Pubertas merupakan suatu fase yang pasti dialami oleh anak dengan berbagai perubahan yang dialami, baik dari segi fisik maupun psikologis. Ada berbagai ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang perlu Parents ketahui supaya bisa mendampingi setiap prosesnya dengan baik.
Apa saja ya, berbagai perubahan yang terjadi? Berikut ini theAsianparent rangkum ulasannya.
Kapan Anak Perempuan Masuk Masa Pubertas?

Prosesnya pubertas memang bisa berbeda pada setiap anak perempuan, Parents. Umumnya, pubertas bisa terjadi ketika anak perempuan memasuki usia 8–16 tahun.
Namun, karena faktor genetik ada juga lo yang mulai menunjukkan tanda perubahan fisik di usia 7 tahun. Akan tetapi, jika tanda pubertas tersebut muncul sebelum 7 tahun, Parents bisa mencurigai kemungkinan terjadinya pubertas dini.
Apa Ciri Fisik Pubertas pada Anak Perempuan?

Pubertas dipengaruhi oleh hormon, yakni hormon estrogen dan hormon yang berasal dari kelenjar adrenal. Perubahan hormon tersebut membuat adanya yang perubahan pada fisik dan psikologis perempuan di masa pubertas.
Beberapa ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang bisa Parents perhatikan antara lain:
- Mulai tumbuhnya payudara, dimulai dari munculnya kuncup dan bagian payudara keseluruhan jadi lebih membesar.
- Mengalami menstruasi pertama kali.
- Tumbuhnya rambut di sekitar vagina.
- Muncul jerawat di wajah, dada, hingga punggung karena faktor hormon yang menyebabkan produksi minyak dan keringat berlebih
- Bertambahnya tinggi tetapi akan semakin melambat setelah menstruasi pertama.
- Pinggul akan semakin melebar, sementara pinggang bisa saja mengecil.
- Tumbuhnya bulu di ketiak.
- Mengalami peningkatan kelenjar keringat sehingga rentan bau badan dan mudah berkeringat di seluruh bagian tubuh.
- Mengalami penambahan masa lemak dibandingkan masa otot, sehingga bisa mengalami penambahan berat badan.
Apa Ciri-ciri Fisik Perempuan Sebelum Pubertas?

Ciri-ciri fisik perempuan sebelum pubertas biasanya terjadi pada percepatan pertumbuhan di usia yang lebih muda daripada anak laki-laki. Pertumbuhan tinggi badan ini bisa paling cepat terjadi ketika tumbuhnya kuncup payudara hingga sekitar 6 bulan sebelum menstruasi pertama.
Setelah menstruasi, pertambahan tinggi badan anak perempuan bisa melambat. Pertambahannya hanya sekitar 2–5 cm setelah menstruasi, atau bahkan tidak bertambah sama sekali.
Parents, tanda pertama pubertas pada anak perempuan ialah mulai munculnya kuncup payudara atau disebut larch. Jika kuncup payudara tidak muncul ketika anak berusia 13 tahun, Parents bisa memeriksakan ke dokter.
Selain itu, anak juga bisa mengalami keputihan saat 6 bulan hingga 1 tahun sebelum ia mengalami menstruasi. Perhatikan tanda keputihan yang aman, jika ada aroma tidak sedap dan rasa gatal bisa jadi salah satu tanda infeksi.
Apa Saja Perubahan Fisik pada Wanita?
Saat sudah memasuki masa pubertas, fisik perempuan bisa terlihat berbeda. Payudara akan semakin membesar, pertumbuhan tinggi badan pun akan tidak signifikan setelah menstruasi. Di sisi lain, pinggul akan melebar sedangkan pinggang bisa saja mengecil.
Banyak juga anak perempuan yang mengalami jerawat selama masa pubertas ini karena faktor hormon. Kelenjar keringat akan memproduksi lebih banyak keringat dan minyak sehingga anak bisa mengalami bau badan dan lebih mudah lembap di area yang tertutup.
Pastikan untuk mengingatkan anak agar lebih telaten dalam menjaga higienitas diri pada periode ini supaya anak tetap nyaman dan percaya diri.
Apa Tanda Anak Perempuan Masuk Masa Pubertas?

Selain faktor fisik, pubertas juga bisa menyebabkan perubahan secara psikologis pada anak, Parents.
Memasuki pubertas, ada anak yang mengalami penambahan berat badan karena bertambahnya masa lemak. Perubahan fisik juga dialami dengan munculnya jerawat yang bisa mengganggu penampilan.
Hal ini bisa menurunkan kepercayaan diri anak. Oleh karena itu, penting bagi Parents untuk menjadi support system dengan memberikan afirmasi dan sugesti positif mengenai konsep diri.
Anak perempuan juga bisa mengalami perubahan psikologis berupa perubahan suasana hati dan emosi. Supaya tidak berlarut dalam emosi negatif yang mengganggu, kenalkan ia dengan berbagai jenis hobi yang positif seperti berolahraga, seni, meditasi, maupun aktivitas lainnya.
Apa yang Harus Orang Tua Lakukan?

Saat memasuki anak perempuan memasuki masa pubertas, orang tua bisa menjadi support system yang baik dengan tetap membuka diri dan mencoba menjadi pendengar yang baik. Pastikan anak untuk merasa nyaman menghadapi berbagai perubahan yang terjadi.
Parents bisa memulainya dengan menggunakan kata “vagina, payudara, menstruasi, pembalut” dibandingkan dengan mengucapkan kata seperti “bagian itu, roti jepang, dll”. Hal ini bisa membantu anak untuk menormalisasi perubahan yang dialami sehingga lebih nyaman dan percaya diri.
Di sisi lain, hubungi dokter jika anak mengalami:
- Menunjukkan tanda pubertas sebelum 7 tahun.
- Tidak menunjukkan tanda pubertas hingga usia 13 tahun.
- Belum menstruasi dalam kurun waktu 5 tahun sejak kuncup payudara tumbuh.
- Belum menstruasi hingga 16 tahun.
- Merasa cemas dan depresi.
- Menyakiti diri sendiri atau orang lain.
- Terlibat pergaulan bebas seperti minum alkohol, merokok, menggunakan obat terlarang, atau seks bebas.
Parents, itulah penjelasan mengenai ciri fisik pubertas pada anak perempuan dan hal yang sebaiknya orangtua lakukan.
Semoga bermanfaat, ya.
Baca Juga:
8 Tanda Masa Pubertas pada Anak Laki-laki, Si Anak Lanang Sudah Mengalaminya?
Punya Ikatan Spesial, Ini 8 Hal yang Dipelajari Anak Perempuan dari Ibu
40 Quotes Ayah dan Anak Perempuan, Indah dan Sangat Menyentuh!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.