan areola dan kulit di bawah lengan dan di antara paha, serta linea nigra. Bintik-bintik dan tahi lalat Anda mungkin terlihat lebih gelap, dan Anda mungkin menderita melasma.
Dengan begitu, tak ada korelasi antara perubahan kulit pada ibu hamil dengan jenis kelamin si kecil dalam kandungan, ya. Beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan kemungkinan penggelapan kulit (atau melasma) pada kehamilan adalah:
1. Paparan Sinar Matahari
Faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari juga dapat menjadi penyebab kulit menghitam saat hamil. Baik pada ibu hamil ataupun yang tidak, sinar UV dari matahari memang akan memengaruhi kulit.
Peningkatan hormon saat juga dapat membuat kulit lebih sensitif dan rentan mengalami kerusakan atau terbakar akibat sinar UV. Inilah mengapa sebaiknya ibu hamil menggunakan sunscreen yang kandungannya aman untuk ibu hamil.
2. Kondisi Hipertiroidisme
Bila ibu hamil memiliki kondisi kesehatan seperti hipertiroidisme (atau hormon tiroid yang terlalu aktif), kondisi ini juga menyebabkan kulit menghitam selama kehamilan. Salah satu tanda adanya gangguan hipertiroid ini adalah kulit yang menghitam, kering dengan retakan dan sisik yang dalam.
Meskipun jarang terjadi, kondisi ini mungkin akan diketahui oleh dokter ketika melihat gejala-gejala lain dari hipertiroid.
3. Faktor Keturunan
Jika ada keturunan yang mengalami melasma selama kehamilan, Bunda mungkin akan mengalaminya juga. Penelitian menunjukkan bahwa penggelapan kulit umum terjadi pada orang dengan warna kulit lebih gelap, terutama pada orang-orang yang berasal dari Asia Timur, Asia Tenggara, dan Hispanik.
Artikel terkait: Hindari stretchmark saat hamil dengan 5 cara mudah ini! Bunda sudah coba?
Kulit Menghitam saat Hamil, Kapan Mulai Terjadi?

Perubahan hormon pada ibu hamil akan terasa sejak awal kehamilan. Beberapa bagian kulit wajah yang rentan menghitam yakni kening, pipi atau di sekitar bibir. Hal ini normal dan akan menghilang setelah melahirkan.
Bunda juga harus ingat bahwa ada lebih dari 90% ibu hamil mengalami perubahan kulit ini. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat berkontribusi pada peningkatan produksi melanin.
Mulai dari trimester pertama, Anda mungkin melihat penggelapan pada areola, dan daerah genital. Setelah itu linea nigra mungkin terlihat pada trimester kedua, ketika perut semakin membesar.
Semua ini biasanya menghilang dalam beberapa bulan setelah melahirkan. Namun, beberapa di antaranya mungkin bertahan selamanya meskipun dengan kondisi yang lebih ringan.
Selain kulit menghitam saat hamil, berikut ini beberapa permasalahan kulit lain yang juga umum terjadi semasa kehamilan:
1. Area Kulit Menjadi Lebih Gelap
Tak hanya leher, terdapat area tubuh lain yang akan cepat menghitam dibanding biasanya seperti puting payudara, paha bagian dalam, area intim juga tahi lalat. Sayangnya, menggelapnya area ini tidak dapat dicegah karena alami akibat perubahan hormon.
2. Stretch Mark
Kondisi ini juga lumrah menjadi sahabat karib ibu hamil. Umumnya ditandai dengan munculnya warna kemerahan pada perut, payudara, lengan atas, paha dan bokong. Hal ini terjadi karena kulit meregang lebih cepat dan lebar dari biasanya.
Di samping itu, kadar protein yang tidak seimbang akan membuat kulit ibu hamil cenderung lebih tipis sehingga tak heran jika stretch mark akan lebih mudah muncul.
3. Jerawat
Penampilan wajah menjadi tolok ukur lain yang terlihat untuk menebak jenis kelamin bayi. Konon, bayi perempuan dalam kandungan akan mencuri kecantikan ibunya sehingga ibu hamil dikatakan mengandung bayi perempuan jika wajahnya tak terlihat menarik dan rentan dipenuhi jerawat.
Padahal, hal ini disebabkan adanya lonjakan hormon dalam tubuh mendorong kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak minyak. Akibatnya, jerawat dan permasalahan kulit lainnya perlahan akan muncul.
Artikel terkait: Jerawatan saat hamil? Ini 7 bahan alami untuk obati jerawat buat bumil
Cara Mengatasi Kulit Menghitam saat Hamil

Meskipun tidak banyak yang bisa Anda lakukan untuk mencegah fluktuasi hormon, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan melasma selama kehamilan.
1. Lindungi Kulit dari Sengatan Matahari
Paparan sinar matahari adalah salah satu faktor paling signifikan yang memicu pigmentasi. Gunakan tabir surya spektrum luas yang memiliki SPF 30 atau lebih tinggi sebagai bagian dari perlindungan kulit. Saat pergi ke luar ruangan, Anda bisa tutupi tubuh dengan pakaian lengan panjang dan topi bertepi lebar.
2. Konsumsi Asam Folat
Perubahan kulit juga dapat terjadi karena kekurangan folat di dalam tubuh. Karena itu, pastikan Anda mengonsumsi vitamin asam folat dan mengonsumsi makan makanan kaya asam folat.
3. Hindari Waxing
Meskipun waxing mungkin aman dilakukan selama kehamilan, ini dapat menyebabkan peradangan kulit yang dapat memperburuk melasma. Karena itu, jangan wax area yang rawan pigmentasi.
4. Gunakan Produk Perawatan Kulit Hypoallergenic
Pilih pembersih, pelembab, atau krim wajah yang tidak akan membakar atau mengiritasi kulit Anda dan memperburuk melasma. Produk dengan kandungan hypoallergenic juga dapat meredakan kondisi malesma.
5. Pilih Losion Mengandung Vitamin E
Rutin mengaplikasikan losion yang mengandung vitamin E dan alpha hydroxy acids (AHA) yang ampuh mencegah munculnya stretch marks. Losion dengan kandungan ini juga bisa meringankan gejala malesma.
Artikel terkait: 7 Moisturizer untuk Ibu Hamil Rekomendasi, Wajah Tetap Sehat dan Glowing
6. Rajin Membersihkan Wajah
Rajin membersihkan wajah juga membantu menjaga kesehatan kulit selama hamil. Ini juga dapat mengusir dan meredakan jerawat yang meradang.
7. Mengonsumsi Asupan Makanan yang Bergizi
Mengonsumsi makan makanan yang bergizi juga mampu meredakan masalah kulit selama hamil. Pastikan selalu mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan vitamin E dan A agar kulit Bunda tetap sehat,
8. Banyak Minum Air Mineral
Tubuh yang terhidrasi akan menjaga kulit tetap lembab dan sehat. Banyak mengonsumsi air mineral juga membantu memberikan kesegaran pada kulit.
9. Hindari Mandi dengan Air Hangat
Hindari mandi air hangat, dan secara rutin usap wajah atau kulit yang mengalami melasma dengan waslap dingin dan lembab. Lakukan ini bila kulit Bunda sedang memerah.
10. Perawatan Dokter
Setelah kehamilan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kulit tentang perawatan lain jika melasma tidak memudar dengan sendirinya. Perawatan termasuk obat topikal seperti:
- Hidrokuinon
- Tretinoin
- Kortikosteroid
Dokter mungkin juga merekomendasikan asam tertentu yang mencerahkan kulit. Ada juga beberapa prosedur, termasuk pengelupasan kimia, mikrodermabrasi, perawatan laser, dan terapi cahaya lainnya yang mungkin berhasil.
11. Cobalah Masker Alami
Anda mungkin bisa meringankan melasma menggunakan bahan-bahan alami. Meskipun tidak ada penelitian khusus tentang metode ini untuk chloasma, perawatan topikal berikut dapat membantu:
- Jus lemon. Campurkan larutan setengah jus lemon segar dan setengah jus mentimun atau air. Asam dalam jus dapat membantu menghilangkan pigmentasi di lapisan atas kulit.
- Cuka sari apel (ACV). Campurkan larutan setengah cuka sari apel dan setengah air untuk digunakan sebagai toner di area kulit yang gelap.
- Susu magnesium. Setelah mencuci muka, oleskan susu magnesium ke area gelap menggunakan bola kapas. Biarkan pada kulit semalaman dan bersihkan di pagi hari.
- Oatmeal dan madu. Siapkan masker yang terbuat dari oatmeal matang (biarkan dingin agar tidak panas) dan madu mentah. Biarkan pada kulit selama 10 menit sebelum dibilas. Masker membantu mengelupas kulit Anda dan enzim dalam madu dapat sedikit meringankannya.
Artikel Terkait: 11 Skincare untuk Ibu Hamil dan Menyusui Pilihan, Aman dan Berkualitas
Bagian Kulit yang Rentan Mengalami Melasma
Wanita yang memiliki warna kulit sedang hingga gelap kemungkinan besar mengalami melasma. Ketika melasma muncul, dapat menyebabkan bercak cokelat, coklat keabu-abuan, atau abu-abu kebiruan dan bintik-bintik kehitaman. Biasanya bagian kulit yang rentan mengalami melasma adalah:
- Pipi
- Dahi
- Dagu
- di bagian bibir atas
- Lengan
- Leher
- Areola
- Bagian perut (linea nigra)
Itulah penjelasan mengapa kulit menghitam saat hamil. Nah, Bun, dengan demikian perubahan kulit kala hamil tak ada hubungannya dengan jenis kelamin. Berkonsultasi dengan dokter kandungan dan melakukan USG berkala lebih akurat untuk mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan.
Artikel Terkait: 8 Krim Penghilang Stretch Mark Rekomendasi, Pilihan Para Bunda theAsianparent
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Baca juga :
Atasi Bau Mulut Saat Hamil, Cek!
4 Masalah Kulit yang Biasa Terjadi Selama Hamil, Manakah yang Bunda Alami?
Mengenal Pemphigoid Gestationis, Penyakit Kulit Langka yang Dapat Dialami Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.