Tidak hanya pada orang dewasa, sariawan juga menyebabkan ketidaknyamanan pada anak.
Memang, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu atau dua minggu dan jarang merupakan tanda dari sesuatu yang serius, tetapi tetap saja, kondisi ini bisa membuat anak menjadi stres dan kehilangan nafsu makan serta minumnya.
Artikel Terkait: 10 Rekomendasi Obat Sariawan untuk Dewasa dan Anak-anak, Aman dan Mudah Didapat!
Sariawan pada Anak Apakah Jadi Tanda Masalah Kesehatan?
Dalam istilah medis, sariawan sering disebut dengan stomatitis, yaitu suatu peradangan yang terjadi di lapisan lunak gusi, rongga mulut bagian dalam seperti pada bibir, lidah, pipi bagian dalam, dan langit-langit mulut.
Sariawan tidak menular, tetapi terkadang ini bisa jadi tanda atau gejala dari penyakit menular.
Sariawan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1 atau 2 minggu –bisa sembuh tanpa jaringan parut. Selama waktu ini, luka bisa terasa sakit terutama di tiga sampai 4 hari pertama –rasa nyerinya paling parah.
Selama itu juga anak akan merasa sangat tidak nyaman, sakit saat makan atau minum bahkan sampai merasa stres.
Namun, Anda dapat membantu mengurangi rasa sakitnya dengan beberapa cara di bawah ini.
Artikel Terkait: 21 Makanan Pereda Batuk Pilek Anak, Bantu Si Kecil Sembuh
Gejala Sariawan yang Timbul pada Anak
Ayo, Bunda, periksa apakah yang ada pada mulut si kecil adalah sariawan atau bukan? Sariawan pada si kecil umumnya terlihat dan diikuti dengan beberapa gejala berikut ini:
- Terdapat luka berukuran kecil kurang dari 6 mm.
- Warnanya putih krem dengan kemerahan di tepinya.
- Umumnya terdapat di bibir bagian dalam mulut dan pipi, tetapi bisa juga di bibir, gusi dan lidah.
- Luka terasa nyeri, bahkan saat tidak sedang makan.
- Pada canker sore, jumlah luka biasanya berkisar antara 1-3 dan ukurannya bisa berbeda-beda –lebar dan kedalamannya.
- Dapat disertai kenaikan suhu tubuh (demam).
Pada sebagian besar kasus, sariawan pada anak dapat ditentukan melalui wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik secara langsung.
Pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan, kecuali ada hal lain di luar sariawan seperti anak menunjukkan gejala sariawan atau kekurangan nutrisi tertentu.
Bila demikian, dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar hemoglobin. Bila sariawan dicurigai akibat infeksi, dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui jenis infeksi.
Artikel terkait: Sariawan tidak kunjung sembuh? Waspada gejala kanker tenggorokan!
Penyebab Sariawan pada Anak yang Sering Terjadi
Ada berbagai faktor yang akan dipertimbangkan dokter anak ketika mencoba mempersempit penyebab sariawan pada anak. Hal itu termasuk usia anak, tampilan dan durasi luka, dan gejala yang menyertainya.
Penyebab Umum
Sariawan pada anak umumnya terjadi karena berbagai faktor, seperti:
- Cedera (trauma) karena tergigit, terbakar (suhu makanan/minuman yang terlalu panas), atau tergosok karena kawat gigi
- Kecemasan berlebih atau stres emosi/psikis
- Alergi atau hipersensitivitas
- Makanan
- Infeksi jamur yang dapat menyebabkan lepuh seperti dadih putih
- Kurangnya nutrisi atau asupan vitamin rendah seperti kekurangan vitamin B12 dan zat besi
- Penyakit seperti penyakit celiac atau penyakit radang usus
- Menyikat gigi terlalu keras
- Obat-obatan, seperti beberapa obat anti-inflamasi atau beta-blocker
- Kebersihan yang kurang dijaga
Penyebab Khusus
Umumnya anak yang lebih kecil yang lebih rentan terhadap banyak infeksi virus dan bakteri yang menyebabkan sariawan. Berikut ini sariawan pada anak yang disebabkan oleh infeksi:
- Stomatitis aftosa (canker sores). Ini adalah penyebab utama sariawan pada si kecil di atas usia lima tahun. Kondisi ini dapat dicetuskan oleh cedera minor pada rongga mulut, misalnya akibat konsumsi makanan yang bertekstur kasar atau terbentur sikat gigi. Alergi makanan dan kekurangan vitamin juga dapat mencetuskan kondisi ini.
- Hand-Foot-Mouth Disease (HFMD) atau Flu Singapur. Ini juga menjadi salah satu penyebab tersering sariawan pada si kecil. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus Coxsackie dan biasa terjadi pada anak usia 1-5 tahun. Sariawan biasanya terdapat di lidah maupun pipi bagian dalam.
- Herpes simplex virus (cold sores). Kondisi ini disebabkan oleh virus herpes simplex dan sering terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Biasanya, infeksi terjadi cukup berat dan nyeri, menyebabkan demam dan kesulitan menelan. Kondisi ini dapat ditularkan saat orang dewasa mencium anak.
- Herpes gingivostomatitis disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan cold sores. Anak-anak dengan herpes gingivostomatitis sering mengalami iritabilitas, demam tinggi, dan borok yang menyakitkan pada gusi dan di dalam mulut.
- Herpangina mirip dengan penyakit tangan kaki dan mulut, tetapi boroknya berada di dalam mulut anak. Herpangina juga disebabkan oleh virus Coxsackie.
- Gingivitis adalah bentuk umum dan ringan dari penyakit gusi yang dapat menyebabkan sariawan. Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Geographic tongue adalah kondisi yang tidak berbahaya yang disebabkan oleh hilangnya tonjolan kecil seperti rambut di permukaan lidah (disebut papila). Ini menyebabkan bercak merah halus di bagian atas atau samping lidah. Biasanya tidak menyakitkan, dan tidak diperlukan pengobatan. Penyebabnya juga tidak diketahui.
Penyebab Sariawan Berulang
Sariawan yang berulang bisa sulit didiagnosis karena ada banyak kemungkinan penyebabnya.
Penyebab yang paling mungkin diketahui adalah trauma pada mulut yang disebabkan oleh benda di dalam mulut seperti kawat gigi atau kebiasaan menggigit pipi bagian dalam. Bila penyebabnya itu, kekambuhan sangat mungkin terjadi.
Sariawan yang berulang juga bisa disebabkan stomatitis aphthous, juga alergi makanan, kekurangan vitamin dan virus herpes simpleks 1 (HSV-1).
Sementara penyebab lain dari sariawan berulang yang timbul karena kondisi sistemik adalah:
- Behcet’s Syndrome, suatu penyakit autoimun langka yang menyebabkan sariawan berulang, borok genital, dan lesi mata.
- Celiac disease (CD), yaitu penyakit autoimun yang memengaruhi usus kecil yang disebabkan oleh makan gluten (protein sereal yang ditemukan dalam gandum, gandum hitam, dan jelai).
- Cyclic Neutropenia, penurunan berulang pada jenis sel darah putih yang disebut neutrofil yang dapat menyebabkan sariawan dan demam.
- HIV, infeksi menular seksual yang merusak sistem kekebalan tubuh.
- Inflammatory Bowed Disease (IBD) atau penyakit radang usus, sekelompok penyakit yang menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan.
- Periodic Fever Syndrome (PFAPA): Suatu kondisi di mana anak-anak mengalami episode demam, sariawan, dan sakit tenggorokan setiap dua hingga delapan minggu.
- Kekurangan vitamin, termasuk kekurangan zat besi, folat, seng, dan vitamin B12.
Artikel terkait: 9 Cara Ini Bantu Atasi Sariawan, Bikin Mulut Kembali Sehat dan Nyaman
Diagnosis Sariawan pada Anak
Sariawan pada anak sering kali dapat dengan mudah didiagnosis oleh dokter anak atau dokter gigi.
Oleh karena itu, tidak diperlukan tes untuk mendiagnosis sariawan, karena dokter dapat mengidentifikasinya berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik saja.
Namun, mungkin ada saat-saat ketika seorang spesialis diperlukan jika dicurigai ada kondisi mendasar yang lebih serius.
Jika si kecil sering mengalami sariawan atau parah, dokter baru akan melakukan tes untuk mencari kemungkinan kekurangan nutrisi (yang dapat diperbaiki dengan perubahan pola makan atau resep suplemen vitamin), defisiensi sistem kekebalan, dan makanan atau alergi lainnya.
Jika anak Anda menderita sariawan yang berlangsung lebih dari 2 minggu atau tidak bisa makan atau minum karena rasa sakitnya, hubungi dokter Anda. Hubungi juga jika luka muncul lebih dari dua atau tiga kali setahun.
Pertolongan Pertama Sariawan pada Anak di Rumah
Sariawan pada anak sering kali membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, saat sariawan memang anak akan cenderung sulit makan, gelisah, dan tidak nyaman.
Ini akan meningkatkan risiko mengalami kekurangan nutrisi dan cairan (dehidrasi). Untuk mencegahnya, ini cara yang bisa Parents lakukan di rumah:
1. Berikan Minum Sesering Mungkin
Perhatikan asupan cairan harian anak, pastikan ia selalu cukup minum. Untuk memudahkan, Anda bisa memberikan 1-2 sendok teh cairan setiap 5 menit.
Pada bayi usia 0-6 bulan, berikan ASI sesering mungkin, dan untuk bayi (dan anak) di atas 6 bulan, selain ASI, berikan pula air putih biasa maupun cairan dari makanan seperti kuah sup.
Pada anak yang masih menggunakan dot, batasi penggunaannya untuk sementara waktu karena dapat meningkatkan nyeri di luka sariawan. Berikan cairan menggunakan sendok atau cangkir.
2. Beri Makanan yang Bersuhu Dingin
Bila sariawan sangat mengganggu, Anda dapat memberikan jus buah atau buah potong yang dingin. Atau, memberikan es loli yang dibuat dari jus buah atau susu untuk mengurangi nyeri dan menyamankan anak.
3. Beri Makanan yang Mudah Ditelan
Perhatikan kebutuhan nutrisi anak dan pastikan selalu terpenuhi. Komposisi makanan harus bergizi seimbang, yakni mencakup karbohidrat, lemak, dan protein serta mikronutrien yakni vitamin dan mineral.
Selain itu, perhatikan pula tekstur dan rasa makanan. Hindari makanan yang bertekstur keras atau kasar, atau makanan yang terlalu asam, asin, atau pedas.
Sementara waktu, berikan anak makanan yang bertekstur lumat, seperti bubur. Hal ini dapat Anda lakukan setidaknya selama sariawan masih terasa nyeri.
Ketika sariawan sudah membaik dan sembuh, tekstur makanan dapat kembali seperti sesuai usia dan kemampuan anak.
4. Jaga Kebersihan Tangan
Kuman mudah sekali berpindah dari telapak tangan ke tubuh anak. Oleh karena itu, biasakan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir dengan langkah yang tepat sebelum menyentuh anak.
5. Jaga Kebersihan Rongga Mulut Anak
Sejak bayi, si kecil perlu dibiasakan untuk membersihkan rongga mulut secara rutin setiap pagi hari dan sebelum tidur. Ketika masih bayi, Anda bisa menggunakan jari yang ditutupi kasa basah. Seiring bertambahnya usia anak, gunakan sikat gigi sesuai tahapan usia.
6. Berikan Antinyeri
Pengobatan sariawan tentu saja difokuskan untuk menghilangkan gejala, di antaranya obat penghilang rasa sakit. Bila perlu, gunakan obat pereda nyeri seperti paracetamol untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Ikuti anjuran penggunaan pada kemasan sesuai berat badan atau usia anak. Untuk obat-obatan lain, biasanya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala sariawan, usia anak, serta penyebab sariawan tersebut.
Melansir laman Verywell Family, ada beberapa yang dijual bebas seperti Tylenol (acetaminophen) atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti Advil (ibuprofen).
Ada juga obat oles, pasta gigi khusus, antasida cair, anestesi topikal dapat membantu menghilangkan rasa sakit di mulut, dan juga antiseptik berupa obat kumur yang bisa anak gunakan dua kali sehari.
Untuk obat-obatan yang dioleskan langsung ke luka, pertama-tama keringkan area tersebut dengan tisu.
Gunakan kapas untuk mengoleskan sedikit obat, dan pastikan anak tidak makan atau minum setidaknya selama 30 menit untuk memastikan obatnya tidak hilang dan menyerap pada luka dengan optimal.
Artikel terkait: 10 Rekomendasi Obat Sariawan untuk Dewasa dan Anak-anak, Aman dan Mudah Didapat!
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya bawa si kecil ke dokter bila mengalami salah satu hal berikut ini:
- Ada riwayat menelan zat kimia tertentu sebelum terjadinya sariawan.
- Terjadi dehidrasi yang berat, ditandai dengan tidak ada buang air kecil dalam delapan jam terakhir, mulut tampak kering, dan tidak ada air mata saat menangis.
- Anak tampak terus-menerus mengantuk dan lemas.
- Terdapat ruam pada tubuh dan demam tinggi.
- Sariawan disertai bengkak dan kemerahan pada gusi dan lidah.
- Terdapat sesak napas, bibir bengkak, dan kebiruan.
Cegah Sariawan pada Anak
Parents bisa mencegah sariawan pada anak. Caranya mudah. Begini:
Jika anak kerap mengalami sariawan berulang, buatlah jurnal yang isinya mengenai segala sesuatu mengenai sariawannya, mulai dari penyebab atau pemicu, gejala, durasi sariawan, dan lainnya. Dengan adanya evaluasi ini Anda dan anak jadi sama-sama mengetahui penyebabnya dan belajar untuk menghindari pemicunya.
Dehidrasi dan mulut kering bisa meningkatkan risiko sariawan, lo, Bunda. Anda dapat mengurangi risikonya dengan memastikan si kecil minum air putih secara teratur.
Pengalaman Para Ibu Mengatasi Sariawan pada Anak
Sebagian dari Parents mungkin masih kebingungan bagaimana dan apa obat yang ampuh mengatasi sariawan pada anak.
Nah, sejumlah ibu di forum The Asian Parent membagikan pengalamannya tentang obat yang aman untuk mengobati sariawan pada si kecil.
Bunda Disa Almira Yamin merekomendasikan Nysatin Berno atau Nysatin Drop ini merupakan obat antijamur yang bekerja denagn cara merusak membran sel jamur sehingga pertumbuhan sel jamur akan terhenti.
Selain sebagai obat sariawan, obat ini juga ampuh untuk mengatasi Candidiasis di rongga mulut, bercak putih, di lidah, bibir, dan langit-langit.
Obat ini dapat digunakan sebelum dan sesudah makan dengan cara diteteskan di rongga mulut lalu diamkan sejenak dan telan.
Untuk bayi maka Parent bisa meneteskan 1-2 ml sebanyak 4 kali sehari. Sedangkan anak-anak dan dewasa 1-6 ml sehari diberikan sebanyak 4 kali. Obat ini tidak dijual bebas ya, Parent sehingga harus menggunakan resep dokter.
Sementara itu, Bunda Rizka Ramadhania merekomendasikan Aloclair Plus Gel sebagai obat sariawan anak.
Ini adalah obat yang digunakan untuk melindungi atau menutup ujung saraf suatu lesi sehingga terhindar dari iritasi dan nyeri.
Kandungan Aloclair Plus Gel ialah asam hialuronat dan aloe vera untuk pemulihan secara alami.
Tak hanya itu, Aloclair Plus Gel juga digunakan untuk ulkus aftosa, stomatitis aftosa, lesi minor, ulkus karena perlukaan dan trauma akibat kawat gigi.
Aplikasikan 1-2 tetes gel pada area yang sakit sebanyak 3-4 kali sehari.
Komposisi Aloclair Plus ialah Aqua, Polyvinylpyrrolidone (PVP), maltodextrin, propylene glycol, PEG-40 hydrogenated castor oil, xanthan gum, potassium sorbate, sodium benzoate, sodium hyaluronate, aroma, benzalkonium chloride, disodium EDTA, sodium saccharin, dipotassium glycyrrhizate, aloe barbadensis.
Jangan gunakan obat apabila kemasan rusak. Sebaiknya simpan pada suhu di bawah 25 derajat namun jangan dibekukan dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Beberapa efek samping pemakaian oabat ini berbeda-beda pada tiap individu. Namun, apabila terjadi efek samping yang mencurigakan dan membahayakan nyawa maka segera periksakaan ke dokter.
Pertanyaan Populer Terkait Sariawan pada Anak
Berikut ini beberapa pertanyaan populer yang paling sering ditanyakan banyak orang saat si kecil mengalami sariawan. Simak penjelasannya berikut ini!
-
Apakah sariawan bikin anak demam?
Salah satu gejala sariawan pada anak alah lenting yang pecah. Hal ini menyebabkan anak demam dan sulit menelan. Biasanya sariawan diakibatkan oleh virus Coxsackie yakni virus kaki tangan dan mulut dan biasanya menyerang anak usia 1-5 tahun.
-
Minum apa agar sariawan cepat sembuh?
Ada sejumlah minuman yang bisa digunakan untuk menyembuhkan sariawan dengan efektif dan cepat yakni berkumur dengan larutan garam, teh chamomile, madu, serta perbanyak minum air putih, jus sayuran, dan buah-buahan.
-
Bagaimana cara mengatasi anak rewel karena sariawan?
Beberapa cara untuk mengatasi anak rewel saat sariawan ialah berikan makanan dan cairan yang cukup. Pastikan makanan yang disantap bertekstur lembut.
Selanjutnya, berikan paracetamol untuk mengurangi nyeri. Minum banyak buah dan sayuran, pantau gejala dan tanda dehidrasi (lemas, tidak sadarkan diri, jarang kencing).
-
Sariawan pada anak apa menular?
Meskipun sariawan yang menyerang orang dewasa cenderung tak menular, tapi sariawan dapat ditularkan dari ibu ke bayi saat proses menyusui.
Ibu rentan terinfeksi jamur di area puting susu lalu menimbulkan sariawan dan menyebabkan sariawan. Oleh sebab itu, baik ibu dan bayi yang terkena sariawan harus sama-sama diobati.
-
Apakah madu bisa menyembuhkan sariawan?
Madu memiliki sifat anti bakteri dan anti inflamasi sekaligus mencegah infeksi sekunder yang bisa menyembuhkan sariawan pada anak. Parents cukup mengoleskan madu ke bagian luka sariawan sebanyak 3-4 kali sehari untuk hasil yang maksimal.
Artikel Terkait: 21 Makanan Pereda Batuk Pilek Anak, Bantu Si Kecil Sembuh
Sariawan pada anak umumnya tidak berbahaya tetapi dapat sangat mengganggu. Cara-cara di atas dapat Anda terapkan untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dialami anak. Bila khawatir dengan kondisi si Kecil, segeralah berkonsultasi dengan dokter anak Anda. Semoga bermanfaat!
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang, Lolita
Baca juga:
Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama
Berakibat Fatal dan Mengancam Jiwa, Apa Itu Kondisi Hipertensi Emergensi?
Khawatir Alami Kolesterol Tinggi? Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.