Kehamilan memang memberikan perubahan yang tidak nyaman terhadap tubuh, seperti lemas, pusing, morning sickness, dan lain sebagainya. Namun, selain rasa tidak nyaman, pun ada beberapa tanda bahaya kehamilan yang perlu diwaspadai.
Bunda mungkin akan bingung membedakan mana keluhan tidak nyaman yang memang normal terjadi selama kehamilan, dengan yang tidak normal atau termasuk kategori bahaya. Pasalnya, dua kondisi ini memang terasa mirip.
Oleh karena itu, agar Bunda tidak bingung, inilah 7 tanda bahaya kehamilan yang perlu diwaspadai. Awas, ya, jangan sampai keliru!
7 Tanda Bahaya Kehamilan yang Perlu Diwaspadai
Berikut ini adalah beberapa tanda bahaya kehamilan yang perlu Parents ketahui.
1. Tidak Mau Makan dan Muntah Secara Berlebihan
Muntah dan mual normal dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Namun, gejala mual dan muntah yang terjadi terus-menerus tentu bisa menjadi tanda bahaya pada ibu hamil.
Kondisi seperti ini dapat menyebabkan ibu hamil mengalami kekurangan gizi, penurunan berat badan, kekurangan elektrolit, dehidrasi, dan penurunan kesadaran.
Apalagi jika ibu hamil mengalami masa-masa tidak mau makan sama sekali. Jika ibu hamil mengalami kondisi seperti ini, segera konsultasikan dengan dokter kandungan agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Artikel Terkait: 6 Keluhan yang Kerap Dirasakan Ibu Hamil 2 Bulan, Bunda Mengalaminya Juga?
2. Tanda Bahaya Kehamilan Jika Bunda Mengalami Demam Tinggi
Ibu hamil mesti mewaspadai penyakit demam di masa sedang mengandung. Penyakit demam saat hamil bisa disebabkan oleh adanya infeksi. Berbagai penyakit bisa menjadi penyebab infeksi saat hamil, misalnya infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, demam tifoid, dan infeksi pada ketuban.
Apa pun penyebabnya, demam yang dialami ibu hamil mesti diperiksakan dan diobati dengan segera oleh dokter kandungan agar tidak membawa dampak buruk bagi ibu dan janin yang sedang dikandung.
Artikel Terkait: 9 Keluhan Tersering Kala Hamil 3 Bulan, Bunda Pernah Merasakannya?
3. Terjadi Perdarahan di Vagina
Perdarahan yang terjadi saat sedang hamil bisa menjadi tanda bahaya yang mengancam janin ataupun ibu yang sedang mengandung. Perdarahan dikatakan normal jika terjadi dalam jumlah yang sedikit, misalnya bercak.
Akan tetapi, perdarahan yang keluar dalam jumlah yang cukup banyak disertai gumpalan jaringan, kram, atau nyeri mesti dibawa secepatnya ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis. Perdarahan seperti ini bisa menjadi ciri dari keguguran, kehamilan ektopik atau hamil anggur.
Jika ibu mengalami perdarahan hebat pada usia kehamilan muda, kemungkinan itu bisa menjadi ciri dari keguguran. Jika perdarahan terjadi saat usia kehamilan sudah tua kemungkinan itu menjadi pertanda adanya plasenta yang menutupi jalur lahir.
Artikel Terkait: 7 Keluhan Ibu Hamil Saat Kandungan 4 Bulan dan Tips Mengatasinya
4. Kontraksi Sebelum Waktunya Melahirkan
Kontraksi ringan memang lumrah dialami ibu hamil pada trimester kedua atau ketiga. Gejala kontraksi seperti ini akan semakin sering terjadi mendekati waktunya persalinan.
Kontraksi yang perlu Bunda waspadai adalah yang disertai dengan perdarahan atau keluarnya cairan dari vagina yang disebabkan ketuban pecah dini. Apabila ibu hamil mengalami gejala tersebut, disertai dengan nyeri yang luar biasa, mungkin saja ini menjadi ciri pertanda ibu akan melahirkan secara prematur.
Jika Bunda mengalami hal seperti yang sudah disebutkan di atas, segeralah pergi ke rumah sakit terdekat agar bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat dan cepat.
Artikel Terkait: 10 Keluhan Ibu Hamil 5 Bulan yang Sering Terjadi, Bunda Mengalaminya?
5. Kurangnya Pergerakan Janin, Salah Satu Tanda Bahaya Kehamilan
Pergerakan janin yang aktif terutama di masa usia kehamilan 7 bulan, menjadi pertanda bahwa bayi yang sedang dikandung dalam kondisi sehat. Oleh karena itu, jika Bunda merasa pergerakan janin kurang aktif atau bahkan berhenti sama sekali, cobalah bertanya dan konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan.
Kurangnya pergerakan janin dalam kandungan bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya kekurangan oksigen, kekurangan gizi, sedang tidur, atau penyebab lainnya.
Cobalah untuk menghitung gerakan janin selama dua jam. Jika gerakan janin tersebut kurang dari sepuluh kali, Bunda perlu segera memeriksakan kehamilan dengan dokter kandungan.
6. Bagian Tubuh yang Membengkak
Ibu hamil memang wajar mengalami perubahan bentuk secara fisik, seperti mengalami pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.
Akan tetapi, gejala pembengkakan pada anggota tubuh berupa kaki, tangan, dan wajah yang disertai dengan pusing, nyeri ulu hati, kejang, dan pandangan kabur, merupakan salah satu tanda bahaya yang perlu diwaspadai.
Jika Bunda mengalami gejala pembengkakan disertai keluhan yang sudah disebutkan di atas, segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. Hal ini bisa menjadi ciri dari terjadinya preeklamsia, yakni peningkatan tekanan darah saat hamil yang disertai dengan kandungan protein tinggi dalam urine.
7. Merasakan Sakit saat Buang Air Kecil (BAK)
Ibu hamil kerap mengalami kenaikan intensitas buang air kecil yang cukup signifikan. Namun, jika ibu hamil mengalami rasa sakit saat sedang buang air kecil, bisa jadi Bunda sedang menderita infeksi saluran kemih, vaginosis bakterialis, klamidia, endometriosis, herpes genital gonore, atau trikomoniasis.
Penyakit ini tentu berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karenanya, segera konsultasi dengan dokter kandungan.
Artikel Terkait: 6 Keluhan yang Kerap Dirasakan Ibu Hamil 8 Bulan Beserta Cara Mengatasinya
Demikianlah 7 tanda bahaya saat kehamilan yang perlu Bunda waspadai. Jangan lupa untuk menjaga asupan makanan yang baik dan menjaga kesehatan saat hamil, ya, Bunda.
Sumber: Alodokter, Promkes. Kemkes
Baca juga artikel menarik lainnya:
6 Keluhan Ibu Hamil Saat Usia Kandungan 9 Bulan dan Tips Mengatasinya
Ketahui Penyebab Kaki Kram Saat Hamil dan Cara Mengatasi
4 Penyebab Bokong Pegal Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Ingin Kaki Terlihat Lebih Sehat saat Hamil? Ini 6 Tips Merawatnya
Gusi bengkak saat hamil, kenali risiko dan cara mengatasinya berikut ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.