Tampek pada anak sering kali terjadi dan ditandai dengan bercak-bercak merah yang muncul pada permukaan kulit.
Tidak jarang beberapa kasus tampek juga disertai dengan demam. Saat ini tampek hampir selalu bisa dicegah dengan melakukan imunisasi.
Penyakit ini bisa menjangkit siapa saja dan tidak pandang bulu. Namun, anak di bawah usia 5 tahun termasuk salah satu golongan yang lebih rentan terpapar olehnya.
Kenali gejala dan cara mengatasinya agar buah hati Anda tidak berlarut-larut dalam mengalami kondisi ini.
Artikel Terkait: Sangat Menular! Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Penyakit Campak
Daftar isi
Definisi Tampek pada Anak
Tampek atau biasa juga disebut sebagai campak atau rubeola merupakan infeksi yang terjadi pada masa kanak-kanak disebabkan oleh virus RNA beruntai tunggal dengan 1 serotipe.
Virus ini diklasifikasikan sebagai anggota genus Morbillivirus dalam keluarga Paramyxoviridae. Manusia adalah satu-satunya inang yang dapat terinfeksi virus ini.
Tampek dapat menyebar dengan mudah dan bisa menjadi serius dan bahkan fatal bagi anak-anak.
Meskipun tingkat kematian telah menurun di seluruh dunia karena lebih banyak anak menerima vaksin campak, penyakit ini masih membunuh lebih dari 200.000 orang setiap tahunnya dengan anak-anak sebagai sebagian besar korbannya.
Artikel terkait: 8 Jenis Penyakit Kulit Bayi yang Bisa Menular, Waspadai Gejalanya!
Gejala Tampek pada Anak
Tanda-tanda tampek pada anak akan terlihat mulai dari 7 hingga 14 hari setelah kontak dengan virus.
Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul
Demam
Salah satu gejala umum yang muncul pada anak saat tampek adalah demam.
Suhu demam ini bisa menjadi sangat tinggi hingga mencapai 40 derajat celsius. Jika ini segera waspada dan bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Batuk Pilek
Bukan hanya demam, beberapa anak tampek juga menjadi batuk-batuk. Biasanya batuk yang dialami adalah batuk kering.
Gejala tersebut juga disertai dengan hidung meler (coryza) dan sakit tenggorokan.
Mata Berair
Saat anak mengalami tampek ia akan sering mengeluarkan air mata.
Ini bukan berarti dia menangis, tetapi merupakan gejala yang disebut sebagai konjungtivis.
Sebisa mungkin cegah anak untuk tidak mengucek matanya karena berpotensi menyebabkan iritasi.
Bintik-Bintik dalam Mulut
Perhatikan apakah ada bintik-bintik putih kecil dengan pusat putih kebiruan dengan latar belakang merah ditemukan di dalam mulut pada lapisan dalam pipi anak.
Bagian itu disebut juga disebut bintik Koplik.
Ruam Kulit
Tiga sampai lima hari setelah gejala dimulai akan muncul ruam di kulit anak.
Biasanya ruam tersebut mulai terlihat dari bintik merah datar yang muncul di garis rambut dan menyebar ke bawah ke leher, lengan, tubuh, kaki, hingga telapak kaki.
Benjolan kecil juga dapat muncul di atas bintik merah yang rata.
Bintik-bintik tersebut kemudian dapat menyatu saat menyebar dari kepala ke seluruh tubuh.
Saat ruam muncul, demam anak bisa melonjak hingga lebih dari 40 derajat Celsius.
Artikel Terkait: Serba-Serbi Imunisasi Campak yang Perlu Mam Ketahui
Penyebab Tampek
Tahukah Parents bahwa penyakit tampek ini sangat menular, sehingga sangat mungkin anak terpapar tampek dari orang lain yang berinteraksi dengannya?
Pada dasarnya kondisi ini disebabkan oleh virus yang ditemukan di hidung dan tenggorokan anak atau orang dewasa yang terinfeksi.
Ketika seseorang dengan tampek batuk, bersin atau berbicara, droplet dapat menular menyebar ke udara, di mana orang lain dapat menghirupnya.
Droplet tersebut dapat bertahan di udara selama sekitar satu jam. Itu juga dapat mendarat di permukaan, di mana mereka dapat hidup dan menyebar selama beberapa jam.
Virus dapat menular dengan mudah dan cepat. Anak bisa terinfeksi virus ini akibat menempelkan jari-jari tangannya yang terpapar virus ke mulut, hidung atau matanya.
Tingkat penularannya sangat cepat pada masa empat hari sebelum sampai empat hari setelah ruam muncul.
Sekitar 90% orang yang belum pernah menderita campak atau telah divaksinasi akan terinfeksi bila terkena virus campak.
Artikel terkait: 10 Jenis Penyakit Menular Seksual, Mana yang Bisa Ditularkan ke Janin?
Cara Mengatasi Tampek pada Anak
Sebenarnya tidak ada cara khusus untuk mengatasi tampek pada anak.
Beberapa hal bisa dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan meredakan gejala yang timbul pada anak.
Berikut beberapa hal yang bisa Parents lakukan saat anak mengalaminya.
Istirahat Cukup
Jika anak masih saja aktif bergerak saat terkena tampek, coba batasi aktivitasnya.
Istirahat cukup dapat mengurangi gejala yang timbul sekaligus memperkecil kemungkinan penularan virus ke orang lain.
Tetap Terhidrasi
Perbanyak minum air putih, jus buah dan teh herbal untuk menggantikan cairan yang hilang akibat demam dan berkeringat.
Jika perlu, Anda dapat membeli larutan rehidrasi seperti oralit tanpa resep dokter. Larutan ini mengandung air dan garam dalam proporsi tertentu untuk menggantikan cairan dan elektrolit.
Mengistirahatkan Mata Anak
Saat tampek menyerang, mata akan menjadi lebih sensitif, cahaya terang bisa jadi sangat mengganggu.
Untuk membuat anak menjadi lebih nyaman, matikan lampu ketika ia sedang berbaring atau istirahat dan kenakan kacamata hitam ketika beraktivitas ke luar rumah.
Hindari juga membaca atau menonton televisi jika cahaya dari lampu baca atau dari televisi mengganggu.
Bersihkan Area Mata
Tampek pada anak seringkali menyebabkan matanya terus berair.
Bersihkan secara berkala kerak yang mungkin muncul di area kelopak dengan menggunakan kapas basah.
Gunakan satu potong kapas untuk setiap mata. Bersihkan mata dengan lembut dari kelopak dalam hingga luar.
Menggunakan Pelembap Udara (Air Humidifier)
Gunakan pelembap udara untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Menambahkan kelembaban ke udara dapat membantu meringankan ketidaknyamanan.
Pilih pelembap kabut dingin dan bersihkan setiap hari karena bakteri dan jamur dapat tumbuh subur di alat tersebut.
Vaksinasi Pasca Terpapar Virus
Orang yang tidak memiliki kekebalan terhadap tampek, termasuk bayi, dapat diberikan vaksin campak dalam waktu 72 jam setelah terpapar virus. P
emberian vaksin ini berguna untuk memberikan perlindungan lebih pada tubuh.
Dengan demikian, gejala yang muncul mungkin akan lebih ringan dan berlangsung dalam waktu yang lebih singkat.
Pemberian Globulin Serum Imun
Wanita hamil, bayi, dan orang sistem kekebalan lemah yang terpapar virus dapat menerima suntikan protein (antibodi) yang disebut globulin serum imun.
Ketika diberikan dalam waktu enam hari setelah terpapar virus, antibodi ini dapat mencegah campak atau membuat gejalanya tidak terlalu parah.
Artikel Terkait: Perlukah Imunisasi Campak Lanjutan 24 Bulan? Bagaimana Jika Terlambat?
Cara Mengobati Tampek pada Anak
Terdapat beberapa pengobatan yang bisa diberikan pada anak. Berikut di antaranya.
Obat Penurun Demam
Jika demam membuat anak dan Anda sebagai orang tua menjadi tidak nyaman, coba berikan obat bebas seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya), ibuprofen (Advil, Motrin IB, Children’s Motrin, lainnya) atau naproxen sodium (Aleve) untuk membantu menurunkan demam yang menyertai campak.
Tetap berhati-hati dalam memberikan dosis yang tepat untuk anak ya, Parents.
Baca label dengan cermat atau tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda untuk mendapatkan informasi yang tepat untuk dosis pemberian obat untuk anak.
Bila Anda mempertimbangkan untuk memberikan aspirin pada anak, berhati-hatilah.
Meskipun obat ini disetujui untuk digunakan pada anak-anak di atas usia 3 tahun, anak-anak dan remaja yang pulih dari cacar air atau gejala mirip flu tidak boleh mengonsumsi aspirin.
Ini karena aspirin telah dikaitkan dengan sindrom Reye, suatu kondisi yang jarang namun berpotensi mengancam jiwa.
Antibiotik
Tidak semua kasus tampek pada anak memerlukan antibiotik.
Dokter mungkin akan meresepkannya jika infeksi bakteri, seperti pneumonia atau infeksi telinga, berkembang saat anak menderita campak.
Vitamin A
Anak-anak dengan kadar vitamin A yang rendah lebih mungkin mengalami kasus tampek yang lebih parah.
Pemberian vitamin A pada anak dapat mengurangi keparahan infeksi tersebut.
Ini umumnya diberikan sebagai dosis besar 200.000 unit internasional (IU) untuk anak-anak yang lebih tua dari satu tahun. Dosis yang lebih kecil dapat diberikan kepada anak-anak yang lebih muda.
Tetes Air Asin (Saline)
Anda dapat menggunakan tetes air asin (saline) untuk mengobati hidung tersumbat yang biasa muncul sebagai gejala tampek.
Mintalah petunjuk apoteker atau dokter sebelum memberikannya pada anak.
***
Itulah beberapa catatan yang perlu Parents ketahui seputar tampek pada anak. Semoga bermanfaat.
***
Measles
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/diagnosis-treatment/drc-20374862
Measles (Rubeola)
https://www.cdc.gov/measles/index.html
Measles
Baca Juga:
Waspada Penularan DBD pada Anak Saat Mudik, Cek Gejala hingga Cara Mencegahnya!
Bisakah Anak Terkena Cacar Air Dua Kali? Ini Penjelasannya, Parents