Hingga kini, penggunaan obat penguat kandungan saat hamil masih menjadi perdebatan para ahli terkait efektivitasnya menguatkan kandungan.
Progesteron yang dianggap ampuh mencegah keguguran merupakan aspek yang individual. Dengan kata lain kondisi ini seharusnya dilihat pada kasus tertentu yang pastinya berbeda.
Obat penguat kandungan belum bisa dikatakan mujarab, mengingat setiap kehamilan berbeda.
Namun, efektivitas obat ini masih perlu dipelajari pada ibu hamil dengan indikasi lain.
Bahkan, ada juga penelitian yang menemukan bahwa wanita hamil yang mendapatkan suplemen progesteron cenderung berisiko tinggi mengalami keguguran.
Kendati mengundang kontroversial, penggunaan obat ini nyatanya masih menjadi primadona untuk wanita yang berisiko atau pernah mengalami keguguran sebelumnya dan tidak ingin hal itu terulang lagi.
Faktanya, dalam beberapa kasus obat ini memang memperlihatkan hasil yang diharapkan.
Artikel terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan di 2024 untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Apa Obat Penguat Kandungan Harus dengan Resep Dokter?
Salah satu obat penguat janin yang sering diresepkan adalah Microgest 200mg.
Microgest 200mg adalah obat yang mengandung progesteron termikronisasi.
Secara singkat, manfaat Microgest 200mg adalah obat yang digunakan untuk kondisi-kondisi berikut ini:
- Obat penguat kandungan
- Mengatasi masalah menstruasi, pendarahan, dan terapi gejala menopause
Progesteron adalah hormon utama pada korpus luteum dan plasenta. Di dalam endometrium, progesteron mengubah masa poliferasi menjadi masa sekresi.
Kemampuan yang dimiliki Microgest 200mg serupa dengan progesteron endogen.
Kemampuan tersebut antara lain menginduksi endometrium sekresi secara menyeluruh dan secara khusus menimbulkan efek gestagenik, antiestrogenik, antiandrogenik ringan dan antialsoteron.
Micogest bekerja dengan meningkatkan kadar progesteron di dalam tubuh dan meluruhkan dinding rahim (endometrium). Efek ini bisa membuat siklus menstruasi menjadi teratur.
Penting diketahui obat ini tidak boleh diminum sembarangan. Jadi, harus digunakan sesuai dengan resep dan petunjuk dokter.
Artikel terkait: Mengalami Pendarahan Implantasi atau Flek Tanda Hamil? Ini Bedanya dengan Menstruasi
Apa Risiko dan Efek Samping Obat Penguat Kandungan?
Banyak menjadi pilihan karena minim efek samping, bukan berarti tak ada risiko yang harus diperhatikan.
Apalagi bagi ibu hamil yang sebenarnya tidak benar-benar membutuhkannya.
Efek samping akan dirasakan antara lain pembekuan darah yang tentunya berbahaya bagi kehamilan dan janin.
Obat satu ini sebenarnya hanyalah komponen yang bisa dipilih untuk menurunkan risiko keguguran dan persalinan prematur, namun masih banyak faktor risiko lain yang juga harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan.
Berkonsultasi pada dokter sebaiknya dilakukan sebelum Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk obat penguat kandungan.
Apa Saja Makanan Penguat Kandungan Alami?
Sebenarnya, ini bukanlah obat, melainkan asupan nutrisi yang bisa dikonsumsi untuk menguatkan kandungan.
Berikut ini beberapa makanan penguat kandungan alami.
1. Makanan Berkalsium
Beberapa makanan yang mengandung kalsium tinggi adalah susu. Selain susu, ada sayuran berkandungan kalsium tinggi, contohnya adalah sayur mayur yang berdaun hijau atau gelap.
Kalsium tinggi juga bisa didapatkan dari sereal dan roti, ikan, kacang almond, dan wijen.
Menurut rekomendasi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), asupan kalsium untuk ibu hamil dan menyusui per harinya adalah 1.000 miligram (mg)
2. Makanan Kaya Zat Besi
Rekomendasi dari ACOG, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi 27 mg zat besi dalam satu hari.
Beberapa makanan sumber zat besi adalah sayuran berdaun hijau, ikan sarden, buah, gandum, kacang kering, dan daging sapi.
3. Makanan Kaya Vitamin D
Ibu hamil butuh asupan vitamin D sebanyak 600 IU (international unit). Vitamin D akan membantu perkembangan tulang, gigi, kulit, dan penglihatan bayi.
Beberapa makanan yang kaya vitamin D adalah susu bervitamin D, ikan salmon.
Bukan hanya itu, ibu hamil juga bisa berjemur untuk mendapatkan vitamin D.
4. Makanan Berprotein
Dalam sehari, ibu hamil dengan bobot 68 kilogram membutuhkan 75 gram protein.
Protein diperlukan untuk perkembangan bagian-bagian tubuh bayi seperti darah, otot, dan otak.
Makanan sumber protein adalah biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan laut, telur, dan kacang.
5. Makanan Kaya Asam Folat
Asam folat memberikan tambahan darah bagi ibu hamil.
Lentil, kacang merah, sayuran hijau dan jeruk adalah beberapa makanan kaya asam folat yang baik dimakan ibu hamil.
ACOG merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi 400 mikrogram asam folat tiap harinya.
6. Makanan Kaya Vitamin A
Vitamin A banyak terkandung dalam wortel, ubi, hati, susu, serta sayuran. Ibu hamil disarankan mengonsumsi 770 mikrogram vitamin A tiap hari.
7. Makanan Kaya DHA
DHA yang dikonsumsi ibu hamil minimal adalah 200 miligram tiap harinya. Suplemen DHA dapat dibeli di apotek.
***
Itulah Parents, informasi tentang obat penguat kandungan. Sekali lagi, selama hamil, sebelum mengonsumsi obat apa pun, pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga:
Amankah Silex untuk Ibu Hamil? Ini Aturan Pakai dan Efek Sampingnya
Terjadi di Awal Kehamilan, Ketahui 7 Penyebab Janin Tidak Berkembang
7 Ciri-Ciri Hamil Tanpa Disertai Mual yang Perlu Anda Ketahui