Apa ya, obat sariawan bayi yang aman dan efektif?
Tak hanya orang dewasa, sariawan dapat menyerang bayi. Sariawan pada bayi bisa disebabkan jamur yaitu Candida albican.
Umumnya, sariawan terjadi pada anak berusia 2 bulan ke atas dan tak menutup kemungkinan menyerang bayi usianya lebih besar. Penting bagi Parents untuk mengetahui penyebab, tanda serta obat sariawan bayi dengan bahan alami yang aman.
5 Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi dengan Bahan Alami
Sariawan pada bayi sebenarnya akan menghilang dengan sendirinya, selama 7-10 hari.
Bayi menunjukkan beragam reaksi saat mengalami sariawan, ada yang sangat rewel namun ada juga yang seolah tak merasakan apa-apa.
Menyusui menjadi terapi paling efektif meredakan luka sariawan pada bayi Bunda. Di samping itu, cobalah cara berikut ini untuk menangani sariawan bayi Anda.
1. Minyak Kelapa
Minyak kelapa murni menjadi obat paling ampuh Bun, untuk menyembuhkan sariawan bayi.
Dalam minyak kelapa terkandung asam kaprilat yang dapat memerangi pertumbuhan jamur dan bakteri pada mulut bayi.
Caranya mudah, Bunda cukup mengoleskan minyak kelapa pada puting payudara jika bayi masih menyusui.
Namun untuk si Kecil yang sudah menggunakan botol susu bisa mengoleskannya pada dot botol susu yang digunakan bayi.
Bunda juga bisa langsung mengoleskan minyak kelapa pada area mulut bayi yang terkena sariawan, kandungan alaminya ampuh menghilangkan kotoran di dalam mulut bayi.
2. Kompres dengan Es Batu
Es batu juga bisa menjadi pilihan untuk sariawan pada bayi lekas pulih.
Cukup membungkus beberapa bongkah es batu dengan kain bersih dan lembut, lalu tempelkanlah pada sariawan di mulut.
Sensasi dinginnya dapat menyembuhkan luka lebih cepat, namun pastikan Bunda tidak menekannya terlalu keras karena dikhawatirkan akan menimbulkan luka baru.
Artikel terkait:Perihnya Bikin Tak Nafsu Makan, Begini 7 Cara Sembuhkan Sariawan!
3. Gunakan Larutan Air, Garam, dan Baking Soda
Untuk menghilangkan sariawan, Bunda pun bisa mencoba obat tradisional dengan menggunakan campuran baking soda, garam dan air.
Campurkan setengah sendok teh baking soda, setengah sendok teh garam dan segelas air putih. Aduk hingga rata lalu oleskan ramuan ini ke bagian yang terkena sariawan menggunakan kapas.
Jika dilakukan secara rutin, sariawan anak akan cepat mengecil dan pulih dalam waktu cepat.
4. Berikan Cairan yang Cukup pada Bayi
Luka di mulut yang menyakitkan tak pelak akan membuat nafsu makan bayi berkurang.
Apalagi bagi si Kecil yang sudah mengonsumsi makanan padat pengganti ASI, memberikan cairan yang cukup akan membantu menopang nutrisi yang dibutuhkan bayi selama ia mogok makan.
Di samping itu, pemberian ASI cukup akan menjaga bayi terhindar dari dehidrasi. Jus asli dari buah segar yang kaya akan vitamin juga bisa menjadi alternatif nutrisi untuk meningkatkan nafsu makan bayi.
Tips atau cara lain mengatasi sariawan pada bayi yaitu dengan menjaga kebersihan mulutnya.
Bersihkan gigi dengan sikat gigi khusus bayi dua kali sehari untuk meminimalisir pertumbuhan bakteri. Pilihlah sikat gigi dengan permukaan halus yang aman untuk gigi bayi.
5. Ajak Bayi Berjemur
Salah satu penyebab sariawan bisa jadi adalah menurunnya daya tahan tubuh. Menjemur bayi di matahari pagi bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Namun, Parents tidak perlu menjemurnya terlalu lama, cukup 10-15 menit untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Artikel terkait: Sariawan pada Anak: Penyebab, Gejala, Pertolongan Pertama, serta Pencegahannya
7 Penyebab Sariawan pada Bayi
Bila bayi mengalami sariawan, kondisi ini dapat memengaruhi nafsu makannya. Bayi pun jadi rewel.
Agar bisa mengobati, Bunda perlu tahu beberapa hal yang memicu timbulnya sariawan pada bayi, antara lain:
- Adanya luka pada mulut, misalnya bayi tak sengaja menggigit lidah atau bagian dalam bibir
- Alergi makanan
- Sensitivitas terhadap buah asam, misalnya jeruk dan stroberi
- Defisiensi nutrisi seperti vitamin B12, asam folat, zinc dan zat besi
- Virus, bakteri atau trauma tertentu
- Kondisi medis seperti penyakit celiac, radang usus
- Penyakit kanker mulut, namun kasus ini terbilang langka
Selain akibat jamur, sariawan pada bayi juga bisa disebabkan trauma bahkan infeksi virus herpes.
Sariawan yang disebabkan luka pada mulut disebut dengan stomatitis aphotosa dan sariawan yang disebabkan virus herpes disebut dengan stomatitis herpetik.
Karenanya, pastikan Parents lebih aware dalam mendeteksi sariawan yang dialami si kecil.
Mendeteksi Sariawan pada Bayi
Sariawan pada bayi umumnya tumbuh di sisi lidah atau mukosa atau bagian dalam pipi, tenggorokan dan gusi.
Jika disentuh, lekukan yang ada di sekitar luka biasanya tak akan mudah kembali ke bentuk semula.
Umumnya, jumlah sariawan bayi juga tak sebanyak orang dewasa, hanya 1-2 luka. Bentuknya seperti bulatan kecil dengan diameter kecil 1-3 mm dan warnanya putih kekuningan.
Luka juga bisa berwarna keabuan atau putih saja, bergantung kondisi mulut bayi.
Tanda lain yang bisa mengindikasikan bayi sariawan, yaitu ia akan menangis saat makan atau menyusu, bahkan ketika lidahnya menyentuh sariawan tersebut.
Kondisi ini akan membuat bayi kurang lahap makan dibanding biasanya.
Artikel terkait: 13 Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi, Parents Sudah Coba yang Mana?
5 Obat Sariawan untuk Bayi dari Apotek
Apabila tidak memiliki banyak waktu untuk membuat obat sendiri seperti yang dijelaskan di atas, jangan khawatir, sebab Parents dapat membeli obat sariawan untuk bayi langsung dari apotek terdekat.
Berikut ini beberapa merek obat sariawan yang aman untuk dikonsumsi bayi.
1. Nystatin Drop Berno
Salah satu obat sariawan bayi yang dapat dibeli di apotek adalah Nystatin Drop Berno.
Obat yang mengandung zat aktif nystatin 100 ribu IU ini diketahui dapat menghentikan pertumbuhan jamur agar tidak berkembang semakin parah.
Obat ini cocok untuk bayi Anda yang memiliki tanda-tanda seperti bercak putih di mulut, terutama pada bagian lidah, sekitar bibir, dan langit-langit mulut. Cara memberikan Nystatin Drop Berno pun cukup mudah.
Parents, cukup meneteskan obat Nystatin ini pada bagian mulut bayi Anda yang terinfeksi. Lalu, diamkan sebentar. Pastikan Anda memberikannya sesuai dosis yang disarankan oleh dokter karena ini tergolong obat keras.
Adapun efek samping yang mungkin terjadi adalah diare, mual, dan muntah.
2. Mycostatin Drop
Obat sariawan bayi lainnya adalah Mycostatin Drop.
Sama seperti sebelumnya, obat ini juga memiliki kandungan bahan aktif nystatin.
Oleh karena itu, fungsinya pun tidak jauh berbeda yaitu mengobati infeksi jamur candida yang kerap terjadi pada bagian rongga mulut.
Mycostatin Drop termasuk obat keras sehingga Anda perlu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya pada si kecil.
Selain itu, obat ini diketahui memiliki sejumlah efek samping yang mungkin terjadi, mulai dari mual, muntah, hingga diare.
3. Kandistatin Suspensi
Selanjutnya, ada obat Kandistatin Suspensi yang bisa diberikan untuk bayi Anda.
Obat ini berfungsi untuk menghentikan infeksi jamur Candida albicans pada bagian mulut seperti lidah, gusi, bibir bagian dalam, dan langit-langit mulut.
Kandistatin Suspensi ini juga termasuk obat yang keras. Oleh karena itu, Parents tidak boleh menggunakannya tanpa resep dokter.
Sebagai informasi, obat ini memiliki efek samping yang mungkin terjadi seperti muntah, sakit perut, mual, iritasi mulut, dan munculnya ruam.
4. Penciclovir dan Acyclovir
Obat sariawan bayi lainnya yang aman digunakan yaitu Penciclovir dan Acyclovir. Obat les ini diketahui berfungsi untuk membasmi bakteri dan virus yang menyebabkan sariawan.
Cara menggunakannya, Parents cukup mengoleskannya di bagian sariawan setiap 2 jam sekali (kecuali saat tidur) selama empat hari atau berdasarkan saran dari dokter.
Untuk obat-obatan yang dioleskan langsung ke luka, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengeringkan area terinfeksi dengan tisu.
Gunakan kapas untuk mengoleskan sedikit obat, dan pastikan bayi Anda tidak makan atau minum setidaknya selama 30 menit untuk memastikan obatnya tidak hilang.
Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah menggunakan obat oles ini antara lain bibir kering atau pecah-pecah dan iritasi.
5. Chlorhexidine
Chlorhexidine merupakan obat topikal antiseptik cair yang dapat berguna untuk mengobati sariawan sekaligus mencegah pertumbuhan bakteri jahat pada mulut bayi Anda.
Untuk diketahui, cara kerja obat ini tidak menimbulkan rasa nyeri sehingga si Kecil tidak kesakitan saat menyusu atau makan.
Jika sariawan tidak membaik setelah beberapa minggu atau terus muncul kembali, segera temui dokter.
Mereka mungkin akan meresepkan obat topikal, kumur khusus, atau obat rumahan lainnya untuk membantu menyembuhkan bagian yang terinfeksi.
Satu lagi, jangan pernah memberikan aspirin kepada bayi Anda. Hal itu karena aspirin dapat memicu penyakit langka dan mematikan seperti sindrom Reye, kondisi serius yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian hati dan otak.
Cara Meringankan Sakit Akibat Sariawan pada Bayi
Untuk membantu mengurangi rasa sakit sariawan dan mencegahnya datang kembali, lakukanlah langkah-langkah berikut untuk bayi Anda, yaitu:
- Hindari makan makanan abrasif atau relatif keras, seperti keripik dan kacang-kacangan yang dapat mengiritasi gusi dan jaringan mulut halus lainnya
- Cobalah menyikat dan berkumur dengan pasta gigi dan obat kumur yang tidak mengandung SLS (Sodium Lauryl Sulfate)
- Gunakan hanya sikat gigi berbulu lembut dan berhati-hatilah untuk tidak menyikat terlalu keras
- Hindari makanan apa pun yang membuat bayi Anda alergi
- Hindari makanan pedas, asin, dan asam (seperti lemon dan tomat) yang dapat mengiritasi sariawan
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Sariawan memang bisa sembuh lebih cepat jika dialami anak masih kecil, namun temui dokter jika bayi mengalami beberapa gejala berikut:
- Sariawan tak juga membaik lebih dari 2 minggu
- Demam
- Ruam kulit
- Berat badan menurun drastis
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Dokter biasanya akan meresepkan obat seperti parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri dengan dosis tepat sesuai usia bayi.
Dan jika anak Anda sering mengalami sariawan, dokter mungkin akan melakukan tes untuk mencari tahu kemungkinan masalah nutrisi, masalah sistem kekebalan, dan makanan atau alergi lainnya.
Demikianlah informasi tentang obat, penyebab hingga cara mendeteksi sariawan untuk bayi. Semoga membantu, Parents.
Artikel ini telah diupdate oleh: Fadhilla Arifin
Baca juga:
Viral! Anak kejang hingga meregang nyawa karena menelan obat sariawan, kok bisa?
Perihnya Bikin Tak Nafsu Makan, Begini 7 Cara Sembuhkan Sariawan!
8 Cara Mengatasi Sariawan pada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.