Peran anak remaja dalam keluarga tidak kalah pentingnya dengan anggota keluarga yang lain. Setiap anggota keluarga harus memahami tanggung jawabnya masing-masing agar dapat menciptakan keharmonisan dan keseimbangan di rumah. Misalnya, seorang kakak melindungi dan mengayomi adiknya, seorang adik menghormati kakaknya, ibu mendidik anak-anaknya, ayah mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga, dan sebagainya.
Namun, peran masing-masing anggota keluarga tidak hanya terbatas sampai di situ. Ada hal-hal yang lebih kompleks yang harus dipahami oleh setiap anggota keluarga di rumah. Sebut saja, peran bagi anak remaja. Anak remaja memiliki peran serta tanggung jawab yang besar di dalam keluarga. Level peran yang dimiliki oleh anak remaja di rumah adalah yang tertinggi setelah orangtua.
Itulah mengapa orangtua juga harus bisa membentuk kesiapan anak remaja mengenai perannya. Memiliki anak yang beranjak remaja berarti mempersiapkan mereka untuk menuju kehidupan yang lebih penuh tantangan dan tanggung jawab.
Memberikan pemahaman dan pengertian tentang apa saja yang menjadi peran anak remaja di dalam keluarga berarti melatih kesiapan mereka untuk menjadi orang dewasa. Hal ini nantinya tentu akan berdampak baik bagi masa depan anak.
Lalu, seperti apa peran anak remaja di dalam keluarga yang harus diketahui oleh Parents dan buah hati tercinta? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Melindungi dan Turut Serta Membantu Anggota Keluarga
Peran anak remaja dalam keluarga yang pertama adalah melindungi dan membantu anggota keluarga. Seiring bertambahnya usia aatu aktifitas, Parents mungkin tidak bisa mengurus rumah dan seisinya seperti dulu lagi. Untuk membantu Parents dalam hal ini, anak yang lebih tua bisa berkontribusi meringankan beban orangtua dalam melakukan beberapa pekerjaan di rumah, misalnya menyiapkan makanan di meja makan atau merawat adiknya.
Hal ini akan mengajari remaja untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan kasih sayang karena mereka dapat merasakan bagaimana peran mereka dalam membantu anggota keluarga di rumah. Selain itu, mereka juga akan bisa memahami serta merasakan tujuan dalam sebuah keluarga.
2. Menjaga Kedisiplinan
Menjaga kedisiplinan merupakan hal yang sangat penting. Anak remaja harus terbiasa untuk disiplin dalam berbagai hal, seperti mengatur waktu belajar dan bermain dengan lingkungan sosialnya, pulang tidak terlalu malam, tidak bermain ponsel saat di meja makan, hingga menjaga kebersihan kamar.
Menerapkan kedisiplinan dari diri sendiri akan membantu anak remaja untuk lebih berperilaku baik dan bermartabat. Tidak hanya itu, ia pun akan menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya di rumah.
3. Memberikan Pandangan Tentang Kehidupan Sosial
Memasuki usia remaja berarti akan semakin dekat dengan kehidupan dewasa. Di usia ini, anak remaja telah mulai mengembangkan pandangan dan pemikirannya terhadap kehidupan sosial, budaya, norma yang ada di masyarakat, trending topics dunia, dan sebagainya.
Meskipun Parents terkadang masih menganggap anak remaja sebagai anak-anak, namun perlu dipahami bahwa ia mulai memiliki pemikirannya sendiri. Biarkan anak remaja mengungkapkan pemikiran dari sudut pandang yang ia punya. Jika ada hal-hal yang mungkin tidak Parents setujui, tidak ada salahnya untuk mendiskusikan secara baik mengenai perbedaan pendapat tersebut.
Sebagai orangtua, Parents perlu memberikan kepercayaan kepada anak remaja dengan tetap membimbingnya. Cobalah bersikap bijaksana apabila Parents menghadapi perbedaan pendapat dengan anak remaja karena ia juga berhak menyuarakan pendapatnya.
4. Belajar Saling Memaafkan dan Menerima
Peran anak remaja dalam keluarga yang berikutnya adalah saling memaafkan dan menerima. Saling memaafkan yang diterapkan di dalam keluarga akan membuat keluarga menjadi lebih sehat, terutama secara mental (emosi). Parents bisa mengajarkan perihal memaafkan kepada anak remaja dengan memberikan contoh nyata.
Misalnya, ketika anak melakukan kesalahan, Parents tidak enggan untuk segera memaafkannya sambil memberikan penjelasan mengenai kesalahan yang dilakukan anak agar ia tidak mengulanginya lagi di kemudian hari. Lalu, ketika adik melakukan kesalahan kepada kakaknya, sang kakak pun bisa dengan ikhlas memaafkan adiknya serta memberikan penjelasan kepadanya. Hal seperti ini akan membawa manfaat yang baik untuk anak remaja.
Anak remaja perlu membiasakan diri untuk saling memaafkan dan menerima. Dengan begitu, hubungan keluarga akan tetap harmonis dan penuh kasih sayang.
5. Mengasah Bakat di Rumah
Apakah buah hati di rumah memiliki bakat memasak? Nah, Parents bisa nih memintanya untuk membantu memasak makanan di rumah. Bakat anak jadi tersalurkan sekaligus perannya juga bisa dirasakan oleh seluruh anggota keluarga.
Jika sang anak memiliki bakat keterampilan dalam bidang seni atau prakarya, Parents bisa mengajaknya untuk membantu adiknya mengerjakan tugas sekolah di rumah. Dengan begitu, hubungan kakak dan adik pun akan semakin dekat.
Mintalah anak remaja untuk mengasah dan mengembangkan bakat yang ia miliki di rumah. Hal ini juga bisa menjadi motivasi bagi anak remaja karena ia akan merasa dihargai atas keterampilannya, dipercaya, dan didukung untuk menjadi yang ia bisa.
6. Memelajari Hal-hal di Luar Akademik
Anak remaja perlu memelajari hal-hal di luar akademik, seperti bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah, berpikir kritis, menentukan pilihan, membuat keputusan, berpikiran terbuka (open-minded), dan lain-lain. Dengan begini, jika ada suatu masalah atau krisis di dalam keluarga, maka anak remaja dapat memainkan perannya dengan memberikan solusi.
Beberapa anak remaja ada yang sudah memiliki pemikiran yang matang dan dewasa, namun beberapa yang lainnya ada yang masih memerlukan bimbingan yang baik dari kedua orangtua serta anggota keluarga yang lebih tua.
Parents harus memberikan kesempatan pada anak remaja untuk menyuarakan pendapat dan sarannya terhadap masalah yang ada di rumah. Pemikiran remaja yang lebih “kekinian” dapat membantu anggota keluarga untuk memecahkan masalah yang ada.
7. Meningkatkan Kemampuan Kepemimpinan
Peran anak remaja dalam keluarga yang tak kalah penting lainnya adalah meningkatkan kemampuan kepemimpinan (leadership) dari dalam dirinya. Salah satu cara yang bisa Parents lakukan untuk meningkatkan kepemimpinan remaja di rumah misalnya dengan mengizinkannya untuk memberikan pendapat tentang bagaimana ia bisa bermanfaat untuk anggota keluarga di rumah.
Parents juga bisa membiarkan remaja untuk membagikan pendapatnya tentang keputusan rumah tangga, seperti menu makanan yang akan disajikan di rumah, tujuan liburan keluarga, atau di mana sang adik sebaiknya bersekolah, dan sebagainya.
Walaupun tidak semua pendapat atau saran anak remaja harus Parents ambil, namun dengan membiarkannya bersuara maka akan berdampak baik bagi kesehatan emosional dirinya dan juga keluarga secara keseluruhan. Hal seperti ini juga baik untuk anak remaja agar ia terbiasa untuk tidak sungkan dalam mengemukakan apa yang ia rasakan.
Artikel Terkait: 9 Tips Memotivasi Anak Remaja untuk Bisa Menemukan Tujuan Hidupnya
Itulah 7 peran penting anak remaja di dalam keluarga. Dengan membuat remaja paham akan perannya, maka bisa mendorongnya untuk percaya diri bahwa ia berguna secara efektif untuk keluarga. Tidak hanya itu, remaja pun akan dapat mengembangkan kemandiriannya. Hal itu berguna bagi masa depannya, terlebih lagi ketika ia nantinya juga akan memiliki keluarga sendiri. Semoga informasi ini bermanfaat, Parents!
Baca Juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.