Parents pernah dengar atau mengonsumsi obat ciprofloxacin? Ini merupakan antibiotik yang biasanya digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih dan radang paru.
Ciprofloxacin sendiri merupakan antibiotik dari golongan fluoroquinolone. Antibiotik ini memiliki cara kerja menghambat perkembangbiakan di tingkat genetik dengan menyasar DNA bakteri.
Di antara antibiotik yang satu golongan, ciprofloxacin paling efektif melawan bakteri Gram negatif. Khususnya, dari keluarga Enterobacteriaceae (Escherichia coli, Salmonella spp., Shigella spp., dan Neisseria) serta Pseudomonas aeruginosa. Ciprofloxacin juga efektif terhadap beberapa jenis bakteri Gram positif.
Obat Ciprofloxacin: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Sesuai dengan spektrum aktivitasnya, ciprofloxacin umumnya digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang banyak disebabkan oleh bakteri Gram negatif, yaitu:
- Infeksi saluran kemih
- Penyakit Infeksi menular seksual seperti gonore dan chancroid
- Infeksi kulit, tulang, dan sendi
- Infeksi dan peradangan prostat
- Demam tifoid
- Infeksi saluran napas bawah (pneumonia)
- Penyakit anthrax
- Penyakit pes atau sampar
- Salmonellosis
Namun, perlu diketahui bahwa pada dasarnya, antibiotik ini hanya boleh digunakan untuk infeksi-infeksi yang tidak dapat diatasi dengan antibiotik yang lebih aman.
Obat ini aman dikonsumsi oleh orang dewasa, tetapi tidak untuk ibu hamil dan menyusui. Pada anak di bawah 18 tahun, ciprofloxacin hanya boleh diberikan di bawah pengawasan dokter spesialis.
Ciprofloxacin tidak bermanfaat untuk mengatasi pilek (common cold), flu, maupun infeksi virus lainnya. Menggunakan antibiotik tidak sesuai indikasinya akan meningkatkan risiko resistensi antibiotik di kemudian hari. Sederhananya, ketika antibiotik ini betul-betul diperlukan, sudah tidak lagi efektif untuk mematikan bakteri sasaran.
Peringatan Penting Sebelum Mengonsumsi Ciprofloxacin
Secara umum, antibiotik golongan fluoroquinolone dapat menyebabkan efek samping serius yang mungkin permanen. Oleh sebab itu, penggunaannya harus hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter.
Hindari ciprofloxacin bila Anda alergi dengan obat ini maupun antibiotik fluoroquinolone lainnya (levofloxacin, moxifloxacin, norfloxacin, ofloxacin). Hindari pula bila Anda mengonsumsi pelemas otot tizanidine.
Agar penggunaan ciprofloxacin betul-betul aman, beritahukan dokter bila Anda mengalami:
- Radang sendi (artritis) atau gangguan pada tendon, tulang, atau sendi (khususnya pada anak)
- Diabetes atau hipoglikemia (gula darah rendah)
- Gangguan saraf
- Aneurisma atau gangguan sirkulasi darah
- Serangan jantung
- Kelemahan otot, myastenia gravis
- Penyakit hati atau ginjal
- Kejang, cedera kepala, atau tumor otak
- Gangguan menelan
- Gangguan jantung seperti long QT syndrome (pribadi maupun dalam keluarga)
- Kadar kalium darah rendah (hipokalemia)
Dosis Obat yang Perlu Diperhatikan
Ciprofloxacin termasuk obat keras dan untuk mendapatkannya memerlukan resep dokter.
Untuk konsumsi oral, ciprofloxacin tersedia dalam bentuk kapsul/tablet 250 mg dan 500 mg, serta sirup kering 5 mg/5 mL. Obat ini juga tersedia dalam bentuk cairan infus, tetes telinga, dan tetes mata.
Dosis yang dianjurkan dokter akan disesuaikan dengan jenis infeksi yang dialami dan kondisi individu. Oleh sebab itu, selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan obat. Secara umum, dosis dewasa ciprofloxacin oral berdasarkan jenis infeksi adalah sebagai berikut:
- Infeksi saluran kemih:
- 250 mg, 2 kali sehari untuk infeksi ringan hingga sedang
- 500 mg, 2 kali sehari untuk infeksi berat atau dengan komplikasi
- Infeksi saluran napas atau kulit dan jaringan lunak
- 500 mg, 2 kali sehari untuk infeksi ringan hingga sedang
- 750 mg, 2 kali sehari untuk infeksi berat atau dengan komplikasi
- Durasi pengobatan selama 7-14 hari atau paling sedikit hingga 2 hari setelah gejala infeksi menghilang
Ciprofloxacin harus diberikan bersamaan dengan makanan untuk meminimalkan gangguan lambung. Hindari konsumsinya bersamaan dengan produk susu seperti susu atau yogurt, atau dengan jus buah yang difortifikasi kalsium.
Untuk efek terbaik dan memastikan Anda tidak terlupa, minum antibiotik ini pada waktu yang sama setiap harinya. Dan jangan lupa untuk menghabiskan obat ini sesuai anjuran dokter meski gejala hilang setelah beberapa hari menggunakan antibiotik. Menghentikan pengobatan terlalu dini dapat menyebabkan kekambuhan infeksi.
Interaksi Obat
Beberapa obat dapat membuat kerja ciprofloxacin menjadi kurang efektif ketika dikonsumsi bersamaan. Bila Anda menggunakan salah satu obat-obatan berikut, minumlah ciprofloxacin 2 jam sebelum atau 6 jam setelah Anda mengonsumsi obat-obatan lainnya.
- Obat lambung sukralfat atau antasida yang mengandung kalsium, magnesium, atau aluminum
- Serbuk atau tablet didanosine
- Suplemen vitamin atau mineral yang mengandung kalsium, zat besi, magnesium atau seng (zinc).
Interaksi obat juga dapat meningkatkan risiko efek samping salah satu obat. Karenanya, beritahukan dokter bila menggunakan obat-obatan berikut sebelum memulai pengobatan dengan ciprofloxacin:
- Clozapine, cyclosporine, methotrexate, phenytoin, probenecid, ropinirole, sildenafil, atau theophylline
- Pengencer darah warfarin
- Obat-obat jantung atau diuretik
- Obat antidiabetes
- Produk-produk yang mengandung kafein
- Obat-obatan untuk mengatasi depresi atau gangguan
- OAINS (obat antiinflamasi nonsteroid) seperti aspirin, ibuprofen, celecoxib, diclofenac, indomethacin, meloxicam, dan yang lainnya
Efek Samping Obat
Ciprofloxacin dapat menyebabkan sejumlah efek samping, yang umum ditemukan yakni:
- Mual, muntah
- Diare
- Nyeri ulu hati
- Sakit kepala
Pada sebagian kasus, antibiotik ini dapat membuat kulit lebih mudah terbakar setelah terpapar sinar matahari. Untuk mengatasinya, gunakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki serta gunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi ketika beraktivitas di luar rumah.
Sedangkan efek samping yang lebih berat dapat berupa:
- Nyeri perut berat, diare berdarah
- Detak jantung cepat, berdebar-debar, sesak napas, dan rasa seperti mau pingsan
- Kelemahan otot, gangguan pernapasan
- Buang air kecil sedikit atau tidak ada
- Kekuningan pada kulit atau mata
- Peningkatan tekanan di dalam kepala yang ditandai dengan sakit kepala hebat, telinga berdenging, rasa melayang, muntah, gangguan penglihatan, dan nyeri di belakang
Bila Anda mengalami salah satu keluhan di atas, segera hentikan pengobatan dan kunjungi dokter.
Selain itu, ciprofloxacin juga dapat menyebabkan efek samping yang sangat serius. Bila salah satu hal di bawah ini terjadi, segera hentikan penggunaannya dan cari pertolongan medis:
- Reaksi alergi berat, ditandai dengan biduran, sulit bernafas, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorok.
- Kadar gula darah rendah, ditandai dengan sakit kepala, rasa lapar, gelisah, rasa melayang, mual, detak jantung cepat atau gemetar.
- Kerusakan saraf, ditandai dengan rasa kebas, kesemutan, seperti terbakar di tangan, lengan, atau tungkai bawah.
- Perubahan suasana hati atau perilaku yang serius, ditandai dengan rasa gugup, kebingungan, agitasi, paranoid, halusinasi, gangguan daya ingat, sulit fokus, pikiran untuk bunuh diri.
- Tanda-tanda robekan tendon (tendon Achilles pada tumit) seperti rasa nyeri yang tiba-tiba, bengkak, kebiruan, kekakuan, gangguan gerak, atau muncul suara ‘pop’ pada sendi. Kejadian ini dapat terjadi selama pengobatan atau beberapa bulan setelah tidak lagi menggunakan ciprofloxacin dan lebih mungkin terjadi pada anak-anak, individu berusia tua, atau pada individu yang menggunakan obat-obatan steroid atau pernah menjalani transplantasi organ.
- Kerusakan pada aorta—pembuluh darah utama di dalam tubuh—ditandai dengan nyeri hebat dan konstan di area dada, perut atau punggung. Kondisi ini dapat berlanjut menjadi perdarahan hebat dan bahkan kematian.
Itulah informasi mengenai manfaat, dosis, dan efek samping obat ciprofloxacin. Ingat, ini merupakanobat antibiotik golongan keras. Jadi, untuk menggunakannya, Parents memerlukan pengawasan dan resep dokter.
***
Baca juga:
Tak Usah Panik, Begini Cara Atasi Bintitan yang Kerap Dialami si Kecil
Kenali Artritis Reumatoid, Penyakit yang Sebabkan Kerusakan Sendi
Sering Diresepkan Dokter untuk Anak Diare, Ini Manfaat, dan Efek Samping Lacto-B
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.