Masalah perut si kecil sering jadi perhatian para Bunda. Hal ini lantaran masalah perut dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, terutama di golden periode. Sayangnya, ada banyak mitos seputar masalah perut si kecil yang seringkali salah dipahami. Nah, agar tak lagi salah kaprah, simak beberapa fakta penting seputar perut si kecil yang harus Bunda ketahui.
Sebelum memaparkan lebih jauh apa saja mitos seputar masalah perut si kecil, Bunda perlu tahu lebih dulu apa saja kriteria untuk pencernaan agar dapat dikategorikan sebagai pencernaan sehat. Menurut dr. Gia Pratama, anak yang memiliki pencernaan sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Buang air besar secara teratur
- Feses berwarna cokelat, tidak keras dan tidak encer
- Buang angin atau sendawa beberapa kali dalam sehari
- Berat badan stabil
- Mood stabil
- Kulit terlihat sehat
- Rambut kuat, lebat, dan tidak rontok
- Kuku tidak mudah patah
Salah satu masalah pencernaan yang sering menjadi perhatian Bunda adalah soal warna feses anak. Banyak Bunda meyakini bahwa warna feses memengaruhi tingkat keparahan sakit anak. Mitos itu ditepis oleh dr. Gia. Menurutnya, warna feses menunjukkan penyebab penyakit yang diderita si kecil. Misalnya, warna feses putih seperti dempul, itu menunjukkan adanya kelainan anatomi pada empedu. Atau feses berwarna hijau, penyebabnya bisa karena si kecil mengalami infeksi.
Selain warna feses, yang juga kerap menjadi perhatian Bunda adalah soal konstipasi. Tak sedikit yang meyakini kalau konstipasi bisa diturunkan secara genetik. Lagi-lagi, hal ini dibantah oleh dr. Gia. Menurutnya, konstipasi bukan dari faktor keturunan.
Dr. Gia menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, konstipasi bisa terjadi pada bayi baru lahir, di mana bayi tersebut mengalami kelainan genetik yang disebut penyakit Hirschsprung. Kondisi ini membuat feses terjebak di dalam usus dan menyebabkan bayi tidak bisa BAB.
Bunda bisa membayangkan saluran pencernaan itu seperti selang. Kalau terjadi masalah di salah satu titik, misal ada usus terikat atau tersumbat, bisa terjadi konstipasi.
Artikel terkait: Macam gangguan pencernaan dan pentingnya perut sehat pada anak
Langkah untuk Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak
Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua dalam menghindari masalah perut pada anak? Ini saran yang diberikan dr. Gia:
-
Perhatikan Makanan yang Masuk ke dalam Mulut Anak
Apapun yang masuk ke dalam mulut si kecil sangatlah krusial, karena itulah yang akan dicerna dan diserap seluruh nutrisinya. Jadi, penting untuk memerhatikan apakah makanan yang dikonsumsi si kecil bernutrisi atau tidak. Jangan masukkan junk food yang hanya mengenyangkan saja, namun tidak ada vitamin dan mineralnya.
-
Pastikan Si Kecil Mengonsumsi Serat
Serat adalah makanan bagi bakteri baik di pencernaan, sehingga konsumsi serat yang cukup sangat diperlukan. Serat penting agar si kecil bisa BAB dengan lancar. Hal ini karena serat tidak diserap di dalam usus. Serat akan tetap berada di usus, membersihkan usus membuang kotoran-kotoran yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Probiotik adalah istilah yang digunakan pada bakteri baik yang menyehatkan usus. Di dalam usus, jumlah bakteri jauh lebih banyak daripada jumlah manusia yang pernah hidup di muka bumi. Nah, tugas orangtualah untuk memastikan bahwa bakteri baik jumlahnya lebih banyak daripada bakteri jahat di dalam usus si kecil. Dan keberadaan bakteri baik ini bisa dijaga dengan pemberian makanan yang tinggi serat, seperti menggunakan prebiotik FOS GOS yang dikombinasi dengan makanan berserat lain seperti jagung, apel, dan aneka sayuran.
Artikel terkait: Pentingnya Kesehatan Pencernaan untuk Perkembangan Otak dan Perilaku Anak
-
Mengembangkan Kebiasaan Baik
Kebiasaan baik yang dimaksud adalah makan sesuai jadwal, minum air putih yang cukup, dan olahraga teratur. Ingat, ya, Bunda, olahraga bukan hanya untuk menurunkan berat badan, tetapi juga membantu melancarkan pencernaan.
Selain melakukan upaya di atas untuk menjaga kesehatan pencernaan si kecil, penting juga bagi orangtua untuk menjadi contoh yang baik bagi anak. Ingat, si kecil hanya akan memakan apa yang ada di depannya, sehingga Bunda harus pastikan apa yang ada di depan si kecil hanyalah makanan yang bernutrisi.
Dan Bunda juga perlu tahu, bahwa kesehatan pencernaan si kecil ini juga berdampak pada kecerdasannya. Hal itu karena pencernaan sehat akan menyerap nutrisi dengan maksimal, termasuk nutrisi yang dibutuhkan otak untuk berkembang.
Untuk menjaga dan memantau kesehatan pencernaan si kecil, kini Bunda bisa melakukan cek rutin ke Tummypedia. Cukup klik di bit.ly/tummypedia, Bunda bisa cek langsung kesehatan pencernaan si kecil di rumah dan langsung dapat diagnosis awal dokter.
Lewat Tummypedia, Bunda bisa memantau kesehatan pencernaan si kecil dengan tiga langkah praktis untuk tiga fitur unggulannya, seperti cek BAB praktis setiap hari untuk mendapat diagnosis dokter, cek asupan serat dan nutrisi, dan Tummypedia Report yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan masing-masing anak.
Selain itu, Tummypedia juga melakukan rangkaian seri edukasi bertajuk Tummytalk melalui akun instagram Bebeclub. Disana ibu bisa memperoleh tips dari ahli nutrisi dan dokter terkait serba-serbi kesehatan anak, termasuk masalah kesehatan perut anak.
Dan sekarang sedang berlangsung Testimonial Competition, di mana Bunda bisa posting testimoni penggunaan Tummypedia di media sosial pribadi. Jangan lupa tag @bebeclub dan gunakan hashtag #Tummypedia. Akan ada 5 pemenang dari kompetisi ini yang akan mendapatkan hadiah dari Bebeclub. Testimonial competition ini akan berlangsung dari 24 Maret sampai 30 April. Jadi, jangan sampai ketinggalan, ya.
Baca juga:
id.theasianparent.com/gut-brain-axis-anak
6 Cara Mudah Menjaga Pencernaan Anak Tetap Sehat, Parents Wajib Tahu!
Mengapa anak sering sulit buang air besar? Kenali 5 penyebab sembelit
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.