Varises setelah melahirkan atau postpartum varicos veins memang salah satu masalah yang paling sering terjadi. Hal ini tentu membuat penampilan kaki Bunda sedikit kurang menarik dan merasa tidak nyaman. Tapi jangan risau, karena Bunda bisa mengenali lebih dalam lagi tentang varises setelah melahirkan ini.
Varises adalah vena yang menonjol dan membesar, dan paling sering terjadi di kaki. Umumnya terlihat biru tua atau ungu, dan dipelintir seperti kabel dan bisa terbentuk di vagina atau vulva. Bahkan, varises di rektum disebut wasir. Varises pada umumnya lebih banyak dialami oleh perempuan daripada pria. Terutama perempuan saat pascamelahirkan juga sering terkena varises.
Penyebab Varises Setelah Melahirkan
Selama kehamilan, tubuh mengalami banyak perubahan. Volume darah meningkat sebesar 50 persen sehingga memberikan tekanan ekstra pada pembuluh darah. Selain itu, hormon kehamilan (terutama progesteron) menyebabkan relaksasi pada otot polos (otot yang melapisi pembuluh darah). Kemudian, rahim yang berisi janin memberi tekanan juga pada pembuluh darah yang lebih besar di panggul dan perut.
Hal ini yang membuat tekanan di dalam pembuluh darah kaki meningkat. Sehingga untuk mengembalikan darah ke jantung menjadi lebih sulit, dan menyebabkannya membengkak hingga menonjol. Sekitar 30 persen ibu yang baru pertama kali hamil tanpa riwayat sebelumnya mengalami varises selama kehamilan. Namun, faktor genetika juga berperan dalam hal ini.
Faktor Risiko Varises Setelah Melahirkan
1. Jumlah Kehamilan
Jumlah kehamilan memengaruhi meningkatnya varises. Jika pada kehamilan pertama Bunda menderita varises, maka kemungkinan Bunda akan mengalaminya pada kehamilan berikutnya.
2. Gen
Jika Bunda memiliki riwayat keluarga dengan varises maka kemungkinan Bunda akan mengalaminya juga.
3. Kerusakan Ekstra pada Vena
Jika pembuluh darah rusak terlalu banyak selama kehamilan, maka kerusakan ini mungkin tidak dapat diperbaiki, dan ini bisa menjadi penyebab Bunda terkena varises setelah kehamilan.
Gejala Varises Setelah Melahirkan
1. Munculnya Pembuluh Darah Biru di Kaki
Bila Bunda melihat munculnya pembuluh darah biru di kaki, pergelangan kaki, atau kaki, inilah yang disebut varises. Varises ini bisa terlihat tebal atau bahkan tipis. Meskipun kadang tidak terasa sakit, penampilan varises bisa menurunkan rasa percaya diri.
2. Rasa Sakit di Kaki
Ketika gejala pertama di atas muncul, biasanya akan terasa sakit dan nyeri di area varises. Nyeri atau sakit ini berbeda-beda pada setiap orang. Biasanya akan terasa lebih sakit ketika berjalan apabila kondisi varises semakin parah.
3. Pembengkakan yang Tidak Biasa di Kaki
Gejala berikutnya adalah pembengkakan di kaki yang tidak biasa. Setelah varises mulai menjalar, pembengkakak akan muncul. Ini disebabkan karena aliran vena di kaki atau area varises tersumbat.
4. Sensasi Terbakar
Selain sensasi terbakar, area yang terdapat varises atau di sekitar pembuluh darah bisa terasa gatal.
5. Kerusakan Kulit (Ulkus) yang Muncul di Pergelangan Kaki
Bila varises semakin parah, gejala yang lebih berat juga akan muncul. Seperti kulit (ulkus) di pergelangan kaki mulai terlihat rusak.
Cara Mencegah Agar Tidak Varises Setelah Melahirkan
Jika Bunda aktif selama kehamilan, Bunda dapat mencoba beberapa cara untuk mengurangi tekanan untuk mencegah varises pasca melahirkan. Umumnya ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama, menghindari pakaian ketat dan menjaga kaki tetap tegak agar varises tidak muncul. Tapi ada juga beberapa cara lain yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah masalah ini.
1. Stoking Kompresi
Pakai stoking kompresi atau korset pascapersalinan, dapat membantu menyelaraskan kembali tubuh Bunda setelah melahirkan. Selain dapat menghilangkan sisa cairan berlebih di dalam tubuh, stoking kompresi dapat mendorong penyembuhan di area kaki serta membantu menghilangkan atau mengurangi varises di area ini.
2. Hindari Sepatu Hak Tinggi
Cara mudah lainnya untuk membantu mencegah varises adalah dengan menghentikan penggunaan sepatu hak tinggi untuk sementara dan menggunakan sepatu datar atau flat shoes. Ini akan membantu melatih otot betis, sehingga dapat meningkatkan sirkulasi darah yang sehat.
3. Olahraga Secara Teratur
Konsultasikan dengan dokter tentang olahraga yang tepat untuk bunda lakukan agar darah mengalir dengan baik. Pastikan juga tidak melakukan olahraga yang dilarang saat hamil, seperti yoga panas atau ski.
4. Tidur di sisi kiri
Semua orang memiliki posisi tidur favorit. Tapi, jika Bunda khawatir terkena varises, cobalah tidur miring ke kiri. Ini dapat membantu mengurangi tekanan dari perut Bunda pada vena cava inferior, dan membantu mendorong aliran darah secara normal.
5. Angkat Kaki
Setiap kali Bunda duduk atau berbaring, angkat kaki untuk menjaga sistem peredaran darah beroperasi pada puncaknya. Kursi dengan pijakan kaki, tumpuan kaki, atau kursi kecil akan membantu mencegah pembekuan darah dan komplikasi pada vena lainnya.
6. Duduk dengan Benar
Bagi para ibu baru, duduk untuk waktu yang lebih lama biasanya tidak dapat dihindari karena menyusui atau menemani bayinya yang sedang tidur. Untuk itu, jaga agar kaki Bunda tetap tinggi dan hindari menyilangkan pergelangan kaki untuk mencegah penyempitan pembuluh darah yang dapat menghambat pencegahan varises. Melenturkan atau meregangkan otot-otot kaki secara berkala saat Bunda mengayunkan si kecil untuk tidur juga akan memberikan dorongan tambahan.
Bahayakah Varises Setelah Melahirkan?
Bila varises tidak mengalami perubahan selama dua minggu setelah melahirkan, ada dua komplikasi serius yang bisa terjadi, yaitu komplikasi varises postpartum Superficial Vein Thrombosis (SVT) dan Deep Vein Thrombosis (DVT).
SVT adalah pembekuan darah di permukaan, atau superfisial, vena kaki. SVT pascamelahirkan dapat menyebabkan iritasi, peradangan akut, dan nyeri. Meskipun biasanya tidak mengancam jiwa, SVT dapat terjadi bersamaan dengan DVT, jadi setiap nyeri tekan, nyeri, atau bengkak di kaki harus dievaluasi oleh dokter
Sementara, DVT adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera. DVT adalah pembekuan vena dalam di kaki, di paha atau kaki. DVT pascapersalinan sering tidak memiliki gejala sementara yang lain mengalami rasa berat dan nyeri pada kaki yang terkena dengan atau tanpa pembengkakan. Meskipun gejala DVT tidak terlalu jelas, namun umumnya yang terjadi dapat menyebabkan kaki pegal dan sakit, jika demikian penting untuk menemui dokter.
Diagnosis DVT tidak dapat dibuat dengan pemeriksaan fisik saja, karena membutuhkan USG kaki. USG mirip dengan perangkat yang digunakan untuk memeriksa bayi selama kehamilan. Jika gumpalan didiagnosis, pilihan pengobatan yang ditargetkan tersedia untuk membantu mengencerkan darah dan menghancurkan gumpalan pada sumbernya.
Risiko DVT pascamelahirkan termasuk kurang olahraga dan peninggian kaki yang meningkatkan risiko pembekuan darah pascapersalinan. Kabar baiknya adalah bahwa risiko DVT dapat dikurangi dengan aktivitas teratur, yang merupakan alasan mengapa pasien operasi caesar didorong untuk mulai berjalan segera setelah melahirkan. Dengan menjaga aliran darah itu, kemungkinan risiko DVT dapat berkurang.
Cara Mengatasi Varises Setelah Melahirkan
Pengobatan yang tepat untuk menyembuhkan varises adalah berkonsultasi pada dokter, karena akar penyebab di balik varises pascamelahirkan adalah tekanan. Ada beberapa pengobatan medis yang efektif mengurangi gejala dan keparahan varises salah satunya adalah Sclerotherapy.
Prosedur invasif minimal ini melibatkan sclerosant (sejenis obat) yang disuntikkan ke dalam varises, menyebabkannya meradang, kemudian kolaps dan menghilang. Jarumnya sangat kecil sehingga kebanyakan orang hampir tidak merasakannya, menjadikannya perawatan yang aman dan sederhana yang tidak memerlukan obat penenang atau anestesi.
Selain terapi medis, Bunda juga dapat lakukan sendiri. Terlebih jika bagian kaki Bunda merasa gatal atau tidak nyaman karena varises, Bunda dapat mengompres dengan air dingin di daerah yang terkena varises untuk mengurangi pembengkakan. Namun, jika tidak ada perubahan maka Bunda harus ditangani oleh dokter yang tepat.
Perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan juga bisa membuat pembuluh darah menjadi tidak terlalu terlihat lagi, tetapi hal ini bukan berarti masalah varises telah hilang. Bunda harus tetap aktif dalam melakukan perawatan agar cepat pulih dan semakin rendah risiko terkena varises.
Varises setelah melahirkan sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Hanya pada kondisi tertentu saja menjadi berbahaya atau kronis, seperti masalah pembuluh darah atau pembekuan darah yang lebih serius. Dalam kebanyakan kasus, varises umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
Buat Bunda yang sedang hamil atau yang lagi mengalami varises setelah melahirkan tidak perlu khawatir. Bunda bisa mengatasinya dengan mengikuti penjelasan diatas atau rutin berkonsultasi pada dokter yang tepat. Nah, semoga bermanfaat ya Bunda!
***
Baca juga
Benarkah Menekuk Kaki Setelah Melahirkan Menyebabkan Varises?
id.theasianparent.com/spider-veins
Pernah mengalami varises vagina saat hamil? Begini cara mengatasinya, Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.