Parents, jika buah hati Anda terus menangis ketika menyusu dan Anda melihat adanya bercak putih di mulut bisa jadi ini tanda adanya jamur pada mulut bayi.
Jamur pada mulut bayi merupakan kondisi yang normal dan biasanya tidak akan berkembang menjadi sesuatu yang serius.
Meski demikian, anak Anda mungkin akan merasa tidak nyaman ketika menyusu atau membuka mulutnya. Oleh karena itu, kenali berbagai ciri-ciri serta cara mengobatinya.
Artikel Terkait: Bayi Susah Makan karena Sariawan? Obati dengan 5 Cara Alami Ini
Apa Itu Jamur pada Mulut Bayi?
Infeksi jamur pada mulut bayi biasanya muncul dalam bentuk bercak putih atau kuning yang tidak teratur atau seperti luka yang melapisi mulut bayi.
Kondisi ini juga biasa dikenal dengan sariawan. Biasanya ini terjadi di gusi, lidah, langit-langit mulut dan bagian dalam pipi.
Infeksi ini disebabkan oleh ragi atau jamur yang disebut Candida albicans.
Meskipun hanya infeksi ringan, ini bisa membuat bayi Anda tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. Bagi Bunda yang sedang menyusui, si Kecil bisa saja menularkan infeksi tersebut kepada Anda.
Ciri-Ciri Infeksi Jamur pada Mulut Bayi
Berikut beberapa tanda-tanda yang mungkin muncul saat terjadi infeksi jamur di mulut buah hati Anda:
1. Bercak Putih
Lapisan putih atau bercak putih di lidah, gusi, pipi bagian dalam atau langit-langit mulut bisa menjadi salah satu tanda infeksi jamur pada mulut bayi.
Biasanya, residu susu juga sering meninggalkan bercak serupa, tetapi akan mudah larut dalam waktu kurang dari satu jam.
Untuk mengetahui apakah lidah putih bayi Anda disebabkan oleh susu atau infeksi jamur jenis ini, cobalah untuk menyekanya menggunakan kain lembut yang lembap atau jari yang tertutup kain kasa.
Jika lidah berwarna merah muda dan tampak sehat setelah dibersihkan, tidak diperlukan perawatan lebih lanjut.
Namun, jika bercak putih tersebut tidak hilang dan Anda menemukan bercak merah di bawahnya, kemungkinan itu adalah infeksi jamur dan Anda harus segera menghubungi dokter.
2. Lebih Rewel dari Biasanya
Ciri-ciri berikutnya yang mungkin ditunjukkan oleh anak adalah ia menjadi lebih rewel dan cengeng, terutama ketika sedang menyusu atau menghisap dot.
Bisa jadi ini disebabkan oleh sakit yang ia rasakan di area mulutnya akibat infeksi jamur.
3. Air Liur Berlebih
Adanya jamur pada mulut bayi juga bisa menyebabkan ia mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya.
Terkadang ini terjadi karena anak kesulitan menelan ludahnya akibat rasa perih di area yang terinfeksi.
4. Tidak Mau Menyusu
Infeksi jamur pada mulut anak bisa jadi sangat menyakitkan baginya. Si Kecil mungkin akan menolak jika diberikan susu ataupun ASI.
Artikel Terkait: 13 Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi, Parents Sudah Coba yang Mana?
Penyebab Adanya Jamur pada Mulut Bayi
Sariawan yang dialami anak Anda disebabkan oleh jamur yang disebut Candida albicans.
Setiap 1 dari 2 orang bisa hidup sehat dengan jamur, tetapi terkadang jamur tersebut tumbuh terlalu cepat sehingga menyebabkan infeksi.
Jika anak Anda sedang menjalani pengobatan antibiotik atau mengonsumsi kortikosteroid inhalasi (seperti yang ada di banyak obat asma yang sering digunakan), mereka berpotensi lebih tinggi untuk mengalami infeksi jamur.
Seorang anak dengan sistem kekebalan yang lemah juga lebih mungkin untuk terinfeksi.
Infeksi jamur pada mulut anak ini juga bisa jadi dimulai sejak ia ada di jalan lahir yang berjamur. Dari situlah bayi Anda kemudian memilikinya ketika ia terlahir ke dunia.
Jamur candida ini adalah organisme yang biasanya berkeliaran di mulut atau vagina. Jamur ini biasanya dikendalikan oleh mikroorganisme lain.
Namun jika Anda sakit, mulai menggunakan antibiotik, atau mengalami perubahan hormonal (seperti yang terjadi selama kehamilan), keseimbangannya bisa terganggu, memungkinkan Candida tumbuh dan menyebabkan infeksi.
Lantaran infeksi jamur pada mulut anak biasanya muncul saat bayi lahir, ini paling sering terjadi pada bayi baru lahir dan bayi di bawah 2 bulan.
Bayi yang lebih besar juga dapat mengalami sariawan jika mereka telah mengonsumsi antibiotik untuk melawan infeksi lain (yang membunuh bakteri “baik” yang mengendalikan jamur) atau memiliki sistem kekebalan yang tertekan.
Infeksi jamur ini juga dapat berkembang jika payudara ibu tidak dikeringkan dengan benar setelah menyusui sehingga menyebabkan jamur tumbuh dan terjadilah infeksi.
Selain itu, dot atau botol dapat membuat bagian dalam mulut bayi terlalu lembap, yang menyediakan lingkungan yang sempurna bagi ragi untuk berkembang.
Cara Mengobati Infeksi Jamur pada Mulut Bayi
Ada dua cara yang biasa dilakukan dokter untuk mengobati sariawan pada bayi Anda. Ini dilakukan pada mulut bayi dan pada puting payudara Anda jika bayi menyusu secara langsung.
Pengobatan pada Bayi
Untuk bayi, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur (seperti Nystatin). Cara penggunaannya adalah dioleskan ke bagian dalam mulut dan lidah anak beberapa kali sehari selama 10 hari.
Jika dokter meresepkan obat tersebut, pastikan Anda mengoleskannya pada semua bercak putih yang ada di mulut bayi.
Dalam kasus yang sulit, flukonazol (nama merek Diflucan), obat oral yang diberikan dengan alat tetes. Ini juga bisa diresepkan dokter untuk anak
Bayi dengan sariawan yang juga mengalami infeksi jamur di area popok dapat diobati dengan resep obat antijamur yang berbeda khusus untuk area tersebut.
Pengobatan pada Ibu
Jika Bunda adalah seorang ibu menyusui dengan anak yang terinfeksi jamur, dokter mungkin juga akan meresepkan gel antijamur untuk puting Anda.
Ini diperlukan karena mungkin saja Anda menyebarkan infeksi ke anak saat menyusui.
Meski demikian, Bunda tetap dapat terus menyusui seperti biasa jika bayi Anda mengalami sariawan.
Artikel Terkait: Gingivostomatitis – Penyakit mulut akibat virus seperti sariawan bayi
Cara Pencegahan Infeksi Jamur pada Mulut Bayi
Infeksi jamur tidak dapat dicegah jika ini terjadi akibat paparan jamur di jalan lahir, kecuali Anda menjalani operasi caesar.
Namun, ada beberapa cara pencegahan infeksi jamur pada mulut anak yang berkembang saat anak sudah berada di luar kandungan.
Berikut di antaranya:
Sterilisasi Alat yang Kontak Langsung dengan Mulut Bayi
Penting untuk mensterilkan barang-barang yang bersentuhan dengan mulut anak, termasuk mainan tumbuh gigi, boneka, dan botol.
Bersihkan dot dengan baik di antara waktu menyusui untuk memastikan anak Anda tidak terinfeksi ulang.
Selain itu, anak juga bisa terinfeksi jamur dari puting Anda ketika ia menyusu.
Oleh karena itu, secara berkala bersihkan juga alat pompa ASI yang bersentuhan langsung dengan puting Anda.
Menjaga Payudara Tetap Kering
Menjaga payudara Anda tidak lembap di antara waktu menyusui bisa mencegah pertumbuhan bakteri dan mikroba lainnya.
Anda dapat mengganti bantalan menyusui setelah menyusui, mengenakan bra katun yang menyerap keringat dan sering mencuci bra dengan air panas, serta mengeringkannya di bawah sinar matahari untuk memberikan perlindungan ekstra.
Membersihkan Mulut Bayi
Menjaga kebersihan mulut adalah cara yang baik untuk mencegah penyebaran infeksi.
Jika bayi Anda sudah memiliki gigi, ajak ia untuk menyikatnya dua kali sehari dan membawanya ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan perawatan.
Hindari Konsumsi Antibiotik
Sebisa mungkin batasi konsumsi antibiotik, baik bagi Anda maupun bayi.
Ini karena antibiotik dapat memicu infeksi jamur, termasuk pada mulut. Gunakan obat ini hanya saat benar-benar diperlukan.
***
Meski tidak berbahaya, infeksi jamur pada mulut anak bisa membuatnya tidak nyaman dan kesulitan untuk makan.
Jadi melihat gejala-gejala seperti di atas, segera periksakan kondisi anak ke dokter, ya, Bun.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga:
6 Obat Sariawan Terbaik di 2022 yang Aman untuk Bayi dan Dewasa
Herpangina, penyakit pada bayi dan anak yang membuatnya susah makan
Lidah Putih pada Bayi Tak Selalu Karena ASI, Begini Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.