Plasenta yang berfungsi memelihara dan melindungi bayi Anda selama kehamilan seharusnya berada pada bagian atas rahim, jika ia menetap di bagian bawah maka ini disebut dengan plasenta previa. Jika Bunda didiagnosis dengan kondisi ini maka Anda perlu memerhatikan posisi tidur ibu hamil dengan plasenta previa.
Ini merupakan komplikasi kehamilan yang cukup jarang terjadi. Diagnosis dini dapat membantu dokter Anda dalam menangani kondisi ini.
Artikel Terkait: Begini Posisi Tidur yang Baik dan Nyaman untuk Ibu Hamil
Posisi Bayi dengan Plasenta Previa
Plasenta previa merupakan komplikasi kehamilan yang relatif jarang terjadi. Kondisi ini membuat plasenta berimplantasi rendah di dalam rahim dan menutupi sebagian atau seluruh serviks.
Saat ini, plasenta previa didefinisikan sebagai setiap kejadian di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks. Sebelumnya, beberapa kondisi lain juga termasuk ke dalam plasenta previa termasuk:
- Marginal previa yakni ketika plasenta berada dalam jarak 2 sentimeter dari serviks tetapi tidak secara fisik menutupinya
- Previa parsial yakni ketika plasenta menutupi sebagian pembukaan serviks
- Previa lengkap yakni ketika plasenta menutupi seluruh pembukaan serviks
Dalam semua kasus previa, plasenta secara fisik menghalangi pembukaan jalan lahir (vagina) dalam beberapa cara. Ini dapat menyebabkan pendarahan selama kehamilan dan persalinan, dan dapat memengaruhi bagaimana bayi Anda lahir ke dunia.
Posisi Tidur Ibu Hamil dengan Plasenta Previa
Jika Anda didiagnosis mengalami plasenta previa, dokter Anda mungkin merekomendasikan Anda untuk membatasi aktivitas, seperti olahraga, berjalan atau berdiri untuk jangka waktu yang lama. Beberapa dokter mungkin menyarankan Anda untuk melakukan bed rest.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui posisi tidur ibu hamil dengan plasenta previa. Kenyamanan tidur ibu hamil tidaklah mudah didapat saat rahim semakin membesar dan rasa sakit di punggung dan kaki semakin terasa. Namun, Bunda tetap harus memiliki kualitas tidur yang baik demi menjaga kesehatan diri dan bayi dalam kandungan.
Dikutip dari American Pregnancy Association, posisi tidur terbaik selama kehamilan adalah tidur miring atau dikenal dengan istilah “SOS” (sleep on side). Posisi ini dapat memberikan sirkulasi terbaik untuk Anda dan bayi.
Kebanyakan ahli merekomendasikan tidur miring ke sisi kiri dengan lutut sedikit ditekuk. Studi yang dikutip oleh the Sleep Doctor menunjukkan bahwa 91% Bumil yang tidur miring pada minggu terakhir kehamilannya, sejalan dengan rekomendasi kesehatan masyarakat.
Meski terdapat perdebatan antara para ahli mengenai tidur di sisi kiri atau sisi kanan bagi ibu hamil, bukti menunjukkan bahwa tidur pada kedua sisi tersebut tidaklah menjadi masalah. Selama Anda tidur dengan posisi menyamping, Anda tetap akan mendapatkan aliran darah yang baik.
Tidur dengan posisi menyamping hanya memberikan sedikit tekanan pada pembuluh darah dan organ dalam Anda. Tidur miring ke kiri akan meningkatkan jumlah darah dan nutrisi yang mencapai plasenta dan bayi Anda. Ditambah sirkulasi yang baik membantu mengurangi potensi pembengkakan, varises di kaki dan wasir.
Anda dapat mencoba menggunakan beberapa bantal tambahan untuk mendapatkan kenyamanan saat tidur miring, terutama jika Anda tidak terbiasa dengan posisi tidur ini. Coba selipkan bantal untuk menopang perut Anda, atau tambahkan bantal tipis di antara lutut untuk membantu meredakan tekanan pada punggung bagian bawah. Beberapa wanita hamil merasa memeluk bantal atau meletakkan bantal di punggung bawah dapat membantu mereka tidur lebih nyenyak.
Hindari posisi tidur telentang selama kehamilan karena dapat menyebabkan sakit punggung dan memberi tekanan pada vena cava. Vena cava adalah salah satu vena utama tubuh, sehingga dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan pusing.
Posisi Tidur Ibu Hamil yang Dilarang
Meskipun mencari posisi yang nyaman untuk tidur di akhir masa kehamilan ini cukup sulit, tetapi Bunda tetap harus mengetahui posisi yang berbahaya untuk janin. Hindari posisi tidur ibu hamil berikut untuk menjaga keselamatan Anda dan buah hati:
- Tidur Terlentang, ini dapat menyebabkan sakit punggung, gangguan pernapasan, sistem pencernaan, wasir, tekanan darah rendah dan menyebabkan penurunan sirkulasi ke jantung Anda dan bayi Anda. Ini disebabkan oleh ukuran perut Anda yang sudah semakin membesar bertumpu pada usus dan pembuluh darah utama Anda (aorta dan vena cava). Ini juga dapat menyebabkan sleep apnea saat berat badan Anda bertambah.
- Tidur tengkurap, saat memasuki trimester terakhir kehamilan, payudara Anda menjadi lebih empuk dan perut Anda terus membesar, keduanya membuat tidur tengkurap menjadi tidak nyaman. Menggunakan bantal berbentuk donat (dengan lubang di tengahnya) dapat membantu Anda tidur tengkurap dengan nyaman.
Artikel Terkait: Posisi Tidur Ibu Hamil Selama Trimester ke-3
Perlengkapan Tidur Ibu Hamil dengan Plasenta Previa
Untuk mendapatkan kualitas terbaik selama tidur, Bunda dapat menyiapkan beberapa perlengkapan berikut:
Siapkan Bantal dan Guling yang Cukup
Siapkan bantal, guling atau selimut yang digulung dan tempatkan di bawah perut Anda, di antara kaki Anda, atau di punggung Anda. Ini dapat membantu Anda merasa nyaman saat berbaring, apalagi dengan ukuran perut yang semakin membesar. Anda juga bisa mencoba menggunakan bantal khusus ibu hamil jika perlu.
Gunakan Lampu Tidur
Lampu yang terlalu terang seringkali mengganggu penglihatan dan membuat Bumil sulit untuk memejamkan mata. Sedangkan ruangan gelap sepenuhnya juga bisa jadi menyebabkan tidak nyaman. Untuk itu, Bunda dapat menggunakan lampu tidur dengan cahaya yang remang. Ini dapat membantu Bunda kembali tertidur setelah sering terbangun di malam hari akibat harus buang air kecil.
Buku atau Jurnal
Waktu tidur sudah tiba tetapi rasa kantuk belum juga datang? Bunda dapat mengesampingkan terlebih dahulu ponsel Anda dan beralih ke membaca buku atau menulis jurnal. Aktivitas tersebut lebih menenangkan dan lebih cepat membuat mata Anda lelah dan rileks untuk tidur.
Pola Tidur Ibu Hamil dengan Plasenta Previa
Ibu hamil dengan plasenta previa sebaiknya memperbanyak waktu istirahat dan membatasi aktivitas yang berat. Meski demikian, saat hamil memang tidur tidak senyaman biasanya. Selain itu, Anda juga akan lebih sering terbangun sepanjang malam, terutama di trimester ketiga, untuk buang air kecil.
Untuk itu, Anda dapat menyiasati pola tidur kehamilan dengan memulai tidur lebih awal dari biasanya dan sempatkan waktu untuk tidur siang. Coba juga lakukan beberapa hal berikut:
- Istirahat selama yang Anda bisa di siang hari
- Jalan-jalan sore hari
- Hindari teh dan kopi sebelum tidur
- Bersantai sebelum tidur dengan mandi, membaca, mendengarkan musik, menonton TV atau menggosok punggung
Artikel Terkait: Bolehkah ibu hamil tidur siang? Ini penjelasannya!
Mengapa Tidur Selama Kehamilan Penting?
Dikutip dari Sleep Foundation, tidur yang berkualitas selama kehamilan penting bagi ibu dan bayi. Bagi ibu, begadang di malam hari dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk di siang hari. Selain itu, tidur juga berperan dalam menjaga memori, pembelajaran, nafsu makan, suasana hati, dan pengambilan keputusan. Semuanya penting saat bersiap menyambut buah hati Anda yang akan segera lahir.
Kurang tidur kronis berdampak pada sistem kekebalan tubuh. Beberapa peneliti percaya ini mungkin menjadi bagian dari alasan mengapa kurang tidur memiliki dampak signifikan pada kesehatan ibu dan janin. Dan karena tidur membantu mengatur gula darah, tidak mengherankan jika kurang tidur selama kehamilan tampaknya terkait dengan diabetes mellitus gestasional.
Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu hamil yang terlalu banyak atau kurang tidur di awal kehamilan rentan mengalami tekanan darah tinggi pada trimester ketiga. Kurang tidur yang parah pada awal kehamilan juga dapat meningkatkan risiko preeklamsia, yakni suatu kondisi yang dapat menyebabkan persalinan prematur dan komplikasi yang berlangsung lama untuk jantung, ginjal, dan organ lain ibu.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengontrol variabel lain, kurang tidur menjadi salah satu faktor risiko untuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, persalinan yang menyakitkan, persalinan caesar, dan depresi. Bukti-bukti juga menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk selama kehamilan dapat berpengaruh pada masalah tidur dan tangisan bayi setelah mereka lahir.
Itulah Bunda seputar posisi tidur ibu hamil dengan plasenta previa yang penting untuk diketahui. Sebisa mungkin cari posisi yang nyaman dan aman untuk tidur di trimester akhir kehamilan, karena bisa berpengaruh pada keselamatan janin.
Tidur yang berkualitas juga bisa membuat Bumil lebih segar dan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat.
***
Baca Juga:
Posisi tidur saat hamil muda memengaruhi tumbuh kembang janin? Ini jawabannya!
5 Alasan Ibu Hamil Harus Cukup Tidur, Salah Satunya Bantu Persalinan Normal
Hindari Hal Berikut Ini Agar Anda Bisa Tidur Nyenyak Saat Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.