Setiap ibu hamil tentu berharap agar kandungannya kuat, sehat, dan lancar hingga persalinan. Selain mengetahui ciri-ciri adanya masalah pada kandungan, Bunda juga sebaiknya mengetahui ciri-ciri kehamilan berjalan lancar dan kandungan kuat. Apa saja, ya, kira-kira?
Saat hamil, seluruh tubuh Bunda terasa seperti di luar kendali. Tiba-tiba, tubuh mulai berubah bentuk dan Bunda merasakan semua jenis sensasi yang mungkin asing. Sulit untuk tidak khawatir tentang beberapa gejala kehamilan.
Bunda juga akan mengalami beberapa gejala tidak nyaman selama kehamilan yang sebenarnya normal.
Sering kali ibu hamil bertanya-tanya apakah kondisi tertentu pada bayi adalah bagian normal dari kehamilan atau bukan? Atau haruskah pergi ke dokter?
Agar tidak takut, bingung, atau khawatir, simak ciri-ciri kandungan kuat berikut ini, ya, Bun!
Artikel Terkait: 7 Ciri-ciri Kehamilan yang Jarang Diketahui, Kram Hingga Perubahan Payudara
5 Ciri-Ciri Kandungan Kuat
1. Kenaikan Berat Badan Ibu
Sumber: xFrame
Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang akan membantu janin mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan dan tumbuh pada tingkat yang sehat.
Mengandung dan membesarkan janin di dalam kandungan tentu saja akan berpengaruh pada berat badan Bunda. Apa saja yang menyebabkan berat badan bertambah saat kehamilan?
Faktor pertama tentu saja adalah berat janin dalam kandungan. Namun, tidak hanya itu. Plasenta, cairan ketuban, jaringan payudara, suplai darah, lemak yang disimpan untuk melahirkan dan menyusui, dan pertumbuhan rahim juga menyumbang berat badan ekstra selama hamil.
Kenaikan berat badan yang sehat adalah ciri-ciri kehamilan yang sehat dan kandungan yang kuat. Mengutip dari WebMD, rata-rata ibu hamil hanya membutuhkan sekitar 300 kalori lebih banyak sehari dibandingkan sebelum hamil. Jumlah kalori itu akan membantu Bunda mendapatkan jumlah berat badan yang tepat selama kehamilan.
Sebenarnya, kenaikan berat badan ideal saat hamil berbeda-beda antara ibu satu dengan ibu lainnya. Ini juga tergantung pada bagaimana berat badan Bunda sebelum hamil. Yang pasti, tanyakan kepada dokter atau bidan berapa banyak berat badan yang harus dinaikkan selama kehamilan.
Akan tetapi, secara umum kenaikan berat badan selama kehamilan dipisahkan menjadi tiga kondisi, yaitu:
- Perempuan yang memiliki berat badan rata-rata (ideal, tidak kurus dan tidak gemuk) sebelum hamil harus mendapatkan 11 sampai 15 kilogram saat hamil.
- Perempuan yang kurus atau underweight membutuhkan kenaikan 12 hingga sampai 18 kilogram.
- Perempuan yang kelebihan berat badan mungkin hanya perlu menambah 6 hingga 11 kilogram selama kehamilan. Jika ibu hamil jatuh pada kategori sangat kelebihan berat badan, dokter mungkin menyarankan untuk menurunkan berat badan. Namun dalam kebanyakan kasus, perempuan tidak boleh mencoba menurunkan berat badan atau diet selama kehamilan.
Ada juga perbedaan antara kenaikan berat badan per trimester. Ibu hamil harus mendapatkan sekitar 1 sampai 2 kilogram selama 3 bulan pertama kehamilan dan 500 gram seminggu selama sisa kehamilan hingga melahirkan.
Jumlah di atas juga berbeda untuk kasus ibu hamil yang mengandung anak kembar. Oleh karena itu, diskusikan pada dokter mengenai kenaikan berat badan ideal selama hamil yang tepat untuk kondisi Bunda.
Dokter akan menimbang berat badan Bunda pada setiap kunjungan pemeriksaan rutin dan memastikan kenaikannya sesuai.
2. Gerakan Janin Dalam Kandungan
Sumber: xFrame
Bunda harus mulai merasakan janin bergerak di dalam kandungan antara sekitar 16 hingga 24 minggu kehamilan. Jika ini adalah anak pertama, Bunda mungkin tidak merasakan gerakan sampai 20 minggu kehamilan.
Gerakan janin bisa terasa seperti berputar-putar lembut atau berkibar di dalam perut. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, Bunda mungkin merasakan tendangan dan gerakan tersentak-sentak yang lebih jelas.
Janin juga dapat bergerak untuk merespons sesuatu dari luar kandungan, seperti suara, cahaya, atau rasa sakit yang dirasakan ibunya.
Pada bulan kedelapan, bayi mulai mengubah posisinya dan akan menendang lebih sering. Penelitian menunjukkan bahwa pada bulan kesembilan, gerakan janin akan menjadi lebih sedikit karena ruang gerak yang lebih sedikit.
Tidak ada jumlah gerakan pasti yang harus dirasakan setiap hari karena setiap bayi berbeda. Yang penting adalah menyadari pola gerakan janin setiap harinya.
Gerakan janin sangat penting. Jika janin dalam keadaan tidak sehat, mereka tidak akan aktif seperti biasanya.
Bisa saja ini merupakan tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Namun, semakin cepat masalah diketahui semakin baik sehingga Bunda dan janin dapat diberikan pengobatan dan perawatan yang tepat. Oleh karena itu, mengamati gerakan janin dalam kandungan bisa menyelamatkan hidupnya.
Jika Bunda belum merasakan janin bergerak pada usia kehamilan 24 minggu, beri tahu dokter atau bidan. Mereka akan memeriksa detak jantung dan gerakan janin untuk memastikan tidak ada masalah.
Artikel Terkait: 7 Ciri-Ciri Hamil Anak Laki-Laki yang Akurat 100 Persen, Benarkah atau Sekadar Mitos?
3. Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan
Sumber: xFrame
Menurut penelitian, ditemukan bahwa pertumbuhan janin yang normal merupakan komponen penting dari kehamilan yang sehat dan memengaruhi kesehatan jangka panjangnya. Penyakit seperti diabetes tipe 2 dan kondisi kardiovaskular telah dikaitkan dengan pertumbuhan janin yang tidak normal, terutama pembatasan pertumbuhan janin (FGR).
Ada beberapa cara untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan janin. Dokter akan melakukan USG untuk melacak kesehatan dan perkembangan janin.
Ingatlah bahwa janin mungkin saja lebih kecil atau lebih besar dari ukuran rata-rata karena semua bayi berbeda. Ukuran untuk anak laki-laki juga berbeda dengan ukuran anak perempuan.
Umumnya, janin tumbuh 5 cm setiap bulannya. Jadi, pada bulan ketujuh, panjang bayi sekitar 35,5 cm. Pada trimester ketiga, janin yang sehat tumbuh lebih berat 700 gram setiap minggunya. Pada bulan kesembilan, berat janin sekitar 3 kilogram dan panjangnya 30-50 cm.
4. Detak Jantung Janin
Sumber: xFrame
Denyut jantung pada kehamilan lebih cepat daripada detak jantung orang dewasa. Detak jantung janin normal juga akan bervariasi secara alami sepanjang siang dan malam. Gerakan, tidur, dan aktivitas lainnya dapat menyebabkan variasi normal pada detak jantung janin.
Dokter atau bidan juga dapat menggunakan detak jantung untuk membantu menentukan usia kehamilan bayi.
Pada usia kehamilan sekitar lima minggu, jantung janin akan mulai berdetak. Pada titik ini, denyut jantung janin yang normal hampir sama dengan ibu, yaitu 80 hingga 85 bpm (denyut per menit). Dari titik ini, kecepatannya akan meningkat sekitar tiga denyut per menit per hari selama bulan pertama.
Pada awal minggu kesembilan kehamilan, denyut jantung janin normal rata-rata 175 bpm. Pada titik ini, dimulai deselerasi cepat ke denyut jantung janin normal pada pertengahan kehamilan, yaitu sekitar 120-180 bpm.
Ada juga perlambatan denyut jantung janin normal dalam 10 minggu terakhir kehamilan, meskipun denyut jantung janin normal masih sekitar dua kali denyut jantung istirahat normal orang dewasa.
Pemantauan detak jantung janin sangat membantu jika Bunda memiliki kehamilan yang berisiko tinggi. Kehamilan Bunda berisiko tinggi jika menderita diabetes atau tekanan darah tinggi. Denyut jantung janin yang tidak normal dapat berarti bahwa janin tidak mendapatkan cukup oksigen atau ada masalah kesehatan lainnya.
Artikel Terkait: Ciri-Ciri Janin Bahagia di dalam Kandungan, Tanda Kehamilan yang Sehat
5. Posisi Janin
Sumber: xFrame
Sepanjang kehamilan, janin akan terus bergerak dan berpindah posisi di dalam rahim.
Pada masa-masa awal kehamilan, janin berukuran sangat kecil dan dapat bergerak bebas. Namun, semakin besar janin, semakin terbatas gerakannya. Saat akhir kehamilan mendekat, janin akan mulai bergerak ke posisi bersiap untuk dilahirkan.
Idealnya, ketika sudah hampir tiba waktunya dilahirkan, janin akan berada di posisi dengan kepala menghadap ke bawah, kepala menghadap ke belakang, dengan dagu menempel ke dadanya dan bagian belakang kepala siap memasuki panggul. Sebagian besar bayi menetap dalam posisi ini pada minggu ke-32 dan ke-36 kehamilan.
Terkadang janin tidak masuk ke posisi sempurna sebelum lahir. Ada beberapa posisi yang dapat menimbulkan komplikasi saat melahirkan, seperti kemungkinan persalinan yang menyakitkan dan terlalu lama atau bayi cedera saat melahirkan melalui vagina. Oleh karena itu, penting agar bayi berada di posisi yang tepat.
***
Setelah mengetahui ciri-ciri kandungan kuat dan kehamilan yang sehat di atas, semoga Bunda tidak khawatir dan bingung lagi. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
Kehamilan Triplet: Ciri-Ciri, Penyebab, Risiko Komplikasi, dan Cara Menjaganya
Ciri-Ciri Infeksi Luka Operasi Caesar Beserta Pencegahan dan Perawatannya
Bumil, Ketahui 10 Ciri-Ciri Janin Sehat pada Trimester Pertama Berikut Ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.