Kondisi bayi terlilit tali pusar adalah salah satu komplikasi kehamilan yang ditakuti para ibu hamil.
Bila ini terjadi, asupan oksigen dan makanan untuk janin bisa terhambat, dan bisa mengancam keselamatannya.
Dikutip dari situs romper, Dr. Idries Abdur-Rahman, seorang pakar kandungan yang berbasis di Illinois mengatakan, bahwa kondisi bayi terlilit tali pusar di leher terjadi pada 35% kehamilan.
Kondisi ini disebut juga dengan istilah nuchal cord dan biasanya tidak berbahaya.
“Tali pusar yang melilit leher bayi biasanya longgar, jadi aliran darah dari plasenta tidak akan terganggu. Bila lilitan tali pusar ketat, seperti saat bayi turun ke kanal lahir selama persalinan, detak jantung bayi akan menurun dan aliran darah ke bayi juga berkurang,” papar Dr. Idries.
Artikel Terkait: 3 Komplikasi tali pusar bayi yang berbahaya selama proses persalinan
Bagaimana Ciri-ciri Bayi Terlilit Tali Pusar?

Ciri-ciri bayi terlilit tali pusar biasanya terlihat saat melakukan pemeriksaan USG kehamilan, gerakan bayi yang berkurang, hingga gerakan janin yang malah tiba-tiba menguat.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Terlihat Saat USG
Untuk memastikan apakah bayi Anda terlilit tali pusar atau tidak Anda bisa melakukan USG, karena kondisi ini dapat terlihat melalui ultrasound.
Dokter dapat mendeteksi dengan tepat mengenai kondisi ini sekitar 70 persen.
Meski demikian, tidak dapat diketahui dengan pasti apakah tali pusat yang berada di sekitar leher berukuran pendek atau ketat.
2. Gerakan Bayi Berkurang
Tanda yang mungkin Bunda rasakan jika bayi terlilit tali pusar adalah berkurangnya jumlah gerakan bayi di minggu-minggu terakhir kehamilan.
Jika dicurigai adanya lilitan tali pusar pada usia 37 minggu atau lebih, hitung jumlah tendangan bayi Anda setidaknya dua kali sehari.
Di usia tersebut, bayi harus menendang setidaknya 5 kali dalam 30 menit.
3. Tiba-Tiba Bergerak dengan Kuat
Gerakan bayi yang berubah tiba-tiba sangat kuat dengan jumlah yang sedikit juga bisa menjadi tanda kondisi ini.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa janin menjadi hiperaktif sebagai sarana untuk memposisikan diri untuk meringankan kompresi tali pusar.
4. Detak Jantung Bayi Melambat Selama Persalinan
Saat seorang ibu mendorong untuk melahiran, dokter akan memerhatikan detak jantung janin.
Dokter Anda akan menyadari jika terdapat penurunan terus-menerus dari detak jantung bayi pada monitor jantung janin khusus untuk tali pusar yang ketat.
Apa Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar?

Seperti yang telah dijelaskan oleh Dr. Idries, penyebab bayi terlilit tali pusar biasanya adalah pergerakan janin dalam kandungan, cairan ketuban yang berlebihan, tali pusar yang panjang, hingga Bunda hamil anak kembar.
Bunda biasanya tidak mengalami gejala apa pun yang menandakan bayinya terlilit tali pusar, sehingga kondisi ini hanya bisa diketahui saat pemeriksaan USG atau ketika persalinan sedang berlangsung, ketika kondisi janin dipantau oleh tim medis.
Bagaimana Cara Mengetahui Bayi Terlilit Tali Pusar?
Untuk mengetahui apakah bayi terlilit tali pusar atau tidak hanya bisa didiagnosis dengan menggunakan ultrasound. Meski demikian, ini akan sangat sulit untuk dideteksi, karena USG hanya dapat mengidentifikasi tali pusat.
Dokter tidak dapat menentukan dari USG apakah tali pusat menimbulkan risiko bagi bayi Anda.
Oleh karena itu, jika Anda didiagnosis dengan adanya kondisi ini di awal kehamilan, usahakan untuk tidak panik, karena tali pusar dapat terlepas sebelum lahir. Kalaupun tidak, bayi Anda masih bisa lahir dengan selamat.
Jika dokter kandungan Anda mengetahui potensi lilitan tali pusar pada bayi selama persalinan, mereka mungkin menyarankan pemantauan ekstra sehingga dapat langsung mengetahui jika bayi mengalami komplikasi.
Apa Dampak Bayi Terlilit Tali Pusar?
Dampak bayi telilit tali pusar adalah adanya komplikasi seperti detak jantung bayi menurun saat proses dilahirkan.
Namun, jangan khawatir, setiap komplikasi yang timbul dari lilitan tali pusar sangat jarang terjadi.
Dengan pemantauan yang tepat, dokter akan dapat mendeteksi masalah ini.
Jika detak jantung bayi terus turun dan Anda telah mencoba untuk melahirkan dalam posisi yang lebih efektif, dokter kandungan Anda mungkin menyarankan kelahiran caesar darurat.
Meskipun beberapa kasus lilitan tali pusar pada bayi tidak berbahaya, tapi terdapat beberapa potensi komplikasi di antaranya:
- Keterlambatan perkembangan bayi
- Jumlah cairan ketuban berkurang
- Gerakan janin berkurang
- Masa kehamilan lebih lama
- Pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR)
- Anemia
- Rendahnya tingkat sirkulasi darah (hipovolemia)
- Tingginya kadar asam darah (asidosis metabolik)
- Kelahiran mati
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Terlilit Tali Pusar?

Jika kondisi tali pusar yang melilit leher bayi longgar, dokter bisa melepasnya dengan mudah. Namun, bila lilitannya ketat dan bersimpul, bisa jadi dokter akan memotong tali pusar tersebut sebelum bayi dilahirkan dari perut ibu.
Selain itu, hal ini juga bisa diatasi dengan mengubah posisi ibu di ranjang persalinan, atau menyuntikkan cairan ke dalam rahim.
Prosedur ini disebut dengan amnioinfusion. Bila cara tersebut tidak berhasil, dan lilitan tali pusar di leher bayi terlalu ketat hingga membahayakan keselamatannya, maka operasi caesar adalah jalan terbaik untuk menyelamatkannya.
Bagaimana Cara Mencegah agar Bayi Tidak Terlilit Tali Pusat?
Sayangnya, menurut Dr. Idries tidak ada cara untuk mencegah tali pusar melilit bayi selama masa kehamilan ataupun saat persalinan.
Bagi mereka yang mengalami kesulitan melahirkan karena bayinya terlilit tali pusar, biasanya akan disarankan melakukan operasi caesar.
Namun, ibu hamil atau ibu yang sedang melahirkan jangan terlalu cemas ya, karena biasanya hal ini bisa diatasi dengan baik oleh tim medis.
Itulah informasi seputar bayi terlilit tali pusar yang perlu Bunda ketahui. Semoga kehamilan Bunda sehat dan lancar sampai dengan persalinan ya.
***
Baca Juga:
Beginilah Cara Merawat Tali Pusat Bayi yang Benar!
Terlilit tali pusar dalam kandungan, bayi ini selamat berkat ibunya
Bunda ketahuilah 5 fakta menarik dari tali pusar bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.